Anda di halaman 1dari 10

RSU GLADISH MEDICAL CENTER

LAPORAN HAIS BULAN AGUSTUS – OKTOBER 2018

RSU GLADISH MEDICAL CENTER

RSU GLADISH MEDICAL CENTER


Jln.A.Yani NO 36 Taman sari, Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran-Lampung
No.Telp/ Fax:(0721) 5620168 Call/SMS Center :085208681761-082306260375

i
E-mail: rsugladishmedicalcenter@gmail.com

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Maksud dan Tujuan.............................................................................. 1

C. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan................................................. 1

D. Pelaksanaan ................................................................................. 3

E. Tempat ................................................................................. 3

F. Sasaran ................................................................................. 3

G. Sumber Biaya ................................................................................. 3

BAB II DATA HASIL SURVAILANS INFEKSI..................................................... 4

A. Kejadian Infeksi Di RSU Gladish Medical Center…………………... 4

B. Data Hasil Survailans Infeksi Di RSU Gladish Medical Center

September 2018…............................................................................... 5

BAB III KESIMPULAN DAN PENUTUP

A. KESIMPULAN ................................................................................. 7

B. PENUTUP ................................................................................. 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit merupakan health care system yang di dalamnya terdapat sistem surveilans
sebagai upaya pencegahan dan pengendalian infeksi. Rumah sakit mempunyai peran
strategis dalam upaya mempercepat peningkatan kesehatan masyarakat di Indonesia,
karena rumah sakit merupakan fasilitas yang padat karya dan padat teknologi. Peran
strategis rumah sakit sangat diperlukan untuk menghadapi transisi epidemiologi yang
terjadi saat ini.
HAIs ( Health care assosiated infection) merupakan kejadian infeksi yang
didapatkan penderita setelah mendapat perawatan > 48 jam dan pasien tidak dalam masa
inkubasi. Kejadian HAIs banyak dihubungkan karena pemasangan alat. HAIs
diidentifikasi melalui kegiatan surveilans.
Pencegahan pengendalian infeksi di Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan merupakan suatu upaya kegiatan untuk meminimalkan atau mencegah
terjadinya infeksikepada pasien, pengunjung, karyawan RS,serta masyarakat sekitar
rumah sakit. Salah satuprogram dari pencegahan dan pengendalian infeksi RS adalah
kegiatan surveilans, disampingadanya kegiatan lain seperti pendidikan,
kewaspadaanisolasi serta kebijakan penggunaanantimikroba yang rasional. Kegiatan
surveilans infeksi di fasilitas pelayanan kesehatanmerupakan salah satu kegiatan yang
penting dan luas dalam program pengendalian infeksi,dan suatu hal yang harus dilakukan
untuk mencapai keberhasilan dari program PPI.Setiap RS dapat merencanakan dan
menetapkan jenis surveilans yang akan dilaksanakansesuai dengan kebutuhan dan kondisi
masing-masing RS. Untuk mendapatkan angka infeksiRS diperlukan suatu kegiatan
surveilans infeksi yang dilakukan oleh IPCLN /IPCN sebagai tugas utamanya.Hasil
kegiatan surveilan sini dapat digunakan sebagai data dasar laju infeksi di fasilitas
pelayanan kesehatan, untuk menentukan adanya kejadian luar biasa, sebagai tolak ukur
akreditasi RS.

B. Maksud dan Tujuan


:Mendapatkan data dasar Infeksi Rumah sakit selama 3 bulan
C. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Kegiatan Pokok
Menyelenggarakan surveilans dengan metode aktif target surveilans yaitu surveilans
di lakukan di ruang perawatan yang berisiko tinggi terjadi infeksi.

2. Rincian Kegiatan
a) Perencanaan surveilans
Terdiri dari identifikasi populasi, penilaian hasil pelayanan dan penetapan definisi
HAIs.

b) Pengumpulan data
Proses pengumpulan data didapatkan secara pasif atau aktif. Proses pengumpulan
data secara aktif adalah kegiatan yang secara aktif dilakukan oleh IPCN,IPCLN,
IPCO dan atau orang yang terlatih untuk mencari kasus HAIs dari berbagai
sumber untuk mengumpulkan informasi dan memutuskan apakah terjadi HAIs
atau tidak. Data penunjang bisa didapatkan dari hasil pemeriksaan laboratorium.
c) Tehnik pengumpulan data

