Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen adalah manajemen dapat diartikan sebagai suatu ilmu dan seni
untuk mengadakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pengarahan atau pelaksanaan (directing), penggkoordinasian (coordinating), dan
pengawasan (controlling) terhadap orang dan peralatan untuk mencapai tujuan
organisasi atau lembaga secara efektif dan efisien”.
Fungsi manajemen menurut G Terry adalah Planning, Organizing,
Actuating dan Controling. mulai dari perencanaan, mengorganisasikan,
penggerakan dan kontroling.Sagala S1

Dalam menjalankan fungsi program sekolah baik kepala sekolah, guru, maupun
tenaga kependidikan di sekolah menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu:
perencanaan (planning), program kegiatan sekolah, pengorganisasian
(organizing), tugas-tugas pokok sekolah, penggerakan (actuating), seluruh sistem
sekolah, dan pengawasan (controlling) kinerja sekolah
Pelaksanaan manajemen bimbingan konseling harus dirumuskan secara matang
baik dari segi program pelayanan Bimbingan Konseling, meneliti hal-hal apa
sajakah yang dibutuhkan oleh para peserta didik, satuan layanan dan kegiatan dalam
bimbingan konseling, dapat merumuskan dengan baik pelaksanaan bimbingan dan
konseling, dan mengevaluasi program yang telah dilaksanakan dalam bimbingan
konseling.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen secara umum ?
2. Apa sajakah pengertian manajemen menurut ahli?
3. Apa yang dimaksud dengan fungsi-fungsi manajemen?
4. Apa yang dimaksud dengan bimbingan konseling?
5. Apa saja yang menyangkut azas-azas bimbingan konseling?
6. Apa saja fungsi-fungsi bimbingan konseling?
7. Apa yang dimaksud dengan manajemen bimbingan konseling

1
G. Terry, Sagala S ”Manajemen BK di Kota Bandung”h,09

1
8. Apa yang dimaksud denngan manajemen bimbingan konseling secara
umum?
9. Apa saja manajemen bimbingan konseling menurut ahli
10. Menyangkut apa saja kah aspek-aspek manajemen bimbingan konseling?
11. Apa saja yang termasuk kedalam fungsi-fungsi manajemen bimbingan
konseling

C. TUJUAN
Agar mahasiswa mampu lebih dalam mengerti dan memahami mengenai
manajemen bimbingan konseling secara luas dan segala hal yang menyangkut
kedalam keduanya. Pelaksanaan bimbingan dan konseling akan lebih efektif dan
efisien dalam segala aspek jika termanajemen dengan baik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. MANAJEMEN
1. Pengertian Manajemen Secara Umum
Secara umum pengertian manajemen adalah ilmu dan seni
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap
usaha-usaha para anggota organisasi dan pengunaan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya.
Manajemen memiliki kegiatan memimpin, mengatur, mengelola,
mengendalikan, dan mengembangkan.
Manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui kerja sama dengan orang lain. Seni manajemen terdiri dari
kemampuan untuk melihat totalitas di bagian-bagian yang terpisah dari
suatu kesatuan gambaran tentang visi. Seni manajemen mencakup
kemampuan komunikasi visi tersebut. Aspek-aspek perencanaan
kepemimpinan, komunikasi dan pengambilan keputusan mengenai
unsur manusia tentang cara menggunakan pendekatan manajemen seni.
2. Manajemen Menurut Ahli
a. Johnson,
Sebagaimana dikutip oleh Pidarta mengemukakan bahwa:
Manajemen adalah proses mengintegrasikan sumber-sumber
yang tidak berhubungan menjadi sistem total untuk
menyalesaikan suatu tujuan. (Abdul Choliq, 2011: 2)2

b. Stoner
Sebagaimana dikutip oleh Handoko, menyebutkan bahwa:
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. (Abdul
Choliq, 2011:33

c. John G. Glover

2
Pidarta, Manajemen,2011:2,hal.18
3
Handoko, Manajemen,2011:2,hal.18

3
Menurut Jhon G.Glover dalam buku Pengantar Bisnis
Manajemen yaitu sebagai kepandaian manusia menganalisa,
merencanakan, memotivasi, menilai dan mengawasi
penggunaan secara efektif sumber-sumber manusia dan bahan
yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu4

