Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PERUBAHAN LAJU ALIRAN

TERHADAP TEKANAN DAN JENIS ALIRAN


YANG TERJADI PADA ALAT UJI PRAKTIIKUM MEKANIKA FLUIDA

Untung Surya Dharma, Galih Prasetyo

Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro


Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 Iringmulyo Kota Metro ( 0725 ) 42445-42454
Email: untungsdh@yahoo.co.id

Abstrak
Telah dibuat sebuat alat praktikum Mekanika Fluida di Laboratorium
Mekanika Fluida Teknik Mesin Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah
Metro. Untuk mengetahui kinerja alat uji tersebut maka dilakukan penelitian
tentang pengaruh perubahan laju aliran terhadap tekanan dan jenis aliran. Pipa
uji yang digunakan adalah pipa pvc, pipa acrylic, dan pipa baja. Fluida yang
digunakan adalah air, yang digunakan untuk mensirkulasikan fluida ke dalam
pipa uji adalah pompa sentrifugal. Alat uji mekanika fluida ini dibuat dalam
skala laboraturium atau alat praktikum, sehingga dapat digunakan untuk
kegiatan praktikum. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan laju aliran dan
perubahan tekanan dengan menggunakan flowmeter dan manometer U. Jeniss
aliran juga diketahui dengan pengamatan langsung pada saat pengujian
dilakukan dan dari peritungan Bilangan Reynold. Dari hasil penelitian,
diketahui bahwa perubahan tekanan yang terjadi pada bagian pipa lurus (P1),
pipa pengecilan (∆P3), pipa belokan (∆P4), pipa beda bahan (∆P5) dan pipa
lurus (∆P6) berbanding lurus dengan semakin bertambahnya laju aliran fluida.
Sementara perubahan tekanan pada pipa pembesaran (∆P2) berbanding terbalik
dengan semakin bertambahnya laju aliran fluida. Bilangan Reynold yang
didapat sebesar 12690,39 sehingga jenis aliran yang terjadi adalah jenis aliran
turbulen. Perubahan tekanan paling besar terjadi pada satu titik bagian pipa
lurus yaitu sebesar 2354 N/m2.

Kata kunci : Laju aliran, tekanan, jenis aliran.

1. PENDAHULUAN diantaranya yaitubacrylic, PVC, dan


logam [1]. Pemilihan material pipa
Setiap hari tanpa kita sadari kita disesuaikan dengan kebutuhan dan
selalu berhubungan dengan fluida. Kita tujuannya. Didunia industri sebagian
dapat melihat instalasi perpipaan air pada besar fluidanya mengalir pada pipa
rumah yang kita tempati. Fenomena pada tertutup, masalah utama yang terjadi
fluida yang dapat kita lihat dalam antara lain :
kehidupan sehari-hari.
Pipa memiliki berbagai bentuk 1) Terjadinya gesekan sepanjang
penampang dan ukurannya. Yang sering dinding pipa terutama pada pipa
banyak digunakan oleh umum adalah lengkung (elbow) yang
pipa dengan penampang lingkaran mengakibat kerugian tekanan atau
dengan menggunakan material pipa yang head loss [2]..
digunakan bermacam-macam,

TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 106


2) Terbentuknya turbulensi akibat pengalaman belajar kepada mahasiswa,
gerakan relatif dalam molekul agar mahasiswa dapat berinteraksi
fluida yang dipengaruhi oleh dengan bahan-bahan pelajaran dan
viskositas fluida [3]. pengamatan gejala secara langsung yang
3) Semakin besar debit aliran dalam terjadi pada alat uji fluida tersebut.
pipa akan mengakibatkan nilai Kegiatan praktek di laboratorium dapat
head loss juga semakin besar [4]. meningkatkan keterampilan mahasiswa
apabila digunakan secara efisien, karena
Untuk mengatasi masalah-masalah dengan praktek mahasiswa dapat
tersebut banyak dilakukan berbagai memahami mata kuliah yang
penelitian terhadap fluida. Seperti pada memerlukan penghayatan kongkrit
tahun 1883, Osborne Reynold melakukan tentang fluida dengan melakukan
eksperimen melalui pipa klasiknya yang kegiatan nyata melalui praktek.
memperlihatkan pentingnya bilangan
Reynold dalam aliran fluida [3].
Dan tujuan dilakukannya penelitian 2.2. Fluida
ini adalah untuk mengetahui pengaruh
perubahan laju aliran terhadap tekanan Secara khusus, fluida didefinisikan
dan jenis aliran pada fluida. Sehingga sebagai zat yang berdeformasi terus-
pada akhirnya nanti alat ini juga dapat menerus selama dipengaruhi suatu
digunakan sebagai alat uji praktikum tegangan geser. Fluida atau zat cair
untuk menambah wawasan keilmuan dibedakan dari benda padat karena
tentang fluida. kemampuannya untuk mengalir. Fluida
lebih mudah mengalir karena ikatan
molekul dalam fluida jauh lebih kecil dari
2. TINJAUAN PUSTAKA ikatan molekul dalam zat padat,
akibatnya fluida mempunyai hambatan
2.1. Laboratorium yang relatif kecil pada perubahan bentuk
karena gesekan [6 & 7].. Zat padat
Mekanika fluida adalah telaah
mempertahankan suatu bentuk dan
tentang fluida yang bergerak atau diam
ukuran yang tetap, sekalipun suatu gaya
dan akibat yang ditimbulkan oleh fluida
yang besar diberikan pada zat padat
tersebut pada batasnya [5].. Untuk
tersebut, zat padat tidak mudah berubah
mendukung teori pada mata kuliah
bentuk maupun volumenya, sedangkan
mekanika fluida, mahasiswa memerlukan
zat cair dan gas, zat cair tidak
praktek langsung di laboratorium.
mempertahankan bentuk yang tetap, zat
Laboratorium ialah tempat untuk melatih
cair mengikuti bentuk wadahnya dan
mahasiswa dalam hal keterampilan
volumenya dapat diubah hanya jika
melakukan praktek, demonstrasi,
diberikan padanya gaya yang sangat
percobaan, penelitian, dan
besar dan gas tidak mempunyai bentuk
pengembangan ilmu pengetahuan. Sarana
dan maupun volume yang tetap, gas akan
dan prasarana yang ada di laboratorium
berkembang mengisi seluruh wadah.
dapat mendukung dalam mempraktekkan
Karena zat cair dan gas tidak
konsep yang telah dipelajari mahasiswa
mempertahankan suatu bentuk yang
untuk meningkatkan prestasi belajarnya,
tetap, keduanya mempunyai kemampuan
terutama dalam bidang mekanika fuida.
untuk mengalir. Dengan demikian
Keberadaaan laboratorium sebagai
kedua–duanya sering secara kolektif
tempat praktikum sangat diperlukan
disebut sebagai fluida.
untuk peningkatan keterampilan
Fluida secara umum bila dibedakan dari
mahasiswa. Pelaksanaan kegiatan
sudut kemampatannya (compresibility),
praktikum dilakukan dalam pemberian

TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 107


maka bentuk fluida terbagi dua jenis, yang dikandungnya menjadi bertambah
yaitu; compressible fluid dan besar.
incompressible fluid. compressible fluid
adalah fluida yang tingkat kerapatannya 3. METODELOGI PENELITIAN
dapat berubah-ubah, contohnya; zat 3.1. Alat Uji
berbentuk gas. incompressible fluid Alat ini dirancang berdasarkan teori
adalah fluida yang tingkat kerapatannya yang telah ada, pengalaman dosen
tidak berubah atau perubahannya kecil pembimbing, serta bahan yang tersedia di
sekali dan dianggap tidak ada, contohnya; pasaran. Desain alat uji dibuat
zat berbentuk cair. sesederhana mungkin tanpa
mengesampingkan ketelitian hasil
2.3. Pompa Sentrifugal pengukurannya. Alat uji ini dirancang
sebagai alat uji skala laboratorium, yaitu
Pompa merupakan pesawat angkut suatu penggunaan alat uji yang hanya
yang bertujuan untuk memindahkan zat ditujukan untuk penelitian serta
cair melalui saluran tertutup. Pompa pengambilan data dari sample fluida yang
menghasilkan suatu tekanan yang akan dilakukan penelitian.
sifatnya hanya mengalir dari suatu tempat
ke tempat yang bertekanan lebih rendah. 3.2. Cara Kerja Alat Uji
Atas dasar kenyataan tersebut maka Pada rancangan alat uji, fluida
pompa harus mampu membangkitkan ditempatkan di bak penampungan air.
tekanan fluida sehingga dapat mengalir Kemudian dari bak penampungan ini
atau berpindah [8 & 9]. Sedangkan akan ada dua saluran keluar dimana
pompa sentrifugal adalah suatu mesin saluran pipa bagian bawah (pipa utama)
yang mengubah energi mekanik dalam akan terhubung dengan pompa dan
bentuk kerja poros menjadi energi fluida. saluran pipa bagian atas berfungsi
Pompa sentrifugal mempunyai sebuah sebagai pipa by-pass. Pada saat katup by-
impeller (baling-baling) untuk pass terbuka penuh maka aliran dari
mengangkat zat cair dari tempat yang pompa akan kembali lagi menuju bak
lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. penampungan sehingga tidak akan ada
Daya dari luar diberikan kepada poros fluida yang menuju ke pipa uji. Sesaat
pompa untuk memutarkan impeller di setelah katup by-pass mulai ditutup dan
dalam zat cair. Maka zat cair yang ada di katup utama dibuka maka fluida akan
dalam impeller, oleh dorongan sudu-sudu mengalir melalui pipa uji. Prinsip kerja
ikut berputar. Karena timbul gaya alat ini adalah dengan mengsirkulasikan
sentrifugal maka zat cair mengalir dari fluida dari bak penampungan air kembali
tengah impeler keluar melalui saluran ke bak penampungan air tersebut melalui
diantara sudu-sudu. Disini head tekanan pipa yang disambungkan pada sebuah
zat cair menjadi lebih tinggi. Demikian pompa sentrifugal. Sesaat setelah pompa
juga head kecepatannya bertambah besar dihidupkan, aliran fluida bergerak dari
karena zat cair mengalami percepatan. bak air menuju pipa bagian bawah
Zat cair yang keluar dari impeler kemudian memasuki impeller pompa dan
ditampung oleh saluran berbentuk volut menuju instalasi pipa pengujian. Untuk
(spiral) dikeliling impeller dan disalurkan mengetahui besarnya perbedaan tekanan
ke luar pompa melalui nosel. Di dalam pada pipa-pipa pengujian, dapat dilihat
nosel ini sebagian head kecepatan aliran pada manometer U. Sampai akhirnya
diubah menjadi head tekanan. Jadi aliran disirkulasikan kembali ke dalam
impeller pompa berfungsi memberikan bak penampungan air.
kerja kepada zat cair sehingga energi

TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 108


Gambar 1. Alat uji praktikum mekanika fluida
3.3. Deskripsi Alat Uji 6) Manometer U, berfungsi untuk
mengukur perbedaan tekanan yang terjadi
Komponen - komponen yang antara dua titik pada pipa penguji.
digunakan pada alat uji ini adalah : 7) Meja Penyangga, sebagai penopang
instalasi alat uji. Dirangkai menggunakan
A. Komponen Utama : besi siku.
1) Rangkaian Pipa, digunakan untuk
mengsirkulasikan fluida dari bak B. Komponen Pendukung :
penampungan air ke seluruh rangkaian 1) Gelas Ukur,
pipa uji. Rangkaian pipa menggunakan 2) Stopwatch,
pipa PVC yang berdiameter ¾ inchi. 3) Ember,
2) Pompa Sentrifugal, berfungsi sebagai 4) Gergaji Besi,
alat yang mengalirkan fluida dari bak 5) Mesin Bor,
penampungan air ke rangkaian pipa. 6) Lem Paralon,
Pompa yang digunakan memiliki daya 7) Lem Silikon,
sebesar 125 watt dan putarannya 2970
rpm. 3.4. Tahap Pengujian
3) Pipa Pengujian, digunakan untuk
melakukan pengujian tekanan dan jenis Tahap-tahap pengujian yang
aliran. Pipa yang digunakan untuk dilakukan pada saat pengambilan data
pengujian adalah pipa PVC, acrylic dan adalah sebagai berikut :
besi yang berdiameter ¾ inchi. 1) Masukkan fluida (air) ke dalam bak
4) Bak Penampungan Air, merupakan penampungan.
tempat beradanya fluida yang digunakan 2) Hidupkan pompa, pastikan semua
untuk penelitian. Bak penampungan katup dalam keadaan terbuka hal ini
terbuat dari drum besi. bertujuan untuk menstabilkan aliran pada
5) Katup, berfungsi untuk mengatur saat pengambilan data.
kecepatan aliran fluida pada pipa
pengujian.
TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 109
3) Tutup perlahan katup by-pass i. Mengulangi pengambilan data
sehingga didapat laju aliran yang dengan mengatur bukaan katup
bervariasi pada pipa uji. dari minimal sampai maksimal
4) Tahap pengambilan data : agar terjadi perubahan laju aliran.
a. Mengatur bukaan katup pada j. Melihat dan mencatat perubahan
posisi tertentu, tekanan yang terjadi pada pipa-
b. Aliran dibiarkan bersirkulasi pipa uji karena pengaruh
beberapa saat sampai stabil. perubahan laju aliran.
k. Pengujian dilakukan berulang-
Tabel 1. Perbedaan tinggi tekanan pada masing-masing pipa
No Q h1 h2 h3 h4 h5 h6
1 0,00015 0,012 0,021 0,004 0,002 0,002 0,004
2 0,00018 0,037 0,018 0,01 0,004 0,003 0,008
3 0,00021 0,054 0,016 0,015 0,005 0,006 0,011
4 0,00024 0,078 0,015 0,025 0,007 0,008 0,014
5 0,00027 0,092 0,013 0,029 0,009 0,012 0,018
6 0,0003 0,124 0,012 0,035 0,012 0,014 0,024
7 0,00033 0,148 0,008 0,04 0,015 0,016 0,028
8 0,00036 0,168 -0,012 0,049 0,021 0,017 0,036
9 0,00039 0,225 -0,033 0,055 0,027 0,019 0,044
10 0,00041 0,252 -0,052 0,068 0,034 0,021 0,049

c. Mencatat debit fluida yang ulang untuk mendapatkan data


mengalir, yang baik dan benar, kerja alat
d. Melihat dan mencatat perbedaan penguji selalu deperiksa agar
tekanan di manometer U yang sirkulasi aliran tetap stabil
terjadi pada satu titik bagian pipa, sehingga penyimpangan data
e. Melihat dan mencatat perbedaan sekecil mungkin.
tekanan di manometer U yang l. Setelah semuanya selesai, rapikan
terjadi pada pipa yang mengalami semua peralatan yang digunakan
pembesaran, dan tutup semua katup agar tidak
f. Melihat dan mencatat perbedaan terjadi pengendapan di rangkaian
tekanan di manometer U yang pipa. Apabila akan kembali
terjadi pada pipa yang mengalami melakukan pengujian, endapan ini
pengecilan, dapat mengganggu sirkulasi air.
g. Melihat dan mencatat perbedaan m. Mengolah data-data yang sudah
tekanan di manometer U yang didapatkan, dengan melakukan
terjadi pada pipa yang mengalami perhitungan dan melengkapinya
belokan, dengan membuat tabel dan grafik.
h. Melihat dan mencatat perubahan
tekanan di manometer U yang
terjadi pada pipa yang memiliki
perbedaan bahan,

TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 110


4. HASIL DAN PEMBAHASAN 0,535 m⁄det . 0,019 m
Re =
0.801 . 10−6 m2 /det
4.1. Data Penelitian 0,0101 m2 /det
Re =
0.801 . 10−6 m2 /det
Dari penelitian yang dilakukan Re = 0,01269039 . 106
berulang kali, mulai dari debit 0,00015 Re = 12690,39
m3/detik sampai debit 0,00041 m3/detik
didapat data seperti pada tabel 1 di atas: 4) Perhitungan besar tekanan pada satu
titik dalam pipa lurus (P1).
Q = Debit aliran fluida (m3/det)
h1 = Perbedaan tinggi pada pipa tekanan P1 = Pudara + ρ . g . h1 ( N/m2 )
udara luar (m) Pudara = 1 atm = 101325 N/m2
h2 = Perbedaan tinggi pada pipa Perhitungan besar tekanan pada satu titik
pembesaran (m) dalam pipa lurus (P1) pada debit 0,00015:
h3 = Perbedaan tinggi pada pipa P1 = 101325 N/m2 + 1000 kg/m3. 9,81 m/s2 .
pengecilan (m) 0,012 m
h4 = Perbedaan tinggi pada pipa belokan P1 = 101325 N/m2 + 117,72 N/m2
(m) P1 = 101442,72 N/m2
h5 = Perbedaan tinggi pada pipa lain
bahan (m) 5) Perhitungan perubahan tekanan pipa
h6 = Perbedaan tinggi pada pipa lurus (m) pembesaran (∆P2) pada debit
4.2. Perhitungan 0,00015 :
∆P2 = ρ . g . h2
∆P2 = 1000 kg⁄m3 . 9,81 m⁄det 2 . 0,021 m
1) Berat Jenis Fluida : ∆P2 = 206,01 N/m2
γ = ρ .g (N⁄m3 ) 6) Perhitungan besar tekanan pipa
γ = 1000 kg⁄m3 . 9,81 m⁄s 2
pengecilan (∆P3) pada debit 0,00015:
γ = 9810 N⁄m3
∆P3 = ρ . g . h3
2) Kecepatan aliran fluida :
∆P3 = 1000 kg⁄m3 . 9,81 m⁄s2 . 0,004 m
∆P3 = 39,24 N/m2
Kecepatan aliran fluida dalam pipa pvc
dengan diameter ¾ inchi pada debit 7) Perhitungan besar tekanan pipa
0,00015 m3/detik :
Q belokan (∆P4) pada debit 0,00015 :
V = π 2
D
( m/det )
4
0,00015 m3 /det ∆P4 = ρ . g . h4
V =
3,14 ∆P4 = 1000 kg⁄m3 . 9,81 m⁄s 2 . 0,002 m
2
4 (0,019 m) ∆P4 = 19,62 N/m2
0,00015 m3 /det
V = 8) Perhitungan perubahan tekanan pipa
0,00028 m2
beda bahan (∆P5) pada debit
V = 0,535 m/det 0,00015:
V. D ∆P5 = ρ . g . h5
3) Re = 𝑣 ∆P5 = 1000 kg⁄m2 . 9,81 m⁄s 2 . 0,002 m
∆P5 = 19,62 N/m2
v = viskositas kinetik fluida = 0.801.10-6
m2/det 9) Perhitungan perubahan tekanan pipa
Bilangan Reynolds dalam pipa acrylic lurus (∆P6) pada debit 0,00015:
pada debit 0,00015 m3/det :

TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 111


∆P6 = ρ . g . h6 P1 = Besarnya tekanan pada satu titik
∆P6 = 1000 kg⁄m3 . 9,81 m⁄s 2 . 0,004 m bagian pipa (N/m2)
∆P6 = 39,24 N/m2 ∆P2 = Besarnya perubahan tekanan
pada pipa pembesaran (N/m2)
∆P3 = Besarnya perubahan tekanan
4.3. PEMBAHASAN pada pipa pengecilan (N/m2)
∆P4 = Besarnya perubahan tekanan
Setelah dilakukan perhitungan, maka pada pipa belokan (N/m2)
didapat data perubahan tekanan yang ∆P5 = Besarnya perubahan tekanan pada
terjadi pada setiap pipa yang disebabkan pipa beda bahan (N/m2)
karena perubahan laju aliran sebagai
∆P6 = Besarnya perubahan tekanan pada
berikut :
pipa lurus (N/m2)
Q = Debit aliran fluida (m3/det)

Tabel 2. Besar Perubahan Tekanan Pada Masing-Masing Pipa

TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 112


Gambar 2. Grafik perubahan tekanan pada masing-masing pipa

Pada diameter pipa yang sama pergerakan dari partikel – partikel fluida
dan debit yang semakin besar, laju aliran sangat tidak menentu karena mengalami
fluida sangat mempengaruhi perubahan percampuran serta putaran partikel antar
tekanan dan jenis aliran fluida. Hal ini lapisan, yang mengakibatkan saling tukar
diketahui dari pengujian, pada pipa momentum satu bagian fluida kebagian
berdiameter ¾ inchi (P1, ∆P3, ∆P4, ∆P5, fluida yang lain dalam skala yang besar.
dan ∆P6) pada debit 0,00015 m3/detik Bilangan Reynold sendiri dipengaruhi
nilai besar tekanan semakin besar dengan oleh kecepatan aliran fluida (Vf),
semakin bertambahnya debit aliran. diameter dalam pipa pengujian (D) dan
Misalnya ada P1, dengan debit sebesar viskositas kinematik fluida (v). Semakin
0,00015 m3/detik tekanan yang terjadi bertambahnya kecepatan fluida, maka
sebesar 101443 N/m2 dan terus bilangan Reynold juga akan bertambah.
meningkat sampai pada debit 0,00041 Ini dapat dibuktikan bahwa pada bilangan
m3/detik debitnya sebesar 103797 N/m2. Reynold 12690,39 kecepatan aliran
Hal yang sebalikya terjadi pada pipa fluidanya adalah 0,535 m/det, dan pada
pembesaran (∆P2) dengan diameter pipa bilangan Reynold 343631,71 kecepatan
1,5 inchi semakin besar laju aliran, maka fluidanya adalah 1,46 m/det.
tekanannya menjadi negatif. Hal ini Perubahan tekanan di dalam pipa
karena di dalam pipa yang berdiameter pengujian terjadi seiring bertambahnya
1,5 inchi laju alirannya semakin rendah laju aliran fluida. Untuk besar tekanan
namun tekanannya semakin tinggi. pada pipa pengujian pada satu titik
Sementara untuk jenis aliran di dalam bagian pipa (P1), besar tekanannya akan
pipa, dilihat dari bilangan Reynold yang semakin bertambah dengan semakin
sebesar 12690,39 sampai 343631,71, bertambahnya laju aliran. Hal ini dapat
bilangan Reynold lebih besar dari 4000. diketahui, pada debit 0,00015 m3/detik
Dan bilangan Reynold yang lebih besar besar tekanannya adalah 101443 N/m2
dari 4000 adalah aliran turbulen. Aliran dan semakin bertambah pada debit
turbulen adalah jenis aliran dimana 0,00041 m3/detik tekanannya menjadi

TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 113


103797 N/m2. Untuk besar tekanan pada bilangan Reynoldnya di atas 4000, yaitu
pipa pembesaran (∆P2) terjadi sebaliknya, 12690,93.
semakin bertambahnya laju aliran 3) Berdasarkan penelitian perubahan
tekanan yang terjadi semakin kecil. Pada tekanan masing-masing pipa pengujian
debit 0,00015 tekanannya sebesar 206,01 pada debit 0,00015 m3/detik sampai
N/m2, sedangkan pada debit 0,00041 0,00041 m3/detik adalah :
m3/detik tekanannya adalah -510,12 a. Pada satu titik bagian pipa (P1)
N/m2. Sementara perubahan tekanan pada tekanannya 101443 N/m2, menjadi
pipa pengecilan (∆P3) berbanding terbalik 103797 N/m2.
dengan yang terjadi pada pipa b. Pada pipa pembesaran (∆P2)
pembesaran (∆P2), pada debit 0,00015 perubahan tekanannya 206,01 N/m2,
m3/detik, tekanannya adalah 39,24 N/m2 menjadi -510,12 N/m2.
dan terus meningkat pada debit 0,00041 c. Pada pipa pengecilan (∆P3)
m3/detik tekanannya menjadi sebesar perubahan tekanannya 39,24 N/m2
667,08 N/m2. Pada pipa belokan (∆P4), menjadi 667,08 N/m2.
tekanannya juga berbanding lurus dengan d. Pada pipa belokan (∆P4) perubahan
semakin bertambahnya laju aliran fluida. tekanannya 19,62 N/m2 menjadi
Pada debit 0,00015 m3/detik tekanannya 333,54 N/m2.
adalah 19,62 N/m2 dan terus bertambah e. Pada pipa beda bahan (∆P5)
pada debit 0,00041 tekanannya menjadi perubahan tekanannya 19,62 N/m2
333,54 N/m2. Semakin bertambahnya laju 206,01 N/m2.
aliran maka semakin besar juga f. Pada pipa lurus (∆P6) perubahan
perubahan tekanan juga terjadi pada pipa tekananya sebesar 39,24 N/m2
beda bahan (∆P5), pada debit 0,00015 menjadi 480,69 N/m2.
m3/detik tekananya adalah 19,62 N/m2
dan pada debit 0,00041 m3/detik adalah 5.2. Saran
206,01. Begitu juga pada pipa lurus
(∆P6), pada debit 0,00015 perubahan Agar penelitian dapat berjalan lebih
tekananya sebesar 39,24 N/m2 dan baik, hal-hal yang perlu diperhatikan
semakin bertambah pada debit 0,00041 adalah :
m3/detik, tekananya sebesar 480,69 N/m2. 1) Tidak terjadi kebocoran pada
instalasi pipa, terutama pada berbagai
5. KESIMPULAN DAN SARAN pipa yang akan diambil datanya.
2) Tidak terjadi kebocoran pada selang
5.1. Kesimpulan manometer U.
3) Untuk mendapatkan pengukuran
Berdasarkan hasil penelitian dan debit yang lebih akurat dan lebih cepat,
perhitungan dapat disimpulkan bahwa : pada pengujian selanjutnya sebaiknya
1) Perubahan tekanan yang terjadi pada menggunakan flow meter.
satu titik bagian pipa (P1), pipa
pengecilan (∆P3), pipa belokan (∆P4),
pipa beda bahan (∆P5) dan pipa lurus DAFTAR PUSTAKA
(∆P6) berbanding lurus dengan semakin
bertambahnya laju aliran fluida. [1] Negara, Priana Wendy, 2011,
Sementara tekanan pada pipa pembesaran Perbandingan Analisa Pressure
(∆P2) berbanding terbalik dengan Drop pada Pipa Lengkung 90o
semakin bertambahnya laju aliran fluida. Standar ANSI B36.10 dengan
2) Jenis aliran yang terjadi pada alat uji COSMOSflow Works 2007, Jurnal
adalah jenis aliran turbulen. Karena Teknik Mesin, Universitas
Gunadarma, Jakarta.

TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 114


[2] Kaprawi, 2009, Aliran Dalam Pipa
Lengkung 90o dengan Radius
Bervariasi, Jurnal Rekayasa Mesin,
Vol. 9, No. 3.
[3] Munson Bruce R., Young Donald F.,
Okiishi Theodore H. (2003).
Mekanika Fluida Edisi Empat Jilid
1 dan 2 . Jakarta : Penerbit
Erlangga.
[4] Helmizar, 2011, Studi Eksperimental
Tentang Head loss pada Aliran
Fluida yang melalui Elbow 90o,
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Cakra
M, Vol. 5 no. 1, Hal. 26-31.
[5] Tipler, P.A. (1998). Fisika untuk
Sains dan Teknik-Jilid I. Jakarta :
Penebit Erlangga
[6] White Frank M. (1994). Mekanika
Fluida Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta:
Penerbit Erlangga
[7] Stereeter. V. L. Mekanika Fluida
Jilid 1. (1993). Jakarta: Penerbit
Erlangga.
[8] Church Austin H. (1993). Pompa
dan Blower Sentrifugal.
Terjemahan Zulkifli Harahap.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
[9] Sularso, Tahara Haruo (1983) .
Pompa dan Kompresor. Jakarta:
Penerbit PT Pradnya Paramita.

TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 115

Anda mungkin juga menyukai