Abstrak
Perilaku keselamatan dalam keselamatan kerja berhubungan langsung dengan
perilaku karyawan dalam bekerja demi keselamatan individu sangat berhubungan erat
dengan iklim keselamatan kerja dan sikap pengetahuan keselamatan kerja, karena
dengan keadaan iklim keselamatan kerja ada dalam perusahaan mempengaruhi
tingkat kesehatan karyawan dan dengan adanya pengetahuan keselamatan kerja, maka
karyawan mampu mengerti dan memahami arti keselamatan kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap pengetahuan keselamatan
dengan iklim keselamatan kerja terhadap perilaku keselamatan pada karyawan
produksi PT. Semen Indonesia (Persero)Tbk. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif deskripsi korelasional. Subjek penelitian ini sebanyak 44
karyawan pada bagian produksi. Teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
sikap pengetahuan keselamatan kerja yang terdiri 22 aitem dengan reliabilitas
menggunakan formula Alpha Cronbach sebesar 0,843, skala iklim keselamatan kerja
yang terdiri dari 24 aitem dengan reliabilitas menggunakan formula Alpha Cronbach
sebesar 0,732, dan skala perilaku keselamatan yang terdiri dari 22 aitem dengan
reliabilitas menggunakan formula Alpha Cronbach sebesar 0,861. Data hasil
penelitian ini dianalis menggunakan metode regresi linier berganda.
Kata Kunci : Sikap Pengetahuan Keselamatan Kerja, Iklim Keselamatan Kerja,
Perilaku Keselamatan
Abstract
the attitude scale safety knowledge that comprises 22 aitem with reliability using
Cronbach Alpha formula was 0.843, the safety climate scale consists of 24 aitem with
reliability using Cronbach Alpha formula was 0.732, and the safety behavior scale
consisting of 22 aitem with reliability using Cronbach Alpha formula was 0.861. The
research data analyzed using multiple linear regression method.
Keywords: Knowledge Attitude Safety, Safety Climate, Safety behavior
3
Berdasarkan teori diatas pengetahuan akan suatu hal cenderung disertai dengan
penerapan sikap. Tentunya hal ini berperan penting dalam mengurangi tingkat
kecelakaan kerja.Sehingga diperlukan suatu program yang dapat mencegah terjadinya
kecelakaan atau mengurangi kemungkinan suatu kecelakaan terjadi pada para tenaga
kerja. Keselamatan kerja bertujuan melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya
dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi
serta produktivitas nasional, menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada
ditempat kerja, sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan
efisien. Perlindungan keselamatan karyawan mewujudkan produktifitas yang optimal
(Suma’mur, 1989 : 4).
berada di tempat kerja, dan sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara
aman dan efisien.
Perilaku Keselamatan
Pengertian Perilaku Keselamatan
Borman dan Motowidlo (1993) membedakan perilaku keselamatan di tingkat
individu ke dalam dua kategori, yaitu kepatuhan keselamatan (safety compliance) dan
partisipasi keselamatan (safety participation).Kepatuhan keselamatan didefinisikan
sebagai aktivitas utama yang harus dilakukan individu untuk mempertahankan
keselamatan di tempat kerja, termasuk didalamnya kepatuhan akan prosedur kerja dan
menggunakan peralatan pelindung diri (personal protective equipment-PPE). Di sisi
lain partisipasi keselamatan didefinisikan sebagai perilaku yang tidak secara langsung
berkontribusi terhadap aktivitas keselamatan, tetapi akan membantu lingkungan kerja
untuk tetap selamat. Beberapa contoh partisipasi keselamatan adalah mengikuti rapat-
rapat keselamatan, dan membantu rekan kerja untuk mengatasi masalah yang
berhubungan dengan keselamatan kerja.
merupakan hal yang paling penting dijadikan sebagai landasan untuk mengetahui
tentang performance dari karyawan tersebut. Dengan melakukan penilaian demikian,
seorang pemimpin akan menggunakan uraian pekerjaan sebagai tolak ukur, bila
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan atau melebihi uraian pekerjaan, berarti
pekerjaan itu berhasil dilaksanakan dengan baik.
