Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekosistem disusun oleh dua komponen, yaitu lingkungan fisik atau makhluk tidak
hidup (komponen abiotik) dan berbagai jenis makhluk hidup (komponen abiotik ). Berbagai
jenis makhluk hidup tersebut dapat dikelompokkan menjadi satuan - satuan makhluk hidup dan
ekosistem merupakan salah satunya. Dalam kehidupan, setiap organisme selalu memerlukan
sesuatu dari lingkungannya dan lingkungan akan menerima sesuatu dari organisme. Jadi,
organisme dan lingkungan saling mengadakan hubungan timbal balik (interaksi) yang disebut
ekosistem. Ekosistem diartikan sebagai hubungan timbal balik (interaksi) antara makhluk
hidup dengan lingkungan. Cabang ilmu biologi yang mempelajari ekologi. Istilah ekologi
pertama kali diperkenalkan oleh E. Haeckel pada tahun 1860 sehingga dia disebut sebagai
bapak ekologi. Ruang lingkup kajian ekologi yang utama, yaitu perubahan populasi suatu
spesies pada waktu yang berbeda-beda, perpindahan yang lain, serta faktor yang
mempengaruhinya dan terjadinya hubungan timbal balik antar makhuk hidup (hewan,
tumbuhan, dan mikroorganisme) dan lingkungannya. Lingkungan merupakan suatu kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, serta perilaku yang
mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya. Permasalahan lingkungan selalu muncul karena perkembangan manusia (penduduk)
dan pemanfaatan lingkungan yang kurang bijaksana.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang mengenai ekosistem, maka penulis ingin melihat salah satu
contoh dari ekosistem yang tercemar dan mengetahui media penyebab nya. Kemudian untuk
mengetahui apakah itu ekosistem.

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini, agar mengetahui media apa yang dapat menyebabkan
ekosistem dapat tercemar.

1.4 Manfaat
Manfaat nya adalah untuk memperoleh fakta, data dan informasi mengenai ekosistem yang
lebih banyak serta media apa saja yang dapat menyebabkan nya tercemar. Serta untuk
menambah wawasan pembaca mengenai pembelajaran tentang ekosistem dan komponen-
komponen ekosistem.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekosistem


Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena Adanya hubungan Timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik
(hidup) dan juga Komponen abiotik (tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini,
kedua komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan hewan dengan
air. Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan
keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing, dan selama
tidak ada fungsi yang tergganggu maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dikarenakan hubungan timbal balik yang
tidak dapat terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dapat juga
dikatakan sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh serta menyeluruh antara unsur lingkungan
hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari unit biosistem yang melibatkan hubungan interaksi
timbal balik antara organisme serta lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju struktur
biotik tertentu sehingga terjadi siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari
adalah sumber dari semua energi yang ada dalam ekosistem.

Dalam suatu ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang secara bersama-sama dengan
lingkungan fisik. Organisme tersebut akan beradaptasi dengan lingkungan fisik dan sebaliknya
organisme juga dapat memengaruhi lingkungan fisik yang digunakan untuk keperluan hidup.
Kehadiran suatu spesies dalam suatu ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber
daya dan kondisi faktor kimiawi serta fisis yang harus berada pada kisaran yang masih dapat
ditoleransi oleh spesies itu sendiri, itulah yang disebut hukum toleransi. Berikut komponen
pembentuk ekosistem dan tipe-tipe ekosistem.
2.2 Komponen Di Dalam Ekosistem
Suatu ekosistem terdiri atas beberapa unsur yang terangkum dalam komponen Biotik
dan Abiotik. Komponen Biotik adalah komponen hidup,terdiri atas organisme-organisme baik
yang berukuran mikro maupun makro. Sedangakan komponen Abiotik berupa benda - benda
mati. Kedua komponen ini saling mempengaruhi satu sama lain dan membentuk suatu sistem
yang seimbang.
Komponen Abiotik, yaitu komponen yang terdiri atas bahan - bahan tidak hidup (nonhayati),
yang meliputi komponen fisik dan kimia, seperti tanah, air, matahari, udara, dan energi. Ada 2
pembagian komponen Biotik dalam suatu ekosistem, yaitu Organisme Autotrof dan Organisme
Heterotrof. Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau
mensintesis makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan - bahan anorganik dengan
bantuan energi matahari melalui proses fotosintesis. Semua organisme yang mengandung
klorofil terutama tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof. Ada dua pembagian atas
Organisme autotrof ini yaitu :
1.Fotoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi cahaya untuk mengubah Bahan
anorganik menjadi bahan organik.
2.Kemoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia untuk
membuat bahan makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya adalah bakteri besi, dalam
menjalankan Proses ini mereka membutuhkan oksigen. Organisme Heterotrof adalah semua
organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, akan tetapi memanfaatkan bahan -
bahan organik dari organisme lainnya sebagai bahan makanannya. Organisme ini terdiri atas 3
tingkatan yaitu :
 Konsumen yang secara langsung memakan organisme lain
 Pengurai yang mendapatkan makanan dari penguraian bahan organik dari bangkai

