Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan Hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Dengan Kelompok
Khusus Penyakit Menular di RW 02 Kelurahan Sukadamai Kecamatan Tanah Sereal”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Metodologi Keperawatan.
Keberhasilan kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih. Kami
berharap semoga amal baik yang diberikan mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah swt.
Aamiin.
Kami menyadari tugas makalah ini masih jauh dari sempurna serta masih terdapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran, masukan, dan kritikan
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan tugas Makalah ini untuk perbaikan dimasa
yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
Dalam pengkajian komunitas ada beberapa data yang perlu dikumpulkan meliputi :
a. Data Inti Komunitas
Data inti komunitas yang dikaji terdiri atas sejarah/riwayat (riwayat daerah ini,
perubahan daerah ini), demografi (usia, karakteristik jenis kelamin, distribusi ras dan
distribusi etnis), tipe keluarga (keluarga/bukan keluarga, kelompok), status
perkawinan (kawin, janda/duda, single), statistik vital (kelahiran, kematian kelompok
usia dan penyebab kematian), nilai-nilai dan keyakinan, dan agama.
b. Data Subsistem Komunitas
Data subsistem yang perlu dikumpulkan dalam pengkajian komunitas meliputi :
3
1) Lingkungan Fisik
Kualitas air, pembuangan limbah, kualitas udara, flora, ruang terbuka, perumahan,
daerah hijau, musim, binatang, kualitas makanan dan akses.
2) Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Puskesmas, klinik, rumah sakit, pengobatan tradisional, agen pelayanan kesehatan
di rumah, pusat emergensi, rumah perawatan, fasilitas pelayanan sosial, pelayanan
kesehatan mental, apakah ada yang mengalami sakit akut dan kronis.
3) Ekonomi
Karakteristik keuangan keluarga dan individu, status pekerja, kategori pekerjaan
dan jumlah penduduk yang tidak bekerja, lokasi industri, pasar dan pusat bisnis.
4) Transportasi dan Keamanan
Alat transportasi penduduk datang dan keluar wilayah, transportasi umum (bus,
taksi, angkot, dll) dan transportasi privat (sumber transportasi, transportasi untuk
penyandang cacat). Layanan perlindungan kebakaran, polisi, sanitasi dan kualitas
udara.
5) Politik dan Pemerintahan
Pemerintahan (RT, RW, desa/kelurahan, kecamatan, dsb), kelompok pelayanan
masyarakat (posyandu, PKK, karang taruna, posbindu, poskesdes, panti, dll),
politik (kegiatan politik yang ada di wilayah tersebut, dan peran peserta partai
politik dalam pekayanan kesehatan).
6) Komunikasi
Komunikasi formal meliputi surat kabar, radio dan televisi, telepon, internet, dan
hotline. Komunikasi informal meliputi papan pengumuman, poster, brosur,
pengeras suara dari mesjid, dll.
7) Pendidikan
Sekolah yang ada di komunitas, tipe pendidikan, perpustakaan, pendidikan
khusus, pelayanan kesehatan di sekolah, program makan siang di sekolah, akses
pendidikan yang lebih tinggi.
8) Rekreasi
Taman, area bermain, perpustakaan, rekreasi umum dan privat, fasilitas khusus.
c. Data persepsi
Data persepsi yang dikaji meliputi :
1) Persepsi Masyarakat
Bagaimana perasaan masyarakat tentang kehidupan bermasyarakat yang
disarankan di lingkungan tempat tinggal mereka, apa yang menjadi kekuatan
4
mereka, permasalahan, tanyakan pada masyarakat dalam kelompok yang berbeda
(misalnya lansia, remaja, pekerja, profesional, ibu rumah tangga, dll).
2) Persepsi Perawat
Berupa pernyataan umum tentang kondisi kesehatan dari masyarakat apa yang
menjadi kekuatan, apa masalahnya atau potensial masalah yang dapat
diidentifikasi.
Sumber data pada data primer berasal dari masyarakat langsung yang didapat
dengan cara : survei epidemiologi, pengamatan epidemiologi, dan skrining kesehatan.
