Anda di halaman 1dari 2

Tanaman Transgenik

Tanaman transgenik merupakan fenomena baru di bidang pertanian saat ini.


Tanaman tersebut telah menimbulkan pendapat pro maupun kontra yang luas baik
di kalangan ilmuwan maupun di masyarakat. Tanaman transgenik adalah tanaman
hasil rekayasa genetik yang diperoleh dengan bantuan bioteknologi.
Transgenik adalah tanaman yang telah direkayasa bentuk maupun
kualitasnya melalui penyisipan gen atau DNA binatang, bakteri, mikroba, atau virus
untuk tujuan tertentu. Organisme transgenik adalah organisme yang mendapatkan
pindahan gen dari organisme lain. Gen yang ditransfer dapat berasal dari jenis
(spesies) lain seperti bakteri, virus, hewan, atau tanaman lain.
Secara ontologi, tanaman transgenik merupakan suatu produk rekayasa
genetika melalui transformasi gen dari makhluk hidup lain ke dalam tanaman yang
tujuannya untuk menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat unggul yang lebih
baik dari tanaman sebelumnya. Pembuatan tanaman transgenik adalah dengan cara
gen yang telah diidentifikasi diisolasi dan kemudian dimasukkan ke dalam sel
tanaman. Melalui suatu sistem tertentu, sel tanaman yang membawa gen tersebut
dapat dipisahkan dari sel tanaman yang tidak membawa gen. Tanaman pembawa
gen ini kemudian ditumbuhkan secara normal. Tanaman inilah yang disebut sebagai
tanaman transgenik karena ada gen asing yang telah dipindahkan dari makhluk
hidup lain ke tanaman tersebut (Muladno, 2002).
Tanaman transgenik merupakan hasil rekayasa gen dengan cara disisipi satu
atau sejumlah gen. Gen yang dimasukkan (disebut transgene) bisa diisolasi dari
tanaman tidak sekerabat atau spesies yang lain. Transgene umumnya diambil dari
organisme yang memiliki sifat unggul tertentu. Misal, pada proses membuat jagung
Bt tahan hama, pakar bioteknologi memanfaatkan gen bakteri tanah Bacillus
thuringiensis (Bt) penghasil racun yang mematikan bagi hama tertentu. Gen Bt ini
disisipkan ke rangkaian gen tanaman jagung. Sehingga tanaman resipien (jagung)
juga mewarisi sifat toksis bagi hama. Ulat atau hama penggerek jagung Bt akan
mati (Intisari, 2003).
Potensi resiko tanaman transgenik tahan hama terhadap kesehatan manusia
pada umumnya berkaitan dengan kemungkinan munculnya alergen baru atau toksin
pada tanaman pangan yang direkayasa, kemungkinan adanya alergen baru dalam
serbuk sari tanaman atau kemungkinan munculnya kombinasi antar protein yang
membentuk struktur tidak dikenal yang menyebabkan efek pleitropik ataupun efek
sekunder yang tidak diperkirakan. Potensi resiko tanaman transgenik antara lain :
1. Berpotensi menyerang hewan non target (secara langsung dan tidak
langsung)
2. Penyerbukan silang alami secara konvensional antara tanaman organik
dengan tanaman transgenik
3. Potensi dampak ekonomi sosial
4. Potensi toksisitas bahan pangan
5. Menyebabkan kanker
6. Potensi erosi plasma nutfah
7. Potensi pergeseran ekologi
Sedangkan keuntungan dari tanaman transgenik, antara lain :
1. Dapat menghasilkan produk lebih banyak dari sumber yang lebih sedikit
2. Dapat hidup dalam kondisi lingkungan ekstrim dimana akan memperluas
daerah pertanian dan mengurangi bahaya kelaparan
3. Resisten terhadap hama tertentu
4. Tahan terhadap faktor biotik dan abiotik.

Anda mungkin juga menyukai