Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bekatul merupakan produk samping penggilingan padi menjadi beras. Penggilingan satu
ton padi menghasilkan bekatul sebanyak 60-80 kg (Purbasari, dkk. 2008). Melihat besarnya
jumlah produksi bekatul dan belum maksimalnya pemanfaatan bekatul di Indonesia maka
dilakukan penelitian mengenai bekatul untuk meningkatkan nilai ekonomi bekatul itu
sendiri.
Bekatul termasuk bahan yang kaya gizi yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai
pakan ternak. Bekatul mempunyai kandungan minyak yang cukup tinggi (14%) dan asam
asam lemak tidak jenuh yang baik untuk kesehatan, sehingga dapat dimanfaatkan menjadi
minyak pangan, biodiesel, kosmetik, dan lain lain. Minyak bekatul mengandung nutrisi yang
hampir seimbang serta mengandung berbagai bahan antioksidan alami seperti oryzanol yang
sangat bermanfaat bagi kesehatan karena dapat melawan radikal bebas dalam tubuh terutama
sel kanker, serta menurunkan kadar kolesterol dalam darah (Muis, 2010).
Minyak bekatul dapat diperoleh dengan metode ekstraksi menggunakan pelarut (solent
extraction). Salah satu tipe metode ekstraksi dengan pelarut yang dapat diterapkan untuk
mengekstraksi minyak bekatul adalah ekstraksi menggunakan metode cold
pressing.Ekstraksi denganmetode cold pressing memiliki keunggulan yaitu pelarut dapat di
operasikan pada suhu ruang dengan tekanan atmosferik.
Gamma oryzanol (γ- oryzanol) adalah campuran dari ferulates phytosteryl pada
minyak dedak padi (Scavariello dan Arellano, 1998). Xu dan Godber (1999) menemukan
bahwa 24-metilen cycloartanyl ferulate, cycloartanyl ferulate,campesterylferulate, beta-
sitosteryl ferulate dan campestanyl ferulate yang telah diidentifikasi sebagai komponen
utama dan ditemukan memiliki aktivitas antioksidan 10 kali lebih
besar dari pada tokoferol dan tokotrienol yang merupakan komponen utama dari vitamin E.
Oryzanol dapat terdegradasi pada laju yang rendah dari pada α-tochoperol pada suhu yang
tinggi, sehingga oryzanol merupakan antioksidan yang menjanjikan untuk diaplikasikan
pada suhu tinggi (Ju dan Zullaikah, 2013). Ishihara dan Ito (1982) melaporkan bahwa γ-
oryzanol selain bermanfaat dalam pengobatan gejala menopause, juga bermanfaat dalam
menurunkan kolesterol dalam darah, liver serta bermanfaat melawan radikal bebas
(Nakayama dkk, 1987). Penelitian yang dilakukan oleh Nasir,dkk (2009) ekstraksi
menggunaka pelarut n-heksan didapat bilangan asam 44,56mg KOH/g, ekstraksi dengan
pelarut etanol didapatkan bilangan asam 39,67mg KOH/g. Oleh karena itu perlu dipelajari
faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil penelitian salah satunya ketinggian unggun
bekatul jika menggunakan ekstraktor perkolasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan pada sebelumnya maka diperoleh masalah
yaitu:

1. Pemanfaatan bekatul umumnya baru digunakan sebagai pakan ternak.


2. Minyak dedak padi yang mengandung γ Oryzanol yang berguna untuk kesehatan.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menganalisis kandungan minyak bekatul.


2. Membandingksn perolehan γ Oryzanol dari bekatul beras merah dan bekatul beras
putih.

1.4 Ruang Lingkup

Adapun batasan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah:


1. Bekatul yang digunakan diambil dari daerah Kabupaten Cianjur
2. Pada penelitian ini menggunakan jenis pelarut N-hexane dan DES
3. Ekstraksi dilakukan dengan suhu titik didih pelarutnya sesuai dengan tekanan
atmosferik.

Anda mungkin juga menyukai