 Detritivor yang merupakan pemakan partikel organik atau jaringan yang telah membusuk,
contoh nya adalah lintah dan cacing .
Pengurai (dekomposer),Pengertian dari Pengurai adalah organisme heterotrof yang
menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks).
Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan -
bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini
adalah bakteri dan jamur.

2.3 Ekosistem Berdassarkan Cara Terbentuknya


Berdasarkan cara terbentuknya ekosistem dibedakan menjadi tiga jenis,yaitu ekosistem
alami,ekosistem buatan, dan ekosistem suksesi.
Ekosistem Alami
Ekosistem ini adalah ekosistem yang tercipta dengan sencirinya tanpa ada campur tangan dari
manusia, oleh karena itu lah kita sebut sebagai ekosistem Alamiah. Contohnya adalah
ekosistem laut dan sungai.
Ekosistem Buatan
Seperti namanya, ekosistem ini merupakan yang terbentuk dengan adanya campur tangan
manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun keanekaragaman
hayati di sini terbatas, karena bukan itu tujuan dari membuat ekosistem ini. Contohnya adalah
sawah.
Ekosistem suksesi merupakan ekosistem hasil suksesi lingkungan yang di dahului oleh
kerusakan,misalnya ekosistem baru yang terbentuk setelah terjadinya gunung meletus,
tsunami,penggundulan hutan,atau kebakaran besar.

2.4 Ekosistem Berdasarkan Garis Besarnya


Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem
perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
Ekosistem Darat Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.
Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi
beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.
Bioma, gurun Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang
berbatasan dengan padang rumput. Ciri - ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan
rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga
tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara
siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil.
Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus,
atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.
Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya
adalah curah hujan kurang lebih 25 - 30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas
(peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan
terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain:
bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
Bioma hutan basah
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik. Ciri - cirinya adalah, curah hujan
200 - 225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan
yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20 - 40 m, cabang -
cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah
terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah
tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu
sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu
liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak,
babi hutan, harimau, dan burung hantu.
Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang, Ciri - cirinya adalah curah hujan merata
sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan
gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa,
beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri -
cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun
atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit
sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung - burung yang bermigrasi
ke selatan pada musim gugur.
Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan
terdapat di puncak - puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.
Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan
kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan
keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang
pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu
yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan
lalat hitam.

Ekosistem Air
Kedalaman dan arus air pada ekosistem akuatik memberikan peran penting dalam keberagaman
ekosistem akuatik. Organisme akuatik yang hidup di perairan deras tentu akan berbeda dengan
di perairan air tenang. Secara garis besar, ekosistem akuatik dapat dibedakan menjadi :
Ekosistem air tawar
Ekosistem air tawar dapat digolongkan menjadi :
Danau Struktur danau umumnya mirip dengan struktur laut. Bagian dasar danau yang dangkal
disebut zona litoral, sedangkan bagian danau yang terbuka disebut zona limnetik. Selain dibagi
secara horizontal, sturuktur danau juga di bagi secara vertikal menjadi zona fotik (cahaya
matahari masih bisa berpenetrasi) dan zona amfotik (cahaya matahari sudah tidak bisa
berpenetrasi). Organisme di danau antara lain tumbuhan air dan ganggang sebagai organisme
fotosintesis, dan juga zooplankton, berbagai jenis cacing, kerang serangga, dan ikan. Lahan
basah disebut juga wet land, adalah suatu yang digenangi oleh air sehingga kondisinya
menyokong untuk kehidupan berbagai jenis organisme akuatik. Lahan basah bisa dibedakan
menjadi rawa (marsh), rawa lumpur (swamp), dan tanah gambut (bog). Rawa memiliki ciri :
tidak terdapat banyak pohon, airnya mengalir dengan kecepatan sedang, dan terhubung dengan
danau atau aliran sungai. Rawa lumpur memiliki ciri : didominasi oleh pohon dan semak -
semak. Lahan gambut memiliki ciri : airnya hampir tidak mengalir sama sekali, pH air asam,
dan miskin O2 dan N2.
Sungai adalah badan air yang bergerak terus - menerus menuju satu arah. Air sungai di bagian
hilir terasa lebih hangat dibandingkan bagian hulu sungai. Organisme fotosintetik jarang
ditemukan pada sungai di bagian hulu. Walaupun kandungan materi organiknya rendah, kadar
oksigen di hulu sungai tinggi. Semakin menuju ke hilir, sungai akan semakin lebar dan arusnya
semakin tenang. Kondisi air yang tenang lebih sesuai untuk pertumbuhan ganggang dan
tumbuhan air. Namun, arus sungai yang tenang membuat kadar oksigen menjadi rendah. Ketika
sungai bertemu lautan, maka akan terbentuk estuari. Pada estuari, air tawar akan bercampur
dengan air asin.