Sedangkan data sekunder, didapatkan dari data yang sudah ada sebelumnya. Sumber
data sekunder didapat dari :
6
2.3 Diagnosis Keperawatan Komunitas
7
Promosi 10023452 Kemampuan mempertahankan
kesehatan kesehatan
(ICNP) 10022234 Penyalahgunaan alkohol
10022425 Penyalahgunaan obat-obatan
10028187 Perilaku seksual efektif
10022592 Ketidakmampuan memanajemen
regimen diet
10022603 Ketidakmampuan memanajemen
regimen latihan
10000918 Ketidakmampuan mempertahankan
kesehatan
10022585 Defisit pengetahuan tentang latihan
10021939 Kurang pengetahuan tentang
regimen diet
10029991 Kurang pengetahuan tentang
perilaku seksual
10022140 Ketidaksiapan meningkatkan
keamanan
10001274 Masalah perilaku seksual
10032386 Resiko terjadinya penyakit
10032355 Risiko cidera lingkungan
10022247 Penyalahgunaan rokok
Manajemen 10029286 Kurang pengetahuan tentang
perawatan penyakit
jangka
panjang
(ICNP)
Manajemen 10029744 Kekerasan pada anak
risiko 10029825 Kekerasan lansia
(ICNP) 10029856 Keamanan lingkungan yang efektif
10032289 Risiko kekerasan
10032301 Risiko kekerasan anak
10033489 Risiko pengabaian anak
10032340 Risiko kekerasan lansia
8
10033489 Risiko pengabaian lansia
10015122 Risiko jatuh
10033436 Risiko pengabaian
a. Menetapkan prioritas
Penetapan prioritas masalah perlu melibatkan masyarakat/komunitas dalam
suatu pertemuan musyawarah masyarakat. Masyarakat/komunitas akan
memprioritaskan masalah yang ada dengan bimbingan atau arahan perawat kesehatan
komunitas. Perawat dalam menentukan prioritas masalah memperhatikan ebnam
kriteria, yaitu kesadaran masyarakat akan masalah, motivasi masyarakat untuk
menyelesaikan masalah, kemampuan perawat dalam memengaruhi penyelesaian
masalah, ketersediaan ahli/pihak terkait terhadap solusi masalah, beratnya konsekuensi
jika masalah tidak terselesaikan, serta mempercepat penyelesaian masalah dengan
resolusi yang dapat dicapai (Stanhope & Lancaster, 2016).
b. Menetapkan sasaran (Goal)
Setelah menetapkan prioritas masalah kesehatan, langkah selanjutnya adalah
menetapkan sasaran. Sasaran merupakan hasil yang diharapkan. Dalam pelayanan
kesehatan, sasaran adalah pernyataan situasi ke depan, kondisi atau status jangka
panjang dan belum bisa diukur. Berikut ini adalah contoh dari penulisan sasaran :
1) Meningkatkan cakupan imunisasi pada bayi
2) Memperbaiki komunikasi antara orang tua dan guru
3) Meningkatkan proporsi individu yang memiliki tekanan darah
4) Menurunkan kejadian penyakit kardiovaskuler
c. Menetapkan Tujuan (Objective)
Tujuan adalah pernyataan hasil yang diharapkan dan dapat diukur, dibatasi
waktu berorientasi pada kegiatan. Berikut ini merupakan karakteristik dalam penulisan
tujuan, yaitu menggunakan kata kerja, menggambarkan tingkah laku akhir, kualitas
penampilan, kuantitas penampilan, bagaimana penampilan diukur, berhubungan
9
dengan sasaran (goal), serta adanya batasan waktu. Penulisan tujuan mengacu pada
Nursing Outcome Classification (NOC).
10
Contoh perencanaaan Asuhan Keperawatan Komunitas Integeasi Dokumentasi Asuhan Keperawatan Komunitas dengan
NANDA/ICNP,NOC,NIC
1
1603 Prilaku mencari kesehatan 7040 Dukungan pemberi asuhan
1613 Perawatan diri sendiri 7100 Promosi integritas keluarga
2204 Hubungan pasien – pengaruh 7130 Pemeliharaan proses keluarga
2205 Kinerja pemberi asuhan 7140 Dukungan keluarga
keperawatan 7150 Terapi keluarga
5370 Peningkatan peran
prevensi sekunder Prevensi sekunder
2505 pemulihan penyalah gunaan 7320 Manajemen kasus
seksual 5510 Pendidikan kesehatan
2506 kesehatan emosi pemberi 8700 Program pengembangan
2506 asuhan 8750 Pemasaran sosial
2508 kesejahteraan pengaruh 8820 Manajemen penurunan penyakit
