Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk
diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya
ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-
butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu
digunakan “matrik pengembangan instrumen” atau “kisi-kisi instrumen”.
Untuk bisa menetapkan indikator-indikator dari setiap variabel yang diteliti, maka diperlukan
wawasanyang luas dan mendalam tentang variabel yang diteliti, dan teori-teori yang
mendukungnya. Penggunaan teori untuk menyusun instrumen harus secermat mungkin agar
diperoleh indikator yang valid. Caranya dapat dilakukan dengan membaca berbagai referensi
(seperti buku, jurnal) membaca hasil-hasil penelitian sebelumnya yang sejenis, dan konsultasi
pada orang yang dipanggil ahli.
Haryono (2006) dalam tesisnya yang berjudul Pengaruh Kinerja Komite Sekolah,
Profesionalisme Guru, dan Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap pelaksanaan MPMBS
(manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah) di SMK Kabupaten Magelang, kisi-kisi
instrumennya ditunjukkan sebagai berikut (Sugiyono, november 2017):
Sebagai -kepribadian 2
pemimpin -memotivasi 1
-pengambilan keputusan 1
-komunikasi 1
-pendelegasian 1
Bibliography
Sugiyono, p. D. (november 2017). METODE PENELITIAN PENDIDIKAN pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. bandung: ALFABETA .