Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Semakin berkembang pesatnya pertumbuhan ukuran, kompleksitas bisnis,

dan regulasi (perundang-undangan serta peraturan-peraturan) di Indonesia

berpengaruh pada peningkatan aktivitas akuntansi, maka kebutuhan dunia kerja

khususnya permintaan jasa audit dalam melakukan penilaian dan pemeriksaan

juga semakin tinggi. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang mendapat

kepercayaan masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan

publik tinggi, jika profesi tersebut menerapkan standar mutu yang tinggi

terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan anggota profesinya.

Profesi akuntan publik memiliki tanggungjawab dalam meningkatkan

keandalan laporan keuangan, sehingga diperolehnya informasi keuangan yang

andal sebagai dasar pengambilan keputusan (Isma, 2015).

Menurut Arens dkk (2015), audit merupakan pengumpulan informasi dan

evaluasi bukti, dalam menentukan dan melaporkan kesesuaian antara informasi

dan kriteria yang telah ditetapkan. Audit bertujuan dalam mengevaluasi dan

memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan berdasarkan

bukti-bukti yang diperoleh dan dilakukan oleh seseorang yang independen dan

kompeten. Kualitas audit yang baik pada prinsipnya dapat dicapai ketika auditor

menerapkan standar-standar dan prinsip-prinsip audit, bersikap bebas tanpa

memihak (independen), patuh kepada hukum serta mentaati kode etik profesi.

1
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas audit adalah obedience

pressure. Obedience pressure merupakan tekanan pengaruh sosial yang

dihasilkan ketika seseorang menerima perintah langsung dari individu lain (Reni

dan Dheane, 2015). Obedience pressure yang diterima auditor dapat

memberikan pengaruh buruk. Auditor berada di bawah tekanan ketaatan

perintah atasan maupun klien memungkinkan untuk berperilaku menyimpang.

Semakin tinggi tekanan yang dihadapi auditor maka judgment yang diambil

auditor cenderung kurang tepat sehingga dapat mempengaruhi auditor dalam

membuat suatu judgment (Reni dan Dheane, 2015). Yendawati dan Mukti

(2015) mengatakan bahwa kompleksitas audit didasarkan pada persepsi individu

tentang kesulitan tugas audit.

Independensi menurut standar umum SA seksi 220 dalam SPAP standar

ini mengharuskan auditor bersikap independen. Independen artinya tidak mudah

terpengaruh karena itu auditor melakukan pekerjaannya untuk kepentingan

umum. Integritas mengharuskan seorang auditor untuk bersikap jujur dan

transparan, berani, bijaksana, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan audit

(Arianti et al., 2014). Alasan memilih auditor internal yang bekerja di Indonesia

sebagai objek penelitian karena pembahasan dalam penelitian ini terkait dengan

tugas dan tanggung jawab auditor internal dalam menjalankan tugas dan

tanggungjawabnya berdasarkan kode etik profesi yang berlaku.

2
Berdasarkan pentingnya pemberian kualitas audit yang baik dalam proses

pemeriksaan dengan pertimbangan kode etik profesi auditor. Adapun judul yang

dapat digunakan dalam membahas penelitian ini adalah “MODERASI

INTEGRITAS TERHADAP FAKTOR DETERMINAN YANG

MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT INTERNAL”.

I.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dan pentingnya kualitas

auditor yang diberikan dalam proses pemeriksaan, maka perumusan masalah

yang relevan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah obedience pressure mempengaruhi kualitas audit internal?

2. Apakah kompleksitas tugas mempengaruhi kualitas audit intenal?

3. Apakah independensi mempengaruhi kualitas audit internal?

4. Apakah integritas memperkuat pengaruh obedience pressure terhadap

kualitas audit internal?

5. Apakah integritas memperkuat pengaruh kompleksitas tugas terhadap kualitas

audit internal?

6. Apakah integritas memperkuat pengaruh independensi terhadap kualitas audit

internal?

I.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

I.3.1 Tujuan

Menguji dan memberikan bukti secara empiris:

1. Obedience pressure mempengaruhi kualitas audit internal.

2. Kompleksitas tugas mempengaruhi kualitas audit intenal.

3
3. Independensi mempengaruhi kualitas audit internal.

4. Integritas memperkuat pengaruh obedience pressure terhadap kualitas

audit audit internal.