2600 koping keluarga 6484 Manajemen lingkungan
2602 fungsi keluarga 6520 Skrining kesehatan
2006 status kesejahteraankeluarga 6610 Identifikasi resiko
2603 integritas keluarga 6652 Survelans komunitas
2605 partisipasi keluarga dalam
perawatan secara profesional
Prevensi tersier Prevensi tersier
2605 Partisipasi tim kesehatan 5000 Membangun hubungan yang
dalam keluarga kompleks
1504 Dukungan sosial 5440 Peningkatan sistem dukungan
1634 Prilaku pemeriksaan kesehatan
pribadi
2
00099 Ketidakefektifan Prevensi primer Prevensi primer
pemeliharan kesehatan 1700 Keyakinan kesehatan 7320 Manajemen kasus
1701 Keyakinan kesehatan 5510 Pendidikan kesehatan
kemampuan yang dirasakan 8700 Program pengembangan
untuk melakukan 8750 Pemasaran sosial
3
Data pendukung masalah kesehatan komunitas: kesehatan reproduksi pada remaja
Kemudahan 10001274 Problematic sexual behavior Prevensi primer Prevensi primer
akses 1805 Pengetahuan : kesehatan 5510 Pendidikan kesehatan
Pergaulan 1823 Pengetahuan: promosi 1102 Dukungan spiritual: kategori
bebas 1815 kesehatan emosional
Pola asuh yang 1207 Pengetahuan : fungsi seksual 7067 Promosi: keterlibatan keluarga
tidak efektif 1302 Identitas seksual pemantauan kebijakan ( BKR,
(sebagian besar 1504 Koping PKPR, POKJA)
orang tua lemas 2202 Dukungan sosial 491 Assessing health social care
dalam 2203 Pengasuh : homecare 7970 needs,
mengatur Gangguan gaya hidup : 5430 Kategori assement
pergaulan dan 2606 pengasuhan Dukungan kelompok
komuikasi) 1902 Status kesehatan keluarga
Sebagian besar Keselamatan fisik remaja
remaja di kota
besar
melakukan
prilaku sosial
Hasil FGD
menyatakan
bahwa pernah
melakukan
hubungan
seksual, dan
4
sebagian atau
hampir semua
pernah
menonton
porno
50% hampir
tidak
mendapatkan
pendidikan
seksual
Kehamilan
diliar nikah
Broken home
Prilaku yang
5
labil Prevensi sekunder Prevensi sekunder
KDP 2115 Kesadaran diri 1003 Konseling pasien
(kekerasan 1205 Harga diri 1062 Dukungan keluarga
dalam pacaran) 2807 Efektivitas skring kesehatan 7140 Peningkatan sistem dukungan
Gaya hidup komunitas Prilaku seksual efektif
2000 Kualitas penerangan 5440 Pendidikan prilaku seksual
2001 Kesehatan spiritual 1002 Rujukan
3012 Kepuasan klien: belajar
6
7
Data pendukung masalah kesehatan komunitas: Gizi pada balita
Studi dokumentasi: 00188 Prilaku kesehatan cenderung Prevensi primer Prevensi primer
Data SKDN beresiko 184103 Strategi mencapai berat badan 5510 Pendidikan kesehatan
posyandu di optimal (1-3) 5604 Pengajaran: kelompok
kelurahan X: 184109 Praktik penyediaan makanan 7400 Panduan sistem kesehatan
jumlah balita yang seimbang (1-3) 5602 Pengajaran: proses penyakit
naik tim – 184111 Strategi modifikasi intakr
bangannya kurang makanan (1-3)
dari 70% (N) 180501 Praktik penyediaan makanan
Data SKDN : D/S keimbang(1-3)
<70% 162604 Membuat target pencapaian
47% balita di berat badan (1-3)
kelurahan X berada 170514 Fokus mempertahankan
di garis kuning prilaku sehat (1-4)
(Data KMS) 170508 Persepsi bahwa prilaku sehat
berhubungan dengan
170512 kesehatan seseorang (1-3)
Hasil angket : Persepsi bahwa kesehatan
40% ibu yang merupakan prioritas dalam
memiliki balita pilihan gaya hidup
270112 Status kesehatan anak (2-3)
8
kuning Prevensi sekunder Prevensi sekunder
Pengetahuan 260629 Skrining kesehatan sesuai 6520 Skrining kesehatan
tentang gizi umur dari anggota keluarga (2- 6610 Identifikasi resiko
seimbang pada 180516 4) 5240 Konseling
balita 190220 Tektik skrining diri (1-3) 4360 Modifikasi perilaku
30 % balita 190201 Identifikasi faktor resiko (1-4) 4410 Penerapan tujuan bersama
memiliki kebiasaan Menyadari faktor resiko
jajam di warung 190221 personaln(1-4)
yang tidak sehat Menyadari kemampuan