Ekosistem laut
Ekosistem laut dapat dibagi menjadi beberapa zona, yaitu zona intertidal (zona pasang surut),
zona neritik (zona laut dangkal), dan zona pelagik (zona laut terbuka). Berdasarkan ada atau
tidak adanya penetrasi cahaya dapat di bagi menjadi zona fotik (area permukaan laut yang
masih menerima cahaya matahari), zona bentik (area dasar laut), dan zona afotik (area perten
gahan antara permukaan dengan dasar laut yang tidak menerima masukan cahaya matahari)
Zona intertidal Area pasang dan surut air laut di sepanjang garis pantai disebut zona intertidal.
Pada saat pasang, zona intertidal akan tertutupi air laut. Sedangkan pada saat surut, zona ini
akan kering dan terpapar oleh udara terbuka. Kandungan nutrisi di zona intertidal cenderung
tinggi karena masukan nutrisi dari estuari dan sungai.
Zona intertidal dapat berupa pantai berpasir, berbatu atau berlumpur. Organisme yang hidup di
zona intertidal harus mampu bertahan dari arus laut ketika periode pasang dan kekeringan
ketika periode surut. Organisme yang ada di zona intertidal antara lain : rumput laut, abalon,
anemon, kepiting, ganggang hijau, kerang , timun laut, dan bintang laut.
Zona neritik
Zona neritik berada diantara zona intertidal dan zona pelagik. Kedalaman rata-rata zona laut
dangkal adalah sekitar 200 m. Pada umumnya, suhu dan salinitas air laut di zona neritik relatif
stabil. Proses fotosintesis berlangsung di zona neritik karena cahaya matahari bisa menembus
hingga ke dasar laut.
Di wilayah tropis, zona neritik biasanya di huni oleh terumbu karang. Suhu air yang hangat
serta adanya cahaya matahari menjadikan wilayah tropis sebagai habitat yang baik untuk
terumbu karang. Keragaman organisme di terumbu karang demikian tinggi. Terumbu karang
menjadi rumah bagi berbagai ikan tropis dan ikan karang seperti : parrotfish, angelfish, dan
butterflyfish. Selain ikan, organisme yang menghuni terumbu karang antara lain : spons,
cnidaria, cacing, udang - udangan, moluska, bintang laut, bulu babi, dan ular laut. Zona pelagik
Kedalaman rata - rata zona pelagik adalah 4.000 m. Sekitar 75 % air laut berada pada zona ini.
Zona pelagik merupakan zona yang paling tidak produktif. Kandungan nutrisi di zona pelagik
juga rendah. Ketiadaan cahaya matahari berarti tidak ada proses fotosintesis yang menyediakan
energi bagi banyak organisme. Terumbu karang di zona pelagik di ibaratkan bioma gurun. Ikan
yang hidup di laut yang lebih dalam.
BAB III
EKOSISTEM YANG TERCEMAR DAN MEDIA NYA

A. Udara
Dalam kehidupannya, manusia setiap hari melakukan pernapasan untuk dapat
melangsungkan kehidupannya. Didalam bernafas manusia melakukan dua siklus sekaligus
yaitu: pengeluaran / penghembusan udara dengan mengeluarkan CO2 dan pemasukan /
menghirup udara (O2). Siklus tersebut terjadi terus menerus selama manusia hidup. Dialam
bebas, diketahui penghasil O2 adalah tumbuhan hijau yang melakukan fotosintetis.
Udara yang bersih bermanfaat untuk kehidupan manusia, namun sebaliknya udara
yang terkena pencemaran udara sangat buruk akibatnya bagi kesehatan dan kehidupan makhluk
hidup terutama kehidupan manusia. Pencemaran udara tersebut sering terjadi sebagai efek
negatif dari pembangunan dinegara berkembang, industri dinegara maju, aktifitas alam dan
sebagainya.Dengan pengetahuan tentang udara bersih, sehat maka akan meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat luas.