5. Integritas memperkuat pengaruh kompleksitas tugas terhadap kualitas

audit internal.

6. Integritas memperkuat pengaruh independensi terhadap kualitas audit

internal.

I.3.2 Manfaat

I.3.2.1 Untuk Akademisi

1. Pembaca mendapatkan informasi mengenai obedience

pressure mempengaruhi kualitas audit internal.

2. Memiliki bukti empiris mengenai kompleksitas tugas

mempengaruhi kualitas audit intenal.

3. Memahami pentingnya independensi mempengaruhi kualitas

audit internal.

4. Mengetahui integritas memperkuat pengaruh obedience

pressure terhadap kualitas audit internal.

5. Memahami informasi integritas memperkuat pengaruh

kompleksitas tugas terhadap kualitas audit internal.

6. Mendapatkan pemahaman yang relevan mengenai integritas

memperkuat pengaruh independensi terhadap kualitas audit

internal.

4
I.3.2.2 Untuk Praktisi

1. Sebagai bahan evaluasi bagi para auditor dalam

meningkatkan kualitas audit.

2. Dapat mengimplementasikan pentingnya pengukuran

obedience pressure, kompleksitas tugas, dan independensi

serta integritas yang memperkuat obedience pressure,

kompleksitas tugas, dan independensi mempengaruhi kualitas

audit internal bagi profesi auditor.

I.4 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini tidak memiliki keterbatasan penelitian sebagaimana yang

dimaksud dalam sebuah penelitian.

I.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memberikan gambaran mengenai isi dalam penelitian ini, maka

disusun sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab pertama menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, keterbatasan penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB 2: TINJAUAN LITERATUR

Bab kedua menjelaskan tentang landasan teori dan literatur-literatur yang

digunakan sebagai acuan dalam membahas penelitan, meliputi teori atribusi,

theory of attitudes and behavior, obedience pressure, kompleksitas tugas,

independensi, kualitas audit internal, dan integritas.

5
Serta dalam bab ini membahas penelitian sebelumnya, kerangka konseptual,

dan hipotesis yang dijadikan sebagai kerangka berpikir dalam penelitian yang

sedang dilakukan.

BAB 3: METODE PENELITIAN

Bab ketiga menjelaskan tentang metode penelitian yang terdiri dari:

rancangan penelitian, variabel dan pengukuran, prosedur pengumpulan data, dan

metode analisis data. Bab ini berisi sifat dan tujuan penelitian,

pengindentifikasian variabel independen, dependen, dan moderasi, penjelasan

mengenai definisi operasional variabel independen, dependen, dan moderasi,

jenis dan metode pengumpulan data, sampel yang digunakan dalam penelitian,

dan metode dalam analisis data. Metode analisis data mendeskripsikan

mengenai metode yang digunakan dalam penelitian.

BAB 4: ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab keempat menjelaskan tentang deskripsi data, analisis data, dan

pembahasan hasil penelitian secara teoritis baik secara kuantitatif dan statistik.

Deskripsi data mendeskripsikan tentang gambaran objek penelitian, analisis

data, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB 5: KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

Bab kelima menjelaskan tentang kesimpulan dan implikasi kebijakan atas

hasil penelitian yang telah dilakukan yang mengacu kepada pencapaian tujuan

penelitian. Implikasi kebijakan digunakan dalam rangka mengatasi suatu

permasalahan yang dibahas dalam penelitian.

6
BAB II

TINJAUAN LITERATUR

II.1 Teori Atribusi (Attribution Theory)

Menurut Fritz Heider dalam Mindarti et al. (2016) berargumentasi

bahwa kombinasi dari kekuatan internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari

dalam diri seperti kemampuan atau usaha yang dilakukan. Teori atribusi

mengemukakan ketika mengobservasi perilaku individu, kita berupaya

menentukan perilaku yang disebabkan secara internal atau eksternal. Teori ini

mengacu bagaimana individu menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau

dirinya sendiri yang akan ditentukan dari internal. Misalnya sifat, karakter,

sikap, dan sebagainya maupun eksternal misalnya tekanan situasi atau keadaan

tertentu yang memberikan pengaruh terhadap perilaku individu.

