Anda di halaman 1dari 27

TATALAKSANA NYERI PADA PASIEN GERIATRI

No. Dokumen No Revisi Halaman

DENKESYAH IM.04.01 SPO/PAP/ /VIII/2018 0 1/2


RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

Lhokseumawe, 2018
STANDAR PROSEDUR Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)
dr. Subarkat, B. Satoto, Sp.PK
Mayor Ckm NRP 11990005950771

Teratasinya atau berkurangnya keluhan nyeri pada pasien geriatri


PENGERTIAN yang menjalani perawatan di Rumkit Tk IV IM 07.01

1. Meningkatkan kualitas pelayanan medis


2. Mempercepat kesembuhan pasien
TUJUAN 3. Menghindarkan konsekuensi-konsekuensi fisiologis dan
patologis yang diakibatkan nyeri yang tak tertangani

Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk IV IM 07.01 Nomor :


KEBIJAKAN SK/ / / tentang Pelayanan Penatalaksanaan Nyeri.

1. Penilaian derajat nyeri pada pasien geriatri dilakukan


menggunakan Wong Baker faces pain rating scale dan
Numering Rating Scale.
2. Pemberian terapi nyeri pada pasien geriatri harus
mempertimbangkan perubahan fisiologis berkaitan dengan
bertambahnya usia pasien, laju perubahan yang berbeda-
PROSEDUR beda antar individu.
3. Mempertimbangkan pengukuran nyeri yang dirasakan saat ini
pada pasien geriatri mungkin lebih bisa dipercayai
dibandingkan dengan nyeri masa lampau, khususnya pada
pasien dengan gangguan kognitif
4. Mencatat pada status penilaian derajat nyeri pasien.
TATALAKSANA NYERI PADA PASIEN GERIATRI

No. Dokumen No Revisi Halaman

DENKESYAH IM.04.01 SPO/PAP/ / 2018 0 2/2


RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

PROSEDUR 5. Menentukan pilihan obat yang digunakan pada tatalaksana


nyeri pada pasien geriatri. Bila diberikan opioid, dosis opioid
yang diberikan adalah setengah dari dosis dewasa muda.
6. Paracetamol dan AINS serta COX-2 dapat diberikan dengan
pemantauan efek samping.
7. Menentukan teknik penanganan nyeri pada pasien geriatri
PCA dan analgesia lebih efektif pada pasien geriatri
dibandingkan opioid secara konvensional
8. Melakukan evaluasi ulang secara rutin terhadap derajat nyeri
dan efektifitas terapi nyeri pada pasien geriatri, termasuk efek
samping yang muncul karena terapi tersebut.
9. Menurunkan dosis obat anti nyeri pada pasien geriatri bila
derajat nyeri makin berkurang atau menghentikan terapi
tersebut bila tidak ada lagi keluhan nyeri yang bersifat
permanen.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Kamar Operasi
4. Instalasi Gawat Darurat
TATALAKSANA NYERI PADA IBU HAMIL

No. Dokumen No Revisi Halaman

DENKESYAH IM.04.01 SPO/PAP/ /VIII/2018 0 1/2


RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

Lhokseumawe, 2018
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Subarkat, B. Satoto, Sp.PK
Mayor Ckm NRP 11990005950771

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosi yang tidak


PENGERTIAN menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan yang aktual
atau potensial yang dijelaskan bila ada suatu kerusakan.
1. Meningkatkan kualitas pelayanan medis
2. Mempercepat kesembuhan pasien
TUJUAN
3. Menghindarkan konsekuensi-konsekuensi fisiologis dan
patologis yang diakibatkan nyeri yang tak tertangani
Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk IV IM 07 01 Nomor : SK///
KEBIJAKAN
tentang Pelayanan Penatalaksanaan Nyeri.
1. Nilai derajat nyeri pasien
2. Berdasarkan assesment nyeri pasien tentukan jenis metode
pemberian analgesi yang tepat
3. Pertimbangkan penatalaksanaan non-farmakologi dan
farmakologi
4. Pertimbangkan pemakaian aspirin atau NSAID lain bila nyeri
tidak dapat ditatalaksana dengan terapi non-farmakologi dan
PROSEDUR
farmakologi
5. Pertimbangkan penggunaan NSAID secara seksama karena
berpotensi mengakibatkan keguguran
6. Secara garis besar pemberian opioid untuk tatalaksana nyeri
akut pada ibu hamil dinilai aman, sedangkan untuk
tatalaksana nyeri kronik pada ibu hamil penggunaan opioid
tidak dianjurkan
TATALAKSANA NYERI PADA IBU HAMIL

No. Dokumen No Revisi Halaman

DENKESYAH IM.04.01 SPO/PAP/ /VIII/2018 0 2/2


RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

7. Metode pemberian analgesi yang tersedia dapat secara oral,


injeksi bolus, infuse kontinyu, blok perifer kontinyu dan
PROSEDUR
epidural kontinyu

1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Gawat Darurat
4. ICU
TATALAKSANA NYERI PADA PASIEN KRITIS DI ICU

No. Dokumen No Revisi Halaman

DENKESYAH IM.04.01 0 1/2


RUMKIT TK IV IM 07.01 SPO/PAP/ /VIII/2018
LHOKSEUMAWE

Lhokseumawe, 2018
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Subarkat, B. Satoto, Sp.PK
Mayor Ckm NRP 11990005950771

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosi yang tidak


menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan yang aktual
PENGERTIAN
atau potensial yang dijelaskan bila ada suatu kerusakan.

1. Mencegah morbiditas yang dapat terjadi pada pasien yang


dirawat di ICU
TUJUAN
2. Mendapatkan data yang direkam dalam catatan medis pasien

Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk IV IM 07.01 Nomor :


KEBIJAKAN SK/ /VIII/2018 Tanggal 2018 tentang Pelayanan
Penatalaksanaan Nyeri.
1. Penilaian nyeri pada pasien kritis mengalami nyeri segera
dilakukan penilaian intensitas nyeri dan dikonfirmasi dengan
keadaan klinis pasien (co/ frekuensi nadi atau tekanan darah)
2. Evaluasi juga sumber dan jenis nyerinya, apakah memang
memiliki sumber nyeri yang menetap (co/ keganasan), akut
PROSEDUR (luka pasca pembedahan), atau bersifat prosedural baik rutin
(suction, perawatan luka, dll) maupun non rutin (pemasangan
ETT, catheter atau drainage).
3. Evaluasi juga tatalaksana yang saat ini sedang dijalani oleh
pasien terutama apakah pasien sudah mendapatkan analgetik
sebelumnya.
TATALAKSANA NYERI PADA PASIEN KRITIS DI ICU

No. Dokumen No Revisi Halaman

DENKESYAH IM.04.01 SPO/PAP/ /VIII/2018 0 2/2


RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

4. Apabila perlu diterapi dapat digunakan regimen meliputi:


a. Penggunaan NSAID untuk nyeri ringan
- NSAID yang dapat digunakan baik dari Cox 1 seperti
asetaminophen atau cox 2 seperti ketoprofen,
dexketoprofen
b. Penggunaan NSAID disertai adjuvan opioid lemah seperti
tramadol
c. Penggunaan opioid untuk nyeri yang bersifat menengah
sampai berat
- Opioid yang dapat digunakan baik yang alami seperti
PROSEDUR morfin atau sintetik seperti fentanyl, remifentanyl atau
golongan pethidin
d. Anestesia lokal
e. Paracetamol
5. Teknik pemberiannya adalah dengan menggunakan jalur
intravena, epidural analgesia, blok perifer.
6. Pemilihan obat yang akan digunakan juga harus disertai
pertimbangan terhadap keadaan umum pasien, tanda vital,
penyakit yang mendasari, gangguan organ yang ada serta
keadaan alergi terhadap obat yang akan diberikan.

1. ICU
UNIT TERKAIT
EDUKASI TATALAKSANA NYERI
TERHADAP STAF PARAMEDIS

No. Dokumen No Revisi Halaman

DENKESYAH IM.04.01 SPO/PAP/ /VIII/2018 0 1/1


RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

Lhokseumawe, 2018
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Subarkat, B. Satoto, Sp.PK
Mayor Ckm NRP 11990005950771