B. Dampak Polusi Udara


1. Terhadap kesehatan manusia
Telah lebih dari dua dasawarsa ini penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
dan gangguan saluran pernafasan lain selalu menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit
terbanyak yang dilaporkan oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat seperti:
Puskesmas, Klinik, dan Rumah Sakit. Diketahui bahwa penyebab terjadinya ISPA dan penyakit
gangguan saluran pernapasan lain adalah: rendahnya kualitas udara di dalam rumah dan atau
di luar rumah baik secara biologis, fisik, maupun kimia.
Hampir semua penyakit dan kematian yang terkait dengan pencemaran udara tersebut
tercatat dan dilaporkan oleh Departemen Kesehatan melalui rumah sakit, puskesmas, dinas
kesehatan provinsi dan kota/kabupaten. Namun, baik di tingkat pusat, provinsi, kota atau
kabupaten, struktur organisasi yang spesifik menangani penanggulangan berikut pengawasan
dampak kesehatan kualitas udara tersebut belum ada di institusi kesehatan. Sehingga, situasi
dan kondisi ini dapat memperlemah upaya penanggulangan dampak kesehatan pencemaran
udara berikut surveilans-nya. Dimana pada gilirannya, berakibat pada lemahnya informasi
tentang kondisi senyatanya dampak kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran udara.
Polusi udara yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia dan lingkungan
adalah:
a. Gas Karbon monoksida (CO)
Gas karbon monoksida (CO) di atmosfer dalam keadaan normal konsentrasinya sangat
sedikit sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan dengan aktifitas penggunaan kendaraan bermotor
dan industri yang padat, konsentrasi gas CO dapat mencapai 10 – 15ppm. Gas CO di dalam
paru-paru bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah yang dapat menghalangi
pengangkutan oksigen ke seluruh bagian tubuh.

Tabel: Konsentrasi gas CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh manusia bila kontak
terjadi pada waktu cukup lama
Konsentrasi gas CO Konsentrasi COHb
Gangguan pada tubuh
di udara (ppm) dalam darah (%)
3 0,98 Tidak ada
5 1,30 Belum begitu terasa
Gangguan sistem saraf
10 2,10
sentral
20 3,70 Gangguan panca indera
40 6,90 Gangguan fungsi jantung
60 10,10 Sakit kepala
80 13,30 Sulit bernafas
100 16,50 Pingsan hingga kematian
(Ernawati dkk. 2008)
Dampak yang ditimbulkan adalah :
a) Pusing/sakit kepala
b) Rasa mual
c) Pingsan (ketidak sadaran)
d) Kerusakan jaringan otak
e) Sesak nafas
f) Kematian
g) Gangguan pada kulit
h) Gangguan penglihatan (efek jangka panjang)
b. Gas sulfur oksida (SO), nitrogen oksida (NO) dan ozon (O3)
Dampak negatif adanya penigkatan konsentrasi gas SO, NO dan O3 adalah :
a) Iritasi mata
b) Radang saluran pernafasan
c) Gangguan pernafasan kronis (bronkitis, emfisema dan asma)
d) Gangguan pada tumbuhan hingga kematian tumbuhan
C. Polusi Udara
Seperti sudah disinggung diatas, Dampak polusi udara terjadi sebagai efek negatif dari
pembangunan dinegara berkembang, industri dinegara maju, aktifitas alam dsb.
Secara garis besar polusi udara dibagi menjadi partikulat dan polusi gas.
1. Partikulat
Partikulat (partikel) adalah pencemaran udara yang dapat berada bersama-sama bahan
/ bentuk pencemaran lain, macam-macam partikulat :
a. Aerosol : tersebarnya partikel halus zat padat atau cairan dalam gas atau
udara.
b. Kabut (fog) : aerosol yang berupa butiran air yang berada diudara.
c. Asap (smoke) : campuran antara butir padatan dan cairan terhembus melayang
diudara.
d. Debu (dust) : aerosol yang berupa butiran melayang diudara karena adanya
hembusan angin.
e. Fume : aerosol yang berasal dari kondensasi uap logam.
f. Plume : asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri.
g. Smoge: campuran dari smoke dan fog.
2. Gas
a. Sulfur Dioksida (SO2): dihasilkan oleh batu bara, bahan bakar minyak yang mengandung
sulfur, pembakaran limbah pertanah, dan proses dalam industri. Dampak: efek iritasi pada
saluran napas sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak napas.
b. Hidrogen Sulfida (H2S): dihasilkan dari kawah gunung yang masih aktif dan dapat
menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat merusak indra penciuman (nervous olfactory)
c. Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Nitrogen Dioksida (NO2): gas-gas ini
berasal dari berbagai jenis pembakaran, gas buang kendaraan bermotor, peledak, pabrik pupuk.
Efek: mengganggu sistem pernapasan dan melemahkan sistem pernapasan paru dan saluran
napas sehingga paru-paru mudah terserang infeksi.
d. Amoniak (NH3): berasal dari proses industri. Amoniak menimbulkan bau yang tidak sedap
menyengat. Dan dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, bronchitis, merusak indra
penciuman.
e. Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon: semua hasil pembakaran
menghasilkan gas ini, begitu juga proses industri. Gas ini menimbulkan efek sistematik, karena
meracuni tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan
tubuh akibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian. Dalam jumlah
kecil dapat menimbulkan gangguan berpikir, gerakan otot, gangguan jantung.

