Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Administrasi Dan Supervisi Pendidikan

“Tugas Kepala Sekolah sebagai Supervisor dan Administrator”

Dosen Pengampu: Wina Dhammayanti, S.Pd., M. Ed.

Disusun Oleh Kelompok 6:

Eko Setya Dharma (NIM: 2017.18.0580)


Tulas Maitriya (NIM: 2017.18.0607)

PROGRAM STUDI DHARMA ACARYA


SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA
(STAB) KERTARAJASA BATU
2018/2019
KATA PENGANTAR

Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhasa

Puji syukur atas kehadirat tuhan Yang Maha Esa, Sang Tiratana (Buddha,
Dhamma dan Sangha), karena berkat pancaran cinta kasih dan kebijaksanaannya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga pembahasan ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Harapan kami
semoga pembahasan ini dapat membantu menambah wawasan dan pengetahuan
bagi para pembaca.

Dalam pembuatan makalah yang berjudul “Tugas kepala sekolah sebagai


administrator dan supervisor” ini tidak terlepas juga bantuan dan bimbingan dari
ibu Wina Dhammayanti, S.Pd.B.,M.Ed selaku dosen mata kuliah Administrasi dan
Supervisi Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu, demi perbaikan makalah ini kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat kontruktif atau membangun sehingga kedepannya
penulis dapat membuat makalah sesuai dengan yang diharapankan.

Batu, Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah ................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan Makalah .................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Fungsi Pokok Operasional Sekolah ...................................................3
2.1.1. Fungsi Manajemen ......................................................................3
2.1.2. Fungsi Administrasi umum .........................................................3
2.1.3. Fungsui Pengawasan dan Supervisi .............................................4
2.1.4. Fungsi Pengejaran........................................................................4
2.1.5. Fungsi Pelayanan Khusus ............................................................4
2.2 Kepala Sekolah Sebagai Supervisor ..................................................4
2.2.1. Tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan .......................5
2.2.2. Prinsip-prinsip dan faktor yang memperngaruhinya ...................6
2.2.3. Fungsi kepala sekolah sebagai supervisor pengajaran ................6
2.2.4. Teknik-teknik supervisi ...............................................................7
2.2.5. Pembagian tugas pekerjaan kepada guru .....................................7
2.3. Kepala sekolah sebagai Administrator ............................................8
2.3.1. Membuat perencanaan (Planning)...............................................8
2.3.2. Menyusun organisasi sekolah ......................................................9
2.3.3. Bertindak sebagai koordinator dan pengarah ............................10
2.3.4. Melaksanakan pengolahan kepegawaian ...................................11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan yang sesuai dengan prosedur pendidikan. Dalam
pelaksanaannya, pendidikan akan terlaksana dengan baik apabila ada organisasi,
sarana dan prasarana yang memadai, serta guru sebagai pendidik. Terlebih daripada
faktor-faktor tersebut, proses pendidikan yang baik memerlukan seseorang yang
mampu merencanakan, mengatur, mengoordinir, dan mengevaluasi suatu lembaga
pendidikan. Dalam suatu lembaga pendidikan, orang tersebut bisa dikatakan
sebagai otak pelaksana pendidikan, yaitu seorang kepala sekolah.

Peran kepala sekolah sangatlah signifikan untuk kemajuan atau


kemunduran bagi suatu lembaga pendidikan. Sebagai buktinya, saat ini, kualitas
pendidikan di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh masalah
efektifitas, efisiensi, dan standarisasi pengajaran yang masih rendah. Adapun
beberapa hal yang menjadi permasalahan lainnya dalam dunia pendidikan di
Indonesia, yaitu rendahnya sarana dan prasarana sekolah, rendahnya kualitas guru
dan kesejahteraan guru, rendahnya prestasi siswa, mahalnya biaya pendidikan, dan
sebagainya. Inilah yang menjadi masalah pendidikan di Indonesia. Dalam suatu
lembaga pendidikan, hal tersebut menjadi tugas dari kepala sekolah dalam
mengondisikan pengajaran dan pembelajaran yang efektif, efisien, dan baik. Di
samping itu, permasalahan tersebut juga menjadi suatu gambaran bahwa masih
rendahnya kualitas, inovasi, kreativitas yang dimiliki oleh kepala sekolah (tidak
semua, namun mayoritas) di Indonesia untuk mengelola suatu lembaga pendidikan.

Melihat peran kepala sekolah yang sangat penting bagi perkembangan suatu
lembaga pendidikan, adalah hal yang penting untuk membahas bagaimana menjadi
kepala sekolah yang unggulan atau setidaknya sesuai dengan standar yang ada
secara lebih komprehensif. Oleh karena itu, tugas akhir ini merupakan kumpulan

1
dari materi-materi yang membahas pengetahuan dan keterampilan untuk
membentuk sikap mental yang profesional sebagai kepala sekolah.

