Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/326325396

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Pisang Raja (Musa Paradisiaca
sapientum) Dengan Metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil)

Article · June 2018

CITATIONS READS

0 2,224

4 authors, including:

Mus Ifaya
STIKES Mandala Waluya Kendari
5 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Mus Ifaya on 11 July 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, Vol 4.No.1 Juni 2018
Avaiable online at www.jurnal-pharmaconmw.com/jmpi
p-ISSN : 2442-6032
e-ISSN : 2598-9979

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Pisang Raja (Musa


Paradisiaca sapientum) Dengan Metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil)

Sitti Raudhotul Jami’ah1, Mus Ifaya2, Jastria Pusmarani2, Eny Nurhikma3


1Mahasiswa Ahli Madya Farmasi Akademi Farmasi Bina Husada Kendari
2Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari
3Program Studi D-III Akademi Farmasi Bina Husada Kendari

ABSTRAK
Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang kulit pisang raja dilakukan pada konsentrasi 2,5
mengandung satu atau lebih elektron tidak ppm, 5 ppm, 7,5 ppm, dan 10 ppm dan vitamin C
berpasangan dan sangat reaktif sehingga untuk digunakan sebagai kontrol positif. Absorbansi
menjadi stabil ia cenderung akan mengambil diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis
elektron dari molekul lain yang menimbulkan pada panjang gelombang maksimum yaitu 517
ketidaknormalan molekul lain dan memulai reaksi nm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
berantai yang dapat merusak jaringan. Radikal ekstrak kulit pisang Raja memiliki aktivitas
bebas ini dapat menyebabkan terjadinya penyakit antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50
degeneratif seperti kanker, diabetes melitus dan sebesar 46,82 ppm.
alzheimer. Oleh karena itu, diperlukan senyawa
yang dapat meredam efek negatif dari radikal
bebas yaitu antioksidan. Pisang Raja mengandung Kata kunci: Antioksidan, Ekstrak kulit pisang Raja
memiliki aktivitas antioksidan. Kulit pisang (Musa paradisiaca sapientum), DPPH
mengandung antioksidan yang tinggi
dibandingkan dengan dagingnya. Tujuan Penulis korespondensi :
penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas Mus Ifaya
antioksidan ekstrak kulit pisang raja dengan Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya
menggunakan metode uji DPPH (1,1-diphenyl-2- Kendari
picrylhydrazil). Uji aktivitas antioksidan ekstrak E-mail: ifhifhifayah@gmail.com

PENDAHULUAN
Radikal bebas merupakan atom atau Fessenden, 1986). Radikal bebas secara
molekul yang mengandung satu atau terus-menerus terbentuk di dalam tubuh.
lebih elektron tidak berpasangan dan Sebagian besar diperkirakan terlibat
sangat reaktif sehingga untuk menjadi dalam berbagai proses penyakit
stabil ia cenderung akan mengambil degeneratif (Halliwell, 2012). Senyawa
elektron dari molekul lain yang radikal akan merusak sel sehingga
menimbulkan ketidaknormalan molekul menyebabkan suatu penyakit seperti liver,
lain dan memulai reaksi berantai yang kanker, dan kondisi yang berhubungan
dapat merusak jaringan (Fessenden dan dengan umur seperti alzheimer (Hernani
34