3. Gangguan Kesehatan
Gangguan kesehatan yang diakibatkan adanya pencemaran udara dikelompokkan menjadi 4
yaitu:
a. Korosif : bahan pencemar bersifat merangsang terjadinya proses
peradangan pernapasan pada bagian atas.
b. Asfiksia : ini terjadi menyusul berkurangnya kemampuan tubuh dalam
mengikat oksigen atau berkurangnya kadar oksigen didalam tubuh.
c. Anesthesia : adalah dampak pencemaran udara yang bersifat menekan
susunan saraf pusat sehingga mengakibatkan kehilangan kesadaran.
d. Toksis : dampak yang ditimbulkan adalah timbulnya gangguan pada
sistem pembuatan darah dan menyebabkan keracunan pada susunan saraf.
4. Pengendalian Emisi
Bila emisi dikeluarkan dari suatu aktivitas tidak sesuai dengan baku mutu emisi, perlu
dilakukan pengendalian terhadap emisi itu.
Berbagai alat pengendalian emisi antara lain:
a. Filter Udara: berguna untuk menyaring partikel yang ikut keluar pada serobong agar tidak
ikut terlepas kelingkungan.
b. Pengendap Silikon: pengendap partikel yang ikut dalam emisi dengan pemanfaatan gaya
sentrifugal dari partikel yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung silikon.
c. Pengendap Sistem Gravitasi: berupa ruang panjang yang dialiri udara kotor secara perlahan
sehingga partikel akan mengendap karena gaya beratnya.
d. Pengendap Elektrostatik: digunakan untuk pemisahan partikel dibawah 5µm. Alat ini cocok
untuk membersihkan udara kotor dalam volume besar, alat ini berupa tabung silinder yang
dibagian tengahnya diberi kawat yang dialiri arus listrik, udara kotor akan menjadi ion negatif
dan tertarik kedinding tabung, udara bersih akan berlalu.
e. Filter Basah: untuk memisahkan pencemaran non-partikel, media pemisah yang digunakan
adalah larutan penyerap.
f. Pengendalian khusus / menyaring gas SO2, NOHX maupun VOCS.
g. Hujan Asam
Atmosfer dapat mengangkut berbagai cat pencemar ratusan kilometer jauhnya,
sebelum menjatuhkannya kepermukaan bumi. Dalam perjalanan jauhnya, Atmosfer bertindak
sebagi reaktor kimia yang kompleks merubah cat pencemar setelah berinteraksi pada zat lain,
uap air dan energi matahari. Pada kondisi dimana SO2 bereaksi menjadi uap air membentuk
H2SO4 (asam sulfat) dan NO2 bereaksi dengan air uap air membentuk HNO3 (asam nitrat) yang
selanjutnya turun kepermukaan bumi bersama air hujan yang dikenal dengan hujan asam, air
hujan dengan pH 5,6 dapat menimbulkan kerusakan berbagai jenis logam.Dampak dari hujan
asam antara lain:
a) Merusak bangunan dan berkaratnya logam.
b) Mempengaruhi kualitas air permukaan, bisa menggangu kehidupan akuatik danau.
c) Merusak tanaman terutama hutan sehingga luas hutan berkurang.
d) Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah, sehingga mempengaruhi kualitas
air tanah.
e) Menimbulkan berbagai penyakit kulit bagi beberapa masyarakat yang menggunakan air hujan
sebagai satu-satunya air mandi.

