Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
3. Bagaimana peran perawat dalam kesehatan masyarakat ?
4. Apa saja fungsi perawat komunitas ?
5. Apa saja etika perawat komunitas ?
6. Bagaimana standar praktik keperawatan komunitas ?
7. Bagaimana tatanan praktik keperawatan komunitas ?
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Elemen Peran Perawat
4
c. Hak untuk mengakhiri hubungan dengan klien
d. Hak untuk menolak tindakan yang kurang cocok
e. Hak atas rahasia pribadi
f. Hak atas balas jasa
3. Conselor
Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan
mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun
hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan
seseorang.
Peran perawat
a. Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat
sakitnya.
b. Perubahan pola interaksi merupakan “Dasar”dalam merencanakan
metode
c. Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu
atau keluarga
d. Pemecahan masalah di fokuskan pada masalah keperawatan
4. Educator
Mengajar adalah merujuk kepada aktifitas dimana seseorang guru
membantu murid untuk belajar. Belajar adalah sebuah proses interaktif
antara guru dengan satu atau banyak pelajar dimana pembelajaran obyek
khusus atau keinginan untuk merubah perilaku adalah tujuannya (Redman,
1998 : 8 ).
Inti dari perubahan perilaku selalu didapat dari pengetahuan baru
atau keterampilan secara teknis.
a. Dilakukan kepada klien atau keluarga , tim kesehatan lain baik secara
spontan pada saat berinteraksi maupun formal.
b. Membantu klien mempertinggi pengetahuan dalam
upaya meningkatkan kesehatan .
c. Dasar pelaksanaan adalah intervensi dalam proses keperawatan.
5
5. Collaborator
Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara
bekerja sama dengan tim kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapis,
ahli gizi, dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam
penentuan bentuk pelayanan selanjutnya dalam kaitannya membantu
mempercepat penyembuhan klien.
6. Coordinator
Tujuan Perawat sebagi coordinator adalah :
a. Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan
menguntungkan klien.
b. Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien.
c. Menggunakan keterampilan perawat untuk :
1) Merencanakan
2) Mengorganisasikan
3) Mengarahkan
4) Mengontrol
7. Change Agen
Pembawa perubahan adalah seseorang yang berinisiatif membantu
orang lain membuat perubahan pada dirinya atau pada system
(Kemp,1986). Mengidentifikasi masalah, mengkaji motivasi pasien dan
membantu klien untuk berubah, menunjukan alternative, menggali
kemungkinan hasil dari alternative, mengkaji sumber daya menunjukan
peran membantu, membina dan mempertahankan hubungan membantu
membantu selama fase dari proses perubahan dan membimbing klien
melalui fase ini (Marriner Torney).
8. Consultant
Perawat berperan sebagai tempat konsultasi bagi pasien terhadap
masalah yang dialami oleh pasien atau tindakan keperawatan yang tepat
untuk diberikan.
6
2.3 Peran Perawat Menurut Konsorsium Ilmu Kesehatan tahun 1989
7
diberikan sewaktu pasien akan pulang sehingga diharapkan pasien dapat
menjalankan pola hidup sehat dan juga menjaga kesehatannya.
8
2.4 Peran Perawat Menurut Hasil Lokakarya Keperawatan Tahun 1983
9
menilai tindakan yang diberikan, mengingat perawat merupakan anggota
profesional yang paling lama bertemu dengan klien, maka perawat harus
merencanakan, melaksanakan, dan mengatur berbagai alternative terapi
yang harus diterima oleh klien. Tugas ini menuntut adanya kemampuan
menegerial yang handal dari perawat.
10
2.5 Peran Perawat Komunitas
a. Kenjungan rumah
b. Pertemuan-pertemuan
c. Observasi
d. Pengumpulan data
11
5. Sebagai Pembaharu ( Inovator )
12
9. Sebagai Pengelola ( Manager )
13
2. Fungsi Dependen
3. Fungsi Interdependen
14
a. Fungsi independent
b. Fungsi dependent
c. Fungsi interdependent
Fungsi ini berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan baik
dalam keperawatan maupun kesehatan.