10% data 190202 merubah prilaku (1-3)
kunjungan balita ke Momitor faktor resiko yang
puskesmas X 190206 ada di lingkungan (1-4)
Mengalami Komitmen terhadap strategi
masalah infeksi 162602 mengontrol resiko (1-3)
(diare, ISPA) Identifikasi penyebab
kekurangan berat badan (1-4)
Hasil observasi
(winshield survey):
Sebagian balita
memiliki ukuran
tubuh lebih kecil
dari usia
Sebagian anak
memiliki kebiasaan
jajan di warung
yang tidak sehat
9
Hasil wawancara:
Sebagaian besar ibu
menyatakan tidak
mengetahui tanda – Prevensi tersier Prevensi tersier
tanda anak 2605 Partisipasi tim kesehatan 7040 Dukungan terhadap caregiver
kekurangan gizi 260605 dalam keluarga 7140 Dukungan keluarga
Sebagian besar ibu 260612 Kesehatan fisik anggota 7120 Mobilisasi keluarga
tidak mengetahui 221101 keluarga (2-4) 7910 Konsultan
cara pengolaan dan 221122 Pertumbuhan fisik anggota 7920 Dokumentasi
memberikan 221130 keluarga (2-4) 7980 Pencatatan insidensi kasus
makanan seimbang 221108 Menyediakan kebutuhan fisik 8100 Rujukan
Pada umumnya ibu anak (2-4) 8180 Konsultasi telepon
tidak menggunakan Menyediakan gizi yang sesuai 8190 Tindak lanjut telepon
garam beryodium umur (2-4) 8700 Pengembangan program
Menyediakan perawatan 8500 Perkembangan kesehatan
preventif penggunaan sumber 7400 komunitas
yang ada di komunitas (2-4) Bimbingan terhadap system
Meminta bantuan dari petugas kesehatan ( health system
kesehatan profesional untuk guidance)
masalah berat badan (2-4)
10
00099 Ketidakseimbangan Prevensi primer Prevensi primer
pemeliharaan kesehatan 1823 Pengetahuan: promosi 5510 Pendidikan kesehatan
1805 kesehatan 5520 Memfasilitasi pembelajaran
1855 Pengetahuan: prilaku sehat 5604 Pengajaran kelompok
Pengetahuan: gaya hidup sehat 5618 Pengajaran prosedur / tindakan-
tindakan
Prevensi sekunder Prevensi sekunder
1600 Keputusan prilaku 4350 Manajemen prilaku
1602 Prilaku promosi kesehatan 4360 Modifikasi prilaku
1603 Pencarian prilaku sehat 7320 Manajemen kasus
1606 Partisipasi dalam pengambilan 7400 Panduan sistem kesehatan
keputusan keperawatan 7620 Pengontrolan berkala
kesehatan 7890 Transportasi: antar fasilitas
1608 Kontrol gejala kesehatan
1902 Kontrol resiko 6520 Skrining kesehatan
1908 Deteksi faktor resiko
1934 Keamanan dan kesehatan serta
perawatan lingkungan
2000 Kualitas hidup
2700 Kopetensi komunitas
2807 Status kesehatan komunitas
2808 Efetivitas skrining kesehatan
komunitas
2802 Efektivitas pragram komunitas
Kontrol resiko komunitas :
penyakit
11
Prevensi tersier Prevensi tersier
221108 Penggunaan sumber yang ada 8500 Pengembangan kesehatan
di komunitas masyarakat
8700 Pengembangan program
8750 Pemasaran sosial di masyarakat
Data pendukung masalah kesehatan komunitas
Studi dokumentasi : 00188 prilaku kesehatan cenderung Prevensi primer Prevensi primer
Hasil rekap kejadian beresiko 1844 Pengetahuan; manajemen sakit 5510 Pendidikan kesehatan
kasus DBD priode akut 5520 Memfasilitasi pembelajaran
januari hingga 1803 Pengetahuan; proses penyakit 2604 Pengajaran: kelompok
september, RW “X” 1805 Pengetahuan; prilaku sehat 5618 Pengajaran prosedur/tindakan
tertinggi dengan 17 1823 Pengetahuan; promosi 6366 Triase, telepon
kasus dan disusul 1855 kesehatan 7320 Manajemen kasus
dengan RW “Y” Pengetahuan; gaya hidup sehat
dengan 15 kasus Prevensi sekunder Prevensi sekunder
dengan 1 kasus 1600 Kepatuhan prilaku 4350 Manajemen prilaku
meninggal pada awal 1602 Prilaku promosi kesehatan 4360 Modifikasi prilaku
september 1603 Pencarian prilaku sehat 6650 Serveilans
Secara spesifik kasus 1606 Partisipasi dalam pengambilan 6550 Proteksi infeksi
DBD baik di RW keputusan perawatan 7400 Pansuan sistem kesehatan
