Anda di halaman 1dari 28

II.

Laporan Praktik Kerja Lapang Laboratorium Teknologi Dan

Manajemen Pakan

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Laboratorium Nutrisi dan


Teknologi Managemen Pakan dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus sampai dengan
19 September 2017. Untuk pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini beberapa
unit kompetensi yang di lakukan yaitu pengolahan bahan baku pakan, formulasi
pakan, mencampur dan pengolahan bahan baku pakan, pencetakan dan
pengemasan pakan, uji kualitas pakan dan managemen pemberian pakan. Untuk
mencapai tujuan kompetensi tersebut, maka dilakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut :

A. Menyiapkan Bahan Pembuatan Pakan.


a. Menyiapkan Peralatan
Dalam kegiatan ini ada beberapa peralatan yang digunakan diantaranya
sebagai berikut : Plastik kit, sarung tangan, lap kasar dan lap halus, masker,
tissue, sunlight box plastik, talenan, terpal, baskom, panci, blender, kompor
gas, pipa, sendok, mesin pencetak, mangkok, timbangan elektrik, akuarium,
aerasi, anak timbangan, ayakan, jangka sorong dan pisau.
Adapun bahan yang digunakan diantaranya sebagai berikut: Air, Tepung
ikan lokal,tepung kepala udang, tepung maizena, tepung jerami, tepung
kedelai, tepung kulit pisang, tepung jagung,minyak ikan, vitamin dan mineral.
Pemilihan bahan baku pakan merupakan kunci utama dalam
menentukan kualitas pakan. Pengolahan bahan baku pakan yang digunakan
pada Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah pembuatan tepung jerami.
Pembuatan tepung jerami terdiri dari dua metode yaitu metode pengolahan
bahan baku dengan cara kering dan basah, namun yang dilakukan pada
Praktek Kerja Lapang (PKL) yaitu dengan metode kering
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan tepung jerami
yaitu jerami berfungsi sebagai bahan yang akan diolah menjadi tepung,
nampan berfungsi sebagai wadah pengeringan jerami, blender berfungsi
untuk menghaluskan jerami, gunting berfungsi untuk memotong kecil jerami
agar mudah digiling, ayakan yang berfungsi untuk mengayak jerami yang
telah diblender dan wadah plastik yang berfungsi untuk menyimpan hasil
tepung jerami. Adapun tahapan-tahapan dalam pembuatan tepung jerami
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Jerami di keringkan terlebih dahulu diatas nampan sebelum diolah
menjadi tepung.
2) Setelah kering jerami kemudian dipotong-potong kecil.
3) Kemudian hasil potongan tersebut dihaluskan dengan menggunakan
blender.
4) Hasil dari gilingan blender diayak untuk menghasilkan tepung jerami lalu
disimpan dalam wadah plastik.

b. Menghitung Formulasi Pakan


Dalam kegiatan budidaya perikanan baik pada tahap pembenihan
maupun pembesaran, pakan buatan merupakan salah satu faktor penting
untuk menunjang keberhasilan kegiatan budidaya. Pakan buatan yang
dibutuhkan harus mempunyai formulasi yang lengkap dan mengandung
bahan yang dapat menunjang pertumbuhan kultivan. Kebutuhan nutrisi pada
setiap organisme pun berbeda-beda, misalnya pada udang vanname
(Litopenaeus vannamei). Menurut Irianto (2011) Kebutuhan nutrisi udang
vanname yaitu protein 50%, lemak 12-15% dan karbohidrat 20%.
Metode formulasi pakan yang dilakukan pada Praktik Kerja Lapang
(PKL) di Laboratorium Nutrisi dan Teknologi Managemen Pakan yaitu
metode formulasi pakan dengan empat persegi (pearson square), metode
aljabar dan metode trial and eror.

1. Formulasi Pakan dengan Metode Empat Persegi (Pearson Square)


a) Formulasi Pakan dengan Metode Empat Persegi menggunakan 2 Bahan
Baku Pakan (BBP)

Dik : Tepung Tongkol = 55,8 %

: Tepung Sagu = 7,3 %

Dit : 45% protein kasar ?


Penyelesaian :

37,7
Tepung Kepala Udang 55,8 % 48,5
= 0,777 x 100 = 77,7 %

45%

10,8
Tepung Terigu 7,3 % 48,5
= 0,222 x 100 = 22,2 %

Untuk menghasilkan 100 g Pakan :

Tepung Kepala Udang = 77,7 % x 100 g = 77,7 g

Tepung Terigu = 22,2 % x 100 g = 22,2 g

b) Formulasi Pakan dengan Metode Persegi menggunakan 4 Bahan Baku


Pakan (BBP) dengan tambahan vitamin dan mineral

Dik : Tepung Ikan Lokal = 64,1 %


Suplemen
: Tepung Mujair = 55,6 %

: Tepung Kopra = 22,0 %


Basal
: Tepung Terigu = 15,3 %

: Vitamin = 3%

: Mineral = 2%

Dit : 45% protein kasar ?

