Ia telah mendapat berbagai unit seperti perengkahan katalitik terfluidisasi, perengkahan hidro,
dll. Di mana minyak berat dengan titik didih lebih tinggi dipecah menjadi produk yang lebih
ringan, yaitu dipecah menjadi produk titik didih lebih rendah dengan berat molekul lebih
rendah seperti bensin. Menurut penelitian di Amerika Serikat fluidized catalytic cracking
process (FCC) menyediakan sekitar 35 hingga 45% dari stok campuran di kilang bensin.
Sebelumnya dalam proses konvensional, perengkahan dicapai dengan proses perengkahan
termal tetapi sekarang telah diganti dengan proses katalitik karena efisiensi dan selektivitasnya
yang tinggi, yaitu bensin diproduksi dengan nilai oktan lebih tinggi dan lebih sedikit minyak
bahan bakar berat dan lebih sedikit gas ringan. Gas-gas ringan yang dihasilkan dalam proses
tersebut mengandung lebih banyak hidrokarbon olefin daripada proses heat cracking.
Reaksi cracking dalam reaktor katalitik menghasilkan cokes (karbon), yang tetap berada di
permukaan katalis yang dapat menurunkan efisiensi katalis sehingga aktivitasnya berkurang.
Untuk mempertahankan aktivitas katalis, perlu membakar karbon yang tersimpan pada katalis.
Ini dilakukan pada regenerator dan katalis aktif selanjutnya dimasukkan kembali ke reaktor.
Seperti diketahui, reaksi perengkahan adalah endotermik sehingga energi yang dibutuhkan
untuk proses tersebut berasal dari regenerator di mana katalis dibakar di hadapan udara yang
merupakan reaksi eksotermik. Beberapa unit seperti FCC dirancang untuk menggunakan
pasokan panas dari regenerator untuk tujuan perengkahan. Ini dikenal sebagai unit "heat
balance".
Proses catalytic cracking selanjutnya dapat diklasifikasikan ke dalam 2 unit utama seperti
reaktor unggun bergerak dan reaktor perengkahan terfluidisasi dimana reaktor perengkahan
terfluidisasi telah mengambil alih sebagian besar skala produksi sekarang. Rincian unit FCC
akan dibahas nanti. Tetapi proses yang diadopsi pada kedua metode tersebut hampir sama.
Sebagaimana dibahas panas untuk reaksi perengkahan dalam riser berasal dari pembakaran
katalis bekas dalam regenerator, sehingga suhu regenerator harus diatur, jika tidak terjadi
overheating dari katalis atau selektivitas proses dapat terjadi. Pengaturan suhu dapat dilakukan
dengan mempertahankan rasio keluar CO2 / CO tetap atau suhu regenerator dapat diperbaiki
sehingga pasokan oksigen dikontrol.
Unit perengkahan katalitik berfluida adalah unit konversi utama dan paling penting dalam
proses pengilangan. Minyak mentah yang diperoleh dari tanah diproses melalui beberapa
proses pemisahan seperti kolom distilasi atmosfer, kolom destilasi vakum dan akhirnya minyak
dari berbagai titik didih yang berbeda diperoleh seperti bensin (nafta), minyak diesel, LPG dll.
Termasuk produk-produk ini minyak berat (atmosfer minyak gas atau minyak gas vakum)
diproduksi yang memiliki titik didih 343 ° C (650 ° F) hingga 565 ° C (1050 ° F). Minyak berat
ini retak di rektor FCC untuk membentuk produk minyak yang bernilai ekonomis seperti LPG
bensin, olefin yang lebih ringan. Unit FCC jauh lebih disukai daripada proses perengkahan
termal konvensional karena menghasilkan produk minyak bumi dengan nilai oktan lebih tinggi.
Pada 2006, unit-unit FCC beroperasi di 400 kilang minyak bumi di seluruh dunia dan sekitar
sepertiga dari minyak mentah yang dimurnikan di kilang-kilang itu diproses dalam FCC untuk
menghasilkan bensin dan bahan bakar minyak oktan tinggi. Selama 2007, unit FCC di Amerika
Serikat memproses total 5.300.000 barel (834.300.000 liter) per hari bahan baku dan unit FCC
di seluruh dunia memproses sekitar dua kali jumlah itu.
Proses FCC menggunakan katalis dalam bentuk partikel yang sangat halus (ukuran katalis
sekitar 70 mikrometer (mikron)), yang berperilaku seperti fluida ketika diangin-anginkan
dengan uap. Jadi di sini katalis bertindak sebagai agen untuk operasi perpindahan massa dan
operasi perpindahan panas. Katalis bergerak dari regenerator ke reaktor dan sebaliknya sebagai
katalis segar atau bekas dan memberikan panas ke reaktor. Biasanya dua jenis unit FCC
digunakan dalam skala industri yaitu tipe berdampingan dan reaktor tipe orto-flow atau
bertumpuk. Dalam reaktor berdampingan yang akan digunakan dalam proyek untuk keperluan
simulasi, reaktor dan regenerator dipisahkan bejana ditempatkan berdampingan. Dalam hal
rektor dan regenerator reaktor tipe bertumpuk dipasang bersama, yang kemudian dipasang di
atas sebelumnya.
Masalah:
Solusi: