PENDAHULUAN
1
menggantikan udara dicelah-celah partikel, mendispersikan partikel tersebut dan
kemudian menyebabkan terjadinya penetrasi medium dispersi ke dalam serbuk.
Pembuatan suspensi skala besar, zat pembasah dicampur dengan partikel-
partikel menggunakan suatu alat seperti penggiling koloid (coloid mill), pada skala
kecil, bahan-bahan tersebut dicampur dengan mortir dan stamper. Begitu serbuk
dibasahi, medium dispersi (yang telah ditambah semua komponen-komponen
formulasi yang larut seperti pewarna, pemberi rasa, dan pengawet) ditambah
sebagian-sebagian ke serbuk tersebut, dan campuran itu dipadu secara merata
sebelum penambahan pembawa berikutnya. Sebagian dari pembawa tersebut
digunakan untuk mencuci alat-alat pencampur agar bebas dari suspenoid, dan
bagian ini digunakan untuk mencukupi volume suspensi dan menjamin bahwa
suspensi tersebut mengandung konsentrasi zat padat yang diinginkan.
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui peredaman dalam mobil sedan.
b. Mengetahui proses pembuatan sediaan suspense
1.3 Manfaat
a. Mengetahui kekurangan dan kelebihan sediaan suspense
b. Memahami proses pembuatan suspense
c. Mengetahui macam-macam golongan sediaan suspensi
d. Mengetahui bahan yang baik untuk sediaan suspense
2
BAB II
TEORI DASAR GETARAN
2.1. Pengertian
Getaran mekanik dapat didefinisikan sebagai gerak osilasi dari sistem
mekanik di sekitar titik/posisi seimbang. Getaran terjadi karena adanya gaya
eksitasi. Hampir semua mesin yang bergerak akan bergetar meskipun mungkin
intensitasnya sangat kecil. Karena secara praktis tidak mungkin menghilangkan
eksitasi getaran sama sekali. Eksitasi dapat terjadi karena adanya
ketidakseimbangan pada mesin itu sendiri atau dari sumber di luar mesin.
Terjadinya getaran sangat tidak diinginkan karena getaran dapat mengganggu
kenyamanan, menimbulkan ketidak presisian atau menurunkan kwalitas kerja
mesin-mesin perkakas. Bahkan getaran juga dapat merusak konstruksi mesin.
Untuk itu banyak upaya dilakukan untuk meredam getaran.
Meredam getaran pada dasarnya dapat dilakukan dengan meminimalkan
gaya gaya eksitasi akan tetapi juga dapat dilakukan dengan memasang sistem
peredam. Getaran yang terjadi biasanya karena gaya-gaya tersebut dapat diredam
tanpa mengubah besarnya gaya eksitasi yang diberikan. Getaran yang dibahas
dimodelkan sebagai sistem massa diskret dan dinyatakan sebagai persamaan gerak
(simpangan) dari massa tersebut. Untuk itu meredam getaran berarti menurunkan
simpangan massa yang terjadi karena gaya eksitasi getaran.
3
Persamaan gerak massa (m) merupakan respon karena adanya eksitasi gaya (F).
Karakteristik getaran biasanya ditunjukkan sebagai persamaan perpindahan, bukan
persamaan kecepatan ataupun persamaan percepatan dari massa (m). Gaya pegas
terjadi hanya jika terdapat defleksi relatif antara kedua ujung-ujungnya. Menurut
hukum Hooke's besarnya gaya pegas sebanding dengan defleksi relatif tersebut.
Konstanta kesebandingannya disebut konstanta pegas (k) dan dinyatakan dalam
satuan gaya per satuan panjang. Untuk peredam viscous besarnya gaya redaman
sebanding dengan kecepatan dan faktor kesebandingan disebut koefsien redaman.
4
3. Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar spring),
umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.
5
b. Keuntungan dan kekurangan suspensi rigid (kaku), yaitu :
Keuntungan :
Ø Konstruksi sederhana dan kuat
Ø Perubahan tread atau chamber yang di sebabkan oleh gerakan axle kecil
· Kerugian :
Ø Kwalitas mengendarai serta stabilitas kemudi di kurang
Ø Kecenderungan terjadi gerakan horizontal
2. Suspensi bebas (suspensi independen)
Suspensi independen adalah istilah untuk sistem suspensi mobil yang
memungkinkan setiap roda pada poros yang sama untuk bergerak secara vertikal
(yaitu bereaksi terhadap gundukan di jalan) independen ( bebas ) tidak bergantung
satu sama lain. Perhatikan bahwa "independen" mengacu pada gerakan atau jalur
pergerakan roda / suspensi. Adalah umum untuk sisi kiri dan kanan dari suspensi
untuk dihubungkan dengan anti-roll bar atau mekanisme seperti lainnya.