Griffin and Neal mengukur keselamatan yang terdiri dari lima sistem meliputi:
Bila orang punya pengetahuan tentang manfaat sesuatu hal, maka ia akan
mempunyai sikap positif terhadap hal tersebut. Selanjutnya sikap yang positif
akanberubah menjadi tindakan apabila mendapat dukungan sosial dan tersedianya
fasilitas.Faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pengalaman orang terhadap
sesuatu obyek dan informasi yang diterima olehnya (Ida Bagus, 1992).
8
Dari hasil penelitian yang dilakukan Griffin dan Neal (2000) yang mengacu pada
beberapa teori mengenai perilaku, suatu model yang menggambarkan antara iklim
keselamatan kerjadengan perilaku keselamatan (safety performance). Walaupun
terdapat banyak faktor, baik dari individu maupun lingkungan kerja yang dapat
mempengaruhi perilaku kerja seperti keahlian dan kepribadian individu, serta iklim
organisasi (Neal & Griffin, 1999), tetapi pada model ini iklim keselamatan kerja
menjadi antiseden utama yang data berpengaruh secara positif terhadap perilaku
keselamatan. Mediasi iklim keselamatan kerjadan sikap pengetahuan keselamatan
didalam kerangka kerjamemberikan suatu proses individual yang menghubungkan
iklim keselamatan kerjadengan hasil kerja spesifik. Hasil-hasil tersebut mendukung
usulan bahwa sikap pengetahuan keselamatan kerja dan iklim keselamatan
kerjaterhadap perilaku keselamatan sangatlah penting. Pembedaan ini penting karena
mengidentifikasikan mekanisme-mekanisme dimana iklim keselamatan
kerjacenderung mempengaruhi perilaku keselamatan (Campbell et al., 1993).
Metode
Pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari data yang didapatkan dari hasil
penyebaran kuesioner pengumpulan data diperoleh dari hasil penyebaran angket
kuisioner yang disebarkan berdasarkan banyaknya sampel yang telah ditentukan
untuk diisi. Kuesioner yang telah terkumpul kembali, kemudian diperiksa
kebenarannya agar dapat diolah dan dihitung. Skala diberikan pada partisipan pada
hari jumat, 5 April 2013.
10
Analisis Data
Dalam penelitian ini untuk mendapat gambaran mengenai pengaruh sikap
pengetahuan keselamatan kerja dan iklim keselamatan kerja terhadap perilaku
keselamatan pada karyawan produksi PT. Semen Indonesia, peneliti menggunakan
dua teknik yaitu analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda yang dihitung
menggunakan bantuan SPSS 17 for Windows.
Hasil
1. Karyawan produksi pada PT. Semen Indonesia (Persero)Tbk, pada variabel sikap
pengetahuan keselamatan kerja dari jawaban responden secara mayoritas masuk
pada kategori sedang sebanyak 30 responden 68,18 % dari 44 responden.
2. Karyawan produksi pada PT. Semen Indonesia (Persero)Tbk, pada variabel iklim
keselamatan kerja dari jawaban responden secara mayoritas masuk pada kategori
sedang sebanyak 35 responden 79,5% dari 44 responden.
3. Karyawan produksipada PT. Semen Indonesia (Persero)Tbk, pada variabel
perilaku keselamatan sebanyak 30 responden 68,18% dari 44 responden.
4. Terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel sikap pengetahuan keselamatan
terhadap perilaku keselamatan.
5. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel iklim keselamatan kerja
terhadap perilaku keselamatan.
6. Perilaku keselamatan dipengaruhi oleh sikap pengetahuan keselamatan dan iklim
keselamatan kerja.