II.2 Theory of Attitudes and Behavior

Theory of attitude and behavior dikembangkan oleh Triandis (1971)

dalam Soegiastuti (2015) yang menyatakan bahwa perilaku ditentukan

berdasarkan apa yang ingin orang-orang lakukan, apa yang mereka pikirkan

dan yang akan mereka lakukan (aturan-aturan sosial), apa yang biasa mereka

lakukan (kebiasaan) dan dengan konsekuensi yang mereka pertimbangkan.

Teori ini menjelaskan independensi auditor dalam berpenampilan, jika

seseorang memiliki sikap independensi dalam penampilan maka akan

berperilaku maka auditor dalam menjalankan tugasnya tidak boleh memihak

kepada siapapun.

12
II.3 Kualitas Audit

Kualitas audit merupakan kualitas jasa yang dihasilkan untuk

memberikan keyakinan bahwa profesi tersebut dapat bertanggungjawab pada

klien, masyarakat umum serta kode etik profesi. Kualitas audit menurut

Government Accountability Office (GAO, 2003) dalam Susilo (2017) adalah

ketaatan standar profesi dan perikatan kontrak selama audit berlangsung.

Kualitas audit internal adalah audit yang dilaksanakan dengan mengacu pada

standar audit dan kode etik yang telah ditetapkan, menghasilkan laporan hasil

audit yang dapat mengungkap kelemahan pengendalian intern, kecurangan, dan

penyimpangan peraturan perundang-undangan yang terjadi dalam organisasi

serta dalam memenuhi harapan dari para pengguna laporan keuangan.

II.4 Obedience Pressure

Obedience pressure adalah pengaruh atau efek yang berasal dari

seseorang atau sesuatu yang menghasilkan instruksi eksplisit atau perintah dari

pihak yang berwenang (Rosadi, 2016). Obedience pressure dapat berupa

perintah dari atasan untuk melakukan sesuatu berkaitan dengan pekerjaannya.

Tekanan yang diterima akan mempengaruhi perilaku dari seseorang dalam

melakukan pekerjaannya. Seorang bawahan yang diberi tekanan oleh atasannya

akan mematuhi instruksi atasan bagaimanapun arahan professional. Individu

yang memiliki kekuasaan merupakan suatu sumber yang dapat mempengaruhi

perilaku orang dengan perintah yang diberikannya.

13
II.5 Kompleksitas Tugas

Menurut Sukrisno (2012) kompleksitas tugas merupakan tugas yang

tidak terstruktur, membingungkan dan sulit. Auditor selalu dihadapkan dengan

tugas-tugas yang banyak, berbeda-beda, dan saling terkait satu sama lainnya.

Kompleksitas tugas dapat didefinisikan sebagai fungsi dari tugas. Menurut

Sukrisno (2012) menyatakan bahwa kompleksitas muncul dari ambiguitas dan

struktur lemah baik dalam tugas utama maupun tugas-tugas lain. Pada tugas

yang membingungkan dan tidak terstruktur, alternatif-alternatif yang ada tidak

dapat diidentifikasi, sehingga data tidak dapat diperoleh dan outputnya tidak

dapat diprediksi.

II.6 Independensi

Independen bagi auditor artinya tidak mudah terpengaruh karena

melaksanakan pekerjaannya untuk publik. Auditor yang independen dalam

melaksanakan pemeriksaan akan bebas dari usaha manajerial dalam menentukan

kegiatan, mampu bekerja sama dengan tidak mementingkan kepentingan pribadi

(Wirasuasti et al., 2014).

II.7 Integritas

Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan

merupakan acuan bagi anggota dalam menguji semua keputusan. Integritas

mengharuskan seorang auditor untuk bersikap jujur dan transparan, berani,

bijaksana, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan audit (Arianti et al.,

2014).

14
Jujur adalah perpaduan dari keteguhan watak dari prinsip-prinsip moral

(lurus hati), tabiat akan kebenaran (tidak curang), tulus hati (ikhlas) serta

berperasaan halus mengenai etika keadilan dan kebenaran. Berani berarti tidak

dapat diintimidasi oleh orang lain dan tidak tunduk karena tekanan yang

dilakukan untuk mempengaruhi sikap dan pendapatnya. Bijaksana diartikan

sebagai sikap yang selalu menimbang permasalahan beserta akibatnya dengan

seksama. Bertanggung jawab adalah suatu sikap yang tidak mengelak atau

menyalahkan orang lain. Setiap auditor harus mempertahankan integritas dalam

melaksanakan tugas dengan bertindak jujur, tegas, sehingga dia dapat bertindak

adil, tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu untuk memenuhi

kepentingan pribadinya (DeZoort et al., 2012).