dan Raharjo, 2006). Oleh karena itu, yang lebih tinggi bila dibandingkan
diperlukan senyawa yang dapat meredam dengan ekstrak metanol dan fraksi n-
efek negatif dari radikal bebas yaitu heksan.
antioksidan (Karyadi, 1997). Penelitian yang dilakukan oleh
Salah satu tanaman yang Singhal dan Purnima tahun 2013 terhadap
mengandung antioksidan adalah pisang aktivitas antioksidan, total flavonoid dan
Raja. Kulit pisang Raja mengandung total senyawa fenolik pada ekstrak kulit
antioksidan lebih tinggi dibandingkan pisang dengan membadingkan pelarut
daging buahnya. metanol dan pelarut hexan menyatakan
Pisang Raja umumnya buahnya bahwa total flavonoid dan total fenolik
yang dimanfaatkan dan kulitnya dibuang. ekstrak metanol kulit pisang lebih tinggi
Pemanfaatan kulit pisang (Musa spp.) di dibandingkan ekstrak hexan kulit pisang.
Indonesia terbatas, sebagai campuran Penelitian ini dilakukan untuk
pakan ternak (20-30%), serta pupuk menentukan aktivitas antioksidan dari
kandang dan kompos (60-70%) (Husni, kulit pisang Raja (Musa paradisiaca
2009). Sapientum). Kulit pisang Raja memiliki

Kulit pisang merupakan sumber kulit yang lebih tebal dengan kandungan
senyawa fenol yang merupakan salah karoten yang tinggi, dimana karoten
satu antioksidan pada kanker dan merupakan senyawa antioksidan yang
penyakit hati (Someya et al., 2002). memberikan warna kuning pada kulit
Penelitian yang dilakukan oleh Rose pisang (Diennazola, 2008).

tahun 2013 yang menguji aktivitas METODOLOGI PENELITIAN

senyawa antioksidan dari ekstrak Pembuatan Ekstrak Metanol Kulit Pisang


Raja
metanol kulit pisang raja (Musa
Pada penelitian ini telah dilakukan
paradisiaca Sapientum) yang dilakukan
ekstraksi kulit buah pisang raja (3 kg).
dengan cara maserasi dengan
Ekstraksi dilakukan dengan metode
menggunakan pelarut metanol
maserasi pada suhu kamar dengan
menyatakan bahwa fraksi metanol kulit
pelarut metanol sebanyak 5 L selama 24
pisang raja (Musa paradisiaca Sapientum)
jam dan diulangi sebanyak 3x. Setelah
menunjukkan positif flavonoid dan fraksi
disaring dengan kertas saring, filtrat
etil asetat memiliki aktivitas antioksidan
yang diperoleh diuapkan pada

Jami’ah dkk/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1);2018 : 33-38


35

evaporator dengan pengurangan tekanan HASIL DAN PEMBAHASAN


hingga kental tetapi masih bisa dituang. Metode pengujian antioksidan
Penguapan dilanjutkan pada panci dengan menggunakan DPPH merupakan
Stainless Steel diatas penangas air hingga metode yang paling umum digunakan
diperoleh ekstrak kental untuk ditimbang. untuk menguji aktivitas antioksidan
Pengujian Aktivitas Antioksidan sampel secara in vitro dan juga
Ekstrak Kulit Pisang Raja merupakan metode yang sederhana,
cepat, serta bahan kimia dan sampel yang
Larutan uji esktrak metanol kulit pisang
Raja dibuat dengan cara diambil 1 mL digunakan hanya sedikit.

dari masing-masing konsentrasi (2,5 ppm, Uji aktivitas antioksidan ekstrak

5 ppm, 7,5 ppm dan 10 ppm) dan kulit pisang raja dilakukan dengan

ditambahkan 1 mL larutan DPPH mengukur nilai aktivitas hambatan

konsentrasi 100 mg/L dan 2 mL metanol terhadap radikal bebas DPPH


menggunakan metode spektrofotometri
yang kemudian dimasukkan kedalam
tabung reaksi lalu diinkubasi selama 30 UV-Vis. Prinsip dari metode ini adalah

menit dengan suhu 370C. Selanjutnya, interaksi antioksidan dengan DPPH baik

serapan diukur dengan panjang secara transfer elektron atau radikal

gelombang 517 nm. Apabila masing- hidrogen pada DPPH akan menetralkan
karakter radikal bebas dari DPPH, jika
masing konsentrasi yang diuji memiliki
semua elektron pada radikal bebas DPPH
aktivitas antioksidan maka radikal DPPH
yang berwarna ungu gelap akan menjadi berpasangan maka warna larutan

tereduksi menjadi bentuk non radikal berubah dari ungu tua menjadi kuning

yang berwarna kuning. Aktivitas terang.