15
dan buruk, serta kwajiban dan tanggung jawab. Jadi etika berhubungan
dengan pertimbangan membuat keputusan terhadapa suatu perbuatan
karena tidak ada undang-undang dan peraturan yang menegaskan apa
yang harus dilakukan moral. Etika keperawatan merupakan alat untuk
mengukur perilaku moral dalam keperawatan. Keputusan perawat
seharusnya berdasarkan kode etik sebagai standar yang dapat diukur dan
di evaluasi melalu perilaku moral perawat.
Sementara itu, etika keperawatan kesehatan komunitas adalah
etika pengambilan keputusan berdasarkan moral, pengetahuan tentang
hak klien, dan tanggung jawab profesi. Hak klien atas kesehatan
merupakan hak yang bersifat alami, dimana tiap masyarakat berhak
memperoleh derajat kesehatan seoptimal mungkin. Hak atas pelayanan
kesehatan merupakan hak untuk mendapatkan pelayanan atas barang
dan jasa kesehatan yang berupa :
a. Hak untuk mendapatkan pelayanan yang terhormat
b. Memperoleh informasi pengobatan yang lengkap
c. Informasi untuk suatu persetujuan
d. Penolakan pengobatan
e. Minta dilayani
f. Penolakan partisipasi riset
g. Kesinambungan pelayanan
h. Informasi tentang peraturan
2. Dasar pemikiran etika
Etika adalah kode perilaku yang berhubungan dengan apa yang
baik dan tidak baik dengan kewajiban moral. Prinsip benar dan salah
dalam suatu tindakan didasarkan perilaku yang bersumber pada moral
sanksi yang diberikan, bukan sanksi hukum, tetapi sanksi moral.
3. Tujuan etika profesi keperawatan
Tujuan dibuatnya etika pada profesi keperawatan adalah sebagai berikut
a. Menciptakan kepercayaan klien pada perawat
b. Menciptakan kepercayaan pada sesame perawat
c. Menciptakan kepercayaan masyarakat pada profesi perawat
16
4. Aliran yang berhubungan dengan etika
a. Aliran deskriptif, yaitu aliran yang memberi gambaran dan
penjelasan tentang bagaimana manusia harus berprilaku dalam
lingkungan atau dalam masyarakat untuk memperoleh suatu
tujuan
b. Aliran normatif, yaitu aliran yang mengukur perilaku yang benar
atau salah dengan norma. Deontology yang berfokus pada
formalitas dan teologikal di mana etika menjadi pedoman
perilaku yang berfokus pada penggunaannya
c. Aliran pluralism, yaitu suatu tindakan etika diukur berdasarkan
komleksitas situasi yang dihadapi. Prinsip-prinsip aliran ini,
antara lain :
1) Etika merupakan cabang ilmu falsafah yang objeknya
adalah perilaku manusia, di mana etika disebut filsafah
moral
2) Etika memberi keputusan tentang tindakan yang
dianggap besar, tepat, atau bermoral
3) Keperawatan adalah pelayanan vital terhadap manusia
dengan latar belakang yang dalam berinteraksi
mempunyai tingkah laku yang berbeda, sehingga perlu
disusun suatu pedoman untuk bertindak, berlaku, dan
tanggung jawab, yaitu kode etik.
5. Kode etik keperawatan, prinsip, dan fungsi kode etik
Kode etik keperawatan
Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan
yang menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau
pelayanan kesehatan masyarakat. Kode etik keperawatan di Indonesia
telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia melalui Musyawarah Nasional PPNI di Jakarta pada tanggal
29 November 1989. Kode etik Keperawatan Indonesia tersebut terdiri
atas 4 bab 16 pasal, yaiytu sebagai berikut.
a. Bab 1
17
Bab 1 terdiri atas 4 pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab
perawat terhadap individu, keluarga, dan masyarakat. Dalam
pemberian pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga
atau komunitas, perawat sangat memerlukan etika keperawatan
yang merupakan filsafat yang mengarah tanggungjawab moral
yang mendasar terhadap pelaksanaan praktik keperawatan.