1
Pengumpulan data denominator dan numerator dilakukan oleh IPCN yang
dibantu oleh IPCLN.Data denominator dikumpulkan setiap hari, yaitu jumlah
pasien,jumlah pemakaian alat-alat dan jumlah kasus operasi.Data numerator
dikumpulkan bila ada kasus baru infeksi seperti infeksi saluran kemih (ISK),
infeksi Daerah operasi(IDO).

d) Analisa data
Analisa data di mulai dari penghitungan data dan stratifikasi data. Data harus
dianalisa dengan cepat dan tepat, untuk mendapatkan informasi apakah ada
masalah infeksi, yang memerlukan penanggulangan atau investigasi lebih lanjut.
Interpretasi yang dibuat harus menunjukkan informasi tentang penyimpangan
yang terjadi dibandingkan angka infeksi apakah ada penyimpangan, dimana
terjadi kenaikkan atau penurunan yang cukup tajam. Perhatikan dan bandingkan
kecenderungan menurut jenis infeksi, ruang perawatan dan patogen penyebab
bila ada. Perlu dijelaskan sebab-sebab peningkatan atau penurunan angka
infeksi, jika ada data yang mendukung relevan dengan masalah yang dimaksud.

e) Cara perhitungan
Catat data secara manual atau komputerisasi sebagai data base. Tentukan
numerator dan denominator.

Angka Infeksi Phlebitis = Jumlah kasus phlebitis x 1000


Jumlah hari pemakaian alat intra vena perifer per
bulan

Angka Infeksi IDO = Jumlah kasus IDO x 100


Jumlah pasien SC per bulan

Angka Infeksi ISK = Jumlah kasus ISK x 1000


Jumlah hari pemakaian alat UC per bulan

Data Insiden Rate di analisa, apakah ada perubahan yang signifikan seperti
penurunan maupun peningkatan IRS yang cukup tajam atau signifikan, kemudian
dibandingkan dengan jumlah kasus dalam kurun waktu bulan yang
samapadatahun yang lalu. Jikaterjadiperubahan yang signifikan di cari faktor-
faktor penyebabnya mengapa hal tersebut terjadi. Bila ditemukan penyebab
dilanjutkan dengan alternative pemecahan masalahnya.Hasil analisa data
disajikan dalam bentuk table, diagram dan grafik.

3. Pelaporan
Laporan dibuat setiap triwulan. Laporan dilengkapi dengan rekomendasi tindak
lanjut bagi pihak terkait dengan peningkatan infeksi. Laporan sebaiknya dibuat
sistematik, tepat waktu, informative. Data dapat disajikan dalam berbagai bentuk,
yang penting mudah dianalisadan diinterpretasi. Penyajian data harus jelas,
sederhana, dapat dijelaskan dengan narasi singkat.

4. Desiminasi

2
Surveilans belumlah sempurna dilaksanakan apabila datanya belum didesiminasikan
kepada yang berkepentingan untuk melaksanakan pencegahan dan pengendalian
infeksi. Oleh sebab itu hasil surveilans angka infeksi harus disampaikan ke seluruh
anggota komite, direktur rumah sakit, ruangan atau unit terkait secara
berkesinambungan.Disampingitu juga perlu didesiminasikan kepada kepala
unitterkait dan penanggung jawab ruangan beserta stafnya berikut rekomendasinya.

D. Pelaksanaan
Pelaksanaan surveilans adalah setiap hari oleh IPCN dengan melakukan observasi,
pencatatan dan pendokumentasian.

E. Tempat
Tempat pelaksanaan surveilans yaitu ruangan yang berisiko tinggi terjadi infeksi sesuai
dengan metode aktif target surveilans yaitu ruangan :Unit Rawat Inap

F. Sasaran
Seluruh pasien yang dirawat di RSU Gladish Medical Center

G. Sumber Biyaya
Seluruh biaya pelaksanaan ditanggung oleh RSU Gladish Medical Center

3
BAB II
DATA HASIL SURVEILANS INFEKSI
RUMAH SAKIT UMUM GLADISH MEDICAL CENTER
AGUSTUS S/D OKTOBER 2018

A. Kejadian Infeksi Di Rumah Sakit Gladish Medical Center, Agustus 2018

No Unit Data Data Hasil Surveilans


Kejadian
1 IDO 0x 1000 =
0
ISK 0 x 1000 = 0
0
Phlebitis  Ditemukan sebanyak 3 kasus phlebitis
dari 63 pasien, dengan jumlah
pemasangan infuse per hari rawatyaiu 138
kali dalam 1 bulan.Rumus :
3 x 1000 = 21.7‰
Unit RawatInap
138
Dewasa
 Hal tersebut dikarenakan:
1. Masih rendahnya kepatuhan cuci
tangan petugas.
2. Banyak petugas yang melakukan
tekhnik aseptic belum sesuai prosedur.
3. Penggunaan APD petugas yang tidak
maksimal.

