Demi waktu matahari sepenggalan naik, dan demi malam apabila telah sunyi,
Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu,
dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu daripada permulaan. ...
(QS. 93:1-4)
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
I. PENDAHULUAN
Pertama Puja dan puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu
Wata’ala yang mana sampai detik ini masih memberi kita Ingatan hingga tempat kita
pada salah dan lupa tidaklah absolut, Tuhan yang masih memberikan kasih sayang-
Nya berupa Kesehatan dan Kesempatan hingga kita bisa berkumpul dalam forum
Rapat Anggota Komisariat yang mulia ini tanpa kurang sesuatu apapun, Tuhan yang
menciptakan kita dari tidak ada menjadi ada, nyata ada dan bereksistensi sebagai
wakil-Nya dimuka bumi, Tuhan yang memberi kita Akal yang begitu bebas sebebas-
bebasnya hingga kadang kita bisa berpikir melampaui batas kemanusiaan kita,
Tuhan kaum mustadzafin sepanjang zaman, Tuhan yang mengutus Muhammad,
sang Revolusioner Sejati, yang memiliki Kemerdekaan, Kesadaran dan Kemampuan
yang mana dengan ketauladanan dan jalan yang beliau bawa kita tidak termasuk ke
dalam Himpunan Domba-domba tersesat ataupun Islam berbulu domba semoga
rahmat Allah selalu terlimpah pada beliau, keluarga serta sahabat. Dan semoga kita
semua dapat melanjutkan Perjuangan beliau. Amien.
Satu periode sudah berlalu sejak Rapat Anggota Komisariat tahun lalu,
artinya amanat yang telah dititipkan oleh forum ini saatnya untuk dipertanggung-
jawabkan, saatnya untuk kami selaku pengurus melaporkan sejauh mana HMI
Cabang Bangkalan Komisariat Ekonomi UTM telah berjalan dalam rangka
mewujudkan Sacred Mission HMI. Kelebihan dan kekurangan jelas mewarnai
perjalanan satu periode kepengurusan HMI Komisariat Ekonomi UTM periode 2014-
2015 M. yang memang merupakan konsekuensi kita sebagai manusia, tapi yang
jelas amanat suci merupakan cambuk yang tak henti-hentinya memicu semangat
kami untuk menjalankan roda organisasi pada rel yang telah digariskan oleh
founding fathers HMI.
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
Islamic Association of University Students
CABANG BANGKALAN
KOMISARIAT EKONOMI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Sekretariat : Jl Lafran Fane No. 01 Bangkalan, Telp 087850863250
history, never leave history dan talk with history bukan lalu kita ingin berkutat dalam
historical romance kejayaan HMI di masa lalu ataupun menjadikannya historical
burden namun hanya usaha kecil untuk tidak mengalami historical amnest, karena
mau tidak mau sejarah merupakan samen bundeling kekuatan yang ada dalam satu
sistem perkaderan, sejarah pula yang akan mengingatkan kitadan menjawab arah
dan tujuan kenapa kita mesti berhimpun!
a. Kondisi Internal
Pertama, ada dua hal, entah bisa disebut sebagai orientasi kader atau tidak,
yang cukup mengganggu jalannya proses perkaderan ketika dipisahkan dalam
tubuh Himpunan Mahasiswa Islam, pertama, orientasi struktural kader yang sifatnya
sangat politik praktis dan kedua adalah kader yang wacana ansich. ini hampir kalau
tidak boleh dibilang pasti ada dan terjadi diseluruh lini himpunan baik tingkat
pengurus besar sampai tingkat komisariat, katakanlah pecahnya PB antara kubu
Kholis Malik hasil Kongres XXIII di Balikpapan dengan Kubu Muchlis Tapi Tapi
produk Pleno Ragunan. Ibarat dua sisi mata uang yang memang tidak pernah
ketemu wajib diakui, namun keduanya harus disadari merupakan satu-kesatuan utuh
yang tak terpisahkan dalam sebuah uang, jelas karena satu saja tertinggal atau
dihilangkan maka tidaklah pantas dan bisa kemudian bentuk itu disebut uang, maka
dua orientasi ini harus dipandang sebagai kekuatan yang dimiliki HMI dan harus
saling bahu-membahu guna memperjuangkan misi suci Himpunan dan mengharap
tetes ridho Ilahi…demikian juga yang terjadi kemudian dalam organ HMI Ekonomi,
perbedaan dua kelompok ini kemudian terkesan karena memang tidak terjadi pecah
dan tidak pernah ketemu dimata teman-teman kader sehingga membuat sebagian
kader mengambil posisi “aman” untuk tidak berproses.