“X” atau RW “Y” 1608 kesehatan 7560 Fasilitas kunjungan rumah
terlokalisir pada 1 1704 Kontrol gejala 7620 Pengontrolan berkala
RT dengan rata –rata 1908 Health beliefs; perceived 7890 Transportasi; antar fasilitas
5 -7 kasus dengan 1934 threat kesehatan
rangewaktu 1-2 Deteksi faktor resiko 8820 Manajemen penyakit menular
minggu 2606 Keamanan dan kesehatan seta 6489 Manajemen lingkungan;
2700 perawatan lingkunngan 8880 komunitas
2701 Status kesehatan keluarga 6520 Proteksi resiko lingkungan
12
Hasil angket : 2806 Kompetensi komunitas Skrining kesehatan
72% kemampuan Status kesehatan komunitas
penduduk dalam 2807 Respon komunitas terhadap
mengenali secara disaster / KLB
dini penyakit DBD 2808 Efektivitas program kesehatan
kurang baik 2802 komunitas
52% kemampuan Efektivitas program komunitas
penduduk dalam Kontrol resiko komunitas;
mencegah atau penyakit
merawat anggota Prevensi tersier Prevensi tersier
keluarganya dari 2605 Partisipasi tim kesehatan 7040 Dukungan terhadap caregiver
penyakit DBD dalam keluarga 7140 Dukungan keluarga
kurang baik 2108 Penggunaan sumber yang ada 7120 Mobilisasi kluarga
46% penduduk yang di komunitas 7910 Konsultasi
pernah menderita 7920 Dokumentasi
DBD tidak pernah 7980 Percatatan insidekasus
dilakukan kunjungan 8100 Rujukan
runah oleh tenaga 8180 konsultasi telepon tindakan lanjut
puskesmas 8190 menelpon
44% warga yang 8500 Pengembangan kesehatan
pernah menderita masyarakat
DBD tidak pernah 8700 Pengembangan program
mendapatkan 8750 Pemasaran sosial di masyarakat
penyuluhan tenaga
DBD
42% warga
menyatakan bahwa
13
manfaat melakkukan
tindakan pencegahan
seperti gerakan 3M
hanya sebatas
lingkungan rumah
agar bersih
59% hambatan yang
dirasakan dalam
melakukan tindakan
perencanaan karena
tidak ada saksi
Angka bebas jentik
di rumah tangga
sebesar 58% yang
berarti ada 42%
rumah tangga positif
jentik
18% warga
menyatakan yang
paling efektif untuk
mencegah DBD
adalah dilakukan
fogging atau
menabur bubuk abate
Hasil observasi
(winshield survey):
14
Karakteristik
lingkungan
pemukiman
penduduk
khususnya di RW
“X” dan RW “Y”
padat dengan SPAL
yang kurang baik
Hasil wawancara:
Krgiatan PSN
melalui gerakan 3M
tidak secara rutin
dilakukan, hanya
kalau terjadi
banyak kasus
Menggerakan
masyarakat untuk
melakukan gerakan
3M dirasakan sulit
15
Data pendukung masalah kesehatan komunitas: Prilaku Hidup Bersih Sehat
Observasi: 0018 Prilaku kesehatan cenderung Prevensi primer Prevensi primer
Banyak anak - anak beresiko 1632 Prilaku patuh: aktifitas yang di 4350 Manajemen prilaku
sering mandi di sarankan 4360 Memodifikasi prilaku
sungai 1602 Prilaku promkes 5510 Pendidikan pasien: pendidikan
Beberapa keluarga 1606 Partisipasi dalam keputusan kesehatan
diketahui tidak perawatan kesehatan 5515 Peningkatan kesadaran kesehatan
menggunakan air 1634 Prilaku skrining kesehatan
bersih pribadi
1805 Pengetahuan prilaku kesehatan
Anget: 1823 Pengetahuan promosi
Yang di rasakan 1855 kesehatan
dalam melakukan Pengetahuan gaya hidup sehat
tindakan
65% kemampuan
Prevensi sekunder Prevensi sekunder
penduduk
1608 Kontrol gejala 4470 Terapi prilaku
kelurahan
1625 Prilaku bethenti merokok 4490 Bantian modifikasi diri
menyebutkan tidak
1902 Kontrol resiko Bantuan penghentian rokok
tahu mengenai hal
1924 Kontrol resiko proses infeksi
yanf harus di
1906 Kontrol resiko penggunaan
lakukan agar dapat
tembakau
hidup sehat
1908 Deteksi resiko
52% kemampuan
1910 Keamanan lingkungan rumah
penduduk dalam
mencegah atau
merawat anggita
keluarganya untuk
16
menerapkan PHBS
belum benar
68% masyarakat
tidak melakukan
cuvi makan
sebelum makan
42% warga
menyatakan bahwa
tidak ada perbedaan