A. Air
Kita hidup dizaman serba canggih dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Akan tetapi,
dampak negative yang dihasilkan sangatlah besar, yaitu polusi yang mana merupakan peristiwa
masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain yang merugikan lingkungan dari akibat
aktivitas manusia atau prose alami. Serta menyebabkan polusi yang disebut polutan. Suatu hal
dikatakan polutan apa bila kadar melebihi/kurang dari batas normal. Berada pada tempat dan
waktu yang tidak tepat.Polutan sendiri dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi,
makhluk hidup, dan sebagainya. Dan bila polutan berlebihan, ekosistem tidak dapat seimbang
dan tidak dapat melakukan regenerasi (pembersihan sendiri).
Polusi air merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur/komponen lainnya di
dalam air sehingga kualitas air terganggu yang mana dapat ditandai dengan adanya perubahan
bau, rasa, dan warna pada air sehingga air tidak murni lagi.
Dikutip dalam Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup
No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan polusi/pencemaran air adalah
masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan
peruntukannya. Itulah kenapa air sebagai sumber utama bagi manusia serta makhluk hidup
lainnya dimuka bumi ini karena merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Akan tetapi, fenomena alam seperti
gunung merapi, badai, gempa bumi, tsunami, dll dapat mengakibatkan perubahan besar
terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran air.Kenapa? Karena polusi
adalah sebagian dari akibat aktivitas makhluk hidup yang mana dapat merubah kualitas
terhadap air di muka bumi.

B. Ciri-Ciri Air Tercemar Polusi


Ciri-ciri air yang mengalami polusi/tercemar sangat bervariasi karena tergantung dengan jenis
air dan polutan yang terkandung didalamnya. Namun cirri yang paling mudah diketahui adalah:
 Berbau
 Berwarna
 Beracun
 Berasa

C. Sifat-Sifat Pencemaran Air


Untuk mengetahui terpolusinya air dapat diamati dengan terjadinya perubahan-
perubahan antara lain :
1. Nilai pH
Keasaman dan alkalinitas pH normal air adalah 6-8 pH. Bila terlalu rendah, maka dapat
menyebabkan korosif.
2. Suhu
Apabila suhu terlalu rendah, maka air akan terasa sejuk bahkan dingin hingga sedingin es.
Begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, air biasa selalu memiliki suhu pas di ukuran 00 celcius.
3. Warna, bau dan rasa
1) Warna
Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna normalnya (jernih dan bening).
2) Bau
Biasanya tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh bahan kimia, tumbuhan dan
hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti bau amis dan busuk).
3) Rasa
Air normal tidak mempunyai rasa, kecuali rasa asin pada air laut. Jumlah kandungan oksigen
dalam air. Pencemaran mikroorganisme patogen Kandungan minyak Kandungan logam berat
Kandungan bahan radio aktif
D. Macam-Macam Sumber Air Yang Berpolutan
Macam-macam sumber air yang berpolusi, antara lain:
1. Limbah industry
2. Pertanian
3. Rumah Tangga
Ada beberapa tipe polutan yang mana dapat merusak perairan, yaitu:
1. Mengandung bibit penyakit
2. Butuh banyak O2 (Oksigen) untuk penguraiannya (sehingga kekurangan O2 saat proses
penguraian)
3. Bahan-bahan kimia organik dari industry
4. Limbah pupuk pertanian
5. Bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan)
6. Bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas
Padahal air adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat mengalir dan
meresapnya. Akan tetapi, karena jalur-jalur aliran dan resapan air terhambat karena polutan,
timbulah banjir.
Musibah banjir dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan akibat polusi air, antara lain: Banjir
bandang (banjir besar), yaitu: terjadi dari akibat meluap dari jalur-jalur aliran (sungai) dengan
volume air yang sangat besar. Banjir genangan, yaitu: banjir lokal/setempat karena akibat dari
tergenangnya/terkonsentrasinya air hujan pada daerah tersebut yangmana saluran air (arainase)
dan lahan resapannya sangat terbatas sehingga air bisa masuk/menggenangi lingkungan serta
dalam rumah kita. Penggunaan pada insektisida seperti DDT (Dhicloro Diphenil Trichonethan)
oleh para petani untuk memberantas hama tanaman serta serangga penyebar penyakit secara
berlebihan dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air yang diserap oleh tanaman.
Sehingga terjadi pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan
pencemaran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin
berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Serta pembuangan
sampah organik yang dibuang ke sungai terus-menerus, selain mencemari air, pada musim
hujan akan timbul bencana banjir.