Oleh karena itu, fokus dari etika ditunjukan terhadap sifat
manusiayang unik untuk memelihara dan meningkatkan
kepercayaan masyarakat, diperlukan peraturan tentang
hubungan antara perawat dengan masyarakat, yaitu sebagai
berikut.
1) Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya harus selalu
berpedoman pada tanggungjawab yang bersumber dari
adanya kebutuhan terhadap keperawatan individu,
keluarga, dan masyarakat.
2) Perawat dalam melaksanakan pengabdian di bidang
keperawatan, memelihara suasana lingkungan yang
menghormati nilai-nilai budaya, adat-istiadat, serta
kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga, dan
masyarakat.
3) Perawat dalam melaksanakan kewajiban terhadap
individu, keluarga, dan masyarakat selalu dilandasi rasa
tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur
keperawatan.
4) Perawat menjalin hubungan kerja sama dengan individu,
keluarga, dan masyarakat. Khususnya dalam mengambil
prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan, serta upaya
kesejahteraan sebagai bagian dari tugas dan kewajiban
bagi kepentingan masyarakat.
b. Bab 2
Bab 2 terdiri atas 5 pasal, yang menjelaskan tentang tanggung
jawab perawat terhadap tugas, yaitu sebagai berikut.
18
1) Perawat memelihara mutu prlayanan keperawatan yang
tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan
pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai
dengan kebutuhan individu, keluarga, dan masyarakat.
2) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya,
kecuali jika diperlukan oleh pihak yang berwenang sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3) Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan
keterampilan keperawatan yang dimilikinya untuk tujuan
yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.
4) Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajiban selalu
berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh
oleh peetimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit,
usia, jenis kelamin, aliran politik, agama yang dianut, dan
kedudukan sosial.
5) Perawat mengutamakan perlindungan dan keselamatan
pasien atau klien dalam melaksanakan tugas
keperawatannya serta matang dalam mempertimbangkan
tanggung jawab yang ada hubungannya dengan
keperawatan.
c. Bab 3
Bab 3 terdiri atas dua pasal, menjelaskan tentang tanggung
jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan
lain, yaitu sebagai berikut.
1) Perawat memiliki hubungan baik dengan sesama perawat
dan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara
keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam
lainnya, baik mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh.
2) Perawat menyebar luaskan pengetahuan, keterampilan dan
pengalamannya kepada sesama perawat. Serta menerima
19
pengetahuan dan pengalaman dari profesi dalam rangka
meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.
d. Bab 4
Bab 4 terdiri atas empat pasal menjelaskan tentang tanggung
jawab perawat terhadap profesi keperawatan, yaitu sebagai
berikut.
1) Perawat berupaya meningkatkan kemampuan profesional,
baik secara mandiri maupun bersama-sama dengan jalan
menambah ilmu pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan
keperawatan.
2) Perawat menjungjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan menunjukkan perilaku dan sifat-sifat
pribadi yang luhur.
3) Perawat berperan dalam menentukan pembakuan
pendidikan dan pelayanan keperawtan, serta menerapkan
dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
4) Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara
mutu organisasi profesi keperawatan sebagai sarana
pengabdian
e. Bab 5
Bab 5 terdiri dari dua pasal, menjelaskan tentang
tanggungjawab perawat terhadap pemerintah, bangsa, dan
tanah air, yaitu sebagi berikut.
1) Perawat melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai
kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pemerintah
dalam bidang kesehatan dan keperawatan.
