Anda di halaman 1dari 3

RUMAH SAKIT

MEMBERIKAN OKSIGEN MELALUI KANULA,


ATMA JAYA
MASKER WAJAH ATAU SUNGKUP WAJAH
- 0

NO. DOKUMEN :
No. REVISI :
Neirs#
HALAMAN : 1 DARI 3

RSA.I/SPO/KEP/307
00

Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR
TANGGAL TERBIT :
i .,.„,

/ r f, ie•4
OPERASIONAL
10-10-2015

dr. A. . Lisli antotot H.M. MM


it,
Direktur Utama
Suatu tindakan nnemberikan oksigen pada pasien ya
• memerlukan oksigen ekstra untuk
mempertahankan kadar oksigen yang adekuat.
PENGERTIAN
Oksigen adalah zat yang tidak berbau, tidak berasa,
tidak berwarna dan tidak terlihat,
mempunyai berat lebih rendah dibandingkan dengan udara.
Untuk mempertahankan kadar oksigen yang adekuat di dalam darah arteri
pada kondisi
TUJUAN
paru dan jantung bermasalah serta peningkatan fungsi metabolik.
1.
Mengacu pada SK.Dirut RSA] No.133/DIR/SK/VI/2015 tentang Standar
Prosedur
KEBBAKAN
Operasional.
2. Tindakan perawat pada keadaan darurat, konsentrasi tidak > 2L/menit.
A. Pengkajian
1.
Kaji program medic.
2. Kaji pola nafas pasien: kecepatan, kedalaman dan ritme.
3. Observasi kepatenan jalan nafas dan adanya secret.
4. Observasi adanya tanda klinis hipoksemia: takikardia, takipnea,
kegelisahan,
dispnea, sianosis dan konfusi.
5. Monitor hasil AGD, jumlah hemoglobin, hematokrit dan saturasi oksigen.
B. Perencanaan
1.
Persiapan Alat:
a. Suplai oksigen dengan meteran aliran (flow meter) dan penyesuai.
b. Nasal kateter/kanula/jelly.
PROSEDUR
c. Plester.
d. Alat pencatatan/alat tulis.
2. Persiapan Pasien dan Lingkungan:
a.
]elaskan pada pasien tujuan dan prosedur.
b. Jelaskan tentang pentingnya kerjasama pasien.
C. Pelaksanaan
1. Cuci tangan.
2. Perkenalkan did.
3. Lakukan identifikasi pasien.
4. Berl posisi semi fowler/fowler.
Pastikan flow meter dan humidifier berfungsi dengan baik.

RUMAH SAKIT
ATMA JAVA
MEMBERIKAN OKSIGEN MELALUI KANULA,
MASKER WAJAH ATAU SUNGKUP WAJAH
VIZI
VP
TANGGAL TERBIT :
NO. DOKUMEN : No.
REVISI :

HALAMAN : 2 DART 3
RSAJ/SPO/KEP/307 00
10-10-2015
5. Cara pemberian oksigen:
a. Nasal kateter
- Ukur
jarak dari lubang hidung-telinga dan beri tanda.
-
Masukkan kateter ke lubang hidung sampai batas tanda.
-
Pindahkan kateter ke lubang hidung lain maksimal setiap 8 jam atau lebih.
b. Nasal Kanula
-
Pasang kanula secara tepat pada hidung.
-
Kencangkan tali fiksasi di belakang telinga dan dibawah dagu.
- Bila
kanula terus bergerak, plester slang pada sisi wajah.
- Cek
lubang hidung setiap 8 jam, kalau perlu beri vaselin/jelly.
c. Masker
-
Pasang masker pada wajah pasien, pastikan alat metal pada masker
terpasang dengan tepat.
- Kaji
kulit sekitar area pemasangan masker, kalau perlu beri kassa pada
sekitar area pemasangan masker.
-
Bila pasien yang menggunakan rebreather mask, pastikan kantong

penampung (reservoir) berfungsi (berisi udara) dan tidak terlipat.


-
Kaji secara teratur: TTV, warna kulit, tanda klinis.
PROSEDUR -
hipoksia, takikardia, konfusi, dispnea, kegelisahan selama
15-30 menit,
tergantung pada keadaan pasien.
6. Cuci tangan.
D. Evaluasi
1.
Respon pasien.
2. Status respirasi pasien selama dan setelah prosedur dilakukan.
3. Monitor hasil AGD dan saturasi oksigen.
4. Auskultasi suara nafas pasien.
E. Dokumentasi
1. Catat jumlah liter oksigen yang digunakan.
2. Catat tanggal dan waktu pemberian terapi oksigen.
3. TTV, warna kulit, suara nafas.
4. Respon pasien sebelum dan sesudah terapi diberikan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Cegah
bahaya kebakaran dengan memasang papan yang bertuliskan "Dilarang
Merokok".

RUMAH SAKIT
ATMA JAYA
MEMBERIKAN OKSIGEN MELALUI KANULA,
, ,. MASKER WAJAH ATAU
SUNGKUP WAJAH
Zu.I1Z1
* If
TANGGAL TERBIT :
NO. DOKUMEN : No. REVISI
HALAMAN : 3 DARI 3
RSAJ/SPO/KEP/307 00
10-10-2015
1. Unit Rawat Inap.
2. Unit Haemodialisa.
3. ICU.
4. IGD.
UNIT TERKAIT 5. Instalasi
Kamar Bedah.
6. Poliklinik.
7. Instalasi Farmasi.
8. Unit Logistik Umum.
3

Anda mungkin juga menyukai