Biasanya suspensi independen ini digunakan pada roda mobil penumpang
atau truk kecil. Tetapi sekarang suspensi bebas banyak digunakan juga pada roda
belakang mobil penumpang. Pada suspensi independen roda-roda kiri dan kanan
tidak dihubungkan secara langsung pada poros tunggal. Kedua roda bergerak secara
bebas tanpa saling mempengaruhi. Dengan demikian, gangguan terhadap sebuah
roda ditanggulangi hanya roda itu saja.
a. Sifat-sifat suspensi independen :
• Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain
• Konstruksi agak rumit
• Membutuhkan sedikit tempat
• Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan
• Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan aman)
• Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak membantu mengantar
gerakan roda)
• Perawatan lebih sulit
6
b. Keuntungan dan kekurangan suspensi independen (bebas), yaitu :
· Keuntungan :
Ø Kwalitas mengendarai lebih baik
Ø Memiliki kemampuan singgung jalan yang lebih baik ( road holding)
· Kerugian :
Ø Konstruksi rumit
2.5. Jenis-Jenis Suspensi Independen (suspensi bebas)
2.5.1. Jenis Mac Pherson
Fungsi jenis Mac Pherson adalah sebagai kombinasi dari pegas, peredam
kejutan dan pivot kemudi.
Suspensi jenis mac pherson memeiliki beberapa jenis antara lain :
A. Tipe Mac Pherson Strut
Suspensi tipe ini tidak memiliki lengan atas, sehingga konstruksinya lebih
sederhana dari pada tipe double wishbone. Tipe ini dapat diservis dengan lebih
mudah karena memiliki komponen yang lebih sedikit.
Umumnya digunakan pada suspensi depan kendaraan FF (front engine front drive)
Keterangan :
1. Stabilizer
2. Lower arm
3. Coil spring
4. Peredam kejut
7
C. Tipe Semi – Trailing Arm
Pada umumnya jenis ini memiliki konstruksi yang sederhana dan tidak
memerlukan banyak tempat. Biasanya jenis ini digunakan pada kendaraan roda
belakang dan mobil penumpang. Jenis ini dirancang untuk meningkatkan kekakuan
dengan memperlihatkan beban dari samping dan memperkecil alignment yang
terjadi pada saat roda bergerak ke atas dan bawah.
Jenis ini digunakan pada mobil mesin depan dan penggerak roda depan.
Konstruksi jenis ini sangat sederhana dengan 2 buah suspensi arm dan sebuah strut
rod di tiap rodanya.
8
2.6. Fungsi Peredam Getaran:
Adalah untuk meredam getaran karoseri dan aksel, sehingga jalannya
kendaraan dapat memberikan kenyamanan pada penumpang. Energi gerak dari
bagian yang bergetar dirubah melalui gerakan menjadi panas.
Prinsip Kerja Peredam Getaran
Pada saat terjadi pemegasan, peredam getaran menerima beban tekan dan tarik.
Langkah Tekan
Oli berpindah melalui luban besar tahanan oli yang berpindah kecil
Langkah tarik
Oli berpindah melalui lubang kecil tahanan oli yang berpindah besar
9
BAB III
10
Persamaan tersebut dipenuhi untuk tiap A1 dan A2 jika nilai determinan
berikut ini adalah nol.
2
(2k m)....... k
=0
2
k .....(2k 2 m)
2 æ k ö3 k 2
l -ç 3 ÷l + ( ) =0
è m ø2 m
Akar dari kedua persamaan ini adalah :
( 3 1 3) k 0,634k
1 2 2 m m
2 ( 3 1 k
3) 2,366
k
2 2 m m
Sehingga frekuensi natural sistem adalah
k
1 / 2 0,634
1 1 m
2 1 / 2 2,366 k
(
A1 )(1) k 1 0,731
2
A2 2k 1 m 2 0,634
( A1 )(2) k 1 2,73
2
A2 2k 2 2 2,366
Kedua ragam normal di atas secara grafis ditunjukan pada gambar 7 berikut
ini. Sebagaimana persamaan 19 pada getaran dengan ragam normal maka amplitudo
kedua massa akan dicapai pada saat yang sama. Untuk harga = 0,634 k/m kedua
amplitudo mempunyai arah simpangan yang sama sedang untuk = 2,366 k/m kedua
11
simpangan berlawanan arah. Mode getaran yang terjadi masing-masing
ditunjukkan pada gambar 8 (a) dan (b).
Pada sebuah mesin yang memiliki rotor yang eksentris atau mesin torak
yang kecepatan geraknya berubah-ubah. akan timbul gaya inersia yang berubah-
ubah pula sehingga dapat menimbulkan getaran yang eksitasinya berasal dari dalam
mesin itu sendiri. Contoh tersebut ditunjukkan pada gambar 9 (a); yaitu sebuah
mesin torak (m1) yang ditumpu dengan dua buah pegas masing-masing
konstantanya adalah k1/2. Antara torak dengan poros dihubungkan dengan batang
penghubung sehingg ketika mesin bekerja akan tibul gaya inersia yang berubah
terhadap waktu secara harmonis. Untuk meredam getaran yang terjadi dapat
dilakukan denga memasang sistem massa-pegas yang lain yang berfungsi sebagai
penyerap getaran. Prisip kerja penyerap getaran dinamik dapat ditunjukkan dengan
12
model sistem getaran paksa dua derajat kebebasan yang merupakan sistem yang
equivalent dengan sistem tersebut (gambar 9 (b)).
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Sebagai tenaga kefarmasiaan kita harus mempelajari dan memahami tentang
sediaan suspensi. Karena sangat bermanfaat dalam dunia farmasi yang akan kita
geluti.
14
DAFTAR PUSTAKA
15