Manajemen Pakan
37,7
Tepung Kepala Udang 55,8 % 48,5
= 0,777 x 100 = 77,7 %
45%
10,8
Tepung Terigu 7,3 % 48,5
= 0,222 x 100 = 22,2 %
: Vitamin = 3%
: Mineral = 2%
Penyelesaian :
45
Jadi 100% - 5% = 95% = x 100 = 47,3%
95
64,1+55,6 119,7
Suplemen = = = 59,8 %
2 2
22,0+15,3 37,3
Basal = = = 18,65 %
2 2
28,7 66,17 %
59,8 x 95 % = = 33,08 %
41,2 2
47,3
12,5 28,82 %
18,6 x 95 % = = 14,41 %
41,2 2
44,96 % 45 %
Jadi formulasi pakan adalah sebagai berikut:
Tepung Ikan Lokal = 33,08 %
Tepung Mujair = 33,08 %
Tepung Kopra = 14,41 %
Tepung Terigu = 14,41 %
Vitamin =3%
Mineral = 2%
= 99,98 % 100%
2. Formulasi Pakan Buatan dengan Metode Aljabar
Misal :
Maka,
0,512 X + 0,22 Y = 50 g
0,292 Y = 1,2 g
Y = 4,10 g
X+Y = 100 g
X + 4,10 g = 100 g
X = 100 g – 4,10 g
X = 95,9 g
Protein Hewani
= 260,9 %
260,9 %
Rata-rata = = 65,225 % = 0,652
4
Protein Nabati
85,7 %
Rata-rata = = 28,56 % = 0,285
3
0,367 Y = 15,225 g
15,225 g
Y=
0,367 g
Y = 41,485 g
X+Y = 100 g
X + 41,485 g = 100 g
X = 100 g – 41,485 g
X = 58,515 g
3
TIL = 4 x 58,515 g = 43,886 g
1
TU = 4 x 58,515 g = 14,628 g
Protein Nabati
2
TK = 3 x 41,485 g = 27,656 g
1
TD = 3 x 41,485 g = 13,828 g
Penyelesaian :
Jumlah BBP = 100 g – (6g + 6g + 2g + 1g)
= 85 g
Jumlah protein yang berasal dari Tepung Jagung
= 6 g x 7,8 %
= 0,468 g
= 50 % - 0,468 g
= 49,532 g
Konversikan jumlah protein yang dibutuhkan dalam bentuk
persentase
49,532 %
= 85 %
x 100
= 58,272 %
= 49,73 % = 35,25 %
= 0,4973 = 0,3525
X+ Y = 85 g ….. (1)
0, 4973 X + 0,3525 Y = 49,532 g ….. (2)
0,1448 Y = 7,2615 g
Y = 50,148 g
X+Y = 85 g
X + 50,148 g = 85 g
X = 34,852 g
Formulasi pakan dengan metode trial and eror atau biasa disebut
dengan metode coba-coba merupakan metode yang digunakan untuk
mendapatkan kombinasi pencampuran bahan pakan yang paling mendekati,
cocok atau sesuai dengan komposisi nutrisi pakan jadi yang diinginkan.
Bahan atau data pendukung utama untuk memformulasi pakan suatu kultivan
adalah data kandungan nutrisi bahan baku pakan, kebutuhan nutrisi kultivan,
jenis, ukuran dan umur (Saade, 2017). Formulasi Pakan Buatan untuk udang
windu dengan kandungan protein 50%, karbohidrat 20% dan lemak 10%
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1. Formulasi Pakan Buatan untuk Udang Windu dengan protein 50%,
lemak 10% dan karbohidrat 20%.
Berdasarkan spesifikasi bahan baku pakan dan kandungan nutrisi pada tabel di
atas, maka buatlah formulasi pakan dengan protein 45% yang mampu
memproduksi pakan seoptimal mungkin dengan BPP sebagai berikut :
Tepung Mujair = 50 kg
Tepung Kopra = 20 kg
Tepung Terigu = 70 kg
Vitamin =3%
Mineral =2%
Penyelesaian :
45
Jadi 100% - 5% = 95% = x 100 = 47,3%
95
64,1+55,6 119,7
Suplemen = = = 59,8 %
2 2
22,0+15,3 37,3
Basal = = = 18,65 %
2 2
28,7 66,17 %
59,8 x 95 % = = 33,08 %
41,2 2
47,3
12,5 28,82 %
18,6 x 95 % = = 14,41 %
41,2 2
44,96% 45%
Untuk mengetahui jumlah bahan baku pakan (BPP) yang dapat dibuat
semaksimal mungkin dengan kadar protein 45% adalah berikut :
Jadi untuk membuat pakan semaksimal mungkin dengan kadar protein 45%
sesuai dengan jumlah pakan yang tersedia, dihasilkan 32,56 kg pakan.