2) Perawat berperan secara aktif dalam menyumbangkan
fikiran kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan dan keperawatan kepada masyarakat.
Sedangkan kode etik keperawatan menurut ANA (1976) adalah
sebagai berikut.
20
a. Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi
martabat kemanusiaan dan keunikan yang tidak dibatasi oleh
pertimbangan-pertimbangan status sosial atau ekonomi, atribut
personal, dan jenis masalah kesehatannya.
b. Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang
teguh informasi yang bersifat rahasia.
c. Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan
keselamatannya terancam oleh praktik seseorang yang tidak
berkompeten, tidak etik atau ilegal.
d. Perawat memikul tanggungjawab atas pertimbangan dan
tindakan perawatan yang dijalankan masing-masing individu.
e. Perawat memelihara kompetensi keperawatan
f. Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan
menggunakan kompetensi dan kualifikasi individu sebagai
kriteria dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung
jawab, dan melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang
lain.
g. Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu
pengembangan pengetahuan profesi.
h. Perawat turut serta dalam upaya profesi untuk melaksanakan
dan meningkatkan standar keperawatan.
i. Perawat turut serta dalam upaya profesi untuk membentuk dan
membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan
keperawatan yang berkualitas.
j. Perawat turut serta dalam upaya untuk melindungi publik
terhadap informasi dan gambaran yang salah serta
mempertahankan integritas perawat.
k. Perawat berkerjasama dengan anggota profesi kesehatan atau
warga masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya
masyarakat dan nasional untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan publik.
21
Selain itu, ICN juga telah mengatur kode etik kepeawatan. ICN adalah
suatu profesi penghimpuanan perawat nasional diseluruh dunia yang
didirikan pada tanggal 1 juli 1899 oleh: Mrs. Bedford Fenwich di
Hanover Square, London dan direvisi pada tahun 1973. Uraian kode
etik menurut ICN diuraikan sebagai berikut
a. Tanggung jawab utama perawat
1) Meningkatkan kesehatan
2) Mencegah timbulnya penyakit
3) Memelihara kesehatan
4) Mengurangi penderitaan
Untuk melaksanakan tanggungjawab utama tersebut, perawat
harus meyakini bahwa:
1) Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai
tempat adalah sama
2) Pelaksanaan praktik keperawatan dititikberatkan pada
penghargaan terhadap kehidupan yang bermartabat dan
menjungjung tinggi hak asasi manusia.
3) Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan atau
keperawatan kepada individu, kelompok, dan masyarakat
perawat mengikutsertakan kelompok dan instansi terkait.
b. Perawat individu dan anggota kelompok masyarakat
Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu,
dalam menjalankan tugas perawat perlu meningkatkan keadaan
lingkungann kesehatan dengan menghargai nilai-nilai di
masyarakat, menghargai adat kebiasaan, serta kepercayaan
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang menjadi
pasien atau kliennya. Perawat dapat memegang teguh rahasia
pribadi (privasi) klien dan hanya dapat memberikan keterangan
bila diperlukan oleh pihak yang berkepentingan atau
pengadilan
c. Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan
22
Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan
melaksanakan standar praktik keperawatan untuk mencapai
kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan
keperawatan. Perawat dapat mengembangkat pengetahuan
yang dimilikinya secara aktif untuk menopang perannya dalam
situasi tertentu. Perawat sebagai anggota profesi setiap saat
dapat mempertahankan sikap sesuai dengan standar profesi
keperawatan.
d. Perawat dan lingkungan masyarakat
Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggapan,
mempunyai inisyatif, dan dapat berperan serta aktif dalam
menentukan masalah kesehatan dan sosial yang terjadi di
masyarakat,
e. Perawat dan sejawat
Perawat dapat menopang hubungan kerjasama dengan teman
sejawat, baik tenaga keperawatan maupun tenaga profesi lain
di luar keperawatan. Perawat dapat melindungi dan menjamin
seseorang bila dalam masa perawatannya merasa terancam.
f. Perawat dan profesi keperawatan
Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan
pelaksanaan standar praktik keperawatan dan pendidikan
keperawatan. Perawat diharapkan ikut aktif dalam
mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan
perawatan secara profesional. Perawat sebagai anggota
organisasi profesi, berpartisifasi dalam memelihara kestabilan
sosial dan ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktik
keperawatan.
