Anda di halaman 1dari 4

Kalsium berasal dari bahasa Latin calcium adalah unsur dasar kapur dan memiliki symbol

Ca.Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh,
penghubung antar syaraf, kerja jantung, dan pergerakan otot. menurut Mahan Kathlen (2000)
kalsium adalah mineral yang sangat penting dalam tubuh, terbentuk dari 1,5 sampai 2 % dari
berat badan dan 39 % dari total mineral tubuh. Diperkirakan 99 % dari kalsium terdapat pada
tulang dan gigi. Kalsium tulang berada dalam keadaan seimbang dengan kalsium plasma pada
konsentrasi kurang lebih 2,25 – 2,60 mmol/l (9-10,4 mg/dl).
Sumber kalsium terbagi menjadi dua, yaitu hewani dan nabati. Sumber kalsium dari
hewani antara lain; ikan, udang, susu dan produk olahan susu (dairy) seperti yogurt, keju dan ice
cream, kuning telur, ikan teri, udang rebon, dan daging sapi. Asupan kalsium biasanya diperoleh
dari susu, keju, ikan, daging, telur, kacang-kacangan, dan sayuran. Namun, bila mengonsumsi
makanan hewani secara berlebih terutama daging sapi dapat menghambat penyerapan kalsium,
karena kadar proteinnya tinggi. Kandungan protein yang tinggi akan meningkatkan keasaman
(pH) darah. Untuk itu, walaupun kaya kalsium makanan hewani harus dikonsumsi secukupnya
saja.
Dalam bidang perikanan juga terdapat cukup banyak sumber kalsium seperti halnya dalam
rumput laut, Cangkang crustacea maupun dalam tulang ikan. Untuk kasus cangkang dan tulang
ikan memang membutuhkan perlakuan lebih lanjut untuk kita bisa konsumsi.

a. Rumput Laut
Kandungan mineral rumput laut tidak tertandingi oleh sayuran yang berasal dari darat. Fraksi
mineral dari beberapa rumput laut mencapai lebih dari 36% berat kering. Dua mineral utama yang
terkandung pada sebagian besar rumput laut adalah iodin dan kalsium (Fitton, 2005). Laminaria
sp., rumput laut jenis coklat merupakan sumber utama iodin karena kandungannya mampu
mencapai 1500 sampai 8000 ppm berat kering. Rumput laut juga merupakan sumber kalsium
yang sangat penting. Kandungan kalsium dalam rumput laut dapat mencapai 7% dari berat kering
dan 25-34% dari rumput laut yang mengandung kapur (Ramazanov, 2006).
seperti yang dikemukakan oleh Dharmananda (2002) bahwa kadar kalsium rumput laut
secara umum sekitar 4-7% dari berat kering atau sekitar 4000-7000 mg/100 g berat kering.
Namun kadar kalsium talus S. crassifolium ini lebih besar dibandingkan dengan kadar kalsium
rumput laut coklat pada umumnya dan Sargassum sp.. Menurut Winarno (1990), kadar kalsium
rumput laut coklat sebesar 200-300 mg/100 g (berdasarkan berat kering) dan Rucmaniar dalam
Atmaja dkk. (1996) mengemukakan bahwa kadar kalsium Sargassum sp. pada umumnya sekitar
0,42% dari berat kering atau sekitar 420 mg/100 g berat kering. Berdasarkan rata-rata kadar
kalsiumnya, S. crassifolium dapat digunakan sebagai bahan makanan sumber kalsium.

b. Tulang Ikan
Salah satu hasil perairan yang kaya akan kalsium adalah ikan terutama bagian tulangnya.
Kalsium dari tulang ikan memiliki kualitas cukup bagus serta mudah diperoleh (Wahid, 2007).
Salah satu pemanfaatan tulang ikan yaitu tepung tulang Pemanfaatan tepung tulang dapat
dijadikan suplemen dalam pembuatan biskuit (Maulida, 2005). Selain itu, tepung tulang dapat
juga dimanfaatkan dalam pembuatan mie kering (Mulia, 2004).
Kalsium yang berasal dari hewan seperti limbah tulang ikan sampai saat ini belum banyak
dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Tulang ikan merupakan salah satu bentuk limbah dari
industri pengolahan ikan yang memiliki kandungan kalsium terbanyak diantara bagian tubuh ikan,
karena unsur utama dari tulang ikan adalah kalsium, fosfor dan karbonat.
Di Indonesia Limbah padat berupa tulang ikan selama ini lebih banyak dimanfaatkan sebagai
campuran pakan ternak. Hal yang sama juga terjadi di Thailand, sebagaimana dilaporkan
Tongchan et al. (2009) hampir semua limbah industri fillet dimanfaatkan untuk industri pakan
ternak, padahal dengan kandungan kalsium yang tinggi pada tulang ikan, sangat memungkinkan
untuk dihasilkan produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi.