makan dengan cuci
tangan tetlebih
dahulu atau tidak
59% hambatan
pencegahan karna
tidak ada sanksi
33% dari 800KK
merokok dalam
rumah
Angka bebas jentik
di rumah tangga
56%, 42% positif
jentik
Penyulujan PHBS
belum dilakukan di
kelurahan C
Penyuluhan baru
dilakukan pada
17
beberapa sekolah
yang dekat dengan
puskesmas
Masyarakat tidak
biasa berolajraga
rutin
18
2.5 Implementasi keperawatan komunitas
Evaluasi adalah suatu proses untuk membuat penilaian secara sistematis mengenai suatu
kebijakan, program dan kegiatan berdasarkan informasi dan hasil analisis dibandingkan
terhadap relevansi, keefektifan biaya, dan keberhasilannya untuk keperluan pemangku
kepentingan
3
BAB III
CONTOH KASUS
3.1 Persiapan
a. Persiapan Masyarakat
Berupa kegiatan untuk mengenal masyarakat secara langsung di RW 02 Kelurahan
Sukadamai. Untuk persiapan masyarakat dilakukan melalui pendekatan kepada ketua
RW, ketua RT, tokoh agama, Kader dan masyarakat untuk menyampaikan maksud
dan tujuan praktik keperawatan komunitas dan strategi yang akan dilakukan.
b. Persiapan Teknis
Persiapan teknis dalam melakukan pelayanan keperawatan komunitas yang kami
lakukan diawali:
1) Pada tanggal 07 November 2016 mendapatkan arahan dari pembimbing
keperawatan komunitas di kampus Prodi Keperawatan Bogor.
2) Pada tanggal 08 November 2016 diterima di Puskesmas Mekarwangi bersama
dengan pihak puskesmas dan pembimbing kampus. Lalu, diterima di lingkungan
RW 02 bersama ketua RW 02, ketua RT 01,02, dan 03.
3) Pada tanggal 30 November mendapat arahan dari pembimbing kampus untuk
praktik keperawatan komunitas di Kelurahan Sukadamai RW 02.
4) Pada tanggal 01 Desember sampai 03 Desember 2016 melakukan pendataan
kesehatan khusus pada kelompok penyakit menular di lingkungan RW 02.
5) Pada tanggal 06 Desember 2016 melaksanakan Musyawarah Masyarakat Kota
(MMK) tingkat RW yang mana masyarakat bersama dengan petugas kesehatan
akan mendiskusikan dan memutuskan cara mengatasi masalah kesehatan yang
didapat dari hasil pendataan.
1. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas
a. Pengkajian
Dari hasil yang diperoleh pendataan yang dilakukan dari tanggal 01
Desember sampai 03 Desember 2016 di warga RW 02 Kelurahan
Sukadamai Kecamatan Tanah Sareal yang berjumlah total 387 KK. Dari
sebanyak 387 KK di RW 02 sampel jumlah KK yang dikaji sebanyak 31
KK. Pengkajian dilakukan dengan cara meminta daftar nama individu dari
kader dan puskesmas lalu, berkunjung kerumah warga yang namanya telah
dicantumkan didata tersebut. Selain itu, data dicari dengan melalui
4
penjaringan saat pemeriksaan kesehatan diposyandu RT 02, RT 03 dan di
mushola RT 01.
Hasil data warga dengan penyakit menular yang terkumpul sebanyak
57 orang dari 31 kk. Data tersebut yang telah diperoleh akan diolah dan
dianalisa kemudian disusun berdasarkan kelompok masalah kesehatan.
Hasil data ditampilkan dalam bentuk tabel dan diagram. Dibawah ini akan
diuraikan hasil poengkajian di RW 02 yaitu sebagai berikut:
1) Data Umum dari KK yang Dikaji
Diagram 3.1
Frekuensi Distribusi Jumlah KK yang Dikaji Di RW 02
Kelurahan Sukadamai Desember 2016
PERSENTASE
45%
40%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
RT 1 RT 2 RT 3
5
Diagram 3.2
N = 138 Orang
PRESENTASE
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
PRIA WANITA
6
Diagram 3.3
N = 138 Orang
PRESENTASE
0-12 BULAN 1-5 TAHUN 6-12 TAHUN 13-18 19-25 26-44 45-59 >60 TAHUN
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
Berdasarkan diagram 3.3 diatas, didapatkan sebagian besar berusia 26-44 tahun
sebanyak 36 orang (24%), diikuti usia 45-59 tahun sebanyak 22 orang (15%), usia >60
tahun sebanyak 19 orang (13%).
