Pada suatu hari ada seekor induk bebek yang ingin mengerami

telurnya. Tapi saat induk itu ingin mengerami empat telurnya

ternyata ada keanehan pada salah satu telurnya. Ternyata di saat
telur itu sudah menetas salah satu telurnya merupakan anak
angsa.

Karena berbeda dengan saudara yang lain, dia pun sedih dan
meninggalkan saudara – saudaranya. Dan ditengah perjalanan
dia bertemu dengan bebek – bebek berwarna hitam. Karena
berbeda bebek – bebek itu pun menghinanya dan dia pun pergi.

Dalam perjalanan dia bertemu dengan seorang nenek tua yang

ingin menyembelihnya. Nenek tua itu pun mengerjarnya dan dia
pun lari dari kejaran nenek tua itu. Dan pada akhirnya dia pun
lolos dari kejaran nenek tua itu. Pada malam hari dia melihat
segerombolan angsa putih yang sedang terbang dia pun ingin
menjadi seperti angsa – angsa itu. Beberapa bulan kemudian dia
pun berubah menjadi dewasa. Pada suatu ketika dia pun
bercermin ditepi sungai dan ternyata dia adalah seekor angsa
dan kahirnya dia bertemu dengan angsa – angsa lain atau
saudaranya dan dia hidup bahagia.

One day there was a mother duck who wanted to lay her eggs.
But when the parent wants to incubate four eggs there was an
oddity in one of the eggs. It turns out that when the egg has been
hatched one of the eggs is a swan.

Unlike the other siblings, he was sad and left his brothers. And in
the middle of the journey he met with black ducks. Because
different ducks - the duck was insulting and he went away.

On the way he meets an old lady who wants to slaughter her. The
old grandmother broke it and she ran away from the old
grandmother. And in the end he also escaped the old
grandmother's pursuit. At night he saw a swarm of white swans
flying he wanted to be like a gooses.

A few months later he was transformed into an adult. Once upon

a time he was reflecting on the edge of the river and it turned out
he was a goose and he met other geese or his siblings and he
lived a happy life.