c. Cangkang Crustacea
1. Kerang
Kerang mengandung 66,70 % kalsium Karbonat, 7,88 % SiO2, 22,28 % MgO, dan 1,25
% Al2O3 (Siregar, 2009). Kandungan kalsium karbonat yang tinggi membuat cangkang kerang
dapat digunakan sebagai penjernih air. Kalsium karbonat pada kerang mampu membersihkan
air, bahkan dapat mengurangi kadar besi, mangan dan logam lainnya.
Menurut penelitian yang dilakukan No dkk (2003), menyatakan bahwa senyawa kimia
yang terkandung dalam cangkang kerang adalah kitin, kalsium karbonat, kalsium hidrosiapatit
dan kalsium posfat. Sebagian besar cangkang kerang mengandung kitin, kitin merupakan suatu
polisakarida alami yang memilki banyak kegunaan, seperti bahan pengkelat, pengemulsi dan
adsorben. Salah satu senyawa kitin yang banyak diembangkkan adalah kitosan. Kitosan adalah
suatu amina polisakarida hasil destilasi kitin. Selain kitin cangkang kerang juga memiliki kalsium
karbonat (CaCO3) yang secara fisik mempunyai pori-pori yang memunginkan memiliki
kemampuan mengadsorpsi atau menjerap zat-zat lain kedalam pori-pori permukaanya.
Sebagaimana penelitian yang telah dilakukan Wiyarsi dan Erfan (2012) menggunakan serbuk
kulit kerang sebagai adsorben logam berat. Hasil yang diperoleh menunjukan penyerapan yang
relatif tinggi untuk logam berat yang yang diteliti.

2. Udang
Cangkang udang mengandung protein 25- 40%, kalsium karbonat 45-50%, dan khitin 15-
20% (Marganov, 2003 dalam Puspawati, 2010). Khitin pada cangkang udang ini dapat diubah
menjadi khitosan yang mampu mengadsorpsi partikel-partikel di dalam air. Hasil penelitian
Manurung (2011) menyatakan bahwa khitosan mampu mengurangi kekeruhan air sampai 90,37
% sedangkan tawas pada konsentrasi yang sama hanya mampu mengurangi 54,21 % kekeruhan
air.
Tepung limbah udang merupakan produk limbah yang memiliki kandungan nutrien cukup
baik, yaitu energi termetabolis sebesar 1190 kkal/kg, protein kasar 43,4%, kalsium 7,05%, dan
fosfor 1,52% (Hartadi et al., 1990).

3. Kepiting
Demikian juga cangkang kepiting, menurut Marganov (dalam Puspawati, 2010)
mengandung protein 15,60-23,90%, kalsium karbonat 53,70- 78,40%, dan khitin 18,7032,20%.s
Karena cangkang Kepiting mengandung Khitin, maka cangkang udang juga dapat digunakan
sebagai koagulan alami penjernihan air. Menurut Syukron (2016), Kadar abu merupakan
komponen cangkang kepiting bakau yang memiliki nilai yaitu 57,26% bk. Hal ini menunjukkan
bahwa cangkang kepiting bakau mengandung mineral yang sangat tinggi. Kandungan mineral
yang terkandung umumnya berbentuk kalsium karbonat (CaCO3) dan sebagian kecil berbentuk
kalsium fosfat (CaSO4). Kandungan mineral pada cangkang kepiting bakau sangat dipengaruhi
oleh umur serta kualitas perairan dan habitat kepiting bakau.
DAFTAR PUSTAKA
Afranita, G. ,S. Anita, T. A. Hanifah.2014.Potensi Abu Cangkang Kerang Darah (Anadara
Granosa) Sebagai Adsorben Ion Timah Putih.Vol.1(1)
Agustini, T.W, A. S. Fahmi, I. Widowati, A. Sarwono.2011.Pemanfaatan Limbah Cangkang
Kerang Simping (Amusium pleuronectes) dalam Pembuatan Cookies Kaya.Jurnal
Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia.Vol.15(1):8-13\
Handayani, T., Sutarno, A. D. Setyawani.2004. Analisis Komposisi Nutrisi Rumput Laut
Sargassum crassifolium J. Agardh.Biofarmasi 2(2):45-52
Humairah, S., R. Karnila, S. Loekman.2017.Komposisi Tepung Cangkang Kepiting Bakau
(Scylla serrata).JOMFAPERIKA
Juliambarwati, M., A. Ratriyanto, A. Hanifa.2012. Pengaruh Penggunaan Tepung Limbah Udang
dalam Ransum terhadap Kualitas Telur Itik. Sains Peternakan.Vol.10(1):1-6
Simaremare, S. R. S., S. Dharma, Nurmaini.2014. Perbedaan Kemampuan Cangkang Kerang,
Cangkang Kepiting dengan Cangkang Udang sebagai Koagulan Alami dalam
Penjernihan Air Sumur di Desa Tanjung Ibus Kecamatan Secanggang Kabupaten
Langkat.Jurnal Keselamatan Kerja.Vol.3(2)
Suparmi, A. Sahri.2018.Mengenal Potensi Rumput Laut: Kajian Pemanfaatan Sumber Daya
Rumput Laut dari Aspek Industri dan Kesehatan.Vol.44(118)
Trilaksani, W., E. Salamah, M. Nabi.2006.Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Tuna (Thunnus
sp.) Sebagai Sumber Kalsium dengan Metode Hirolisis Protein.Buletin Teknologi
Hasil Perikanan.Vol.9(2):34-45

Anda mungkin juga menyukai