Anda di halaman 1dari 8

BAB V

PEMBAHASAN

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hasil pendataan di Desa Ulak Kembahang II Kecamatan
Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir. Beberapa masalah yang ditemukan:
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang belum optimal
Penyebab: Masih banyak keluarga yang tidak biasa mencuci tangan dengan
air bersih dan sabun, masyarakat yang membuang sampah di sungai dan
kurangnya sumber air bersih.
2. Rematik pada lansia (Desa Ulak Kembahang II Kecamatan Pemulutan Barat
Kabupaten Ogan Ilir)
Penyebab: Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan
di puskesmas atau tempat kesehatan lainnya, faktor usia dan pekerjaan yang
terlalu berat dimana mayoritas pekerjaan masyarakat adalah petani dan
buruh.
3. Hipertensi pada dewasa dan lansia (Desa Ulak Kembahang II Kecamatan
Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir)
Penyebab: Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan
kesehatan di puskesmas atau tempat kesehatan lainnya, faktor usia, pola
hidup yang tidak sehat dan banyaknya laki-laki yang merokok.
4. Karies gigi (Desa Ulak Kembahang II Kecamatan Pemulutan Barat
Kabupaten Ogan Ilir)
Penyebab: Anak-anak membersihkan giginya <2x sehari, perawatan gigi
yang kurang baik dan kebiasaan makan makanan yang manis seperti
permen dan coklat.

B. ANALISA MASALAH
1. PHBS (Desa Ulak Kembahang II Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten
Ogan Ilir)
Rendahnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat berhubungan dengan perilaku
yang tidak tepat, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan,
serta ketidakmauan masyarakat mengaplikasikan ilmu yang telah
didapatkan. Dari hasil pendataan didapatkan 155 KK (96,9%)
menggunakan sumber air dari sungai, kebiasaan membuang sampah di
selokan/kali 125 KK (78,1%) dan tidak memiliki tempat pembuangan
sampah serta balita yang tidak melakukan cuci tangan dengan air dan sabun
25 jiwa (29,4%). PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan di masyarakat (Pusat Promkes Depkes RI,
2013). Penyebab PHBS adalah kurangnya pengetahuan tentang PHBS serta
kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan lingkungan. Dari
hasil pendataan didapatkan bahwa PHBS terjadi karena kurangnya
pengetahuan tentang PHBS serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan dan lingkungan sehingga dapat disimpulkan bahwa PHBS
merupakan penyakit yang bisa disebabkan oleh perilaku dan kebiasaan
masyarakat.
2. Rematik pada lansia (Desa Ulak Kembahang II Kecamatan Pemulutan
Barat Kabupaten Ogan Ilir)
Terjadinya rematik pada lansia berhubungan dengan rendahnya pengetahuan
masyarakat tentang penyakit rematik, kurangnya kesadaran masyarakat
untuk memeriksakan kesehatan di puskesmas atau tempat kesehatan lainnya,
kebiasaan perilaku dan pola hidup yang tidak sehat. Dari hasil pendataan
didapatkan terdapat lansia sebanyak 9,3% (57 orang), lansia yang tidak rutin
memeriksakan kesehatan di fasilitas kesehatan sebanyak 29 jiwa (50,9%),
pekerjaan masyarakat sebagai tani/buruh sebanyak 107 kk (66,9 %).
Rematik adalah penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh
diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan
peradangan dalam waktu lama pada sendi. Penyakit ini menyerang
persendian, biasanya mengenai banyak sendi, yang ditandai dengan radang
pada membran sinovial dan struktur-struktur sendi secara atrofi otot dan
penipisan tulang (Jhonson & Leny R, 2015). Penyebab rematik terlalu
banyak gerak/terlalu sedikit gerak, faktor usia, keletihan, cedera mendadak,
infeksi dan perokok. Dari hasil pendataan didapatkan bahwa 34 jiwa
(44,7%) yang mengalami rematik sehingga dapat disimpulkan bahwa
rematik merupakan penyakit yang disebabkan oleh faktor usia, pekerjaan,
perilaku dan pola hidup yang tidak sehat.
3. Hipertensi pada dewasa dan lansia (Desa Ulak Kembahang II Kecamatan
Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir)
Terjadinya hipertensi berhubungan dengan rendahnya pengetahuan
masyarakat tentang penyakit hipertensi, kurangnya kesadaran masyarakat
untuk memeriksakan kesehatan di puskesmas atau tempat kesehatan
lainnya, kebiasaan perilaku dan pola hidup yang tidak sehat. Dari hasil
pendataan didapatkan terdapat masyarakat yang tidak rutin memeriksakan
kesehatan di fasilitas kesehatan sebanyak 85 KK (52,8%), masyarakat
merokok sebanyak 109 KK (68,1%). Hipertensi adalah suatu keadaan
dimana tekanan darah menjadi naik, baik tekanan sistolik dan diastolik,
karena gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen
dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai kejaringan tubuh
yang membutuhkannya (Lanny Sustrani, dkk, 2014). Faktor pemicu
hipertensi yaitu umur, keturunan, jenis kelami, kegemukan, setres, kurang
olahraga, merokok serta minum minuman beralkohol dan makan makanan
yang mengandung banyak garam serta akibat penyakit (ginjal, kelainan
hormon, obat-obatan dan jantung). Dari hasil pendataan didapatkan bahwa
masyarakat yang <60 tahun sebanyak 35 jiwa (30,2%) dan lansia sebanyak
21 jiwa (27,6%) tekanan darah tinggi sebanyak 21 jiwa (27,6%)yang
mengalami hipertensi sehingga dapat disimpulkan bahwa hipertensi
merupakan penyakit yang disebabkan oleh perilaku dan pola hidup yang
tidak sehat.
4. Karies gigi (Desa Ulak Kembahang II Kecamatan Pemulutan Barat
Kabupaten Ogan Ilir)
Terjadinya karies gigi pada anak-anak berhubungan dengan Anak-anak
membersihkan giginya <2x sehari, perawatan gigi yang kurang baik dan
kebiasaan makan makanan yang manis seperti permen dan coklat. Dari
hasil pendataan didapatkan anak-anak membersihkan giginya <2x sehari
sebanyak 43 jiwa (50,6%), anak-anak yang saat ini gigi berlubang dan
hitam sebanyak 40 jiwa (47,1%). Karies gigi adalah suatu proses kronis,
regresif yang dimulai dengan larutnya mineral email, sebagai akibat
terganggunya keseimbangan antara email dengan sekelilingnya yang
disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dari substrat (medium
makanan bagi bakteri) yang dilanjutkan dengan timbulnya destruksi
komponen-komponen organik yang akhirnya terjadi kavitasi (pembentukan
lubang) (Kennedy, 2012). Penyebab karies gigi adalah faktor waktu
penyebab primer yang langsung mempengaruhi biofilm (lapisan tipis
normal pada permukaan gigi yang berasal dari saliva) dan faktor modifikasi
yang tidak langsung mempengaruhi biofilm, kurangnya pengetahuan
tentang karies gigi. Dari hasil pendataan didapatkan bahwa karies gigi
terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang karies gigi serta pola makan
yang salah.