II.8 PENELITIAN SEBELUMNYA

Tabel 1: Penelitian Sebelumnya

Metode
No Peneliti Judul Hasil Penelitian
Penelitian
1. Betri Integritas Analisis Kompetensi independensi serta
Sirajuddin, Auditor Sebagai Regresi anggaran waktu audit secara
Ade Riza Pemoderasi: Linear signifikan memengaruhi
Oktaviani Pengaruh Berganda kualitas audit, sedangkan
(2018) Kompetensi, dan MRA kompleksitas tugas tidak
Independensi, memengaruhi kualtitas audit.
Kompleksitas Intergritas auditor tidak
Tugas dan mampu memoderasi pengaruh
Audit Time kompetensi terhadap kualitas
Budget, audit, independensi dan
terhadap anggran waktu audit secara
Kualitas Audit signifikan memengaruhi
kualitas audit yang dimoderasi
integritas auditor, dan
kompleksitas tugas secara
signifikan memengaruhi

15
kualitas audit yang dimoderasi
integritas auditor.

2. Mustakim, Pemoderasi Analisis Hasil penelitian menunjukkan


Andi Wawo Integritas Regresi bahwa independensi
(2017) terhadap Faktor- Berganda berpengaruh positif dan
Faktor yang signifikan terhadap kualitas
Mempengaruhi audit internal, sementara
Kualitas Audit obedience pressure dan
Internal kompleksitas tugas
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kualitas
audit internal. Integritas
memoderasi pengaruh
obedience pressure dan
independensi terhadap kualitas
audit internal. Namun tidak
mampu memoderasi pengaruh
kompleksitas tugas terhadap
kualitas audit internal.
3. Luh Winda Integritas Moderated Kompleksitas tugas
Asri Ayuni, sebagai Regressio berpengaruh negatif pada
Bambang Pemoderasi n Analysis kualitas audit serta integritas
Suprasto Pengaruh (MRA) dapat memoderasi
(2016) Kompleksitas (memperlemah) pengaruh
Tugas Terhadap kompleksitas tugas terhadap
Kualitas Audit kualitas audit.
4. Made Julia Pengaruh Analisis Hasil yang diperoleh adalah
Drupadi, I Keahlian Regresi keahlian auditor dan
Putu Sudana Auditor, Linear independensi berpengaruh
(2015) Tekanan Berganda positif pada audit judgment.
Ketaatan dan Tekanan ketaatan berpengaruh
Independensi negatif pada audit judgment.
pada Audit
Judgment
5. Pengaruh Metode Tekanan Ketaatan dan
Widilestarinin Tekanan Deskriptif kompleksitas tugas
gtyas, Ony dan Ketaatan dan dan berpengaruh kuat terhadap
Sari, Arum Kompleksitas Metode audit judgment.
Malati Tugas terhadap Verifikatif
Audit Judgment
Sumber: Penulis

16
II.9 KERANGKA KONSEPTUAL

Gambar 1: Kerangka Konseptual

Obedience
Pressure H₁
(X₁)

Kompleksitas H₄ H₂ Kualitas Audit


Tugas Internal
(X₂) H₅ (Y)

H₃
Independensi
(X₃) H₆

Integritas
(Z)

Sumber: Penulis

II.10 HIPOTESIS

H₁: Obedience pressure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit

internal.

H₂: Kompleksitas tugas berpengaruh negatif terhadap kualitas audit

internal.

H₃: Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit

internal.

H₄: Integritas memperkuat pengaruh obedience pressure terhadap

kualitas audit internal.

17
H₅: Integritas memperkuat pengaruh kompleksitas tugas terhadap

kualitas audit internal.

H₆: Integritas memperkuat pengaruh independensi terhadap kualitas

audit internal.

18
BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 RANCANGAN PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

kuesioner. Menurut Sugiyono (2014), kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data dengan cara memberikan sejumlah daftar pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden.