Uji kualitas pakan dilakukan agar kita dapat mengetahui kualitas dari pakan
buatan yang telah dibuat. Adapun uji kualitas pakan yang dilakukan pada Praktek
Kerja Lapang (PKL) meliputi tingkat kekerasan, daya apung (kecepatan tenggelam),
water stability, tingkat homogenitas, dan tingkat kehalusan.
1. Tingkat kekerasan
Tingkat kekerasan pakan pellet diuji dengan cara menggunakan anak
timbangan dengan bobot 500 gram. Dimana, pakan pellet dan ditimbang
dengan berat awal masing-masing 2 gram sebanyak 5 buah. Setelah itu, anak
timbangan dijatuhkan kepakan pellet dengan sebatang pipa paralon dari
ketinggian, selanjutnya pakan uji tersebut diayak lalu hasil ayakan tersebut
ditimbang lalu dibagi dengan total pakan uji dikali 100%. Hasil pengujian dapat
dilihat pada data di bawah ini :
a. Pellet
P1 (2 gram) = 1,2
= 1,2 x 100% = 60 %
2
P2 (2 gram) = 1,20
= 1,20 x 100% = 60 %
2
P3 (2 gram) = 1,27
= 1,27 x 100% = 63 %
2
P4 (2 gram) = 1,12
= 1,12 x 100% = 56 %
2
P5 (2 gram) = 1,27
= 1,23 x 100% = 61,5 %
2
𝑃3 = 9,08
9,08
𝑃3 = x 100 % = 90,8 %
10
𝑃4 = 9,66
9,66
𝑃4 = x 100 % = 96,6 %
10
𝑃5 = 9,11
9,11
𝑃5 = x 100 % = 91,1 %
10
3. Tingkat Kehalusan
Tingkat kehalusan hampir sama dengan uji tingkat homogenitas, namun
yang membedakan diantara keduanya yaitu hanya terletak ketika pakan yang
telah diayak. Untuk tingkat kehalusan yang ditimbang adalah hasil ayakan pada
pakan tersebut. Berikut adalah data hasil Praktek Kerja Lapang (PKL).
a. Pellet
𝑃1 = 0,71
0,71
𝑃1 = x 100 % = 7,1 %
10
𝑃2 = 0,80
0,80
𝑃2 = x 100 % = 8 %
10
𝑃3 = 0,64
0,64
𝑃3 = x 100 % = 6,4 %
10
𝑃4 = 0,34
0,34
𝑃4 = x 100 % = 3,4 %
10
𝑃5 = 0,66
0,66
𝑃5 = x 100 % = 6,6 %
10
4. Water Stability
Water stability diuji dengan cara mengisi air tawar dalam wadah mangkok
kecil sebanyak 5 buah wadah kemudian masing-masing pakan pellet diambil 5
biji dengan ukuran yang sama dan di masukkan ke dalam wadah tersebut. Pada
5 menit pertama pakan ditekan menggunakan telunjuk untuk dilakukan pengujian
pada pakan yang ada pada wadah sampai hancur 100% begitu pula pada menit
10, 15, 20, 25 dan 30. Untuk menghitung waktu dapat menggunakan stopwatch
pada HP, setiap menekan pellet yang ada pada wadah kita juga menentukan
berapa persen tingkat kehancuran pakan yang ada pada wadah yang berisi air
tersebut. Kegiatan tersebut dilakukan sebanyak 3 kali percobaan. Berikut adalah
data yang diperoleh dari Praktek Kerja Lapang (PKL) yang dilakukan.
Jenis Daya Lembek pakan (%) pada menit ke-
Pakan 10 15 20 25 30 35 40
Pellet (P1) 80 100 100 100 100 100 100
(P2) 80 100 100 100 100 100 100
(P3) 80 100 100 100 100 100 100
30 𝑐𝑚
>> = 1,18 cm/s
25,284 𝑠
D. Memberikan Pakan
Pemberian pakan pada ikan dilakukan dengan menyiapkan peralatan
pemberian pakan, menyiapkan pakan dan menimbang pakan. Memberikan
pakan pada ikan harus disesuaikan dengan kebutuhan ikan yang akan
diberikan. Kesesuaian jumlah pakan yang ditimbang dilihat berdasarkan nilai
yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk. Adapun teknik pemberian diidentifikasi
berdasarkan jenis pakan yang diberikan, jadwal pemberian pakan dan prosedur
pemberian pakan.
Pada kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) managemen pemberian pakan
dilakukan selama 1 minggu dengan berbagai kegiatan yaitu pertama
menyiapkan wadah akuarium yang diisi dengan air sebagai wadah
pemeliharaan ikan nila dengan kepadatan 10 ekor. Ikan tersebut dipelihara
dengan cara memberi pakan dengan frekuensi pemberian pakan sebanyak 3
kali sehari yaitu pada pagi, siang dan sore hari. Dosis yang diberikan pada ikan
nila tersebut sebanyak 5% dari bobot tubuh. Adapun rata-rata dari pemberian
pakan pada ikan tersebut tercatat pada 3 hari pada data yang telah diperoleh
yaitu sebagai berikut :
Pemberian Pakan dan Waktu Pengeluaran Feses pada Ikan Nila
Senin, 07 Agustus 2017
Awal Akhir
08.45 09.30 (45 Menit)
14.30 15.30 (60 menit)
15.00 18.30 (210 menit)
Selasa, 08 Agustus 2017
Awal Akhir
10.39 11.20 (41 menit)
15.01 15.47 (46 menit)
16.00 17.45 (105 menit)
Rabu, 08 Agustus 2017
Awal Akhir
09.10 09.57 (47 menit)
13.05 14.00 (55 menit)
14.30 15.18 (48 menit)
45+41+47
Rata-rata waktu pada pagi hari = 3
= 44,33 menit
60+46+55
Rata-rata waktu pada siang hari = 3
= 53,63 menit
210+105+48
Rata-rata waktu pada sore hari = 3
= 121 menit
Adapun strategi pemberian pakan pada udang yang telah dihitung adalah
sebagai berikut:
Penyelesaian :
∑ Udang (ekor) = Luas kolam x Kepadatan
= 3.000 m2 x 100 ekor/m2
= 300.000 ekor
40 %
Mortalitas = 17 minggu
= 2,3 %
20
= 17
= 20,061g – 0,001g
119 hari
= 0,168 gram/hari
4. FCR
Diketahui : F : ∑ Pakan yang diberikan
: Δw : w1 – w0
Jumlah Pakan
Total Pakan = ∑ pakan/hari x 7
Minggu 1 = 21 x7 = 147
Minggu 2 = 24.230,577 x 7 = 169.614,039
Minggu 3 = 47.300,274 x 7 = 331.101,918
Minggu 4 = 69.230,091 x 7 = 484.610,637
Minggu 5 = 90.350,498 x 7 = 632.453,486
Minggu 6 = 109.670,085 x 7 = 767.690,595
Minggu 7 = 128.180,262 x 7 = 897.261,834
Minggu 8 = 145.550,559 x 7 = 1.018.853,913
Minggu 9 = 115.557,84 x 7 = 808.904,88
Minggu 10 = 126.336,795 x 7 = 884.357,53
Minggu 11 = 136.301,55 x 7 = 954.110,85
Minggu 12 = 145.452,105 x 7 = 1.018.164,7
Minggu 13 = 153.788,46 x 7 = 1.076.519,22
Minggu 14 = 161.310,615 x 7 = 1.129.174,305
Minggu 15 = 168.081,57 x 7 =1.176.129,99
Minggu 16 = 173.912,325 x 7 = 1.217.386,275
Minggu 17 =178.991,88 x 7 = 1.252.943,16
Minggu 18 =183.257,235 x 7 = 1.282.800,645
Δw : w1 – w0
: Bobot Akhir – Bobot Awal
: 3.665.144,7– 300
: 3.664.844,7
FCR : F
Δw
: 15.102.224,977
3.664.844,7
: 4,12
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing PKL