1.2.Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Fungsi Pokok Operasional Sekolah!
2. Menjelaskan Tugas Kepala Sekolah Sebagai Supervisor!
3. Menjelaskan Tugas Kepala Sekolah Sebagai Administrator!

1.3.Tujuan Penulisan
Agar dapat memahami dan membedakan mengenai fungsi pokok
operasional dalam suatu sekolah serta tugas kepala sekolah baik sebagai supervisor
dan administrator!
1.4.Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam analisis ini adalah menggunakan
media pustaka dan media social.

2
BAB I
PEMBAHASAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kepala sekolah yang


terdiri dari dua kata yaitu “kepala” dan “sekolah”, kata “kepala” dapat diartikan
“ketua” atau “pemimpin” dalam suatu organisasi atau lembaga. Sedang sekolah
adalah sebuah lembaga dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.
Kata “Pemimpin” dari rumusan diatas mengandung makna yang luas, yaitu:
“kemampuan untuk menggerakan segala sumber yang ada pada suatu sekolah
sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan”

2.1 Fungsi Pokok Operasional Sekolah

Pengertian operasional pendidikan adalah suatu proses yang secara


berkesinambungan dan efektif dengan mengunakan fungsi-fungsi untuk
mengintergrasikan berbagai sumber daya sekolah secara efesien dalam rangka
mencapai tujuan. Menurut Ben M. Haris dalam bukunya “ Supervisory Behavior in
Education” mengatakan bahwa ada 5 fungsi operasional sekolah meliputi kegiatan
operasional sekolah antara lain:

2.1.1. Fungsi manajemen


Manajemen adalah orang yang bertanggung jawab mengorganisasi
unsur-unsur produktif perusahaan atau lembaga, yaitu; keuangan, barang,
alat dan manusia, untuk mencapai tujuan.
2.1.2. Fungsi administrasi umum
Fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijakan,
pengarahan, dan pengawasan kegiatan sekolah secara keseluruhan agar
dapat berjalan efisien dan efektif. Hal ini berhubungan dengan biaya
operasional.

3
2.1.3. Fungsi pengawasan dan supervisi
Pengawasan adalah suatu proses fungsi administrasi untuk melihat
apa yang terjadi sesuai dengan apa yang semestinya terjadi, atau untuk
memastikan bahwa apa yang dikerjakan telah sesuai dengan rencana yang
telah dibuat sebelumnya.
2.1.4. Fungsi pengajaran
Merupakan fungsi yang dilaksanakan sesuai dengan unit program
yang ditempatinya, dan bertanggung jawab atas segala program yang
ditetapkan.
2.1.5. Fungsi pelayanan khusus (bimbingan)
Fungsi untuk mengatur segala kebutuhan peserta didiknya sehingga
tujuan pendidikan dapat tercapai. Sehingga pembelajaran akan berjalan
mudah dan lancar.

2.2 Tugas Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Kepala sekolah sebagai supervisor sebagai seorang pimpinan, kepala


sekolah juga mempunyai peran sebagai seorang supervisor yaitu seorang yang
melakukan supervisi. Dalam padangan kuno melihat supervisi sebagai suatu
inspeksi atau kegiatan mengoreksi terhadap guru dalam melaksanakan tugasnya.
Sedangkan menurut Made Pidarta (2009) mengatakan Kepala sekolah sebagai
supervisor berkewajiban membina para guru agar menjadi pendidik dan pengajar
yang baik. Bagi guru yang baik agar dapat mempertahankan kualitasnya dan bagi
guru yang belum baik dapat dikembangkan menjadi lebih baik. Sehingga ketika
seorang supervisi melaksanakan tugasnya akan dapat memperoleh hasil atau
tujuannya dapat tercapai.

Supervisor pada dasarnya merupakan suatu upaya dalam meningkatkan


mutu pendidikan dan pengajaran di sekolah. Ia berintikan program pengajaran
dengan ditunjang oleh unsur-unsur lain seperti guru, sarana dan prasarana,
kurikulum, sistem pengajaran dan penilaian. Supervisor bertugas dan bertanggung
jawab memperhatikan perkembangan unsur-unsur tersebut secara berkelanjutan.
Pusat perhatian supervisor adalah perkembangan dan kemajuan baik guru maupun

4
siswa, karena selain sebagai pusat penilaan, seorang supervisor dapat melihat
bagaimana cara guru medidik serta mengajar kepada para siswa serta melihat
kemampuan keprofessionalan guru dalam segala bidangnya.