Penelitian ini berguna dalam menilai sejauhmana obedience pressure,

kompleksitas tugas, independensi, serta integritas sebagai variabel moderasi dari

obedience pressure, kompleksitas tugas, dan independensi mempengaruhi

kualitas audit internal.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi

berganda. Menurut Abdurahman (2011), metode analisis regresi berganda

merupakan dua macam hubungan antara dua variabel atau lebih, yaitu bentuk

hubungan dan keeratan hubungan. Analisis regresi digunakan dalam mengetahui

hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama dalam menelusuri pola

hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, atau untuk

mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi

variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks.

19
III.2 VARIABEL DAN PENGUKURAN

Tabel 2: Variabel dan Pengukuran

Nama Variabel Definisi Op. Variabel Dimensi Indikator


Obedience Obedience pressure adalah a. Ketaatan Pada
Obedience pressure
Pressure pengaruh atau efek berasal Pimpinan terdiri dari 5 indikator
Independen (X₁) dari seseorang atau sesuatu b.Ketaatan Pada Standar dan diukur dengan
yang menghasilkan instruksi Profesional skala likert, yaitu sangat
eksplisit atau perintah dari c. Profesionalismesetuju (SS) sampai
pihak yang berwenang (Jamilah, Siti, dkk, 2007)
dengan sangat tidak
(Rosadi, 2016) setuju (STS).
Kompleksitas Menurut Sukrisno (2012) a. Kesulitan Tugas Kompleksitas tugas
Tugas kompleksitas tugas b.Keterbatasan terdiri dari 6 indikator
Independen (X₂) merupakan tugas yang tidak Kapabilitas dan diukur dengan
terstruktur, membingungkan skala likert, yaitu sangat
c. Keterbatasan Daya
dan sulit. Auditor selalu setuju (SS) sampai
dihadapkan dengan tugas- Ingat dengan sangat tidak
tugas yang banyak, berbeda- d.Kemampuan setuju (STS).
beda, dan saling terkait satu Mengintegrasikan
sama lainnya. Masalah (Fitriani dan
Daljono, 2012, Jamilah et
al, 2007)

Independensi Independen bagi auditor a. Status Organisasi Independensi terdiri


Independen (X₃) artinya tidak mudah b. Objektivitas (Destiani, dari 13 indikator dan
dipengaruhi karena ia Dea, 2015) diukur dengan skala
melaksanakan pekerjaannya likert, yaitu sangat
untuk publik. (Wirasuasti et setuju (SS) sampai
al., 2014). dengan sangat tidak
setuju (STS).
Kualitas Audit Kualitas audit menurut a. Pengelolaan Fungsi Kualitas audit internal
Internal Government Accountability Audit Internal terdiri dari 17 indikator
Dependen (Y) Office (GAO, 2003) dalam b. Lingkup Penugasan dan diukur dengan
Susilo (2017) adalah skala likert, yaitu sangat
c. Perencanaan
ketaatan standar profesi dan setuju (SS) sampai
perikatan kontrak selama Penugasan dengan sangat tidak
audit berlangsung. (Destiani, Dea, setuju (STS).
2015)

Integritas Integritas merupakan kualitas a.Kejujuran Auditor Integritas terdiri dari 14


Moderasi (Z) yang melandasi kepercayaan b.Keberanian Auditor indikator dan diukur
publik dan merupakan c.Sikap Bijaksana dengan skala likert,
patokan bagi anggota dalam Auditor yaitu sangat setuju (SS)
menguji semua d.Tanggung Jawab sampai dengan sangat
keputusannya. (Arianti et al., Auditor (Wahyuni, Sri tidak setuju (STS).
2014). Anisa, 2017)

Sumber: Penulis

20
III.3 PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

Prosedur pengumpulan data adalah langkah-langkah untuk memperoleh data dan

keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Untuk menunjang hasil penelitian tersebut,

maka perlu dilakukan pengumpulan data yang bersifat sebagai berikut:

Data yang digunakan adalah data yang bersifat data kuantitatif. Menurut Sugiyono

(2017), penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan filsafat positifisme,

digunakan dalam penelitian pada populasi atau sampel, pengumpulan data dengan

menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan data primer. Menurut Sugiyono (2016) data primer adalah data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Dalam menyusun penelitian ini, data primer yang

digunakan adalah kuesioner yang disebarkan secara online dengan menggunakan aplikasi

google document kepada para auditor internal.