C. RENCANA KEGIATAN
Rencana yang disusun setelah MMD yang dilakukan pada hari Kamis tanggal 8
Maret 2018 adalah sebagai berikut:
1. Masalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tidak optimal
Kegiatan yang dilakukan adalah masalah PHBS:
a. Penyuluhan tentang cuci tangan yang benar.
b. Gotong royong bersama masyarakat dalam pembersihan sampah dan
pengolahannya.
c. Demonstrasi pembuatan penyaringan air.
Berdasarkan hasil MMD disepakati untuk dilakukan, pada tanggal 8
Maret 2018 bertempat di kediaman bapak Hasmi tindak lanjut dari
musyawarah antara masyarakat desa dengan mahasiswa adalah penyuluhan
tentang cuci tangan yang benar, gotong royong dalam pembersihan sampah
dan pengolahannya serta demonstrasi penyaringan air.
2. Masalah Rematik
Kegiatan yang dilakukan adalah masalah Rematik:
a. Penyuluhan tentang Rematik dan pembuatan obat tradisional rematik
b. Melakukan senam lansia
Berdasarkan hasil MMD disepakati untuk dilakukan, pada tanggal 8
Maret 2018 bertempat di kediaman bapak Hasmi tindak lanjut dari
musyawarah antara masyarakat desa dengan mahasiswa adalah penyuluhan
tentang rematik dan pembuatan obat tradisional rematik, senam lansia.
3. Masalah Hipertensi
Kegiatan yang dilakukan adalah masalah hipertensi:
a. Penyuluhan tentang hipertensi.
b. Melakukan tensi gratis pada masyarakat di Desa Ulak Kembahang II.
Berdasarkan hasil MMD disepakati untuk dilakukan, pada tanggal 8
Maret 2018 bertempat di kediaman bapak Hasmi tindak lanjut dari
musyawarah antara masyarakat desa dengan mahasiswa adalah penyuluhan
hipertensi dan tensi geratis.
Tiga masalah diatas merupakan pilihan dari masyakat pada saat acara
MMD namun mahasiswa akan tetap melakukan pengamdian ke masyarakat
dengan melihat tingginya angka masalah yang terjadi di masyarakat
khususnya di desa Ulak Kembahang II, yaitu masalah karies gigi pada anak-
anak pra sekolah usia 6-12 tahun.