Demikian terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh supervisor


antara lain:.

2.2.1. Tugas dan tanggung jawab yang harus laksanakan


Supervisi adalah aktivitas menentukan kondisi atau syarat-syarat
yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujunan pendidikan.
Mengetahui tugas yang sedang diperankan atau dijalankan olehnya sebagai
seorang kepala sekolah, disamping memahami ilmu administrasi dan
memahami fungsi-fungsi administrasi dangan sebaik-baiknya. Seorang
supervisor harus memiliki ciri-ciri dan sifat-sifat sebagai berikut agar dapat
menjalankan fungsinya dengan baik:
1. Berpengetahuan luas tentang seluk-beluk semua perkerjaan yang
berada dibawah pengawasannya.
2. Menguasai atau memahami benar-benar rencana dan program yang
telah digariskan yang akan dicapai oleh setiap lembaga atau bagian.
3. Berwibawa, dan memiliki kecapakan praktis tentang teknik-teknik
kepengawasan, terutama human relation.
4. Memiliki sifat jujur, tegas, konsekuen, ramah, dan rendah hati.
5. Berkemauan keras, rajin berkerja demi tercapainya tujuan atau program
yang telah digariskan.

Hal tersebut merupakan penunjang keberhasilan seorang supervisor dalam


menjalankan tugas yang dijalankan, dengan memiliki kelima sifat-sifat diatas dapat
dipastikan seorang supervisor akan sukses menjadi pemimpin. Seperti yang
dijelaskan sebelumnya tugas seorang supervisor berusaha untuk melihat kinerja
dari setiap keanggotaan dan melakukan pengembangan program.

5
2.2.2. Prinsip-prinsip dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

1. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif.


2. Supervisi harus didasarkan tas keadaan dan kenyataan yang sebenar-
benarnya (realistis, mudah di laksanakan)
3. Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaanya.
4. Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman pada guru-guru dan
pegawai-pegawai sekolah yang disupervisi.
5. Supervisi tidak boleh bersifat mendesak (ptoriter) karena dapat
menimbulkan perasaan gelisah atau bahkan antipati dari guru-guru.
6. Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat, kedudukan,
atau kekuasaan pribadi.
7. Supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharapkan hasil dan tidak boleh
lekas merasa kecewa.
Jika hal-hal tersebut diperhatikan dan benar-benar dilaksanakan oleh
kepala sekolah, agaknya dapat diharapkan setiap sekolah akan berangsur-
angsur maju dan berkembang sebagai alat yang benar-benar memenuhi syarat
untuk mencapai tujuan pendidikan.Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi berhasil tidaknya supervisi atau cepat lambatnya hasil supervisi
itu, antara lain sebagai berikut :
1. Lingkungan masyarakat tempat sekolah itu berada.
2. Besar-kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah.
3. Tingkatan dan jenis sekolah.
4. Keadaan guru-guru dan pegawai yang tersedia.
5. Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri.

2.2.3. Fungsi kepala sekolah sebagai supervisor pengajaran.


1. Membangkitkan semangat guru-guru untuk menjalankan tugasnya
masing-masing.
2. Melengkapi alat-alat perlengkapan yang ada di sekolah untuk kelacaran
dan keberhasilan belajar.

6
3. Bersama guru-guru mengembangkan, mencari metode belajar mengajar
yang sesuai dengan tuntutan kurikulum yang sedang berlaku.
4. Membina kerja sama yang baik dan harmonis.

2.2.4. Teknik-teknik supervisi.

Supervisi dapat dilakukan dengan berbagai cara, ada dua teknik supervisi, yaitu:

1) Teknik perseorangan, yaitu teknik yang dilakukan secara


perseorangan. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain:
Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation),. Mengadakan
kunjungan observasi (observation visits). Membimbing guru-guru
tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa atau mengatasi masalah
yang dialami siswa. Membimbing guru dalam hal-hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah
2) Teknik berkelompok, adalah kegiatan yang dilakukan secara
berkelompok, seperti berikut: Mengadakan pertemuan atau rapat
(meetings), Mengadakan diskusi kelompok (group discussions),
Mengadakan penataran-penataran (inservice-training).