Sampel yang digunakan pada penelitian berjumlah (51 Indikator x 3) = 153 auditor

internal. Teknik sampling yang digunakan adalah dengan menggunakan metode purposive

sampling. Kriteria sample yang ditentukan dalam penelitian ini adalah auditor internal yang

telah memiliki pengalaman di bidang audit minimal 2 tahun.

III.4 METODE ANALISIS DATA

Metode yang digunakan dalam menganalisis data ini yaitu metode analisis regresi

berganda. Menurut Abdurahman (2011), analisis regresi berganda adalah dua macam hubungan

antara dua variabel atau lebih, yaitu bentuk hubungan dan keeratan hubungan.

21
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara dua variabel

atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan

sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen

mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks. Alat bantu yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan bantuan program komputer, untuk

mengukur dan menganalisis pengaruh negatif obedience pressure, kompleksitas tugas, dan

pengaruh positif independensi terhadap kualitas audit intenal serta integritas memperkuat

pengaruh obedience pressure, kompleksitas tugas, dan independesi terhadap kualitas audit

internal. Penelitian ini akan menggunakan program software SPSS untuk pengolahan datanya.

1. Uji Instrumen

A. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2016), uji validitas digunakan dalam mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur kuesioner tersebut. Jika r hitung lebih besar dari r

table dan bernilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.

Bila:

1) r hitung ≥ r table, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid; dan

2) r hitung ˂ r table, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

B. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha

(a) Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai (a) 0,70.

22
2. Uji Asumsi Klasik

Syarat menggunakan model regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square

(OLS) adalah terpenuhinya semua asumsi klasik agar hasil pengujian tidak bersifat bias dan

efisien (Best Linear Unbiased Estimator atau BLUE). Kondisi ini akan terjadi jika memenuhi

beberapa asumsi yang disebut dengan asumsi klasik:

C. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki ditribusi normal. Seperti diketahui bahwa

uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini

dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Dasar pengambilan

keputusan:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik

histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas; dan

2) Jika data menyebar jauh dari diagonal atau grafik histogramnya dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan

kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya.

Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik lain

yang dapat digunakan menguji normalitas residual adalah uji statistik nonparametrik

kolmogorov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

Hₒ: Data residual berdistribusi normal

Hₐ: Data residual berdistribusi tidak normal

23
3. Uji Analisis Data

a. Uji Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji pengaruh variable

independen (X) terhadap variable dependen (Y). Adapun bentuk persamaan regresi yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Y = α + ꞵ ₁X₁ + ꞵ ₂X₂ + ꞵ ₃X₃ + ꞵ ₄X₁Z + ꞵ ₅X₂Z + ꞵ ₆X₃Z + e

Keterangan:

Y: Kualitas audit internal

α: Konstanta

β ₁…. β ₆ : Koefisien regresi berganda

X₁: Obedience pressure

X₂: Kompleksitas tugas

X₃: Independensi

Z: Integritas

X₁Z: Integritas memoderasi obedience pressure

X₂Z: Integritas memoderasi kompleksitas tugas

X₃Z: Integritas memoderasi independensi

e: error

a. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2016) koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas.

24
Semakin tinggi R2, semakin penting suatu variabel karena dalam penelitian ini terdiri

dari beberapa variabel, maka digunakan koefisien determinasi untuk mengukur besarnya

kontribusi dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin besar koefisien determinasi

terkoreksi atau model regresi, maka model didapatkan akan semakin baik.

4. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji statistik F mengukur goodness of fit, yaitu ketepatan fungsi regresi sampel dalam

menaksir nilai aktual. Jika nilai signifikansi F < 0,05, maka model regresi dapat digunakan

untuk memprediksi variabel independen. Uji statistik F juga menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji statistik F mempunyai signifikansi 0,05

(Ghozali, 2016). Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik F adalah jika nilai

signifikansi F < 0,05, maka hipotesis diterima, yang menyatakan bahwa semua variabel

independen secara simultan dan signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2016).

5. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas (independen) secara individual dalam menerangkan variasi variable dependen. Uji t

mempunyai nilai signifikansi α = 5%. Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji

statistik t adalah jika nilai signifikansi t (p-value) < 0,05, maka hipotesis alternatif diterima,

yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual dan signifikan

mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2016).