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosi yang tidak


PENGERTIAN menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan yang aktual
atau potensial yang dijelaskan bila ada suatu kerusakan.
1. Memastikan staf mengerti pentingnya tatalaksana nyeri pada
pasien.
TUJUAN
2. Memastikan semua pasien mendapat tatalaksana nyeri yang
baik.
Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk IV IM 07.01 Nomor : SK/ / /
KEBIJAKAN
2018 tentang Pelayanan Penatalaksanaan Nyeri.
1. Semua staf paramedis secara teratur mengikuti pelatihan
tentang tatalaksana nyeri.
2. Hal-hal yang dijelaskan dalam edukasi kepada staf
paramedis:
a. Pentingnya tatalaksana nyeri
PROSEDUR b. Cara penilaian derajat nyeri
c. Teknik tatalaksana nyeri yang baik
d. Cara pemantauan terapi yang diberikan
e. Edukasi kepada pasien dan keluarga pasien.
3. Edukasi kepada staf medis juga dilakukan dalam bentuk
brosur dan poster.
1. Komite Keperawatan
UNIT TERKAIT
2. Instaldik
SKRINING DAN TATALAKSANA NYERI PADA PASIEN DI
RUANG RAWAT INAP

No. Dokumen No Revisi Halaman


DENKESYAH IM.04.01
RUMKIT TK IV IM 07.01 SPO/PAP/ / /2018 0 1/2
LHOKSEUMAWE

Lhokseumawe, 2018
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Subarkat, B. Satoto, Sp.PK
Mayor Ckm NRP 11990005950771

Tatalaksana nyeri adalah terdiri dari DPJP konsultan, dokter


Spesialis Anestesiologi dan perawat terkait akan melakukan
PENGERTIAN
terapi tatalaksana nyeri khusus bagi pasien rawat inap.

1. Mengatasi nyeri yang dialami pasien


2. Melakukan tatalaksana nyeri terhadap pasien secara cepat,
tepat dan tanggap.
TUJUAN 3. Melakukan terapi tatalaksana nyeri pada pasien rawat inap
selama 24 jam.
4. Meningkatkan kepuasan pasien

Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk IV IM 07.01 Nomor : SK/ / /


KEBIJAKAN 2018 tentang Pelayanan Penatalaksanaan Nyeri.

1. Nilai derajat nyeri pasien


PROSEDUR 2. Bila skor nyeri lebih dari 4, DPJP akan menatalaksana nyeri
pasien
SKRINING DAN TATALAKSANA NYERI PADA PASIEN DI
RUANG RAWAT INAP

No. Dokumen No Revisi Halaman


DENKESYAH IM.04.01
RUMKIT TK IV IM 07.01 SPO/PAP/ /VIII/2018 0 2/2
LHOKSEUMAWE

PROSEDUR

1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Kamar Operasi
UNIT TERKAIT
3. ICU
SKRINING DAN TATALAKSANA NYERI PADA PASIEN DI
RUANG RAWAT JALAN

No. Dokumen No Revisi Halaman

DENKESYAH IM.04.01 SPO/PAP/ / /2018 0 1/2


RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

Lhokseumawe, 2018
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Subarkat, B. Satoto, Sp.PK
Mayor Ckm NRP 11990005950771

Tatalaksana nyeri adalah terdiri dari dokter Spesialis


Anestesiologi , DPJP konsultan dan perawat terkait akan
PENGERTIAN melakukan terapi tatalaksana nyeri khusus bagi pasien rawat
jalan.

1. Mengatasi nyeri yang dialami pasien


2. Melakukan tatalaksana nyeri terhadap pasien secara cepat,
TUJUAN tepat dan tanggap
3. Meningkatkan kepuasan pasien

Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk IV IM 07 01 Nomor : SK/ / /


KEBIJAKAN 2018 Tanggal 2017 tentang Pelayanan Penatalaksanaan Nyeri.

1. Nilai derajat nyeri pasien


PROSEDUR 2. Bila skor nyeri lebih dari 4, DPJP akan menatalaksana nyeri
pasien sesuai dengan yang ada

SKRINING DAN TATALAKSANA NYERI PADA PASIEN DI


RUANG RAWAT JALAN
No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO/PAP/ /VIII/2018 0 2/2


DENKESYAH IM.04.01
RUMKIT TK IV IM 07.01 Alur Tatalaksana Nyeri Pada Pasien
LHOKSEUMAWE di Unit Rawat Jalan

PROSEDUR

Instalasi Rawat Jalan


UNIT TERKAIT
PENILAIAN DERAJAT NYERI PASIEN DEWASA

No. Dokumen No Revisi Halaman

DENKESYAH IM.04.01 SPO/PAP/ /VIII/2018 0 1/2


RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

Lhokseumawe, 2018
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Subarkat, B. Satoto, Sp.PK
Mayor Ckm NRP 11990005950771

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosi yang tidak


menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan yang aktual
PENGERTIAN
atau potensial yang dijelaskan bila ada suatu kerusakan.