2.2.5. Pembagaian tugas perkerjaan kepada guru.


Untuk memaksimalkan kinerja tugas sebagai pemimpin yang
berhubungan dengan kerja dalam keanggotaan antara lain:
 Memulai, intiating: usaha agar kelompok memulai kegiatan atau
gerakan tertentu. Misalnya mengajukan masalah kepada staf-staf
untuk memulai memikirkan dan mencari jalan pemecahannya.
 Mengatur, regulating: tindakan untuk mengatur arah dan langkah
kegiatan para staf.
 Memberitahu, informing: kegiatan memberikan informasi, data,
fakta, pendapat kepada para anggota dan meminta dari mereka
informasi, data, fakta, dan pendapat yang diperlukan.
 Mendukung, supporting: usaha untuk menerima gagasan, pendapat,
usul dari bawah dan menyempurnakannya dengan menambah atau

7
menguranginya untuk digunakan dalam rangka penyelesaian tugas
bersama.
 Menilai, evaluating: tindakan untuk menguji gagasan yang muncul
atau cara kerja yang diambil dengan menunjukan konsekuensi-
konsekuensinya dan untung-ruginya.
 Menyimpulkan, summarizing: kegiatan untuk mengumpulkan dan
merumuskan gagasan, pendapat dan usul yang muncul, menyingkat,
lalu menyimpulkan sebagai landasan untuk pemikiran lebih lanjut.

2.3 Tugas Kepala Sekolah Sebagai Administrator

Dalam hal administrator pendidikan seorang kepala sekolah


bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanan dan pengajaran dalam
pendidikan sekolah. Dengan demikian, seorang kepala sekolah diwajibkan
untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik serta mampu dalam
memahami, menguasai dan mampu melaksanakan segala apapun tugas yang
berkenaan dengan administrator pendidikan.

2.3.1. Membuat perencanaan (planning)

Perancanan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap


organisasi atau lembaga dan bagi setiap kegiatan, baik perseorangan atau
kelompok. Tanpa perencanaan atau planning, pelaksanaan suatu kegiatan
akan mengalami kesulitan dan bahkan mungkin juga kegagalan. Menjelang
tahun ajaran baru, kepala sekolah hendaknya sudah siap menyusun rencana
yang akan dilaksanakan untuk tahun ajaran baru yang disesuaikan dengan
ruang lingkup administrasi sekolah, maka rencana dan program tahunan
hendaknya mencakup bidang-bidang seperti berikut:

8
 Program pengajaran,
Kebutuhan tenaga guru sehubungan dengan kepindahan,
pembagian tugas mengajar, pengadaan buku-buku, alat-alat
pelajaran, dan alat peraga. Pengadaan laboratorium sekolah,
pengadaan atau pengembangan perpustakaan, sistem penilaian
belajar, kegiatan-kegiatan kurikulum.
 Kesiswaan atau kemuridan, yaitu syarat-syarat dan prosedur
penerimaan siswa baru, pengelompokan siswa atau murid dan
pembagian kelas, bimbingan atau konseling murid, pelayanan
kesehatan (UKS).
 Kepegawaian, mencakup penerimaan dan penempatan guru atau
pegawai baru, pembagian tugas atau perkerjaan guru dan pegawai
sekolah, usaha kesejahteraan guru dan pegawai sekolah.
 Keuangan, yaitu mencakup pengadaan dan pengelolaan keuangan
untuk berbagai kegiatan yang telah direncanakan, baik yang berasal
dari pemerintah, atau dari POMG atau BP3, atau sumber lainnya.
 Perlengkapan, meliputi perbaikan dan rehabilitas gedung sekolah,
penambahan ruang kelas, perbaikan atau pembuatan pagar
pekarangan sekolah, perbaikan atau pembuatan lapangan olahraga,
perbaikan atau pengadaan bangku murid.

2.3.2. Menyusun organisasi sekolah


Dalam organisasi sekolah, selain fungsi administrasi menajemen
pun tak kalah penting dalam suatu perencanaannya. Disamping sebagai alat,
organisasi dapat pula dipandang sebagai wadah atau struktur dan sebagai
proses. Kepala sekolah sebagai administrasi pendidikan perlu menyusun
organisasi sekolah yang dipimpinnya, melaksanakan pembagian tugas serta
wewenangnya kepada guru-guru dan pegawai sekolah sesuai dengan
struktur organisasi sekolah yang telah disusun dan disepakati. Dalam
menyusun organisasi sekolah yang baik perlu diperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:

9
untuk menyusun organisasi sekolah yang baik perlu diperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Mempunyai tujuan yang jelas,
2. Para anggota menerima dan memahami tujuan tersebut,
3. Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan
dan kesatuan pikiran,
4. Adanya kesatuan perintah (unity of command),
5. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang
dalam organisasi itu,
6. Adanya pembagian tugas pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan,
keahlian dan atau bakat masing-masing,
7. Struktur organisasi hendaknya disusun sesederhana mungkin. Sesuai
dengan kebutuhan organisasi, pengawasan dan pengendalian.
8. Pola organisasi hendaknya relatif permanen,
9. Adanya jaminan keamanan dalam bekerja (security of tenure),
10. Garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab serta hierarki tata kerjanya
jelas tergambar dalam struktur atau bahan organisasi.