D. IMPLEMENTASI
1. PHBS
a. Waktu Pelaksanaan: Sabtu, 10 Maret 2018
Jenis Implementasi:
1) Penyuluhan kesehatan mencuci tangan dengan air dan sabun di SD
Negeri 07 Desa Ulak Kembahang II.
2) Faktor Pendukung: Kegiatan penyuluhan kesehatan mencuci tangan
dengan air dan sabun di SD Negeri 07 Desa Ulak Kembahang II
Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir tersenggara
dengan lancar karena adanya dukungan dari beberapa pihak baik
pemerintah desa maupun masyarakat setempat serta disambut
dengan sangat baik oleh kepala sekolah SD Negeri 07 Desa Ulak
Kembahang II Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir.
3) Faktor Hambatan: Tidak ada hambatan dalam kegiatan penyuluhan
kesehatan mencuci tangan dengan air dan sabun.

b. Waktu Pelaksanaan: Senin, 12 Maret 2018


Jenis Implementasi
1) Penyuluhan pengolahan sampah di kediaman bapak Hasmi Desa
Ulak Kembahang II.
2) Faktor Pendukung: Kegiatan penyuluhan pengolahan sampah di
kediaman bapak Hasmi Desa Ulak Kembahang II Kecamatan
Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir tersenggara dengan lancar.
3) Faktor Hambatan: Tidak ada hambatan dalam kegiatan penyuluhan
pengolahan sampah.
c. Waktu Pelaksanaan: Jum’at, 16 Maret 2018
Jenis Implementasi
1) Gotong royong pembersihan dan pengolahan sampah di Desa Ulak
Kembahang II.
2) Faktor Pendukung: Kegiatan Gotong royong pembersihan dan
pengolahan sampah di Desa Ulak Kembahang II Kecamatan
Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir tersenggara dengan lancar.
3) Faktor Hambatan: Tidak ada hambatan dalam kegiatan gotong
royong pembersihan dan pengolahan sampah.
d. Waktu Pelaksanaan: Minggu, 18 Maret 2018
Jenis Implementasi
1) Demonstrasi penyaringan air di Desa Ulak Kembahang II.
2) Faktor Pendukung: Kegiatan demonstarsi penyaringan air di Desa
Ulak Kembahang II Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan
Ilir tersenggara dengan lancar.
3) Faktor Hambatan: Tidak ada hambatan dalam kegiatandemonstrasi
penyaringan air.
2. Rematik
a. Waktu Pelaksanaan: Senin, 12 Maret 2018
Jenis Impementasi:
1) Penyuluhan rematik dan pembuatan obat tradisional untuk rematik di
kediaman bapak Hasmi Desa Ulak Kembahang II.
2) Faktor Pendukung: Kegiatan penyuluhan rematik dan pembuatan
obat tradisional untuk rematik di kediaman bapak Hasmi Desa Ulak
Kembahang II Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir
tersenggara dengan lancar.
3) Faktor Hambatan: Tidak ada hambatan dalam kegiatan penyuluhan
rematik
b. Waktu Pelaksanaan: Minggu, 18 Maret 2018
Jenis Implementasi:
1) Kegiatan senam Lansia di depan Masjid Desa Ulak Kembahang II.
2) Faktor Pendukung: Kegiatan senam Lansia di depan masjid Desa
Ulak Kembahang II Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan
Ilir tersenggara dengan lancar.
3) Faktor Hambatan: Tidak ada hambatan dalam kegiatan senam
Lansia.
3. Hipertensi
Waktu Pelaksanaan: Senin, 12 Maret 2018
Jenis Impementasi:
1) Penyuluhan hipertensi dan tensi geratis di kediaman bapak Hasmi Desa
Ulak Kembahang II.
2) Faktor Pendukung: Kegiatan penyuluhan hipertensi dan tensi geratis di
kediaman bapak Hasmi Desa Ulak Kembahang II Kecamatan
Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir tersenggara dengan lancar.
3) Faktor Hambatan: Tidak ada hambatan dalam kegiatan penyuluhan
rematik.
4. Karies gigi
Waktu Pelaksanaan: Sabtu, 10 Maret 2018
Jenis Implementasi
1) Penyuluhan karies gigi dan demonstrasi sikat gigi yang benar di SD
Negeri 07 Desa Ulak Kembahang II.
2) Faktor Pendukung: Kegiatan penyuluhan karies gigi dan demonstrasi
sikat gigi yang benar di SD Negeri 07 Desa Ulak Kembahang II
Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir tersenggara dengan
lancar karena adanya dukungan dari beberapa pihak baik pemerintah
desa maupun masyarakat setempat serta disambut dengan sangat baik
oleh kepala sekolah SD Negeri 07 Desa Ulak Kembahang II Kecamatan
Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir.
3) Faktor Hambatan: Tidak ada hambatan dalam kegiatan penyuluhan
karies gigi dan demostrasi sikat gigi yang benar.

E. EVALUASI
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) mulai dari
Tertemuan Tingkat Desa (PTD), pemetaan wilayah serta pengumpulan data,
analisa data dan penentuan masala, pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) dan penentuan prioritas masalah telah terlaksanakan dengan lancar
tanpa hambatan yang berarti dan mendapatkan dukungan penuh dari tokoh
masyarakat, pemerintah tingkat kelurahan/desa dan semua masyarakat di Desa
Ulak Kembahang II Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir serta
mahasiswa telah mampu mengaplikasikan ilmu dan teori yang telah didapat di
kelas dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai