Anda di halaman 1dari 6

Role Play tentang Prinsip – Prinsip Legal dalam Praktek

Keperawatan
Situasi

Diceritakan seorang pasien bernama Ny.Yanti yang menderita kanker rahim


stadium 3.

Pada suatu pagi ketika Ny. Yanti sedang ngobrol bersama ibu mertuanya(Ny.
Kiki),tiba-tiba ny.Yanti jatuh pingsan kemudian dibawa ke rumah sakit.
dirumah sakit dilakukan berbagai macam pemeriksaan. Pada hari ketiga di
rawat seorang dokter dan seorang perawat memasuki ruangan ibu Yanti untuk
menjelaskan hasil pemeriksaan.

Dokter : Selamat pagi bu Yanti bagaimana keadaan ibu hari ini apa sudah
merasa lebih baik?

Bu Yanti :Selamat pagi dokter,Puji Tuhan saya sudah merasa lebih baik
dari hari hari sebelumnya,Cuma punggung saya masih terasa nyri
di punggung dok.

Suami : Dok Bagaimana hasil pemeriksaan lab tentang penyakit istri


saya.

Dokter : Iya ibu kedatangan saya kesini selain untu memantau keadaan
ibu Yanti dan memberikan obat,saya juga akan menyampaikan
hasil pemeriksaan lab .

Ibu Yanti :Saya sakit apa dok?

Dokter :Sebentar bu,saya akan bicara dengan suami ibu.

Dokter : Iya tidak apa2,sementara saya bicara sama suami ibu,ibu akan
di temani sama perawat.

Perawat :Selamat pagi ibu saya perawat……saya yang akan merawat ibu
dari jam 07:00 sampai jam 14:00 sore nanti.

Ibu Yanti :Pagi suster….oh begitu ya Sus

Perawat : Iya ibu. Ibu pagi ini saya akan memeriksa tekanan darah ibu
yah.

Ibu Yanti :Iya suster

Perawat : sebelumnya ada yang ingin ibu tanyakan?

Ibu Yanti : Tidak ada sus

Perawat : bagaiman dengan tidurnya tadi malam ibu?

Ibu Yanti :sus saya khawatir dengan penyakit yang saya derita ini sus. Saya
belum mengetahui apa penyakit yang ada pada diri saya.
Sebelumnya ketika saya pingsan saya mengalami perdarahan
hebat. Apa saya menderita penyakit yang serius ya sus.
Perawat :Ibu,ibu jangan terlalu khawatir lab.ini semua sudah rencana
Tuhan ibu, semua masalah yang kita hadapi pasti berasal dari
Tuhan bud an pasti nanti ada jalan keluarnya.

Ibu Ynati : iya Sus mudah mudahan saya baik baik saja.

Perawat : Baik ibu saya akan mulai mengukur tekanan darah ibu.

Sementara itunterjadi percakapan antara dokter dan suami ibu Yanti.

Dokter : Pak setelah hasil lab yang saya terima, saya mendapatkan hasil
yang cukup mencengangkan.

Suami : Istri saya sakit apa dok?

Dokter : Istri bapak mengidap penyakit kanker rahim stadium 3,kanker


ini sudah menyebar pak. Sementara ini saya belum bias memberi
jalan keluar kepada penyakit istri bapak. Karena ini masih di
rundingkan dengan tim dokter yang lain pak.

Suami : Apa? Ya Tuhan kanker Rahim stadium 3? Baiklah dok saya


tunggu khabar selanjutnya.

Setelah mengetahui penyakit istrinya Tn Kiki memberi tahu Yanti istrinya.

Suami :Bu tadi saya sudah berbicara dengan dokter,sebelumnya kamu


yang tegar ya mendengar berita ini.kamu mengidap penyakit
kanker Rahim stadium 3.

Ibu Yanti :Apa? Kanker Rahim stadium 3? Sudah kuduga Mas sebelumnya.
Pasti ini ada kaitan nya dengan masa lalu ku mas. Alkohol dan
rokok yang begitu kuat aku konsumsi.

Ibu nya ibu Yanti: Haloo ada apa ni kok matanya berkaca kaca Yan?

Ibu Yanti :Eh ada ibu,samnil mencium tangan nya.

Ibunya Ibu Yanti: Coba ceritakan ke ibu nak apa yang terjadi.

Ibu Yanti :Aku mengidap kanker Rahim stadium 3,aku takut aku harus
bagaimana ibu?

Ibunya Ibu Yanti : Apakah sudah dikonsulkan keppada dokter nak?

Suami : Sudah bu, tadi saya sudah berbicara dengan dokter, masalah
tindaklanjutnya nanti akan di beri tahu.

Ibunya Ibu Yanti : Ya sudah nak, tidak usa kwatir ini cobaab dari Tuhan
semua pasti ada jalan keluar. Sudah tidak usa menangis (sambil
mengusap air mata dipipi). Sudah makan nak? Sini ibu suapin
makannya?