3. Fungsi-fungsi Manajemen
a. Forecasting
Memproyeksikan atau mengadakan penafsiran terhadap berbagai
kemungkinan sebelum suatu rencana yang pasti dapat dilakukan.
b. Planning termasuk budgeting
Berbagai batasan tentang planning yang sederhana sampai pada
perumusan yang rumit. Misalnya pembatasan terhadap pengeluaran
c. Organizing
Keseluruhan aktivitas manaajemen dalam pengelompokan orang-
orang dan pembagian tugas, wewenang, fungsi serta tanggungjawab
masing-masing individu/kelompok
d. Directing/Komending
Berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran-saran,
perintah-perintah kepada bawahan untuk melaksanakan tugas
masing-masing
e. Coordinating
Kegiatan yang dilakukan agar tidak terjadi percekcokan, kekacauan,
kekosongan kegiatan dengan menghubungkan, menyatupadukan
pekerjaan-pekerjaan bawahan, sehinga dapat bekerjasama dengan
searah untuk mencapapi tujuan tertentu.

B. BIMBINGAN DAN KONSELING


1. Pengertian Bimbingan Konseling
Bimbingan konseling merupakan suatu proses interaksi antara konselor
dengan konseli baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
rangka untuk membantu konseli agar dapat mengembangkan potensi
dirinya atau pun memecahkan permasalahan yang dialaminya.

4
Jhon G.Glover, Pengantar Bisnis,hlm,139

4
Bimbingan dan Konseling juga dapat didefinisikan sebagai upaya
sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang
dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi perkembangan konseli
Manajemen memiliki kegiatan memimpin, mengatur, mengelola,
mengendalikan, dan mengembangkan.
2. Asas-asas Bimbingan Konseling
a. Asas kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang
peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau
keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain.
Fungsi-fungsi Bimbingan Konseling
b. Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (konseli)
mengikuti/menjalani layanan kegiatan yang diperuntukan baginya
c. Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran
layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik di
dalam memberikan keterangan dirinya sendiri maupun dalam
menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi
dirinya
d. Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki peserta didik yang menjadi sasaran layanan
berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan
layanan/kegiatn bimbingan.
e. Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling yaitu;
peserta didik sebagai sasaran layanan bimbingan dan konseling
diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri
f. Asas kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki objek sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah
permasalahan peserta didik dalam kondisinya sekarang

5
g. Asas kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan yang sama
hendaknya selalau bergerak maju, tidak monoton, dan terus
berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhandan tahap-
tahap perkembangan dari waktu kewaktu.
h. Asas keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar berbagai layanan bimbingan dan konseling baik
yang dilakukan oleh guru pembimbing maupunpihak lain, saling
menunjang, harmonis, dan terpadukan untuk itu, kerja sama antara
guru pembimbing dan pihak-pihak yng berperan dalam
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus
dikembangkan.
i. Asas kenormatifan,yaitu asas bimbingan dan konseling
yangmenghendaki segenap layanan bimbingan dan konseling
didasarkan pada dan tidak boleh bertentangandengan nilai-nilai dan
norma-norma yang ada, yaitu norma-norma agama, hukum dan
peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan dan kebiasaan yang
berlaku.
j. Asas keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar layanan bimbingan dan konseling
diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional.
k. Asas alih tangan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat
dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (konseli) mengalih
tangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli.
l. Asas Tut Wuri Handayani, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara
keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi
(memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan,
memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang
seluas-luasnya kepadapeserta didik untuk maju.

6
C. MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING
1. Pengertian Manajemen Bimbingan Konseling
Dalam manajemen Bimbingan Konseling pun diperlukan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Adapun rinciannya
adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Pada saat melaksanakan proses perencanaan BK dimulai dengan
menganalisis kebutuhan dalam merencanakan program BK dengan
menggunakan ITP yang kemudian dianalisis tugas
perkembangannya atau ATP maka dijadikan rencana kegiatan
tahunan dan dibuat program semester setiap kelas sesuai dengan
aspek perkembangan individu. Rencana kegiatan berdasar pada
kompetensi dasar pelayanan dasar bimbingan, pelayanan
responsive, perencanaan individual dan dukungan system.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah mengelompokkan dan menentukan
berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk
melaksanakan kegiatan itu.“ Ada juga yang menyatakan bahwa
organisasi merupakan wadah dari orang-orang untuk membuat
kelompok usaha atau suatu kegiatan untuk mencapai sesuatu,
termasuk di sekolah. Dengan demikian organisasi merupakan alat
dalam mencapai tujuan dengan visi dan misi tertentu. Sesuai dengan
struktur organisasi ditiap sekolah, personil BK adalah segenap unsur
yang terkait di dalam organisasi layanan bimbingan konseling
dengan coordinator dan guru BK/konselor sebagai pelaksana
utama.Uraian tugas kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru
pembimbing/konselor, wali kelas, dan guru mata pelajaran.
c. Actuating
Penggerakan berhubungan dengan peranan pemotivasian,
peranan pemotivasian menurut Sagala.S (2011:60) adalah:”
menggerakkan dalam organisasi sekolah adalah merangsang guru

7
dan personal sekolah lainnya melaksanakan tugas-tugas dengan
antusiasme dan kemauan yang baik untuk mencapai tujuan dengan
penuh semangat.” Artinya pemimpin atau manajer atau dalam
organisasi sekolah kepala sekolah mengemban hampir semua
tanggung jawab untukmelembagakan arahan.
d. Monitoring/Evaluasi
Monitoring dan evaluasi kepada guru BK dilakukan oleh
coordinator BK dan Kepala sekolah untuk mengetahui apakah
keempat rencana pelayanan sudah terlaksana semua atau tidak.
Pelayanan dasar, pelayanan resposif, perencanaan individual dan
dukungan system, waktunya sesuai tidak, guru pembimbing sebagai
pelaksana melaksanakannya sesuai rencana.
e. Program Bimbingan Konseling Pengembangan Diri
Program yang dibuat sekolah sesuai dengan yang dianjurkan
dalam komponen program BK yang meliputi: pelayanan dasar,
pelayanan responsif, pelayanan perencanaan individual dan
dukungan sistem, akan tetapi dalam pelaksanaan bervariasi, hal ini
atas pertimbangan kemampuan dan jumlah SDM yang ada di
sekolah.
2. Pengertian Manajemen Bimbingan Konseling Menurut Ahli
Beberapa definisi manajemen bimbingan dan konseling secara umum
menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:
a. Sugiyo (2012: 28)
Manajemen bimbingan dan konseling adalah kegiatan yang diawali
dari perencanaan kegiatan bimbingan dan konseling,
pengorganisasian aktivitas dan semua unsur pendukung bimbingan
dan konseling, menggerakkan sumber daya manusia untuk
melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling, memotivasi
sumber daya manusia agar kegiatan bimbingan dan konseling
mencapai tujuan serta mengevaluasi kegiatan bimbingan dan
konseling untuk mengetahui apakah semua kegiatan layanan sudah
dilaksanakan dan mengetahui bagaimana hasilnya.

8
b. Gibson (2011: 566)
Manajemen bimbingan dan konseling adalah aktivitas-aktivitas
yang memfasilitasi dan melengkapi fungsi-fungsi keseharian staf
konseling meliputi aktivitas administratif seperti pelaporan dan
perekaman, perencanaan dan kontrol anggaran, manajemen fasilitas
dan pengaturan sumber daya.
c. Thantawy
Manajemen bimbingan dan konseling adalah segala upaya dengan
berbagai cara atau metode dari kepala sekolah untuk
mendayagunakan secara optimal dan efektif semua komponen atau
sumber daya (tenaga, dana, sarana, dan prasarana) dan sistem
informasi yang meliputi himpunan data bimbingan untuk
melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling untuk mencapai
tujuan bimbingan dan konseling.
d. Ridwan
Manajemen bimbingan dan konseling dapat berarti kemampuan
mendayagunakan semua sumber organisasi dan administrasi
bimbingan yang sifatnya terbatas
3. Aspek-aspek Manajemen Konseling
Aspek-aspek dalam manajemen bimbingan dan konseling, antara lain:
a. Perencanaan program bimbingan dan konseling
Untuk tercapainya program perencanaan BK yang efektif dan
efisien, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu analisis
kebutuhan siswa, penentuan tujuan bimbingan dan konseling,
analisis situasi sekolah, penentuan jenis kegiatan, penetapan
personel kegiatan, persiapan fasilitas dan biaya kegiatan, dan
perkiraan tentang hambatan kegiatan serta antisipasinya.
b. Pelaksanaan dan pengarahan program bimbingan dan konseling
Sekolah sebagai satuan pendidikan perlu merancang program
bimbingan dan konseling sebagai integral dari program sekolah
secara keseluruhan. Program inilah yang dijadikan acuan
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah tersebut.