Penyelesaian :

45
Jadi 100% - 5% = 95% = x 100 = 47,3%
95
64,1+55,6 119,7
 Suplemen = = = 59,8 %
2 2

22,0+15,3 37,3
 Basal = = = 18,65 %
2 2

28,7 66,17 %
59,8 x 95 % = = 33,08 %
41,2 2

47,3

12,5 28,82 %
18,6 x 95 % = = 14,41 %
41,2 2

Tepung Ikan Lokal = 64,1 % x 33,08 % = 21,20 %


Tepung Mujair = 55,6 % x 33,08 % = 18,39 %
Tepung Kopra = 22,0 % x 14,41 % = 3,17 %
Tepung Terigu = 15,3 % x 14,41 % = 2,20 %

44,96 % 45 %
 Jadi formulasi pakan adalah sebagai berikut:
Tepung Ikan Lokal = 33,08 %
Tepung Mujair = 33,08 %
Tepung Kopra = 14,41 %
Tepung Terigu = 14,41 %
Vitamin =3%
Mineral = 2%
= 99,98 % 100%
2. Formulasi Pakan Buatan dengan Metode Aljabar

a. Dua Jenis Bahan Baku Pakan (BBP)

Kebutuhan protein udang windu adalah 50%

 Bahan Baku Pakan :

Tepung Kepala Udang = 51,2%

Tepung Kopra = 22%

 Misal :

X = Berat (g) Tepung Kepala Udang untuk 100g Pakan

Y = Berat (g) Tepung KKoprauntuk 100g Pakan

Maka,

X + Y = 100 g Pakan …….. (1)

0,512 X + 0,22 Y = 50 g Pakan ……... (2)

Persamaan (1) di kalikan dengan 0,512 maka :


0,512 X + 0,512 Y = 51,2 g ……… (3)

Persamaan (3) di Kurangi dengan Persamaan (2)

0,512 X + 0,512 Y = 51,2 g

0,512 X + 0,22 Y = 50 g

0,292 Y = 1,2 g

Y = 4,10 g

Untuk Mencari Nilai X,

X+Y = 100 g
X + 4,10 g = 100 g

X = 100 g – 4,10 g

X = 95,9 g

Jadi, untuk membuat pakan udang windu dengan protein 50% di


butuhkan Tepung Kepala Udang sebanyak 95,9 g dan Tepung
Kopra sebanyak 4,10 g.

b. Empat Jenis Bahan baku pakan (BBP)


Dik : Tepung Ikan Lokal 64,1 %
: Tepung Udang 68,6 %
: Tepung Kedelai 37,4 %
: Tepung Dedak 10,9 %
: Proporsi Tepung Ikan Lokal dan Tepung Udang = 3 : 1
: Proporsi Tepung Kedelai dan Tepung Dedak = 2 : 1
Dit : 50% protein kasar :
Penyelesaian :

 Protein Hewani

Tepung Ikan Lokal = 3 x 64,1 % = 192,3 %

Tepung Udang = 1 x 68,6 % = 68,6 %

= 260,9 %

260,9 %
Rata-rata = = 65,225 % = 0,652
4

 Protein Nabati

Tepung Kedelai = 2 x 37,4 % = 74,8 %

Tepung Dedak = 1 x 10,9 % = 10,9 %


= 85,7 %

85,7 %
Rata-rata = = 28,56 % = 0,285
3

X = Berat (g) Protein Hewani untuk 100 g Pakan

Y = Berat (g) Protein Nabati untuk 100 g Pakan

 X + Y = 100 g Pakan …… (1)

0,652 X + 0,285 Y = 50 g …… (2)

 Persamaan (1) di kalikan dengan 0,652 maka :


0,652 X + 0,652 Y = 65,225 …… (3)
 Persamaan (3) di kurangi dengan persamaan (2)
0,652 X + 0,652 Y = 65,225 g
0,652 X + 0,285 Y = 50 g

0,367 Y = 15,225 g

15,225 g
Y=
0,367 g

Y = 41,485 g

Untuk mencari nilai X,

X+Y = 100 g

X + 41,485 g = 100 g

X = 100 g – 41,485 g

X = 58,515 g

Kontribusi Setiap Bahan Baku Pakan (BBP)


 Protein Hewani

3
TIL = 4 x 58,515 g = 43,886 g

1
TU = 4 x 58,515 g = 14,628 g

 Protein Nabati

2
TK = 3 x 41,485 g = 27,656 g

1
TD = 3 x 41,485 g = 13,828 g

c. Beberapa Jenis Bahan Baku yang Sudah ditetapkan Jumlahnya


Dik : Pakan mengandung 50% protein
: Tepung Ikan Lokal = 43,886 g x 85% =
: Tepung Udang = 14,628 g
: Tepung Kedelai = 27,656 g
: Tepung Dedak = 13,828 g
: Minyak Ikan =6%
: Binder (T.Jagung) 7,8 % =6%
: Vitamin =2%
: Mineral =1%

Penyelesaian :
 Jumlah BBP = 100 g – (6g + 6g + 2g + 1g)
= 85 g
 Jumlah protein yang berasal dari Tepung Jagung
= 6 g x 7,8 %
= 0,468 g

Nilai tersebut di kurangkan dengan total protein yang dibutuhkan.