Ibu Yanti : Iya Ibu saya belum makan .

Sementara di ruangan dokter. Perawat dan dokter sedang berbincang


Dokter : Sus, setelah saya diskusikan dengan tim dokter saya
memutuskan untuk melakukan operasi pada Ny. Yanti atas
penyakit rahimnya dan ini jalan terakhir yang bias ditempuh
tidak ada jalan lain. Tolong jangan jelaskan apapun dengan Ny.
Yanti atupun keluarganya, tunggu saya yang akan
menjelaskannya

Perawat : Baik dok, nanti akan saya sampaikan.

Setelah mendapat instruksi dokter perawat langsung pergi keruangan Ny.Yanti

Perawat : Selamat siang ibu Yanti, bagaimana dengan keluhan nyerinya


sekarang?

Ibu Yanti : Siang sus, saya masih merasa nyeri di daerah punggung,
bagaimana dengan penyakit saya?

Perawat : Baik bu, kedatangan saya kemari akan menjelaskan tentang


penyakit ibu. Tadi dokter menyampaikan kesaya kalau penyakit
ibu ini hanya bias disembuhkan dengan operasi tidak ada jalan
lainbu selain operasi.

Ibu Yanti : Sus, apakah dengan operasi saya masih mempunyai keturunan ?
karena saya masih ingin punya anak sus. Apakah ada
pengobatan lain sus? Apakah bias operasinya ditunda?

Perawat : ibu, kan tadi sudah saya jelaskan ibu hanya bias dioperasi tidak
ada jalan lain. Yang jelas ibu tidak akan memiliki keturunan lagi.
Bila ibu tidak puas dengan jawaban saya ibu bias tanyakan
kedokter langsung. Karena saya hanya diamanatkan dokter
untuk memberitahukan ini saja.

Setelah menjawab pertanyaan Ny. Yanti perawat memberikan surat


persetujuan operasi untuk ditanda tangani .

Perawat : Ibu disini saya membawa surat persetujuan pelaksanaan operasi,


karena operasi akan dilakukan esok hari.

Ibu Yanti : Sus, Saya menunggu suami saya dulu ya.

Perwat : secepatnya ya bu besok ibu segera di operasi .

Tanpa penjelasan lain perawat meninggalkan ibu yanti. Sehari sebelum


pelaksanaan operasi ibu Yanti dan suami berunding menolak untuk dioperasi.

Ibu Yanti : Sus, saya memutuskan tidak dilakukan operasi.

Perawat : ibu, ibu tidak boleh begitu, ibu harus segera dioperasi agar
penyakit ibu tidak parah, kita hanya berusaha membantu
menyembuhkan penyakit ibu.

Dan lagi-lagi perawat meninggalkan Ny. Yanti tanpa penjelasan apapun.


Setelah dari ruangan ibu Yanti, perawat datang menemui kepala ruangan.
Perawat : Mbk, pasien kamar MB 01 menolak untuk operasi. Dia masih
khwatir akan operasi yang dijalankan karena dokter belum
menjelaskan apa-apa ke Ny. Yanti

Karu : Kenapa tidak kamu saja yang jelaskan?

Perawat : Ya, habisnya gimana mbk, saya ikuti kata dokter saja dari pada
nanti ada kesalahan saya juga nanti yang salah.

Karu : Ya sudah buat surat penolakan untuk tidak dilakukan operasi


dan nanti disampaikan ke dokternya

Sampai menjelang operasinya Ny. Yanti, dokter belum menjelaskanapa-apa


tentang operasi yang akan dilaksanakan. Akhirnya keluarga Ny. Yanti
memutuskan untuk pulang kerumah.

Tetapi selang beberapa hari rumah sakit itu mendapat surat keluhan dari Ny.
Yanti yang isinya pelayanan di rumah sakit itu tidak memuaskan. Pimpinan
rumah sakit langsung mengambil tindakan.

Yuni : Saya mendapatkan surat keluhan dari salah satu pasien yang
bernama Ny. Yanti beliau di rawat di ruangan MB 01 dengan
penyakit yang di derita kanker Rahim. Di surat ini beliau bercerita
kalau dokter tidak bertindak cepat dan perawat juga tidak
menjelaskan apa-apa yang diperlukan oleh klien. Baiklah saya
akan menindak lanjuti masalah ini. Saya akan mencari tahu
kebenaran dari keluhan ini dan akan mengambil tindakan jika ada
unsur pelanggaran kode etik dalam pelayanan kesehatan yang
dilakukan salah satu staff di rumah sakit ini.

Sarah : Mungkin ini ada masalah di pelayanan bu. Mingkin kesalahan ini
bias antar perawat dan dokter. Mungkin ibu bias kolaborasi
dengan komite etik rumah sakit bu.