2.3.3. Bertindak sebagai koordinator dan pengarah


Seorang kepala sekolah memiliki berbagai macam tugas dan
perkerjaan yang harus dilaksanakan. Seperti yang terdapat dalam struktur
organisasi sekolah, memerlukan adanya koordinasi dan pegarahan dari
pimpinan sekolah. Seperti yang telah diketahui bahwa kepala sekolah juga
mengembangkan tugas untuk mengkoordinasi seluruh sekolah berserta
isinya, secara maksimal dan baik akan memberikan mutu yang baik bagi
sekolah. tersebut. Pengarahan dilakukan juga untuk menghindari persaingan
yang tidak sehat antarbagian atau antarpersonal sekolah, dan
kesimpangsiuran dalam tindakan. Dengan kata lain, adanya
pengoordinasian yang baik memungkinkan semua bagian atau personal
berkerja sama saling membantu kearah satu tujuan yang telah ditetapkan
seperti kerja sama antara kurikulum dan pengajaran dengan guru-guru.

10
2.3.4. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian
Tugas-tugas yang menyangkut pengelolaan pegawaian ini sebagian
besar dikerjakan oleh bagian tata usaha sekolah, seperti pengusulan guru
dan pegawai baru, kenaikan pangkat guru-guru, pegawai sekolah, dan
sebagainya. Beberapa hal yang diperhatikan dalam pekerjaan sekolah agar
dilakukan dengan senang, bergairah, dan berhasil dengan baik. Maka dalam
memberikan dan membagi tugas, kepala sekolah hendaknya
memperhatikan kesesuaian antara beban dan jenis tugas dengan kondisi
serta kemampuan pelaksanaannya seperti berikut ini; Jenis kelamin,
Kesehatan fisik (kuat-tidaknya mekalukan perkerjaan) Latar belakang
pendidikan dan ijazah yang dimiliki, Kemampuan dan pengalaman kerja.
Bakat, minat, dan hobi.
Hal ini perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang maksimal
dari seorang yang akan mendapatkan tugasnya disekolah tersebut, sehingga
sekolah tersebut akan memiliki sumber daya manusia yang maju
berdasarkan perkembangan jaman. Maka, dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa kepala sekolah merupakan pimpinan yang mempunyai
tugas dan tanggung jawab yang besar. Seorang kepala sekolah harus dapat
menggerakan dan mengarahkan para bawahannya, membimbing,
melindungi dengan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan
aman. Seorang kepala sekolah yang menjadi panutan bagi staf atau
anggotanya senantiasa memberikan kontribusi yang baik, sehingga menjadi
contoh bagi bawahannya, menumbuhkan motivasi dalam berkerja dan untuk
mencapai tujuan sekolah

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dalam suatu Lembaga kependidikan, Fungsi kepala sekolah sebagai


supervisor mencangkup tentang adanya kegiatan yang bersangkutan dengan
pembangkitan semangat dalam kerja samanya dengan guru-guru, pemenuhan
segala sarana-prasarana demi kelancaran pengajaran, pengembangan dan
pembinaan pengetahuan serta keterampilan dan kerja sama antar sekolah
maupun masyarakat, baik perseorangan ataupun kelompok. Kepala sekolah
juga memiliki peran serta tanggung jawab yang sangat besar terhadap
kemajuan dan kesuksesan suatu pedidikan sekolah,

Kepala sekolah sebagai administrator Pendidikan memiliki tugas dan


tanggung jawab dalam melaksanakan administrasi yang diterapkan di sekolah,
Peran kepala sekolah sebagai administrator Pendidikan yaitu dengan membuat
perencanaan atau menyusun segala organisasi sekolah, menjadi koordinator
(pengarah) serta melakasnakanan pengelolaan kepegawaian.

untuk itu kepala sekolah wajib melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
dengan sebaik mungkin.

12
DAFTAR PUSTAKA

Pidarta, Made. 2009. Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta: Rineka Cipta

Purwanto, M Ngalim. 2010. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya Offset

Harris, Ben M. 1963. Supervisory Behavior in Education.Tanpa Kota,

website

http://www.sarjanaku.com/2011/09/tugas-dan-peran-kepalasekolah-sebagai.html/

Diakses pada hari sabtu /03/19, pukul 20:46 WIB

Anda mungkin juga menyukai