Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMKN 1 SEMPARUK


Mata Pelajaran : Fisika
Tingkat / Semester : X/II
Alokasi Waktu : 45 menit X 8 Jam pengajaran

Standar Kompetensi : Menerapkan hukum gerak dan gaya


Kompetensi Dasar :
 Menguasai hukum newton
 Menghitung gaya gesek
Tujuan Pembelajaran
 Dapat memahami hukum hukum newton
 Dapat memahami gaya berat dan gaya normal
 Dapat memahami pengertian gaya gesek
 Dapat membedakan gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis
Materi Pokok
 Hukum-hukum newton
 Gaya berat
 Gaya normal
 Gerak gesek
 Gerak gesek kinetis dan kinetis

Gaya Berat (w)


Gaya berat atau biasanya disingkat berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada benda
bermassa. Lambang gaya berat adalah w, singkatan dari weight.
Gaya-berat-dan-gaya-normal-1Rumus untuk menghitung gaya berat berasal dari rumus
hukum II Newton :
F=ma
Diterapkan untuk menghitung gaya berat :
w=mg
Keterangan :
F = gaya (satuan internasional = Newton)
w = gaya berat (satuan internasional = Newton)
m = massa benda (satuan internasional = kg)
a = percepatan (satuan internasional = m/s2)
g = percepatan gravitasi (satuan internasional = m/s2)

2. Gaya Normal

Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada dua benda yang saling bersentuhan, di mana
arah gaya normal tegak lurus permukaan bidang sentuh.
Amati suatu benda yang diam di atas permukaan meja. Berat atau gaya gravitasi juga
bekerja pada benda tersebut. Benda tidak jatuh bebas seperti buah yang jatuh dari pohon
karena ada gaya normal yang mengimbangi gaya berat. Gaya berat dan gaya normal
mempunyai besar yang sama tetapi berlawanan arah sehingga resultan gaya yang bekerja
pada benda sama dengan nol.
Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang berlawanan arah dengan arah gerak benda. Gaya ini terjadi karena
sentuhan benda dengan bidang lintasan akan membuat gesekan antara keduanya saat benda akan
mulai bergerak hingga benda bergerak. Besarnya gaya ini ditentukan berdasarkan kekasaran
permukaan kedua bidang yang bersentuhan, jadi semakin kasar permukaan suatu bidang maka
nilai gaya geseknya akan semakin besar.
Gaya Gesek Statis (GGS)
Gaya Gesek Statis adalah gaya yang bekerja saat benda diam hingga tepat saat benda akan
bergerak. Sebagai contoh, GGS dapat mencegah kamu untuk tergelincir dari tempat kamu
berpijak. GGS juga dapat mencegah benda meluncur ke bawah pada bidang miring.
Besar GGS merupakan hasil perkalian antara koefisien gesek statis dengan gaya normal benda.
Koefisien gesek merupakan besaran yang bergantung pada kekasaran kedua permukaan bidang
yang bersentuhan. Koefisien gesek statis dinotasikan dengan .
Persamaan GGS:
.

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]


Perhatikan gambar diatas untuk melihat arah-arah gaya. Karena setiap benda yang diam hingga
tepat akan bergerak memiliki nilai GGS, maka benda tidak akan bergerak jika gaya yang
diberikan lebih kecil dari nilai GGS (karena arah gaya yang diberikan dengan arah gaya gesek
selalu berlawanan). Jadi, benda akan dapat bergerak jika gaya yang diberikan lebih besar dari
nilai GGS.
benda tetap diam.
benda mulai bergerak
Gaya Gesek Kinetis (GGK)
Gaya gesek kinetis adalah gaya yang bekerja saat benda bergerak. Saat benda diam hingga tepat
akan bergerak, gaya yang berkerja adalah GGS. Lalu, saat benda mulai bergerak maka gaya yang
bekerja adalah GGK. Jika tidak terdapat GGK, maka suatu benda yang diberi gaya akan selalu
melaju dan tidak akan berhenti karena tidak ada gaya gesek yang melambatkannnya, seperti di
luar angkasa.
Sama seperti GGS, nilai GGK merupakan hasil perkalian antara koefisien geseknya dengan gaya
normal benda. Koefisien gesek kinetis dinotasikan dengan . Biasanya, nilai koefisien gesek
kinetis selalu lebih kecil dari koefisien gesek statis untuk material yang sama.
Persamaan GGK:
.
.

Metode Pembelajaran
 Diskusi kelompok
 Cooperative Learning
 Latihan Soal

Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal :
 Mengkondisikan Peserta didik
 Mempersilahkan ucapan salam peserta didik
 Mengabsen absensi peserta didik
Kegiatan Inti :
Ekplorasi
 Guru memberikan materi yang akan dibahas mengenai hukum newton, gaya berat, gaya
normal dan gaya gesek.
 Guru menyebutkan contoh fenomena dalam kehidupan sehari-hari mengenai hukum
newton, gaya berat, gaya normal dan gaya gesek.
 Guru mendemontrasikan beberapa fenomena hukum newton, gaya berat, gaya normal dan
gaya gesek dalam bentuk animasi bergerak.
Elaborasi
 Guru memberikan contoh soal mengenai hukum newton, gaya berat, gaya normal dan
gaya gesek
 Guru bersama peserta didik menganalisa soal matematis mengenai hukum newton, gaya
berat, gaya normal dan gaya gesek.
 Guru membagi kelompok peserta didik yang terdiri dari 4 kelompok
 Guru memberikan latihan soal kepada peserta didik.
 Guru mempersilahkan salah satu peserta didik dari kelompok mengerjakan soal di depan
kelas.
Konfirmasi
 Guru memeriksa hasil pengerjaan siswa
 Guru memberikan reward perwakilan kelompok yang berani maju ke depan kelas dalam
mengerjakan soal.
 Guru melakukan tanya jawab tentang penjelasan materi yang kurang dimengerti
Kegiatan Akhir :
 Melakukan evaluasi
 Menutup pelajaran
Alat dan Sumber Belajar
 Buku pelajaran
 LKS
Semparuk , 18 Februari 2017
Mengetahui,
Kepala SMK N 1 SEMPARUK Guru Mata Pelajaran,

Indro Wiretno, S.Pd Dede Suryadie, S.Pd.Si

Anda mungkin juga menyukai