Hal ini diperkuat dengan adanya penetapan standar kerja tertentu di PT. Semen
Indonesia (Persero)Tbk sehingga karyawan cukup memahami perilaku keselamatan
yang diberikan oleh perusahaan. Berdasarkan analisis yang kedua menunjukkan
sampel karyawan pada bagian produksi memiliki sikap pengetahuan keselamatan
yang sedang. Dan sikap pengetahuan keselamatan kerja berpengaruh terhadap
perilaku keselamatan.
Hasil penelitian ini bertolak belakang pada penelitian sebelumnya yang pernah
dilakukanoleh Evans, Michael, Wiedenbackdan Ray, (2005) menunjukkan bahwa
iklim keselamatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kegiatan yang terkait
dengan keselamatan kerja. Zohar (1980:101) dalam Griffin dan Neal (003:20)
menyelidiki bahwa iklim keselamatan kerja mempengaruhi kesuksesan program
keselamatan di dalam perusahaan. Sejak penelitian zohar peneliti lain juga
menyelidiki pengaruh iklim walaupun sesungguhnya tidak ada peneliti yang
menyelidiki pengaruh iklim keselamatan kerja pada perilaku tidak selamat.
bahwa terdapat korelasi positif antara iklim keselamatan kerja dengan kepatuhan
keselamatan dan korelasi negative antara iklim keselamatan kerja dengan kecelakaan
yang terjadi di tempat kerja Brown &Holme 1986; Hayes, et al. 1998; Hofmann
&Stetzer 1996).
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
As’ad, M. Psikologi Industri. Liberti Yogjakarta.
Azwar, Syaifuddin. 2007. Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Azwar, Syaifuddin. 2008. Reliabilitas dan Validitas. Yogjakarta : Pustaka Pelajar
Offset.
Azwar, Saifuddin. 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta
:Pustaka Pelajar Offset.
Barling, Julian and R. Frone Michael. 2007. The Psychology of Workplace Safety.
Washington Dc
Brown, R.L, & Holmes, 1986. The Use of a Factor-analytic Procedure for Assessing
the validit of an employee Safety Climate Model. Accident Analysis and
Prevention.Vol 18 No.6, pp 455-470
Dedobbeleer N. And Beland F. 1991. A Safety Climate Measure For. Construction
Site. Journal of research. Vol. 22 No. 2. PP 97-103.
Eagly, A. H., &Chaiken, S. (1993). The psychology of attitudes. Fort Worth, TX:
Harcourt Brace Jovanovich.
Griffin Mark A. , Neal Andrew. 2000. Perception of Safety at work : A Framework
For Linking Safety Climate to Safety Performance, Knowledge and motivasion.
Journal Of Occopational Health Psychology. Vol.5 no. 3, 347-358.
Griffin Mark A. , Neal Andrew. 2003. Safety Climate and Safety at work. Hand book
: The Psychology of work Place. PP 15-34. American Psychological Assocation.
Kerlinger, F. N. 1992. Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogjakarta : UGM Press.
M, Soeripto. 2008. HigeneIndustri. Jakarta : FKUI
Panggabean, M.(2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kedua. Bogor
Selatan :PT.Ghalia Indonesia.
Rivai, V. 2008. Performance Appraisal. Edisi Kedua. Jakarta : PT. Raja
GrafindoPersada.
Suharjo, Bambang.2008. Analisis Regresi Terapan dengan SPSS. Edisi Pertama.
Surabaya : Graha Ilmu.
14
Suma’mur, P.K. 1995. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT.
GunungAgung.
Nurmianto, Eko. 2008. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya:
PenerbitGunaWidya.
Universitas Negeri Malang. 2000. PedomanPenulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis,
Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Malang : UM Press.
Winarsunu, T. (2008).Psiologi Keselamatan Kerja. Malang : UMM Press.
Zohar Dov, 2003, Safety Climate : Conceptual and Measurement Issues Handbook.
Of Occupational Health Psychology (PP 123-142). Washington Dc : American
Psychology Association.