= 50 % - 0,468 g
= 49,532 g
Konversikan jumlah protein yang dibutuhkan dalam bentuk
persentase

49,532 %
= 85 %
x 100

= 58,272 %

 Misal : X = Berat (g) Suplemen untuk 100 g Pakan


Y = Berat (g) Basal untuk 100 g Pakan

X = 37,30 % + 12,43 % Y = 23,50 + 11,75

= 49,73 % = 35,25 %

= 0,4973 = 0,3525

 X+ Y = 85 g ….. (1)
0, 4973 X + 0,3525 Y = 49,532 g ….. (2)

 0,4973 X + 0,4973 Y = 42,2705 g ….. (3)


0, 4973 X + 0,3525 Y = 49,532 g ….. (2)

0,1448 Y = 7,2615 g
Y = 50,148 g
 X+Y = 85 g
X + 50,148 g = 85 g
X = 34,852 g

3. Formulasi Pakan Buatan Metode Trial and Eror

Formulasi pakan dengan metode trial and eror atau biasa disebut
dengan metode coba-coba merupakan metode yang digunakan untuk
mendapatkan kombinasi pencampuran bahan pakan yang paling mendekati,
cocok atau sesuai dengan komposisi nutrisi pakan jadi yang diinginkan.
Bahan atau data pendukung utama untuk memformulasi pakan suatu kultivan
adalah data kandungan nutrisi bahan baku pakan, kebutuhan nutrisi kultivan,
jenis, ukuran dan umur (Saade, 2017). Formulasi Pakan Buatan untuk udang
windu dengan kandungan protein 50%, karbohidrat 20% dan lemak 10%
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1. Formulasi Pakan Buatan untuk Udang Windu dengan protein 50%,
lemak 10% dan karbohidrat 20%.

Jenis Kandungan Nutrisi % BBP Kontribusi Nutrisi % BBP ∑ BBP yang


Protein Lemak Karbohidrat Protein Lemak Karbohidrat Dibutuhkan
(%)
Tepung 64.1 6.5 9.3 25.6 2.6 3.7 40
Ikan Lokal
Tepung 51.2 5.2 18.6 11.3 1.1 4.1 22
kepala
udang
Tepung 62.6 7.7 28.1 11.3 1.4 5.1 18
maizena
Tepung 4.4 2.74 75.14 0.1 0.1 1.5 2
Jerami
Tepung 37.4 6.3 47.5 1.1 0.2 1.4 3
kedelai
Tepung kulit 0.9 1.7 59 0.0 0.1 2.4 4
pisang
Minyak Ikan 100 0.0 4.0 0.0 4
Vitamin 0.0 0.0 0.0 2
Mineral 0.0 0.0 0.0 3
Binder 7.8 4.7 85.7 0.2 0.1 1.7 2
(Tepung
jagung 1)
Jumlah 49.6 9.5 19.9 100
50 10 20
Tabel. 2 Jenis Bahan Baku Pakan yang Digunakan pada Formulasi Pakan

No. Jenis Bahan Baku Jumlah (%)


1. Tepung Ikan 64,1
2. Tepung Mujair 55,6
3. Tepung Kopra 22
4. Tepung Terigu 15,3
5. Vitamin 3
6. Mineral 2

Berdasarkan spesifikasi bahan baku pakan dan kandungan nutrisi pada tabel di
atas, maka buatlah formulasi pakan dengan protein 45% yang mampu
memproduksi pakan seoptimal mungkin dengan BPP sebagai berikut :

Tepung Ikan Lokal = 100 kg

Tepung Mujair = 50 kg

Tepung Kopra = 20 kg

Tepung Terigu = 70 kg

Vitamin =3%

Mineral =2%

Penyelesaian :

45
Jadi 100% - 5% = 95% = x 100 = 47,3%
95

64,1+55,6 119,7
 Suplemen = = = 59,8 %
2 2

22,0+15,3 37,3
 Basal = = = 18,65 %
2 2
28,7 66,17 %
59,8 x 95 % = = 33,08 %
41,2 2

47,3

12,5 28,82 %
18,6 x 95 % = = 14,41 %
41,2 2

Tepung Ikan Lokal = 64,1 % x 33,08 % = 21,20 %


Tepung Mujair = 55,6 % x 33,08 % = 18,39 %
Tepung Kopra = 22,0 % x 14,41 % = 3,17 %
Tepung Terigu = 15,3 % x 14,41 % = 2,20 %

44,96% 45%

Untuk mengetahui jumlah bahan baku pakan (BPP) yang dapat dibuat
semaksimal mungkin dengan kadar protein 45% adalah berikut :

Tepung Ikan Lokal = 100 kg x 21,20 % = 21,2 kg

Tepung Mujair = 50 kg x 18,39 % = 9,195 kg

Tepung Kopra = 20 kg x 3,17 % = 0,63 kg

Tepung Terigu = 70 kg x 2,20 % = 1,54 kg

Jadi untuk membuat pakan semaksimal mungkin dengan kadar protein 45%
sesuai dengan jumlah pakan yang tersedia, dihasilkan 32,56 kg pakan.