penangkal radikal bebas diekspresikan Untuk mengetahui seberapa besar


aktivitas antioksidan ekstrak kulit pisang
sebagai persen inhibisi yang dapat
raja digunakan parameter nilai IC50
dihitung dengan rumus berikut :
(Inhibition Concentration 50%). IC50
% Inhibisi Radikal DPPH
didefinisikan sebagai konsentrasi

=
serapan blanko−serapan sampel
x 100 senyawa antioksidan yang menyebabkan
serapan blanko
hilangnya 50% aktivitas DPPH. Hasil
pengukuran antioksidan ekstrak kulit

Jami’ah dkk/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1);2018 : 33-38


36

pisang raja dan vitamin C berdasarkan DPPH dapat dilihat pada Tabel 1.
hambatan yang diberikan pada radikal
Tabel 1. Persen Penghambat Ekstrak Kulit Pisang Raja dan Vitamin C

Konsentrasi Absorbansi Absobansi


% Penghambatan
Sampel
(ppm) Blanko Sampel 𝑨.𝒃𝒍𝒂𝒏𝒌𝒐−𝑨.𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
×100%
𝑨.𝒃𝒍𝒂𝒏𝒌𝒐

10 0,134 15,18
Ekstrak
7,5 0,143 9,49
Kulit 0,158
Pisang 5 0,146 7,59
Raja
2,5 0,146 7,59
10 0,128 18,98
7,5 0,158 0,13 17,72
Vitamin C
5 0,146 7,59
2,5 0,15 5,06

Pada Tabel 1 memperlihatkan Setelah mendapatkan data %


bahwa semakin besar konsentrasi penghambatan maka dibuat grafik antara
semakin kecil absorbansinya karena konsentrasi larutan (x) dan %
semakin besar konsentrasi larutan, penghambatan (y). Data persen
aktivitas antioksidan semakin tinggi. Hal penghambatan selanjutnya dianalisis
ini ditandai dengan semakin pudarnya menggunkan persamaan regresi linear
warna DPPH dan semakin besarnya nilai untuk didaptakan nilai IC50. Berikut
% penghambatan. persamaan regresi linear ekstrak kulit
pisang raja dan vitamin C.

Hubungan antara % inhibisi


dengan Konsentrasi sampel
20
% inhibisi kulit pisang

15

10

5 y = 0.9868x + 3.795
R² = 0.7863
0
0 2 4 6 8 10 12
konsentrasi (ppm)

Gambar 1. Persamaan regrasi linear ekstrak kulit pisang Raja

Jami’ah dkk/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1);2018 : 33-38


37

Hubungan antara % inhibisi


dengan Konsentrasi perbandingan
25

% Inhibisi Vitamin C
20

15

10 y = 2.0652x - 0.595
R² = 0.9047
5

0
0 2 4 6 8 10 12
Konsentrasi (ppm)

Gambar 2. Persamaan regrasi linear vitamin C

Nilai IC50 ditentukan (Molyneux, 2004). Hasil persamaan


menggunakan persamaan regresi linear regrasi linear, diperoleh nilai IC50 ekstrak
yang diperoleh. Semakin kecil nilai IC50 kulit pisang raja dan vitamin C seperti
maka semakin besar aktivitas antioksidan pada Tabel 3.