b. Kondisi Eksternal
Semakin mininya kalender akademik yang diterapkan UTM dengan
menggunakan sistem SKSnya memaksa mahasiswa untuk berkonsentrasi penuh
pada wilayah akademik, walaupun mungkin harapannya mencoba untuk
mewujudkan kultur akademis dilingkungan UTM yang sangat-sangat minim namun
yang terjadi tidak lebih hanyalah pengambil alihan kemerdekaan mahasiswa sebagai
peserta didik, bisa dilihat dimana dalam satu hari saja seorang mahasiswa harus
menyelesaikan banyak tugas kuliahnya. Waktu perkuliahan yang sangat sempit
dengan banyak liburnya membuat kampus memakai satu kebijakan dengan menitik
beratkan materi diluar perkuliahan, memakai bungkus tugas kuliah atau praktikum-
praktikum dibawah ancaman nilai mahasiswa harus aktif untuk lebih banyak mencari
sendiri. Baguskah? Mungkin disatu sisi iya, namun disisi lain ini tidaklah lebih
merupakan satu bentuk penindasan, mahasiswa harus dipacu dengan deadline yang
telah ditentukan, robot-robot yang tak akan bisa berpikir selain dari pada apa yang
telah diprogramkan.
Kawan-kawan seperjuangan...
Realitas ini jelas sangat kontra produktif ketika kita turun dari atas menara
gading UTM, kondisi kebangsaan yang masih mengalami katanya konsolidasi
demokrasi, menuntut peran mahasiswa untuk dapat menjadi katalisator era transisi
ini. Peran sebagai watchdog semua proses demokratisasi skala nasional umumnya
dan skala lokal khususnya, karena roda otonomi yang masih berjalan tertatih-tatih
dan terseret-seret kepentingan segelintir anak bangsat yang tidak bertanggungjawab
harus dikontrol, harus dilawan. Belum lagi prosesi ritual lima tahunan dengan jargon
pesta rakyat yang hanya akan berbuntut pada pembodohan terhadap massa-rakyat
juga harus diimbangi dengan proses-proses pemberdayaan, lalu siapakah yang
tepat “bebas kepentingan” untuk melakukan itu semua selain dari mahasiswa,
jawabnya pasti dan tidak boleh ditawar lagi, ya mahasiswa.
Lalu produktifkah kemudian apa yang sering kita sebut dengan Trifungsi
Mahasiswa dengan education building di pabrik UTM yang mematikan aktifitas
mahasiswa diluar akademik?, yang mengkebiri gerak para aktivis?, yang menghajar
habis-habisan organisasi kemahasiswaan?. HMI sebagai organisasi mahasiswa
yang salah satu ikatan jiwanya pada ke-Indonesiaan jelas tidak boleh membiarkan
ini semua.
Pada realisasi program kerja ini saya hanya akan menyampaikan gambaran
umum apa yang telah dilakukan pengurus komisariat dengan batasan rel amanat
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
Islamic Association of University Students
CABANG BANGKALAN
KOMISARIAT EKONOMI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Sekretariat : Jl Lafran Fane No. 01 Bangkalan, Telp 087850863250
RAK, kami sadar bahwa masa awal terbentuknya kepengurusan adalah masa
konsolidasi organisasi maka untuk dapat menumbuh kembangkan soliditas dan
kebersamaan kami mencoba melanjutkan HMI Komisariat Ekonomi UTM dengan
bangunan kekeluargaan memakai pendekataan kultural atau bangunan-bangunan
informal-struktural merujuk pada kebijakan umum diatas.