2 Phlebitis  Ditemukan sebanyak 1 kasus phlebitis


dari 17 pasien, dengan jumlah
pemasangan infuse per hari rawat yaiu 41
RawatInap Anak kali dalam 1 bulan.Rumus :
1 x 1000 = 24,4‰
41

3 Phlebitis 0x 1000 = 0
0
RawatInap ISK 0x 1000 = 0
Kebidanan 0
IDO 0x 100 = 0
0
4 phlebitis 0x 100 = 0
Perinatologi
0

B. DATA HASIL SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM GLADISH MEDICAL


CENTER SEPTEMBER 2018

4
No Unit Data Data HasilSurveilans
Kejadian
1 IDO 0x 1000 = 0
0
ISK 0 x 1000 = 0
0
Phlebitis  Ditemukan sebanyak 4 kasus phlebitis
dari 55 pasien, dengan jumlah
pemasangan infuse per hari rawat yaiu
122 kali dalam 1 bulan.Rumus :
Unit RawatInap 4 x 1000 = 32,8‰
Dewasa 122
 Hal tersebut dikarenakan:
4. Masih rendahnya kepatuhan cuci
tangan petugas.
5. Banyak petugas yang melakukan
tekhnik asepik belum sesuai prosedur.
6. Penggunaan APD petugas yang tidak
maksimal.

2 Phlebitis  Di temukan sebanyak 2 kasus phlebitis


dari 20 pasien, dengan jumlah
pemasangan infuse per hari rawat yaitu 51
kali dalam 1 bulan Rumus :
2x 1000 = 39,2‰
51
 Hal tersebut dikarenakan:
RawatInap Anak
1. Masih rendahnya kepatuhan cuci
tangan petugas.
2. Banyak petugas yang melakukan
tekhnik asepik belum sesuai prosedur.
3. Penggunaan APD petugas yang
tidak maksimal.

3 IDO 0x 1000 = 0
0
RawatInap ISK 0 x 1000 = 0
Kebidanan 0
Phlebitis 0x 1000 = 0
0
4 phlebitis 0x 1000 = 0
Perinatologi
0

C. DATA HASIL SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM GLADISH MEDICAL


CENTER OKTOBER 2018

5
No Unit Data Data Hasil Surveilans
Kejadian
1 IDO 0x 1000 =
0
Unit RawatInap ISK 0 x 1000 = 0
Dewasa 0
Phlebitis 0 x 1000 = 0
0
2 Phlebitis 0 x 1000 = 0
RawatInap Anak
0
3 Phlebitis 0x 1000 = 0
0
RawatInap ISK 0x 1000 = 0
Kebidanan 0
IDO 0x 100 = 0
0
4 phlebitis 0x 100 = 0
Perinatologi
0

GRAFIK PERKEMBANGAN DATA SURVEILANS DARI BULAN AGUSTUS S/D


OKTOBER 2018

Pada Bulan Agustus hasil surveilan ditemukan 23‰ terjadi plebitis di ruang rawap inap.,
Adapun hasil surveilans September 2018 di temukan Flebitis ≤ 20‰ di ruang rawat inap,
sedangkangkan di bulan oktober s/d tanggal 20 tidak ditemukan plebitis.

BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP

A. KESIMPULAN

6
Setelah dilakukan surveilans infeksi selama 3 buln berturut-turut bulan agustus s/d
oktober dapat disimpulkan bahwa kasus plebitis mengalami penurunan sedangkan
kasus IDO dan ISK di bulan agustus s/d oktober tidak ditemukan.

B. PENUTUP
Demikian laporan ini dibuat, semoga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk beberapa
kebijakan yang menyangkut PPIRS, dan dapat meningkatkan mutu pelayanan dan turut
berkontribusi untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan mandiri.

Taman sari, 20 Oktober 2018


IPCN

(Agus Setiawan, Amd.Kep)

Anda mungkin juga menyukai