23
yang bersifat etik dan moralitas, perawat hendaknya bertanya pada diri
sendiri mengenai hal-hal sebagai berikut.
a. Bagaiman pengaruh tindakan saya pada klien?
b. Bagaiman pengaruh tindakan saya terhadap tim kerja?
c. Bagaiman pengaruh tindakan saya terhadap diri sendiri?
d. Bagaiman pengaruh tindakan saya terhadap profesi?
24
d. Perawat mempertimbangkan orang lain dengan kriteria tertentu
apabilan akan mendelegasikan tugas / menunjuk seseorang untuk
melakukan kegiatan keperawatan
e. Perawat melindungi klien bila keperawatan dan
keselamataannya diganggu oleh orang yang tidak berwenang,
tidak etis dan illegal
f. Perawat berpartisipasi dalam kegiatan riset bila hak individu
yang menjadi subjek dilindungi
g. Perawat berpartisipasi dalam uasah profesi dalam meningkatkan
standar praktik dan pendidikan keperawatan
h. Perawat bertindak melalu organisai profesi, berperan serta dalam
mengadakan dan mempertahankan kondisi pekerjaan yang
memungkinkan kualitas asuhan keperawatan yang tinggi
i. Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan dan
oranglain dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat
j. Perawat menolak tawaran untuk subjek advertensi atau promosi
komersial
7. Tanggung jawab perawat berhubungan dengan etik
Berikut ini adalah tanggung jawab yang berhubungan dengan klien
a. Tanggung jawab terhadap tugas, berupa upaya promotif dan
rehabilitatif
b. Tanggung jawab terhadap orang lain, yaitu menghargai anggota
masyarakat
c. Tanggung jawab terhadap masyarakat, yaitu sebagai anggota
masyarakat
d. Tanggung jawab terhadap profesi, yaitu selalu mengembangkan
profesi
8. Tanggung jawab profesi
a. Kewajiban terhadap kode etik adalah sebagai berikut
b. Kejujuran (veracity), bagaimana apabila dengan informasi yang
jujur akan menimbulkan kecemasan pada klien?
25
c. Kerahasian, menjaga kerahasian dengan cara mengendalikan diri
untuk tidak terbuka terhadap informasi-informasi klien yang
sensitive pada orang lain, untuk menghindari terjadinya konflik
dengan kewajiban lain
d. Advokasi (advocacy), pembelaan terhadap hak-hak klien
e. Akuntabilitas, yaitutanggung jawab terhadap apa yang dilakukan
untuk memberikan pelayanan
B. Prinsip Etika
Prinsip- prinsip dasar dan etika dalam kesehatan komunitas
Berikut ini akan dijelaskan mengenai prinsip-prinsip dasar dan etika dalam
kesehatan komunitas
Prinsip-prinsip dasar dalam keperawatan kesehatan komunitas
1. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
2. Empat tingkat sasaran dalam pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat, yaitu : individu, keluarga, dan kelompok. Dalam hal ini
kelompok khusu dan masyarakat.
3. Perawat komunitas selalu mengikut sertakan partisipasi masayarakat
dalam menanggulangi kesehatan mereka sendiri
4. Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan lebih
menekanankan pada upaya promotif (peningkatan) dan preventif
(pencegahan) dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.
5. Dasar utama pelayanan kesehatan masyarakat adalah menggukanan
pendekatan pemecahan masalah yang dituangakan dalam proses
keperawatan
6. Kegiatan utamanya yaitu,masyarakat secara keseluruhan baik yang
sehat maupun yang sakit.