9
Terdapat dua jenis program yang perlu dirancang dan diprogramkan
yaitu:
1) Program tahunan sebagai program sekolah, program ini
dijabarkan menurut alokasi waktu setiap semester.
2) Program bulanan bahkan program mingguan. Oleh karena itu,
perlu dibuat dalam satu matrik atau schedule. Dalam program itu
dicantumkan substansi kegiatan, jenis layanan menurut alokasi
waktu. Program kegiatan layanan bagi setiap guru pembimbing
perlu membuat program berupa satuan layanan (satlan) bahan
satuan kegiatan pendukun (satkung) setiap kali akan melakukan
pelayanan kepada siswa berdasarkan jadwal yang telah
ditetapkan.
c. Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling
Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling merupakan
upaya menilai efisiensi dan efektifitas manajemen bimbingan dan
konseling disekolah pada khususnya dan program bimbingan dan
konseling yang dikelola oleh staf bimbingan dan konseling pada
umumnya, yaitu:
1) Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau
subjek yang telah dimafaatkan layanan
2) Mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas strategi pelaksanaan
program dalam kurun aktu tertentu.
4. Fungsi-fungsi Manajemen Bimbingan Konseling
Manajemen bisa berhasil apabila dalam pengelolaan fungsi-fungsi dari
manajemen dapat dioperasionalkan atau dapat dilakukan dengan baik
dan sistematik.
a. Fayol dalam Hikmat (2009: 30)
Fungsi manajeman bimbingan dan konseling sebagai berikut:
1) Planning
2) Organizing
3) Commanding
4) Coordinating

10
5) Controlling
b. Allen dalam Hikmat (2009: 30)
Fungsi manajeman bimbingan dan konseling sebagai berikut:
1) Leading
2) Planning
3) Organizing
4) Controlling
c. Terry dalam Hikmat (2009: 30)
Fungsi manajeman bimbingan dan konseling sebagai berikut:
1) Planning
2) Organizing
3) Actuating
4) Controlling
d. Sugiyo (2011: 30-35)
Fungsi manajeman bimbingan dan konseling sebagai berikut:
1) Perencanaan
2) Pengorganisian
3) Pengarahan
4) Pengawasan

Fungsi manajemen dari berbagai ahli diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi
manajemen bimbingan dan konseling terdiri dari:
a. Planning (Perencanaan)
Menurut Hikmat (2009: 101) menyatakan bahwa planning
atau perencanaan pendidikan adalah keseluruhan proses perkiraan
dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan dalam
pendidikan untuk masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan yang telah ditentukan.
Jadi, perencanaan adalah kegiatan konselor dalam menyiapkan
dan menetapkan sasaran, tujuan, materi, metode, waktu, tempat dan
rencana penilaian dari kegiatan bimbingan dan konseling yang disesuaikan
dengan kebutuhan peserta didik.
b. Organizing (Pengorganisasian)

11
Setelah perencanaan dibuat maka selanjutnya konselor melakukan
organizing atau pengorganisasian. Fungsi pengorganisasian menurut
Terry (1986: 4) mengemukakan bahwa pengorganisasian adalah
tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang
efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerjasama secara
efesien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-
tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna
mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Jadi, pengorganisasian adalah upaya mengatur tugas orang-orang
dalam suatu organisasi secara tepat dan menjaga hubungan antar orang
tersebut sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pengorganisasian kegiatan bimbingan dan konseling memiliki peran kunci
dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan
konseling. Hal ini dikarenakan, dengan pengorganisasian yang tepat dapat
memberikan arah dan pedoman posisi masing-masing pelaksana
bimbingan dan konseling. Adanya pembagian tugas yang jelas, profesional,
dan proporsional membuat setiap petugas dapat memahami tugasnya dan
menumbuhkan hubungan kerjasama yang baik. Selain itu, pengaturan
tugas yang tepat dengan kemampuan dan karakteristiknya membuat tidak
terjadi kesalahpahaman.
c. Actuating (Pelaksanaan)
Actuating (pelaksanaan) merupakan kegiatan yang paling utama dalam
kegiatan manajemen, pelaksanaan menekankan pada kegiatan yang
berhubungan langsung dengan orang lain dalam suatu organisasi. Artinya
pelaksanaan merupakan upaya dalam mewujudkan perencanaan menjadi
kenyataan dengan berbagai pengarahan.
Menurut Siagian dalam Sugiyo (2011: 33) pergerakan sebagai
keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode untuk mendorong para
anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik
mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dengan efektif,
efesien dan ekonomis.5