E. Penyebab Dari Timbulnya Pencemaran Air


Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan
oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke
dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air
limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang
dapat juga mengurangi oksigen dalam air. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti
di sungai citarum.

F. Bahaya Yang Ditimbulkan


Bibit penyakit dari hasil polusi air mengandung zat-zat yang bersifat beracun dan
bahan radioaktif yang mana dapat merugikan manusia. Kenapa? Karena polutan memerlukan
banyak sekali kandungan O2, akan tetapi apabila kekurangan, maka akan terjadi perubahan
warna dan pembusukan. Karena proses penguraian terhadap polutan tidak akan sempurna
sehingga timbulah polusi pada air.
Permasalahan terbesar dalam polusi air adalah pembuangan sampah disembarang
tempat. Misalnya: pembuangan sampah pada muara sungai, laut, atau got-got kecil rumahan.
Ini bisa menimbulkan penyakit.
Contoh kejadian seperti di Jepang. Zat merkuri yang dibuang oleh sebuah industri
plastik ke teluk Minamata terakumulasi dijaringan tubuh ikan dan masyarakat yang
mengkonsumsi menderita cacat atau hingga meninggal.

G. Akibat Air Tercemar


Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, antara lain:
1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O2)
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
3. Pendangkalan dasar perairan
4. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
5. Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit,
juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator
6. Kematian biota kuno, seperti: plankton dan lainnya bahkan burung
7. Mutasi sel, kanker, dan leukemia
Akibat dari timbulnya air yang tercemar menurut situs wikipedia, antara lain:
1. Dapat menyebabkan banjir
2. Erosi
3. Kekurangan sumber air
4. Dapat membuat sumber penyakit
5. Tanah longsor
6. Dapat merusak ekosistem sungai

H. Usaha-Usaha Guna Mengatasi Dan Mencegah


Pada musim hujan, biasanya pasti akan terjadi yang mananya banjir. Mungkin
langkah-langkah dibawah ini dapat mencegah adanya banjir genangan, antara lain:
Dalam perencanaan jalan- jalan lingkungan baik program pemerintah maupun
swadaya masyarakat sebaiknya memilih material bahan yang menyerap air misalnya
penggunaan bahan dari pavling blok (blok-blok adukan beton yang disusun dengan rongga-
rongga resapan air disela-selanya). Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran
lingkungan, pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut. Apabila di
halaman pekarangan-pekarangan rumah kita masih terdapat ruang- ruang terbuka, buatlah
sumur-sumur resapan air hujan sebanyak-banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk
mempercepat air meresapke dalam tanah. Dengan membuat sumur resapan air tersebut,
sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut:
Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak. Tanah
bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan-lahan yang rendah atau
meninggikan lantai rumah. Apabila air hujan tidak tertampung oleh selokan- selokan rumah,
dapat dialirkan ke sumur-sumur resapan. Jangan membuang sampah atau mengeluarkan air
limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) ke dalam sumur resapan karena
bias mencemari kandungan air tanah. Apabila air banjir masuk ke rumah menapai ketinggian
20-50 cm, satu- satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita di atas ambang permukaan
air banjir.
Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah
umum dilakukan orang, hanya saja teknisnya sering kurang terencana secara mendetail.Banyak
sekali jenis penanganan pada air buangan, antara lain:
1. Proses penanganan primer (membuang bahan-bahan padatan yang mengendap atau
mengapung)
 Penyaringan
 Pengendapan (menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan tersuspensi) dan
pemisahan
 Pemindahan endapan
2. Proses penanganan sekunder (proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologi)
 Penyaringan trikel
 Lumpur aktif
 Proses penanganan tersier
 Adsorpsi (bahan-bahan organik terlarut)
 Elektrodoalisis (menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut sampai pada konsentrasi air
semula, sebelum digunakan)
 Osmosis berlawanan
 Khloranisasi (menghilangkan organisme penyebab penyakit)