7. Tujuannnya yaitu meningkatkan fungsi kehidupan, sehingga dapat
menigkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
8. Penekanan pada upaya pembinaan perilaku sehat masyarakat
9. Bekerja secara tim bukan individu
10. Selalu melakukan kegiatan peningkatkan kesehatan, pencegahan
penyakit, melayani masyarakat yang sehat dan sakit, penduduk yang
26
sakit dan tidak berobat ke puskesmas, serta klien yang baru kembali
dari rumah sakit
11. Kunjungan rumah sangat diperlukan dalam membantu mengatasi
masalah kesehatan atau perawatan pada klien
12. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama
13. Pelaksanaan kesehatan masyarakat mengacu pada sistem pelayanan
kesehatan yang ada
14. Pelaksanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat dilakukan di
puskesmas, panti, sekolah dan keluarga sebagai unit pelayanan
Beberapa prinsip dalam melaksanakan keperawatan komunitas antara lain
sebagai berikut :
1. Kemanfaatan
Intervensi atau pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan
harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya
ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian
2. Otonomi
Dalam keperawatan komunitas, masyarakat diberikan kebebasan
untuk melaksanakan atau memilih alternatif terbaik yang disediakan
3. Keadilan
Hal ini menunjukan bahwa upaya atau tindakan yang dilakukan
sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas
27
keperawatan kesehatan komunitas mengarahkan pelayanannya kepada
individu, keluarga dan kelompok meski tanggug jawab dominannya tetap
pada populasi secara keseluruhan (friedman dan Marilyn, 1998). Standar
praktik keperawatan merupakan komitment profesi keperawatan dalam
melindungi masyarakat terhadap prakatik yang dilakukan oleh anggota
profesi (DPP PPNI, 1999). Steven (1983) menjelaskan tentang dua pengertian
standar praktik keperawatan komunitas seperti yang tertera di bawah ini.
1.Kriteri keberhasilan
28
mempertahankan kesehatan, pendidikan, dan mamajement, serta
mengkoordinasikan dan melanjutkan perawatan restorative didalam
lingkungan komunitas klien. Perawatan komunitas mengkaji kebutuhan
kesehatan individu, keluarga, dan komunitas, serta membantu klien berupaya
melawan penyakit dan masalah kesehatan. Sementara perawatan kesehatan
diinstitusi berfokus pada individu dan keluarga. Perawatan komunitas juga
mengacu pada kesehatan komunitas dan interaksi antar individu dalam
komunitas tersebut. Komunitas dapat berupa suatu lokasi khusus, misalnya
area urban / pelosok atau sekelompok orang disuatu tempat kerja, sekolah
atau kelompok lain yang memiliki minat dan karakteristik tertentu, sehingga
tampak perawat komunitas memiliki tempat kerja yang bervariasi. Tempat
kerja tersebut meliputi wilayah komunitas, pusat-pusat kesehatan okupasi,
sekolah, lembaga pelayanan kesehatan rumah, klinik kesehatan dan tempat
praktik swasta (perry dan potter, 2005)
29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini penulis menyarankan agar pembaca dapat
memahami tentang peran dan fungsi perawat dalam komunitas. Dengan makalah
ini, penulis juga menyarankan agar kita sebagai seorang perawat lebih memahami
peran dan fungsi kita sebagai seorang perawat dalam menjalankan tugas
dimanapun kita ditempatkan.
30
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal dan Chayatin, Nurul. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas 1
Pengantar dan Teori. Jakarta : Salemba Medika (tanggal 20 September
2017)
Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan, konsep, proses, & praktik,
Jakarta : buku Kedokteran EGC (tanggal 22 September 2017)
Potter, P.A & Perry A.G. 1999. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik, Vol. 1 E/4. Alih bahasa oleh Yasmin Asih, dkk.
Jakarta: EGC. (halaman 452-469). (tanggal 22 September 2017)
31