7
Diagram 3.4
N = 122 Orang
Berdasarkan diagram 3.4 diatas, didapatkan kurang dari setengah warga yang
dikaji berpendidikan SD sebanyak 55 orang (45%), diikuti dengan yang paling sedikit
berpendidikan tinggi sebanyak 3 orang (2%).
8
Diagram 3.5
N = 76
PRESENTASE
Berdasarkan diagram 3.5 diatas, didapatkan lebih dari setengah individu yang
sebvanyak 45 orangh (59%) saat ini tidak bekerja. Dari hasil wawancara sebagian
orang mengatakan alasan tidak bekerja karena menjalani tugas sebagai ibu rumah
tangga dan ada juga yang belum mendapat pekerjaan.
9
Diagram 3.6
N = 31 KK
PRESENTASE
10
2) Data Kesehatan Pada Kelompok Khusus Penyakiut Menular
Diagram 3.7
Distribusi Frekuensi Jumlah Penyebaran Penyakit Per-RT dari 31 KK
Yang dikaji dari RW 02 Kelurahan Sukadamai Desember 2016
N = 57 Orang
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
RT 1 RT 2 RT 3
11
Diagram 3.8
Distribusi Frekuensi Penyakit Menular di RW 02
Kelurahan Sukadamai Desember 2016
N = 57 Orang
PRESENTASE
Berdasarkan diagram 3.8 tersebut dapat diketahui bahwa lebih dari setengah
penyakit yang dialami oleh warga yang dikaji adalah ISPA sebanyak 32 orang (58%)
sedangkan yang paling sedikit yaitu Thypus dan Hepatitis sebanyak masing-masing 1
orang (2%).
12
Diagram 3.9
N = 6 orang
Dari diagram 3.9 diatas, diketahui bahwa penyebaran TB Paru yang terbanyak
yaitu usia 26 – 44 tahun dan >60 tahun masing-masing sebanyak 2 orang (33%).
13
Diagram 3.10
N = 6 Orang
DHF
Dari diagram 3.10 diatas, diketahui bahwa yang mengalami DHFdi usia 1-5
tahun, 6-12 tahun dan 13-18 tahun sebanyak masing-masing 2 orang (33%).
14
Diagram 3.11
N = 38 Orang
ISPA
Dari diagram 3.11 angka tertinggi yang mengalami ISPA adalah berusia 26-44
tahun masing-masing 8 orang (26%). Sedangkan, yang terkecil sebanyak 1 orang
berusia 19 – 25 tahun (3%).
15
Diagram 3.12
N = 6 Orang
DIARE
Dari diagram 3.12 diatas, diketahui bahwa pada usia 1 – 5 tahun mengalami
diare tertinggi sebanyak 3 orang (60%) dan usia yang paling sedikit mengalami diare
adalah usia 26 – 44 tahun sebanyak 1 orang (20%).
16
Diagram 3.13
N=57 orang
PERSENTASE
84%
20%
Dari diagram 3.13 diatas, diketahui bahwa rata- rata warga yang mengalami penyakit
menular sebanyak 46 orang (84%) dirawat di rumah sakit dan melakukan pengobatan.
Sedangkan, sebanyak 11 orang (20%) memilih tidak dirawat karena rata rata
mengatakan penyakit biasa dan masih bisa menggunakan obat warung dan juga biaya
menjadi hambatan dari kurangnya pemakaian pelayanan kesehatan.
17
3) Data Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat RW 2 tidak ada yang tidak menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Diagram 3.13
N=31 KK
PERSENTASE
71%
13% 10%
0% 0% 6% 0% 0%
18
Diagram 3.15
N=31 KK
PERSENTASE
52%
26%
16%
3% 3%
Dari diagram 3.15 diatas, didapatkan lebih dari setengah menggunakan asuransi
kesehatan BPJS sebanyak 16 KK (52%) dan sebagian kecil penduduk menggunakan
asuransi kesehatan Jamsostek 1 KK (3%)
19
4) Data Kesehatan Lingkungan
Data Kesehatan Lingkungan didapatkan bahwa dari 31 KK yang dikaji seluruhnya
(100%) memakai sumber penerangan dari listrik. Dari 31 KK (100%) tersebut juga
WC nya memakai pembuangan septictank. Untuk selengkapnya bagian kesehatan
lingkungan dijabarkan sebagai berikut.
Diagram 3.16
N=31 KK
PERSENTASE
82%
19%
0% 0%
Dari diagram 3.16 diatas, lebih dari setengah rumah tinggal permanen sebanyak 25KK
(81%) diikuti rumah tinggal penduduk semi permanen sebanyak 4 KK (19%).
20
Diagram 3.17
N=31KK
PERSENTASE
35%
32% 32%
Dari diagram 3.17 diatas, sebagian besar ventilasi setiap KK dengan lubang angin
/jendela terbuka sebanyak 11 KK (35%) diikuti dengan lubang angin/ jendela kecil
sebanyak 10KK (32%) dan dada jendela tertutup sebanyak 10 KK (32%)
21
Diagram 3.18
N=31KK
PERENTASE
74%
26%
Dari diagram 3.18 diatas, lebih dari setengah cahaya rumah setiap KK dapat membaca
sebanyak 23 KK (74%) dan sebagian kecil cahaya rumah samar-samar sebanyak 8 KK
(26%)
22
Diagram 3.19
N=31 KK
PERSENTASE
52%
48%
Dari data 3.19 diatas, lebih dari setengah persen kebersihan rumah pada setiap KK
masih kotor, acak-acakan dan berdebu, hal ini ditunjkkan dengan sebanyak 16 KK
(52%) diikuti dengan kebersihan rumah serba bersih dan teratur (48%)
23
Diagram 3.20
N=31 KK
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
PAM SUMUR SUMUR PENAMP AIR
POMPA GALI UNGAN SUNGAI/
MATA KALI
AIR
PERSENTASE 3% 23% 74% 0% 0%
Dari diagram 3.20 diatas, lebih dari setengah sumber air bersih setiap KK berasal dari
sumur gali sebanyak 23 KK (68%) dan sebagian kecil sumber air bersih berasal dari
PAM sebnyak 1 KK (3%)
24
Diagram 3.21
N= 31 KK
PERSENTASE
55%
42%
3%
0%
Dari diagram 3.21 diatas, lebih dari setengah cara pengolahan air dengan dimasak
setiap KK sebnyak 17 KK (55%) diikuti cara pengolahan air dengan disaring sebanyak
1 KK (3%)
25
Diagram 3.22
N= 31 KK
PERSENTASE
94%
6%
Dari diagram 3.22 diatas, lebih dari setengah penampungan air/bak mandi bersih di
setiap KK sebanyak 29 KK (94%) dan sebagian kecil penampungan air/bak mandi
berlumut/ ada jentik sebanyak 2 KK (6%)
26
Diagram 3.23
N= 31 KK
PERSENTASE
74%
26%
0%
Dari diagram 3.23 diatas, lebih dari setengah membersihkan penampungan air kurang
dari 1 minggu sekali sebanyak 23 KK (74%) diikuti membersihkan penampungan air
lebih dari 1 minggu sekali sebanyak 8 KK (26 %)
27
Diagram 3.24
N= 31 KK
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
DIKUMPUL DIBIARKAN DIKUBUR DIAMBIL
KAN DAN DITEMPAT PETUGAS
DIBAKAR TERBUKA SAMPAH
PERSENTASE 34% 10% 0% 62%
Dari diagram 3.24 diatas, lebih dari setengah pembuangan sampah seiap KK diambil
petugas sampah sebanyak 18 KK (62%), diikuti dengan pembuangan sampah
dikumpulkan dan dibakar sebanyak 10 KK (34%) dan dibiarkan ditempat terbuka
sebanyak 3KK (10%)
28
Diagram 3.25
N= 31 KK
PERSENTASE
90%
6%
Dari diagram 3.25 diatas, lebih dari setengah penyediaan makanan dan minuman
setiap KK disimpan dan ditutup sebanyak 28 KK (90%) diikuti dengan penyediaan
makanan dan minuman terbuka sebanyak 2 KK (6%)
29
Diagram 3.26
N= 31 KK
PERSENTASE
61%
32%
6%
Dari diagram 3.26 diatas, lebih dari setengah pembuangan air limbah setiap KK di
selokan/dibuang ke kali sebnayak 19 KK (61%) diikuti dengan pembuangan air
limbah di SPAL /peresapan tertutup sebanyak 10 KK (32%) dan dibuang
sembarangan 2 KK (6%)
30
6) Data Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Diagram 3.27
N= 138 KK
PERSENTASE YA
99%
90%
87%
86% 79% 70%
57% 54%
31
PERSENTASE TIDAK
40% 22%
21%
14% 10% 13%
20% 1%
0%
Berdasarkan diagram 3.27, hampir seluruhnya melakukan cuci tangan yaitu pada saat
sebelum makan sebanyak 107 orang (90%). Sedangkan persentase tidak cuci tangan
paling tinggi yaitu pada saat sesudah membersihkan BAB anak yaitu 46 orang (46%)
32
33