A. TANAH
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di
muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup
dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar
dari makanan kita berasal dari permukaan tanah. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita
menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan
tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan
manusia juga.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah
cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping).
Tanah Tercemar. Tanah indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalam
sejarah Indonesia pernah tercetat. Kesuburan itu telah mengundang para penjajah asing untuk
mengeksploitasinya. Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesia tercemar oleh
polusi yang diakibatkan oleh kelainan masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak dan
hilang kesuburanya, mengandung zat asam tinggi. Berbau busuk, kering, mengandung logam
berat, dan sebagainya. Kalau sudah begitu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan.
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah
:
1. Tanah tidak subur
2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
3. Berbau busuk
4. Kering
5. Mengandung logam berat
6. Mengandung sampah anorganik
Tanah tidak tercemar. Tanah yang tidak tercemar adalah tnah yang masih memenuhi
unsur dasarnya sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah
tidak tercemar bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkat keasaman normal. Yang paling utama
adalah tidak mengandung logam berat. Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat
kemaslahatan umat manusia. Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan
berlipat ganda.
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah:
1. Tanahnya subur
2. Trayek pH minimal 6, maksimal 8
3. Tidak berbau busuk
4. Tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal
5. Tidak Mengandung logam berat
6. Tidak mengandung sampah anorganik

B. Penyebab Pencemaran Tanah


Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa
dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka
sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber
pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang
menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada
tanah.
Permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat
radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-
sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah
daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar
tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari, sampah rumah
tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor
dan limbah industri. Secara umum, Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik,
limbah industri, dan limbah pertanian.
1. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-
an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan
dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
a. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh
mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan,
menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300
tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan
mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. Sampah
anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh
akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat
menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang
akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk
berkembang.
b. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak
kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
2. Limbah industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang merupakan
hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri
pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron
adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat
mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap
ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi
sangat penting terhadap kesuburan tanah.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau
tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan
pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan
kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah
semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi
juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada
jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan
mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.

C. Dampak Dari Pencemaran Tanah


1. Dampak Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh
dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida
merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-
anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis (terus-
menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan
terkena leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan
mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan
karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang
disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
Kematian..
2. Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya
dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan
pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-
bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan
pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme
dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang
dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan
tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya
dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan
pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-
bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

D. Upaya yang Harus Dilakukan.


Limbah domestic, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara
memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah,
dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang
sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh tanah,
misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat
permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat
dibuat biogas dan lain-lain.
Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara
penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang
mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara
penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang kesungai
atau kelaut.
Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan
berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan
pupuk kompos. Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:
1. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-site (atau off-site). Pembersihan
on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri
dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi
penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di
daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut
disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi
zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran
dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu
ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya
pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:

E. Langkah pencegahanan
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak
menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan
pencemar, antara lain:
1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat
dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka,
kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.
2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh
mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar
seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang
jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak
dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian
dikubur.
3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari
tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses
pemurnian.
4. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan
aturan dan tidak sampai berlebihan.
5. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ekosistem terdiri dari komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (benda mati).
Tempat hidup organisme disebut habitat. Dalam habitat ekosistemnya organism mempunyai
setatus fungsional yang disebut dengan relung. Kelompok organism satu spesies yang
menempati ekosistem disebut populasa. Sedangkan beberapa populasi dalam ekosistem disebut
komunitas. Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung secara berhadap dan munuju
ke satu arah secara teratur disebut suksesi.
Berdasarkan kondisi habitatntya suksesi dibedakan menjadi suksesi primer dan suksesi
sekunder. Manusia merupakan bagian dari lingkungan, manusia selalu dihadapkan pada
masalah - masalah lingkup, diantaranya keseimbangan lingkungan, perubahan lingkungan dan
sebagainya.

3.2 Saran
Hendaknya kita sebagai manusia menjaga ekosistem karena dalam ekosistem terdapat
komponen abiotik seperti tanah, air, udara, cahaya, suhu, angin, iklim, arus air dan ombak. Dan
terdiri dari komponen biotic seperti tumbuhan, hewan dan sebagainya yang sangat berguna
bagi kelangsungan hidup kita.

Anda mungkin juga menyukai