1. Menilai derajat nyeri pasien secara tepat untuk pencatatan di


status nyeri
TUJUAN
2. Sebagai dasar penatalaksanaan nyeri

Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk IV IM 07.01 Nomor : SK/


/VIII/2018 Tanggal 2018 tentang Pelayanan Penatalaksanaan
KEBIJAKAN
Nyeri.

1. Memperkenalkan diri dan menerangkan pada pasien dan


keluarga pasien penilaian yang akan dilakukan
2. Meminta pasien untuk menentukan lokasi nyeri dan menandai
lokasi nyeri pada dokumen status penilaian derajat nyeri
pasien.
PROSEDUR

PENILAIAN DERAJAT NYERI PASIEN DEWASA


No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO/PAP/ /VIII/2018 0 2/2


DENKESYAH IM.04.01
RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

3. Meminta pasien memilih sesuai derajat nyerinya dalam bentuk


angka 0 -10 (Numerical Rating Scale), di mana 0 adalah tidak
nyeri dan 10 adalah nyeri teramat sangat yang tidak
tertahankan. Atau meminta pasien memilih dari gambar yang
ada, gambar yang menggambarkan derajat nyeri yang
dirasakannya (Faces Scale / Skala Nyeri Berdasarkan
Ekspresi Wajah)

PROSEDUR

4. Menentukan derajat nyeri dengan Numerical Rating Scale


atau dengan melihat angka yang sesuai dengan gambar yang
dipilih pasien
5. Mencatat pada status derajat nyeri pasien
6. Pada pasien rawat inap, penilaian berikutnya dilakukan 8 jam
kemudian dan dicatat pada status rekam medis.

1. Instalasi Gawat Darurat


UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap

ASSESMENT NYERI PADA NEONATUS


No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO/PAP/ /VIII/2018 0 1/2


DENKESYAH IM.04.01
RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

Lhokseumawe, 2018
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01
OPERASIONAL
(SPO)
2018 dr. Subarkat, B. Satoto, Sp.PK
Mayor Ckm NRP 11990005950771

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosi yang tidak


menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan yang aktual
PENGERTIAN atau potensial yang dijelaskan bila ada suatu kerusakan.
Penilaian nyeri pada neonatus sangat bersifat subyektif.

Menilai derajat nyeri pada neonatus untuk menentukan tindakan


TUJUAN penatalaksanaan nyeri yang tepat.

Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk IV IM 07.01 Nomor : SK/


/VIII/2018 Tanggal 2018 tentang Pelayanan Penatalaksanaan
KEBIJAKAN
Nyeri.

1. Penilaian dapat menggunakan neonatal /infant pain scale


(NIPS)
2. Keluarga pasien dijelaskan mengenai prosedur penilaian yang
akan dilakukan
3. Pengamat memperhatikan dengan seksama neonatus
PROSEDUR tersebut
4. Pengamat memberikan skor pada tiap item dan
menjumlahkan skor-skor tersebut
5. Dari hasil skor tersebut, pengamat menentukan derajat nyeri
pasien

ASSESMENT NYERI PADA NEONATUS


No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO/PAP/ /VIII/2018 0 2/2


DENKESYAH IM.04.01
RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

1. Ruang Rawat Inap


UNIT TERKAIT
2. Neonatal Intensive Care Unit

ASSESMENT NYERI PADA BAYI


No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO/PAP/ /VIII/2018 0 1/1


DENKESYAH IM.04.01
RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

Lhokseumawe, 2018
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Subarkat, B. Satoto, Sp.PK
Mayor Ckm NRP 11990005950771

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosi yang tidak


menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan yang aktual
PENGERTIAN atau potensial yang dijelaskan bila ada suatu kerusakan.
Penilaian nyeri pada bayi sangat bersifat subyektif.

Menilai derajat nyeri pada bayi untuk menentukan tindakan


TUJUAN penatalaksanaan nyeri yang tepat.

Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk IV IM 07.01 Nomor : SK/


/VIII/2018 Tanggal 2018 tentang Pelayanan Penatalaksanaan
KEBIJAKAN
Nyeri.

1. Penilaian dapat menggunakan Flacc Pain Scale


2. Pasien berusia 2 bulan
3. Keluarga pasien dijelaskan mengenai prosedur penilaian yang
akan dilakukan
PROSEDUR
4. Pengamat memperhatikan dengan seksama bayi tersebut
5. Pengamat memberikan skor pada tiap item dan
menjumlahkan skor-skor tersebut
6. Skor lebih dari 4 menandakan adanya nyeri
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rawat Jalan

ASSESMENT NYERI PADA ANAK


No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO/PAP/ /VIII/2018 0 1/2


DENKESYAH IM.04.01
RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

Lhokseumawe, 2018
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Subarkat, B. Satoto, Sp.PK
Mayor Ckm NRP 11990005950771

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosi yang tidak


menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan yang aktual
PENGERTIAN atau potensial yang dijelaskan bila ada suatu kerusakan.
Penilaian nyeri pada anak sangat bersifat subyektif.

Menilai derajat nyeri pada anak untuk menentukan tindakan


TUJUAN penatalaksanaan nyeri yang tepat.

Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk IV IM 07.01 Nomor : SK/


/VIII/2018 Tanggal 2018 tentang Pelayanan Penatalaksanaan
KEBIJAKAN
Nyeri.

PROSEDUR 1. Penilaian dapat menggunakan 4 cara

ASSESMENT NYERI PADA ANAK


No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO/PAP/ /VIII/2018 0 2/2


DENKESYAH IM.04.01
RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

1 Penilaian dengan menggunakan skala wajah atau FACES scale


 Pasien berusia lebih 3-12 tahun
 Anak diperlihatkan gambar-gambar wajah
 Anak diminta memilih gambar yang sesuai dengan derajat
nyeri yang dirasakannya
 Pengamat kemudian menyesuaikan gambar yang dipilih
dengan angka yang tertera
2. Hasil kemudian dicatat
3. Penilaian dengan menggunakan skala nyeri perilaku Face,
Legs, Activity, Cry, Consolability (FLACC)
 Skala nyeri perilaku FLACC digunakan untuk menilai nyeri
pada anak yang belum dapat menyampaikan nyeri secara
PROSEDUR non-verbal
 Jumlahkan skor semua nyeri dari keempat kategori
tersebut
 Tentukan derajat nyeri pasien
4. Penilaian dengan menggunakan Non Verbal Pain Scale
Revised
 Skala ini digunakan pada pasien anak yang tidak dapat
melaporkan nyerinya secara verbal. Biasanya penilaian ini
digunakan untuk anak yang dirawat di ICU
 Lakukan scoring nyeri pasien
 Jumlah skor di atas 3 menandakan adanya nyeri derajat
sedang pada pasien

1. Instalasi Rawat Inap


UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rawat Jalan

SKRINING NYERI PASIEN DENGAN PENURUNAN


KESADARAN
No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO/PAP/ /VIII/2018 0 1/3


DENKESYAH IM.04.01
RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

Lhokseumawe, 2018
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Subarkat, B. Satoto, Sp.PK
Mayor Ckm NRP 11990005950771

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosi yang tidak


PENGERTIAN menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan yang aktual
atau potensial yang dijelaskan bila ada suatu kerusakan.
1. Mencegah morbiditas yang dapat terjadi pada pasien yang
TUJUAN mengalami penurunan kesadaran
2. Mendapatkan data yang direkam dalam catatan medis pasien

Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk IV IM 07.01 Nomor : SK/


KEBIJAKAN /VIII/2018 tentang Pelayanan Penatalaksanaan Nyeri.

1. Penilaian nyeri harus dilakukan sesuai dengan yang


dilaporkan atau dirasakan oleh pasien karena bersifat
subyektif.
2. Bila pasien berada dalam kondisi tidak sadar atau dalam
pengaruh obat sehingga tidak mampu memberitahukan
kondisi nyeri yang dialaminya, dapat digunakan penilaian yang
PROSEDUR
didasari pada tanda vital pasien (frekuensi nadi dan tekanan
darah) serta dilanjutkan dengan penilaian sikap dan perilaku
pasien.
3. Penilaian ditujukan untuk mendapatkan sebuah nilai yang
nantinya akan dikonversi menjadi perkiraan intensitas nyeri
yang dialami pasien.