25
DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi
8). Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta

Jurnal:

Apisti, Loveriana Olivia (2017). Pengaruh Ketaatan dan Kompleksitas Tugas Terhadap
Proffesional Judgment Auditor.

Arianti, K. P., E. Sujana, dan I. M. P. Adiputra. 2014. Pengaruh Integritas, Obyektivitas dan
Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Inspektorat Kabupaten Buleleng). E-
Journal SI Ak Universitas Pendidikan Ganesha, 2 (1): 1-10.

Ayunil, Asri Winda Luh dan Betri dan H, Suprasto Bambang (2016). Integritas Sebagai
Pemoderasi Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap Kualitas Audit: E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana.

Burhanudin, Alifzuda Muhammad (2016). Pengaruh Akuntabilitas dan Independensi Auditor


Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta.

Destiani, Dea (2015). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Internal Terhadap
Kualitas Audit: Institutional Repositories & Scientific Journals Universitas Pasundan.

Drupadi, Julia Made dan Sudana, Putu (2015). Pengaruh Keahlian Auditor, Tekanan
Ketaatan dan Independensi Pada Audit Judgment: Diponegoro Journal of Accounting,
Vol. 1 hal. 1-12.

Fitriani, S, Daljono (2012). Pengaruh Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan,


dan Persepsi Etis Terhadap Audit Judgment: E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

Jamilah, Siti dan Fanani, Zaenal (2007). Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan
Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment: Universitas Brawijaya.

Mindarti, C. S., P. Hardiningsih, dan R. M. Oktaviani. 2016. Moral Reasoning Memoderasi


Kompetensi dan Independensi Terhadap Audit. Prosiding. Simposium Nasonal
Akuntansi XIX, Lampung.

Mustakim dan Wawo, Andi (2017). Pemoderasi Integritas Terhadap Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas Audit Internal.

26
Pektra, Stacia dan Kurnia, Ratnawati (2015). Pengaruh Gender, Kompleksitas Tugas,
Tekanan Ketaatan, Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment: Ultima Accounting.

Rosadi, Anggraeni Riza (2016). Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Tekanan Anggaran
Waktu dan Pengalaman Audit Terhadap Audit Judgment.

Sirajuddin, Betri dan Oktaviani, Riza Ade (2018). Integritas Auditor Sebagai Pemoderasi:
Pengaruh Kompetensi, Independensi, Kompleksitas Tugas, dan Audit Time Budget
Terhadap Kualitas Audit.

Soegiastuti, J. 2015. Persepsi Masyarakat Terhadap Independensi Auditor dalam Penampilan


(Studi Empiris pada Analisis Kredit Badan Kredit Kecematan di Jawa Tengah). Jurnal
Ilmiah UNTAG Semarang, 4 (3): 87-99.

Susilo, A. U. W. 2017. Integritas sebagai Pemoderasi Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu,


Kompleksitas Tugas dan Pengalaman Kerja pada Kualitas Audit. eJurnal Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana, 6 (3): 847-880.

Syarhayuti dan Adziem, Faidul (2016). Pengaruh Moral Reasoning, Skeptisme Profesional
dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kualitas Audit Dengan Pengalaman Kerja Auditor
Sebagai Variabel Moderating Pada Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan.

Wahyuni, Sri Anisa (2017). Pengaruh Independensi, Etika Profesi dan Integritas Auditor
Terhadap Kualitas Audit di Kantor Akuntan Publik Wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta.

Widilestariningtyas, Ony dan Sari, Arum Malati. Pengaruh Tekanan Ketaatan dan
Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment.

Wijaya, Ricky (2017). BAB III: Repository Unika.

Wirasuasti, N. W. N., N. L. G. E. Sulindawati, dan N. T. Herawati. 2014. Pengaruh


Kompetensi, Independensi dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat
dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Inspektorat Pemerintah
Kabupaten Bangli dan Inspektorat Pemerintah Kabupaten Buleleng). E-Journal SI
Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha, 2, (1): 1- 12.

Yendrawati, Reni dan Mukti, Kurnia Dheane (2015). Pengaruh Gender, Pengalaman Auditor,
Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Kemampuan Kerja dan Pengetahuan Auditor
Terhadap Audit Judgment: Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan.

27

Anda mungkin juga menyukai