Tabel 2. Nilai IC50 Ekstrak Kulit Pisang Raja dan Vitamin C

No. Sampel Nilai IC50 (mg/L)


1 Ekstrak kulit pisang raja 46,82
2 Vitamin C 24,49

Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai nilai IC50 100-150 mg/L, lemah apabila
IC50 dari ekstrak kulit pisang raja sebesar nilai IC50 antara 150-200 mg/L, dan sangat
46,82 ppm sedangakan nilai IC50 vitamin lemah bila nilai IC50 lebih dari 200 mg/L.
C jauh berbeda dengan ekstrak kulit Aktivitas antioksidan yang sangat
pisang raja yaitu sebesar 24,49 ppm. kuat karena kulit pisang raja banyak
Aktivitas antioksidan ekstrak kulit pisang mengandung senyawa bioaktif seperti
raja dan vitamin C sama-sama tergolong flavonoid. Senyawa flavonoid merupakan
sebagai antioksidan sangat kuat. Menurut metabolit sekunder yang tersebar pada
Molyneux (2004), suatu senyawa tumbuhan dan termasuk senyawa fenolik
antioksidan dikatakan sebagai sehingga cenderung mudah larut dalam
antioksidan yang sangat kuat apabila nilai pelarut polar (Nabavi et al., 2011).
IC50kurang dari 50 mg/L, kuat apabila Flavonoid bersifat antioksidan sehingga
nilai IC50 50-100 mg/L, sedang apabila

Jami’ah dkk/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1);2018 : 33-38


38

mampu meredam aktivitas radikal .go.id//index.php?


hidroksil (Sidana et al., 2013). option=com_content&task=view&i
d=118&Itemid=1, 20 Februari 2015.
KESIMPULAN
Karyadi E., 1997, Antioksidan: Resep
Berdasarkan penelitian
Awet Muda dan Umur Panjang
menunjukkan bahwa ekstrak kulit pisang
From Uji Aktivitas Antiradikal
Raja memiliki aktivitas antioksidan
dengan Metode DPPH dan
dengan nilai IC50 sebesar 46,82 ppm.
Penetapan Kadar Phenol Total
DAFTAR PUSTAKA
Ekstrak Daun Keladi Tikus (
Diennazola, R. 2008, Pengaruh Sekat
Thyponium divarcatum (Linn.)
dalam Kemasan Terhadap Simpan
Decne), Pharmacon, 6 (2): 51-56.
dan Mutu Buah Pisang Raja Bulu,
Nabavi S.F., et al. 2011, Antioxidant
Departemen Agronomi dan
Activity of Wild Medlar (Mespilus
Hortikultura Institut Pertanian
germanical) Fruits, Stem Bark and
Bogor Mutu Buah Pisang Raja Bulu
Leaf, African Journal of
Fessenden R.J., dan J.S. Fessenden , 1986,
Biotechnology, Vol. 10(2): 283-9
Kimia Organik Edisi Ketiga, Jilid I,
Molyneux, P. 2004, The Use of The Stable
Erlangga: Jakarta.
Free Radical Diphenylpicryl-hydrazyl
Halliwell, B. 2012, Free Radicals and
(DPPH) for Estimating Antioxidant
Antioxidant, Updating a Personal
Activity, Songklanakarin J. Sci.
View, Nitrion Review 70 : 257-265
Technol, 26(2) : 211-219
Hernani dan Raharjo, 2006, Tanaman
Singhal, M., and Purnima, R., 2013,
Berkhasiat Antioksidan, Penebar
Antioxidant activity, Total
Swadaya: Jakarta.
Flavonoid and Total Phenolic
Husni, I., 2009, Prespektif Industri
Content of Musa Acuminate Peel
Pisang Terpadu (Guna
Extracts, Global Journal of
Peningkatan Nilai Tambah
Pharmacology, 7 (2): 118-122.
Komoditas), Direktorat budidaya
Someya, S., Yoshiki, Y., and Okubo, K.,
Tanaman Buah Direktorat
2002, Antioxidant Compounds
Jenderal Hortikultura
from Bananas (Musa cavendish),
Departemen Pertanian,
Food Chemistry, 79 (3):351-354.
http://ditbuah.hortikultura.deptan

Jami’ah dkk/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1);2018 : 33-38


View publication stats

Anda mungkin juga menyukai