SKRINING NYERI PASIEN DENGAN PENURUNAN


KESADARAN
No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO/PAP/ /VIII/2018 0 2/3


DENKESYAH IM.04.01
RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

4. Tata cara penilaian tersebut meliputi:


a. Apabila terjadi kondisi dimana tekanan darah pasien
meningkat dan juga disertai peningkatan frekuensi nadi,
maka segera dilakukan evaluasi untuk mencari hal-hal
yang dapat menyebabkan keadaan tersebut.
b. Lanjutkan dengan mencari apakah ditemukan keadaan
yang mungkin menyebabkan nyeri pada asien seperti
trauma, prosedur medis (pemasangan WSD, CVP dll),
pengambilan darah, prosedur rutin (suction, perubahan
posisi, pencabutan drainage atau kateter, perawatan luka),
Lanjutkan juga dengan penilaian menggunakan Behavioral
Pain Scale, yang meliputi:
Ekspresi Wajah
Tenang 1
PROSEDUR Sebagian muka menegang (dahi mengerenyit) 2
Seluruh muka menegang (kelopak mata menutup) 3
Wajah menyeringai 4
Pergerakan atau posisi ekstremitas atas
Tenang 1
Menekuk sebagian didaerah siku 2
Menekuk total dengan disertai jari-jari mengepal 3
Menekuk total secara terus menerus 4
Toleransi terhadap ventilasi mekanik
Dapat mengikuti pola ventilasi 1
Batuk tetapi masih dapat mengikuti pola ventilasi 2
Melawan pola ventilasi 3
Pola ventilasi tidak ditoleransi 4

 Nilai <5 berarti pasien bebas nyeri


 Nilai >5 berarti pasien mengalami nyeri yang perlu diterapi.
Penilaian menggunakan BPS dilakukan secara simultan setiap didapati
kondisi yang dianggap sebagai pemicu nyeri.

SKRINING NYERI PASIEN DENGAN PENURUNAN


KESADARAN
No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO/PAP/ /VIII/2018 0 3/3


DENKESYAH IM.04.01
RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

1. ICU
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rawat Inap

PEMANTAUAN DERAJAT NYERI SELAMA PERAWATAN


No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO/PAP/ /VIII/2018 0 1/2


DENKESYAH IM.04.01
RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

Lhokseumawe, 2018
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Subarkat, B. Satoto, Sp.PK
Mayor Ckm NRP 11990005950771

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosi yang tidak


menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan yang aktual
PENGERTIAN
atau potensial yang dijelaskan bila ada suatu kerusakan.

Memastikan pemantauan nyeri dengan baik dan benar.


TUJUAN

Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk IV IM 07.01 Nomor : SK/


KEBIJAKAN /VIII/2018 Tanggal 2018 tentang Pelayanan Penatalaksanaan
Nyeri.
1. Pasien dengan VAS < 4 dinilai ulang secara berkala setiap 8
jam
2. Pasien diminta untuk menyebutkan berapa skor nyeri yang
dialaminya
3. Pasien diminta mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan
dengan timbulnya nyeri, pada istirahat atau pergerakan
(menarik nafas, batuk dan bergerak)
PROSEDUR 4. Pasien diminta untuk menyebutkan adanya efek samping
seperti mual atau muntah, gatal-gatal, gangguan berkemih,
gangguan pergerakan pada panggul atau ekstrimitas
5. Pasien diminta menyebutkan derajat kepuasan terhadap
terapi nyeri
6. Hasil kemudian dicatat untuk dibandingkan dengan penilaian
sebelumnya
7. Catat obat-obatan analgetik yang diberikan ke pasien

PEMANTAUAN DERAJAT NYERI SELAMA PERAWATAN


No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO/PAP/ /VIII/2018 0 2/2


DENKESYAH IM.04.01
RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

1. Instalasi Gawat Darurat


UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
TATALAKSANA NYERI PADA PASIEN DENGAN DERAJAT
NYERI > 4 YANG DIRAWAT DI RUANG RAWAT OLEH DPJP

No. Dokumen No Revisi Halaman

DENKESYAH IM.04.01 SPO/PAP/ /VIII/2018 0 1/2


RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

Lhokseumawe, 2018
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Subarkat, B. Satoto, Sp.PK
Mayor Ckm NRP 11990005950771

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosi yang tidak


menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan yang aktual
PENGERTIAN
atau potensial yang dijelaskan bila ada suatu kerusakan.