5
Siagain,2011:33,Manajemen Bibingan dan Konseling, diakses dari
https://www.idsejarah.net/2015/09/manajemen-bimbingan-dan-konseling.html?m1, pada
tanggal 18 Maret 2019 pada pukul 15.54

12
Jadi, pelaksanaan adalah seluruh kegiatan atau upaya dalam
memotivasi konselor dalam menggunakan cara, pendekatan, teknik,
metode dalam mencapai tujuan bimbingan dan konseling secara efektif dan
efisien. Pelaksanaan bimbingan dan konseling
mengarah pada pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang
telah direncanakan, dalam hal ini terkait dengan layanan-
layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan pendukung bimbinga
n dan konseling.
d. Controlling (Evaluasi)
Pengendalian di dalam manajemen bimbingan dan konseling dise
but dengan evaluasi yaitu kegiatan yang dikendalikan mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan. Evaluasi terkait
dengan bagaimana mengawasi kegiatan bimbingan dan konseling.
Sugiyo (2011: 34) pengendalian adalah kegiatan yang dilakukan
oleh manajer untuk mengetahui dan mengontrol pelaksanaan atau aktivitas
organisasi, menentukan keberhasilan organisasi dan menganalisis
kemungkinan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan organisasi.
Sedangkan Santoadi (2010: 7) menyatakan pengendalian adalah usaha
untuk menjamin agar unjuk kerja organisasi (dan personal) yang
sebenarnya sesuai dengan proses yang direncanakan.
Dari pendapat di atas maka evaluasi adalah kegiatan pemantauan,
pengontrolan, penilaian, pelaporan dan penindaklanjutan setiap rencana
kegiatan bimbingan dan konseling terhadap tujuan yang ditetapkan.
Pengendalian atau
evaluasi program bimbingan dan konseling digunakan untuk: (a) men
ciptakan koordinasi dan komunikasi dengan seluruh petugas bimbingan
dan konseling, (b) mendorong petugas bimbingan dan konseling untuk
melaksanakan tugasnya, dan (c) memperlancar dan mengefektivitaskan
pelaksanaan program yang telah direncanakan.
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan dalam evaluasi
meliputi pencatatan hasil kerja dan kinerja organisasi, menetapkan standar

13
kinerja, mengukur dan menilai hasil keja dan kinerja organisasi, dan
mengambil tindakan perbaikan dan pengembangan

14
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Manajemen bimbingan dan konseling adalah kegiatan manajemen yang


dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi fungsi bimbingan dan konseling
mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi untuk
mencapai tujuan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada. Dalam konteks bimbingan dan
konseling (BK), manajemen dapat berarti proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarah, dan pengawasan aktifitas-aktifitas pelayanan
bimbingan dan koseling, serta penggunaan daya lainnya untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Adapun pendapat para ahli mengenai definisi manajemen bimbingan dan
konseling secara umum, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen bimbingan
dan konseling adalah kegiatan yang dilakukan oleh konselor untuk
memfasilitasi fungsi bimbingan dan konseling mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi untuk mencapai tujuan bimbingan
dan konseling yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan berbagai sumber
daya yang ada. Sedangkan definisi menurut para ahli mengenai manajemen
bimbingan dan konseling secara khusus dapat disimpulkan bahwa manajemen
bimbingan dan konseling dapat dipandang dari sudut kemampuan seseorang
untuk melakukan sesuatu dalam rangka mencapai suatu tujuan, disamping itu
manajemen bimbingan dan konseling dipandang dari sudut proses melakukan
sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Selain itu terdapat beberapa fungsi manajemen bimbingan dan konseling
yang telah disimpulkan dari beberapa pendapat para ahli yaitu:
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Actuating (Pelaksanaan)
4. Controlling (Evaluasi)

15
Daftar Pustaka

1
S Teti Ratnawulan- JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan..., 2016-jurnal.ar-
raniry.ac.id
2-3
F.Baihaqi-2014.eprints.walisongo.ac.id/3534/3/101311010_Bab2.pdf
4
Alma Buchari.2010.Pengantar Bisnis.Bandung:ALFABETA
5
https://www.idsejarah.net/2015/09/manajemen-bimbingan-dan-
konseling.html?m1
Firmansyah Anang,2018.Pengantar Manajemen.Yogyakarta:Depublish
Yenti Arsini-Jurnal UIN-SU- UIN-SUMATRA UTARA
https://id.wikipedia.org/wiki/Bimbingan_dan_Konseling_(BK)

16

Anda mungkin juga menyukai