B. Membuat Pakan Ikan

Setelah formulasi pakan telah dilakukan, selanjutnya yang dilakukan pada


Praktek Kerja Lapang (PKL) di Laboratorium Nutrisi dan Teknologi Managemen
Pakan yaitu menimbang dengan menggunakan timbangan elektrik dan
mencampurkan semua jenis bahan baku pakan yang ada pada metode trial and eror
sesuai dengan data. Setelah itu, semua bahan baku pakan di masukkan ke dalam
mortar untuk kemudian digerus dan dicampurkan secara merata.
Dalam Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilakukan pembuatan pakan buatan
dengan tipe pakan flake dan pakan pellet. Tahapan dalam pembuatan pakan flake
yaitu dengan cara pembuatan formulasi pakan dengan hal ini data pada metode trial
and eror, penimbangan bahan baku pakan dalam hal ini dosis sesuai dengan data
pada formulasi pakan, pencampuran bahan baku pakan, penambahan air sekitar
30% pada adonan, pencetakan dengan memotong berbentuk persegi dengan
ukuran 1 x 1 cm kemudian dikeringkan. Sedangkan tahapan dalam pembuatan
pakan pellet yaitu dengan cara pembuatan formulasi pakan dengan hal ini data pada
metode trial and eror, penimbangan bahan baku pakan dalam hal ini dosis sesuai
dengan data pada formulasi pakan, pencampuran bahan baku pakan, penambahan
air sekitar 30% pada adonan, pencetakan dengan menggunakan mesin pencetak
pakan kemudian keringkan (Saade, 2017).
Setelah itu bahan bahan yang telah dicampur dikeringkan kemudian
melakukan uji kualitas pakan yaitu sebagai berikut:

C. Uji Kualitas Pakan

Uji kualitas pakan dilakukan agar kita dapat mengetahui kualitas dari pakan
buatan yang telah dibuat. Adapun uji kualitas pakan yang dilakukan pada Praktek
Kerja Lapang (PKL) meliputi tingkat kekerasan, daya apung (kecepatan tenggelam),
water stability, tingkat homogenitas, dan tingkat kehalusan.

1. Tingkat kekerasan
Tingkat kekerasan pakan pellet diuji dengan cara menggunakan anak
timbangan dengan bobot 500 gram. Dimana, pakan pellet dan ditimbang
dengan berat awal masing-masing 2 gram sebanyak 5 buah. Setelah itu, anak
timbangan dijatuhkan kepakan pellet dengan sebatang pipa paralon dari
ketinggian, selanjutnya pakan uji tersebut diayak lalu hasil ayakan tersebut
ditimbang lalu dibagi dengan total pakan uji dikali 100%. Hasil pengujian dapat
dilihat pada data di bawah ini :
a. Pellet
P1 (2 gram) = 1,2
= 1,2 x 100% = 60 %
2
P2 (2 gram) = 1,20
= 1,20 x 100% = 60 %
2
P3 (2 gram) = 1,27
= 1,27 x 100% = 63 %
2
P4 (2 gram) = 1,12
= 1,12 x 100% = 56 %
2
P5 (2 gram) = 1,27
= 1,23 x 100% = 61,5 %
2

Rata-rata : 60 %+ 60 %+ 63 %+ 56%+ 61,5% = 60,1 % = 60%


5
2. Tingkat Homogenitas
Tingkat homegenitas diuji dengan menggunakan mortar. Setiap pakan pellet
diambil sebanyak 2 gram dan disimpan dalam mortar, kemudian pakan yang ada
pada mortar ditekan dengan pastel pada tekanan tertentu, lalu pakan tersebut
diayak kemudian ditimbang pakan yang ada pada ayakan. Uji tersebut dilakukan
sebnyak 5 kali. Berikut adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan Praktek Kerja
Lapang (PKL).

Homogenitas = Jumlah bobot<0,5mm


Total uji pakan
a. Pellet (10 gram)
𝑃1 = 9,29
9,29
𝑃1 = x 100 % = 92,9 %
10
𝑃2 = 91,9
9,19
𝑃2 = x 100 % = 91,9 %
10

𝑃3 = 9,08
9,08
𝑃3 = x 100 % = 90,8 %
10

𝑃4 = 9,66
9,66
𝑃4 = x 100 % = 96,6 %
10

𝑃5 = 9,11
9,11
𝑃5 = x 100 % = 91,1 %
10

92,9%+91,9 %+90,8 %+96,6%+91,1%


Rata-rata =
5
280,6
=
3
= 93,53 %

3. Tingkat Kehalusan
Tingkat kehalusan hampir sama dengan uji tingkat homogenitas, namun
yang membedakan diantara keduanya yaitu hanya terletak ketika pakan yang
telah diayak. Untuk tingkat kehalusan yang ditimbang adalah hasil ayakan pada
pakan tersebut. Berikut adalah data hasil Praktek Kerja Lapang (PKL).

a. Pellet
𝑃1 = 0,71
0,71
𝑃1 = x 100 % = 7,1 %
10
𝑃2 = 0,80
0,80
𝑃2 = x 100 % = 8 %
10