Mengatasi nyeri yang dialami pasien.


TUJUAN

Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk IV IM 07.01 Nomor : SK/


/VIII/2018 Tanggal 2018 tentang Pelayanan Penatalaksanaan
KEBIJAKAN
Nyeri.

PROSEDUR
1. Melakukan penilaian derajat nyeri pada pasien
2. Pada pasien dengan derajat nyeri > 4 dapat diberikan:

Obat Dosis Keterangan


Parasetamol 3 x 500-1000 KI pada gangguan fungsi hati
mg
Ketorolac 3 x 30 mg KI: hipersensitifitas, ulkus
peptik aktif, gangguan fungsi
ginjal
Tramadol 3 x 50-100 KI: hipersensitif, mendapatkan
mg penghambat MAO
Perhatian: peningkatan TIK,
gangguan fungsi ginjal dan hati
TATALAKSANA NYERI PADA PASIEN DENGAN DERAJAT
NYERI > 4 YANG DIRAWAT DI RUANG RAWAT OLEH DPJP

No. Dokumen No Revisi Halaman

DENKESYAH IM.04.01 SPO/PAP/ /VIII/2018 0 2/2


RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

Profenid Suppositoria 3 x 100 mg KI :hati-hati pada pasien


dengan riwayat alergi obat dan
asma bronchial, ulkus
peptikum aktif, penyakit
tromboembolik,pasien dengan
gangguan fungsi ginjal.

Asam mefenamat 3 x 500 mg KI : riwayat penyakit


tromboembolik,
hipersensitifitas

Parecoxib IV 2-3 x 40 mg KI :analgetik post op CABG


PROSEDUR (Coronary Artery Bypass
Graft), gagal jantung, ulkus
peptik aktif, riwayat alergi
setelah mengkonsumsi NSAID
atau asam salisilat

Atau obat lain sesuai


kebutuhan pasien

1. Mengevaluasi dan memantau hasil pemberian obat


2. Jika derajat nyeri masih > 4, dapat dilaporkan ke DPJP
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rawat Jalan
TATALAKSANA NYERI DENGAN ANALGESIA NSAID

No. Dokumen No Revisi Halaman

DENKESYAH IM.04.01 SPO/PAP/ /VIII/2018 0 1/2


RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

Lhokseumawe, 2018
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Subarkat, B. Satoto, Sp.PK
Mayor Ckm NRP 11990005950771

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosi yang tidak


menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan yang aktual
PENGERTIAN
atau potensial yang dijelaskan bila ada suatu kerusakan.

Memastikan penatalaksanaan nyeri dengan NSAID berjalan baik


TUJUAN dan benar.

Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk IV IM 07.01 Nomor : SK/


/VIII/2018 Tanggal 2018 tentang Pelayanan Penatalaksanaan
KEBIJAKAN
Nyeri.

1. Pemberian NSAID dapat dilakukan pada pasien dengan


derajat nyeri ringan sampai sedang sebagai kombinasi obat
atau pasca pemberian opioid, anestesi regional, ataupun blok
perifer
2. Pemberian dapat dilakukan secara oral ataupun intravena
3. Obat-obatan yang dapat diberikan oral contohnya:
 Aspirin 600-1200 mg
PROSEDUR
 Diklofenak 50-100 mg
 Piroksikan 20-40 mg
 Celecoxib 200-400 mg
 Valdecoxib 20-40 mg
 Ketorolac 30 mg
 Paracetamol 500-1000 mg
TATALAKSANA NYERI DENGAN ANALGESIA NSAID

No. Dokumen No Revisi Halaman

DENKESYAH IM.04.01 SPO/PAP/ /VIII/2018 0 2/2


RUMKIT TK IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE

4. Obat-obatan yang dapat diberikan intravena


 Parecoxib 40 mg
 Ketorolac 30 mg
PROSEDUR
 Paracetamol 500-1000 mg
5. Awasi efek samping pemberian NSAID secara berkala

1. Instalasi Rawat Jalan


UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai