Anda di halaman 1dari 4

NAMA : LISA SELINDA

NIM : 20161323014

Pemerintah Kota Singkawang akan memanggil para pengelola usaha isi ulang air minum untuk
menelusuri penyebab merebaknya kasus Hepatitis A. Maraknya kasus Hepatitis di sana diduga
dari tercemarnya air minum. "Itu dikarenakan usaha depot air minum isi ulang disinyalir sebagai
sumber penyebab Hepatitis A di Singkawang, lantaran tidak memenuhi syarat kesehatan," kata
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, Rabu (12/9).

Menurut temuan tim Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kalimantan Barat dan
Singkawang, ia menjelaskan, para pengusaha air minum isi ulang sebagian mengambil air dari
sumur dan menjualnya tanpa mengolahnya lebih dulu sesuai standar. "Saya tidak tahu benar atau
tidak, karena sewaktu rapat penanganan Hepatitis A Senin (10/9) kemarin ada ditunjukkan foto-
foto seperti itu," ujarnya.

Pemerintah Kota, ia melanjutkan, akan meminta klarifikasi dari para pengusaha air minum isi
ulang mengenai masalah itu. "Jika memang benar apa yang dilakukan seperti itu, maka akan kita
edukasi," ungkapnya.

"Saya pikir masih bisa kita berikan toleransi, jika masih bisa kita bina, maka akan kita bina
karena ini merupakan tugas dan pekerjaan kita. Tapi kalau ada yang tidak bisa dibina, baru kita
binasakan," katanya.

Ia bersyukur jumlah kasus dugaan Hepatitis A di Singkawang sekarang sudah mulai menurun
berdasarkan laporan Dinas Kesehatan dan rumah sakit di Singkawang. Saat ini, menurut dia,
sudah tidak ada lagi pasien yang diduga terinfeksi Hepatitis A yang masuk baru ke rumah sakit.

"Karena jumlahnya sudah semakin berkurang, yang paling penting adalah kita terus
mengedukasi masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan
mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan masak air hingga betul-betul mendidih,"
katanya.

Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang A Kismed mengatakan saat ini
sudah tidak ada kasus baru infeksi Hepatitis A di Kota Singkawang. "Ini berdasarkan pengakuan
dari pihak rumah sakit seperti DKT, Vincentius, Abdul Aziz dan Harapan Bersama," kata
Kismed.
Dia menyatakan siap menindaklanjuti arahan Wali Kota Singkawang untuk mengundang semua
pengelola depot air minum isi ulang guna meminta klarifikasi. "Intinya dalam pertemuan nanti
kita akan memberikan pembinaan dan edukasi," ungkapnya.

"Kita minta agar mereka memperhatikan kehigienisan sanitasi baik secara perorangan maupun
lingkungan, begitu juga dengan peralatan yang digunakan," ia menambahkan.

Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Singkawang
Hendryan menjelaskan bahwa dari 43 perusahaan air minum isi ulang di Singkawang hanya satu
yang mempunyai izin. "Sisanya tidak ada izin," katanya.

Ia menekankan bahwa pemerintah kota akan lebih dulu membina para pengusaha air minum isi
ulang yang diduga melanggar ketentuan. "Kita bina dulu, jika memang tidak mau maka akan kita
tertibkan," katanya.
Simpul 1:

Sumber penyakit:

Sumber penyakit dari hepatitis A adalah virus hepatitis A. virus hepatitis A disebarkan oleh
kotoran/tinja penderita. Virus ini dapat menyerang sel-sel pada hati dan mengganggu fungsi
kerja hati.

Simpul 2:

Media:

Media dari penyakit hepatitis A adalah air yang telah terkontaminasi oleh kototran/tinja. dan
dapat juga ditemukan pada makanan yang telah di hinggapi lalat yang sebelumnya lalat telah
hinggap pada kotoran/tinja manusia yang terdapat virus hepatitis A.

Simpul 3:

Manusia:

Setelah buang air besar sebaiknya untuk mencuci tangan dengan bersih dan sebelum makan juga
sebaiknya mencuci tangan terlebih dahulu dengan bersih. Dan mencuci makanan di air yang
telah terkontaminasi kotoran/tinja yang terdapat virus hepatitis A, dan masyarakat sekitar sungai
terkadang minum air yang ada disungai secara langsung.

Simpul 4:

Dampak:
Jika dibiarkan tanpa pengobatan, hepatitis dapat mengakibatkan sirosis (kerusakan hati
permanen), dan pada akhirnya gagal hati. Jika hasil pemeriksaan rutin Anda menunjukkan virus
hepatitis, Anda harus segera mendapatkan pengobatan.

Tahap pertama dari kerusakan hati adalah fibrosis, dimana terjadi pengerasan jaringan hati
(kerusakan jaringan). Setelah sekian lama, fibrosis akan berubah menjadi sirosis — kerusakan
jaringan yang parah pada hati. Bisa diperlukan waktu hingga 20 sampai 30 tahun bagi fibrosis
untuk berkembang menjadi sirosis. Jaringan yang rusak menghalangi aliran darah ke hati.

Anda mungkin juga menyukai