Yuni : saya piker juga seperti itu, pasti ini ada masalah dengan
pelayanan di rumah sakit kita ini. Iya nanti saya akan
menghubungi komite etik rumah sakit ini.

Sarah : Apa perlu saya ke ruangan komite etik untuk memberi tahu yang
terjadi?

Yuni : Tidak usah mba. Biar saya nanti yang berbicara dengan komite
etik. Tolong kamu carikan dokter, kepala ruangan, dan perawat
yang berhubungan dengan Ny. Yanti.

Sarah : Baik bu nanti saya akan cari tahu.

Yuni : Oiya mba tolong buat undanganke keluarga Ny. Yanti untuk
hadir siding komite etik 2 hari dari sekarang.

Sarah : Baik bu.

Setelah 2 hari dokter, perawat, kepala ruangan, pimpinan rumah sakit, dan
keluarga Ny. Yanti berkumpul di ruang sidang komite etik rumah sakit.
Inggrid : Selamat pagi semuanya. Maaf mengganggu waktu saudara
sekalian. Karena hari ini kita akan mengklarifikasi masalah yang
terjadi antara Ny. Yanti dengan pihak rumah sakit. Baiklah sata
beri kesempatan kepada dokter untuk menjelaskan yang
sebenarnya terjadi. Di persilahkan dokter untuk bicara.

Dokter : selamat pagi semuanya. Baik saya akan menjelaskan. Mungkin


ini memang kesalahan saya dan perawat tidak mengingatkan saya
jadi tidak tidak ada koordinasi dan komunikasi dengan saya, dan
kebetulan saya lupa. Saya minta maaf atas kesalahan yang saya
perbuat, mungkin ini menjadi pelajaran untuk saya kedepannya.
Sekali lagi saya minta maaf kepada keluarga ny. Yanti.

Inggrid : Baiklah, selanjutnya kita dengarkan penjelasan dari perawat.


Dipersilahkan kepada suster (perawat) untuk berbicara.

Perawat : Selamat pagi! Saya perawat (……..) selaku perawat yang merawat
Ny. Yanti kemarin. Saya hanya berusaha menjalankan instruksi
dari dokter untuk tidak menjelaskan secara lebih detail. Disini
saya mengakui kesalahan saya karena tidak memenuhi hak klien
untuk mendapatkan informasi secara jelas dan saya kurang
komuikasi dengan dokter karena saya berfikir bahwa dokter tidak
akan lupa pada klien Ny. Yanti. Saya minta maaf atas kesalahan
yang saya perbuat dan saya siap menanggung konsekuensi yang
harus saya terima.

Karu : Saya selaku kepala ruangan dimana suster (……) bertugas, saya
merasa kurang bertanggungjawab terhadap ruangan yang saya
pimpin dan anak buah saya. Saya mungkin kurang memantau
kerja anak buah saya dan klien yang di rawatdi ruangan yang
saya pimpin, sehingga terjadi hal seperti ini. Saya meminta maaf
secara pribadi dan mewakili anak buah saya yang membuat
kesalahan.

Suami : Iya sebelumnya terimakasih kepada dokter, perawat dan kepala


ruangan atas penjelasannya. Iya saya terima penjelasan dari
saudara sekalian dan mengaku bersalah atas pelayanan yang
diberikan, saya terima maafnya mudah-mudahan ini menjadi
pelajaran untuk keluarga saya dan pihak rumah sakit. Masalah
ini tidak usah diperpanjang lagi dan saya juga sudah
memutuskan kalau istri saya akan di operasi di rumah sakit lain.
Terimakasih untuk pihak rumah sakit yang telah merespon surat
dari keluarga saya dan menyelesaikan permasalahan yang ada.
Terimakasih.

Inggrid : iya saya akan menambahkan sedikit dari permasalahan ini. Lain
kali tim medis mau itu dokter ataupun perawat komunikasi
memang sangat di perlukan untuk hubungan pekerjaan dan
untuk perawat selalu ingat bahwa mempunyai kewajiban untuk
memenuhi hak klien, karena klien berhak mendapat informasi
yang selengkap-lengkapnya dan semua keputusan atau sanksi
yang diberikan kepada yang bersangkutan akan diputuskan oleh
pihak rumah sakit. Saya disini hanya meluruskan dan membantu
permasalahan yang menyangkut rumah sakit ini.

Yuni : Untuk masalah ini sudah selesai dan nantinya surat peringatan
atau sanksi akan diberikan pada yang bersangkutan. Terimakasih
atas kerjasama saudara sekalian.

Inggrid : baiklah siding pagi hari ini saya tutup, masalah diselesaikan
dengan damai dan tidak ada gugatan dari pihak keluarga. Saya
selaku komite etik rumah sakit meminta maaf jika ada salah kata.
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Dan akhirnya masalah selesai dengan cara kekeluargaan antara pihak rumah
sakit dengan keluarga Ny. Yanti.

Anda mungkin juga menyukai