(Lihat Tabel)
a. Evaluasi
Kami sadar perjalanan kami membawa HMI tidak bisa langsung pada
perubahan besar dengan hasil yang memuaskan, namun kami yakin usaha yang
telah pengurus lakukan selama satu periode ini insyaAllah pasti membawa sesuatu
yang berarti dengan catatan kita intens dan konsisten dalam melakukannya. Untuk
itu agar HMI Komisariat Ekonomi tidak mengalami siklus lingkaran masa yang terus
berputar mengelilingi dirinya sendiri, maka perlu kiranya kita mengevaluasi diri,
kenapa kita, karena akan susah dan berat sekali tatkala kami harus mengevaluasi
hasil kerja yang kami lakukan, paling tidak ada beberapa hal yang mungkin bisa kita
kritisi bersama terkait dengan susahnya untuk merealisasikan agenda yang telah
diprogramkan. Beberapa hal itu antara lain;
Pertama, adalah GBPK yang terlalu umum untuk diterjemahkan serta belum
tertatanya dengan baik sistem perkaderan komisariat sehingga periode sekarangpun
mengalami keterputusan visi dengan periode sebelumnya (unsuistanable process).
Kedua, .problem komunikasi, karena pondasi apapun bentuknya dalam sebuah
organisasi komunikasi menjadi yang utama. Dimana dalam kepengurusan hari ini
bangunan komunikasi sangat-sangat rapuh sehingga terkadang bahkan sering
terjadi misunderstanding dan kesan “tidak pernah ketemu” baik antara sesama
pengurus, pengurus dengan anggota, pengurus dengan post struktur sampai pada
pengurus dengan alumni yang bermuara kepada hancurnya bangunan kepercayaan
dan keterbukaan. Ketiga, problem kedirian pengurus yang belum selesai sehingga
berakibat pada susahnya memetakan suatu permasalahan, mana pribadi mana
organisasi. Ke-empat, etos perjuangan yang lemah dan belum begitu pahamnya
pengurus terhadap substansi perjuangan, ini membawa ekses konsekuensi suatu
perjuangan yang berupa pengorbanan masih dirasa berat dan adanya rasa pamrih
atau harapan untuk mendapatkan reward atas usaha yang telah dilakukan. Kelima,
dilengkapi dengan “kurang-nangkapnya” bidang dalam menurunkan kebijakan
umum. Ke-enam, diperparah dengan manajemen organisasi yang lemah dan
pemahaman keorganisasian yang minim hingga pembagian wilayah gerak saja
sering terjadi tumpang-tindih.
b. Proyeksi
Kawan-kawan yang berdarah Ijo-Itam...
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
Islamic Association of University Students
CABANG BANGKALAN
KOMISARIAT EKONOMI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Sekretariat : Jl Lafran Fane No. 01 Bangkalan, Telp 087850863250
VI. PENUTUP
proyeksi untuk HMI Cabang Bangkalan Komisariat Ekonomi UTM. Kami sadar tak
ada barang yang sekali jadi dan tak ada pula barang yang tak jadi sama sekali, lagi-
lagi kita hidup dan kita berhimpun tidak hanya untuk disyukuri, terima kasih kami
kepada semua saudara yang telah mau berbagi kesedihan dan kesenangan selama
membawa amanah ini dan permohonan maaf kami jikalau khilaf dalam membawa
amanah suci ini, akhirnya tatkala pilihan telah ditetapkan, konsekuensi adalah
keharusan, dan tidak lupa semoga apa yang kita pikirkan dan hasilkan dalam forum
yang mulia ini Allah Subhanahu Wata’ala berkenan memberi ridho-Nya. Amien
Go a Head HMI, YAKIN USAHA SAMPAI !
HIMPUNAN MAHASISWA
ISLAM (HMI)
CABANG BANGKALAN
KOMISARIAT EKONOMI UTM
PERIODE 2014-2015 M
ABDUL KARIM
KETUA UMUM