𝑃3 = 0,64
0,64
𝑃3 = x 100 % = 6,4 %
10

𝑃4 = 0,34
0,34
𝑃4 = x 100 % = 3,4 %
10

𝑃5 = 0,66
0,66
𝑃5 = x 100 % = 6,6 %
10

7,1%+8 %+6,4 %+3,4%+6,6%


Rata-rata =
5
31,5
=
35
= 6,3 %

4. Water Stability
Water stability diuji dengan cara mengisi air tawar dalam wadah mangkok
kecil sebanyak 5 buah wadah kemudian masing-masing pakan pellet diambil 5
biji dengan ukuran yang sama dan di masukkan ke dalam wadah tersebut. Pada
5 menit pertama pakan ditekan menggunakan telunjuk untuk dilakukan pengujian
pada pakan yang ada pada wadah sampai hancur 100% begitu pula pada menit
10, 15, 20, 25 dan 30. Untuk menghitung waktu dapat menggunakan stopwatch
pada HP, setiap menekan pellet yang ada pada wadah kita juga menentukan
berapa persen tingkat kehancuran pakan yang ada pada wadah yang berisi air
tersebut. Kegiatan tersebut dilakukan sebanyak 3 kali percobaan. Berikut adalah
data yang diperoleh dari Praktek Kerja Lapang (PKL) yang dilakukan.
Jenis Daya Lembek pakan (%) pada menit ke-
Pakan 10 15 20 25 30 35 40
Pellet (P1) 80 100 100 100 100 100 100
(P2) 80 100 100 100 100 100 100
(P3) 80 100 100 100 100 100 100

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑙𝑙𝑒𝑡 ℎ𝑎𝑛𝑐𝑢𝑟


Water Stability =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
Pellet 100% hancur pada menit ke-20
20+20 +20
Water Stability =
3
=20 menit

5. Daya Apung Pakan (Kecepatan Tenggelam)


Daya apung (kecepatan tenggelam) diuji pada sebuah akuarium dengan
tinggi wadah akuarium 30 cm yang berisi air tawar. Sebanyak 5 biji pakan pellet
yang memiliki ukuran sama dilepas satu persatu diatas permukaan air atau
dijatuhkan lalu dhitung waktu yang dibutuhkan pakan pellet dari permukaan
akuarium sampai menyentuh dasar. Hasil dari percobaan tersebut dapat dilihat
pada data di bawah ini :
a. Pellet
Dik: Tinggi Wadah = 30 cm
Waktu Tenggelam : 𝑃1 = 15,48 s
𝑃2 = 22,78 s
𝑃3 = 28,23 s
𝑃4 = 34,51 s
𝑃5 = 25,42 s
Ditanyakan: Daya apung =
15,48+22,78+28,23+34,51+25,42
Rata-rata=
5
126,42
=
5
= 25,284 sekon

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟


Daya Apung =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟

30 𝑐𝑚
>> = 1,18 cm/s
25,284 𝑠

C. Proses Pembuatan Pakan


Adapun cara pembuatan pakan adalah sebsgsi berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memformulasi pakan sesuai dengan kebutuhan nutrisi spesies yang akan
diberikan
3. Menimbang bahan baku dari hasil formulasi pakan, kemudian mencampur
bahan baku
4. Menambahkan air sedikit demi sedikit pada bahan baku pakan yang telah
diampur.
5. Membuat pellet dengan menggunakan mesin pembuat pakan sedangkan
untuk flake dipotong berbentuk segi empat, untuk gel diptong kubus.
6. Setelah itu menjemur pakan pellet dan flake sampai kering sedangkan untuk
pakan gel disimpan pada lemari pendingin.
7. Setelah kering pakan dikemas dengan cara pengemasan yaitu pakan
disesuaikan ukuran masing-masing pakan pellet, flake dan gel kemudian
dikemas pada kemasan yang telah dsiapkan. Adapun persyaratan teknis
pengemasan pakan yaitu setelah pakan disesuaikan ukuraanya dimasukkan
sedikit demi sedikit pakan kedalam kemasan yang telah disiapkan.

D. Memberikan Pakan
Pemberian pakan pada ikan dilakukan dengan menyiapkan peralatan
pemberian pakan, menyiapkan pakan dan menimbang pakan. Memberikan
pakan pada ikan harus disesuaikan dengan kebutuhan ikan yang akan
diberikan. Kesesuaian jumlah pakan yang ditimbang dilihat berdasarkan nilai
yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk. Adapun teknik pemberian diidentifikasi
berdasarkan jenis pakan yang diberikan, jadwal pemberian pakan dan prosedur
pemberian pakan.
Pada kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) managemen pemberian pakan
dilakukan selama 1 minggu dengan berbagai kegiatan yaitu pertama
menyiapkan wadah akuarium yang diisi dengan air sebagai wadah
pemeliharaan ikan nila dengan kepadatan 10 ekor. Ikan tersebut dipelihara
dengan cara memberi pakan dengan frekuensi pemberian pakan sebanyak 3
kali sehari yaitu pada pagi, siang dan sore hari. Dosis yang diberikan pada ikan
nila tersebut sebanyak 5% dari bobot tubuh. Adapun rata-rata dari pemberian
pakan pada ikan tersebut tercatat pada 3 hari pada data yang telah diperoleh
yaitu sebagai berikut :
 Pemberian Pakan dan Waktu Pengeluaran Feses pada Ikan Nila
Senin, 07 Agustus 2017
Awal Akhir
08.45 09.30 (45 Menit)
14.30 15.30 (60 menit)
15.00 18.30 (210 menit)
Selasa, 08 Agustus 2017
Awal Akhir
10.39 11.20 (41 menit)
15.01 15.47 (46 menit)
16.00 17.45 (105 menit)
Rabu, 08 Agustus 2017
Awal Akhir
09.10 09.57 (47 menit)
13.05 14.00 (55 menit)
14.30 15.18 (48 menit)
45+41+47
Rata-rata waktu pada pagi hari = 3
= 44,33 menit
60+46+55
Rata-rata waktu pada siang hari = 3
= 53,63 menit
210+105+48
Rata-rata waktu pada sore hari = 3
= 121 menit

Adapun strategi pemberian pakan pada udang yang telah dihitung adalah
sebagai berikut:

 Strategi Pemberian Pakan dalam Satu Siklus Produksi Udang Windu


Dik : 1 Siklus produksi = 4 bulan (17 Minggu)
Luas Bak = 3.000 m2
Padat Penebaran = 100 ekor/m2
Populasi = 300.000 ekor
Berat Awal = 0,001 gam
Kebutuhan pakan (Dosis) = 7 % tiap hari
Tingkat kelangsungan hidup = 60%
Mortalitas = 40%
Bobot akhir = 20 gam
Dit : Keuntungan yang di peroleh dalam satu siklus ?

Penyelesaian :
 ∑ Udang (ekor) = Luas kolam x Kepadatan
= 3.000 m2 x 100 ekor/m2
= 300.000 ekor
40 %
 Mortalitas = 17 minggu
= 2,3 %

= 2,3 % x 300.000 ekor = 6.900 ekor (mati tiap minggu)

 Bobot Udang rata-rata = Bobot akhir (setelah 17 minggu)


Lama pemeliharaan

20
= 17

= 1,176 = 1,18 (pertambahan bobot tiap


minggu)

 ∑ Bobot Udang = Bobot udang rata-rata x ∑ kultivan


 ∑ Pakan/hari = Dosis x ∑ Bobot udang
 ∑ pakan/pemberian = ∑ Pakan/hari : Frekuensi
∑ Pakan
∑ Udang ∑ Bobot ∑ Bobot Dosis ∑ Pakan /hari
No Hari /pemberian F
(ekor) udang (g) rata-rata (%) (g)
(g)
3
1 1 300.000 300 0,001 7 21 7
kali
2 300.000 300 0,001 7 21 7 3
3 300.000 300 0,001 7 21 7 3
4 300.000 300 0,001 7 21 7 3
5 300.000 300 0,001 7 21 7 3
6 300.000 300 0,001 7 21 7 3
7 300.000 300 0,001 7 21 7 3
2 1 293.100 346.151,1 1,181 7 24.230,577 8.076,859 3
2 293.100 346.151,1 1,181 7 24.230,577 8.076,859 3
3 293.100 346.151,1 1,181 7 24.230,577 8.076,859 3
4 293.100 346.151,1 1,181 7 24.230,577 8.076,859 3
5 293.100 346.151,1 1,181 7 24.230,577 8.076,859 3
6 293.100 346.151,1 1,181 7 24.230,577 8.076,859 3
7 293.100 346.151,1 1,181 7 24.230,577 8.076,859 3
3 1 286.200 675.718,2 2,361 7 47.300,274 1.567.675,8 3
2 286.200 675.718,2 2,361 7 47.300,274 1.567.675,8 3
3 286.200 675.718,2 2,361 7 47.300,274 1.567.675,8 3
4 286.200 675.718,2 2,361 7 47.300,274 1.567.675,8 3
5 286.200 675.718,2 2,361 7 47.300,274 1.567.675,8 3
6 286.200 675.718,2 2,361 7 47.300,274 1.567.675,8 3
7 286.200 675.718,2 2,361 7 47.300,274 1.567.675,8 3
4 1 279.300 989.001,3 3,541 7 69.230,091 2.307.669,7 3
2 279.300 989.001,3 3,541 7 69.230,091 2.307.669,7 3
3 279.300 989.001,3 3,541 7 69.230,091 2.307.669,7 3
4 279.300 989.001,3 3,541 7 69.230,091 2.307.669,7 3
5 279.300 989.001,3 3,541 7 69.230,091 2.307.669,7 3
6 279.300 989.001,3 3,541 7 69.230,091 2.307.669,7 3
7 279.300 989.001,3 3,541 7 69.230,091 2.307.669,7 3
5 1 273.400 1.290.721,4 4,721 7 90.350.498 3.011.683,2 3
2 273.400 1.290.721,4 4,721 7 90.350.498 3.011.683,2 3
3 273.400 1.290.721,4 4,721 7 90.350.498 3.011.683,2 3
4 273.400 1.290.721,4 4,721 7 90.350.498 3.011.683,2 3
5 273.400 1.290.721,4 4,721 7 90.350.498 3.011.683,2 3
6 273.400 1.290.721,4 4,721 7 90.350.498 3.011.683,2 3
7 273.400 1.290.721,4 4,721 7 90.350.498 3.011.683,2 3
6 1 265.500 1.566.715,5 5,901 7 109.670,085 3.655.669,5 3
2 265.500 1.566.715,5 5,901 7 109.670,085 3.655.669,5 3
3 265.500 1.566.715,5 5,901 7 109.670,085 3.655.669,5 3
4 265.500 1.566.715,5 5,901 7 109.670,085 3.655.669,5 3
5 265.500 1.566.715,5 5,901 7 109.670,085 3.655.669,5 3
6 265.500 1.566.715,5 5,901 7 109.670,085 3.655.669,5 3
7 265.500 1.566.715,5 5,901 7 109.670,085 3.655.669,5 3
7 1 258.600 1.831.146,6 7,081 7 128.180,262 4.272.675,4 3
2 258.600 1.831.146,6 7,081 7 128.180,262 4.272.675,4 3
3 258.600 1.831.146,6 7,081 7 128.180,262 4.272.675,4 3
4 258.600 1.831.146,6 7,081 7 128.180,262 4.272.675,4 3
5 258.600 1.831.146,6 7,081 7 128.180,262 4.272.675,4 3
6 258.600 1.831.146,6 7,081 7 128.180,262 4.272.675,4 3
7 258.600 1.831.146,6 7,081 7 128.180,262 4.272.675,4 3
8 1 251.700 2.079.293,7 8,261 7 145.550,559 4.851.685,3 3
2 251.700 2.079.293,7 8,261 7 145.550,559 4.851.685,3 3
3 251.700 2.079.293,7 8,261 7 145.550,559 4.851.685,3 3
4 251.700 2.079.293,7 8,261 7 145.550,559 4.851.685,3 3
5 251.700 2.079.293,7 8,261 7 145.550,559 4.851.685,3 3
6 251.700 2.079.293,7 8,261 7 145.550,559 4.851.685,3 3
7 251.700 2.079.293,7 8,261 7 145.550,559 4.851.685,3 3
9 1 244.800 2.311.156,8 9,441 5 115.557,84 57.778,92 2
2 244.800 2.311.156,8 9,441 5 115.557,84 57.778,92 2
3 244.800 2.311.156,8 9,441 5 115.557,84 57.778,92 2
4 244.800 2.311.156,8 9,441 5 115.557,84 57.778,92 2
5 244.800 2.311.156,8 9,441 5 115.557,84 57.778,92 2
6 244.800 2.311.156,8 9,441 5 115.557,84 57.778,92 2
7 244.800 2.311.156,8 9,441 5 115.557,84 57.778,92 2
10 1 237.900 2.526.735,9 10,621 5 126.336,795 63.168,397 2
2 237.900 2.526.735,9 10,621 5 126.336,795 63.168,397 2
3 237.900 2.526.735,9 10,621 5 126.336,795 63.168,397 2
4 237.900 2.526.735,9 10,621 5 126.336,795 63.168,397 2
5 237.900 2.526.735,9 10,621 5 126.336,795 63.168,397 2
6 237.900 2.526.735,9 10,621 5 126.336,795 63.168,397 2
7 237.900 2.526.735,9 10,621 5 126.336,795 63.168,397 2
11 1 231.000 2.726.031 11,801 5 136.301,55 68.150,775 2
2 231.000 2.726.031 11,801 5 136.301,55 68.150,775 2
3 231.000 2.726.031 11,801 5 136.301,55 68.150,775 2
4 231.000 2.726.031 11,801 5 136.301,55 68.150,775 2
5 231.000 2.726.031 11,801 5 136.301,55 68.150,775 2
6 231.000 2.726.031 11,801 5 136.301,55 68.150,775 2
7 231.000 2.726.031 11,801 5 136.301,55 68.150,775 2
12 1 224.100 2.909.042,1 12,981 5 145.452,105 72.726,052 2
2 224.100 2.909.042,1 12,981 5 145.452,105 72.726,052 2
3 224.100 2.909.042,1 12,981 5 145.452,105 72.726,052 2
4 224.100 2.909.042,1 12,981 5 145.452,105 72.726,052 2
5 224.100 2.909.042,1 12,981 5 145.452,105 72.726,052 2
6 224.100 2.909.042,1 12,981 5 145.452,105 72.726,052 2
7 224.100 2.909.042,1 12,981 5 145.452,105 72.726,052 2
13 1 217.200 3.075.769,2 14,161 5 153.788,46 76.894,23 2
2 217.200 3.075.769,2 14,161 5 153.788,46 76.894,23 2
3 217.200 3.075.769,2 14,161 5 153.788,46 76.894,23 2
4 217.200 3.075.769,2 14,161 5 153.788,46 76.894,23 2
5 217.200 3.075.769,2 14,161 5 153.788,46 76.894,23 2
6 217.200 3.075.769,2 14,161 5 153.788,46 76.894,23 2
7 217.200 3.075.769,2 14,161 5 153.788,46 76.894,23 2
14 1 210.300 3.226.212,3 15,341 5 161.310,615 80.655,307 2
2 210.300 3.226.212,3 15,341 5 161.310,615 80.655,307 2
3 210.300 3.226.212,3 15,341 5 161.310,615 80.655,307 2
4 210.300 3.226.212,3 15,341 5 161.310,615 80.655,307 2
5 210.300 3.226.212,3 15,341 5 161.310,615 80.655,307 2
6 210.300 3.226.212,3 15,341 5 161.310,615 80.655,307 2
7 210.300 3.226.212,3 15,341 5 161.310,615 80.655,307 2
15 1 203.400 3.360.371,4 16,521 5 168.018,57 84.009,285 2
2 203.400 3.360.371,4 16,521 5 168.018,57 84.009,285 2
3 203.400 3.360.371,4 16,521 5 168.018,57 84.009,285 2
4 203.400 3.360.371,4 16,521 5 168.018,57 84.009,285 2
5 203.400 3.360.371,4 16,521 5 168.018,57 84.009,285 2
6 203.400 3.360.371,4 16,521 5 168.018,57 84.009,285 2
7 203.400 3.360.371,4 16,521 5 168.018,57 84.009,285 2
16 1 196.500 3.478.246,5 17,741 5 173.912,325 86.956,162 2
2 196.500 3.478.246,5 17,741 5 173.912,325 86.956,162 2
3 196.500 3.478.246,5 17,741 5 173.912,325 86.956,162 2
4 196.500 3.478.246,5 17,741 5 173.912,325 86.956,162 2
5 196.500 3.478.246,5 17,741 5 173.912,325 86.956,162 2
6 196.500 3.478.246,5 17,741 5 173.912,325 86.956,162 2
7 196.500 3.478.246,5 17,741 5 173.912,325 86.956,162 2
17 1 189.600 3.579.837,6 18,881 5 178.991,88 89.495,94 2
2 189.600 3.579.837,6 18,881 5 178.991,88 89.495,94 2
3 189.600 3.579.837,6 18,881 5 178.991,88 89.495,94 2
4 189.600 3.579.837,6 18,881 5 178.991,88 89.495,94 2
5 189.600 3.579.837,6 18,881 5 178.991,88 89.495,94 2
6 189.600 3.579.837,6 18,881 5 178.991,88 89.495,94 2
7 189.600 3.579.837,6 18,881 5 178.991,88 89.495,94 2
18 1 182.700 3.665.144,7 20,061 5 183.257,235 91.628,617 2
2 182.700 3.665.144,7 20,061 5 183.257,235 91.628,617 2
3 182.700 3.665.144,7 20,061 5 183.257,235 91.628,617 2
4 182.700 3.665.144,7 20,061 5 183.257,235 91.628,617 2
5 182.700 3.665.144,7 20,061 5 183.257,235 91.628,617 2
6 182.700 3.665.144,7 20,061 5 183.257,235 91.628,617 2
7 182.700 3.665.144,7 20,061 5 183.257,235 91.628,617 2

1. Survival rate / Tingkat kelangsungan hidup


Diketahui : Jumlah ikan awal : 300.000 ekor
Benih Akhir : 182.700 ekor
Ditanyakan : SR =… ?
Penyelesaian :
SR = Benih Akhir x 100%
Benih Awal
= 182.700 x 100%
300.000
= 60,9 %

2. Laju Pertumbuhan Harian (SGR)


Diketahui : Bobot Akhir : 20,061 gr
Bobot Awal : 0,001 gr
Lama pemeliharaan 17 minggu / 119 hari
Ditanyakan : Laju Pertumbuhan =… ?
Laju Pertumbuhan = Bobot Akhir – Bobot Awal
Lama pemeliharaan

= 20,061g – 0,001g
119 hari
= 0,168 gram/hari

= 0,168 g/hari x 7 hari


= 1,176 g
= 1,18 g (pertumbuhan dalam satu
minggu)
3. Mortalitas
Diketahui : Jumlah ikan awal : 300.000 ekor
Jumlah ikan akhir : 182.700ekor
Ditanyakan : Mortalitas =…. ?
Mortalitas = Jumlah ikan awal – Jumlah Ikan Akhir x 100
Jumlah Benih Awal
= 300.000 – 182.700 x 100
300.000
= 39,1 %

4. FCR
Diketahui : F : ∑ Pakan yang diberikan
: Δw : w1 – w0
 Jumlah Pakan
Total Pakan = ∑ pakan/hari x 7
Minggu 1 = 21 x7 = 147
Minggu 2 = 24.230,577 x 7 = 169.614,039
Minggu 3 = 47.300,274 x 7 = 331.101,918
Minggu 4 = 69.230,091 x 7 = 484.610,637
Minggu 5 = 90.350,498 x 7 = 632.453,486
Minggu 6 = 109.670,085 x 7 = 767.690,595
Minggu 7 = 128.180,262 x 7 = 897.261,834
Minggu 8 = 145.550,559 x 7 = 1.018.853,913
Minggu 9 = 115.557,84 x 7 = 808.904,88
Minggu 10 = 126.336,795 x 7 = 884.357,53
Minggu 11 = 136.301,55 x 7 = 954.110,85
Minggu 12 = 145.452,105 x 7 = 1.018.164,7
Minggu 13 = 153.788,46 x 7 = 1.076.519,22
Minggu 14 = 161.310,615 x 7 = 1.129.174,305
Minggu 15 = 168.081,57 x 7 =1.176.129,99
Minggu 16 = 173.912,325 x 7 = 1.217.386,275
Minggu 17 =178.991,88 x 7 = 1.252.943,16
Minggu 18 =183.257,235 x 7 = 1.282.800,645

Jumlah Pakan = 15.102.224,977 gram

Δw : w1 – w0
: Bobot Akhir – Bobot Awal
: 3.665.144,7– 300
: 3.664.844,7
FCR : F
Δw
: 15.102.224,977
3.664.844,7
: 4,12
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : ALL IMRAN


NIM : L221 14 513
PROGRAM STUDI : BUDIDAYA PERAIRAN

Mengetahui,
Pembimbing PKL

Dr.Ir.Edison Saade, M.Sc


19630803 198903 1 001

Anda mungkin juga menyukai