JUDUL :
I. ABSTRAK :
Losses adalah kinerja Rayon malinau yang sangat disoroti, untuk menekan losses yang ada di PLN Rayon
Malinau ada beberapa cara yang diterapkan oleh PT PLN (Persero) Rayon Malinau khususnya losses non-
teknik diantaranya pembacaan kWh meter lebih akurat, pembukaan layanan multiguna JBST, P2TL,
Pemeliharaan meter (Ganti kWh meter macet, buram, dan kWh usia diatas 10 tahun)
PT PLN (Persero) Rayon Malinau merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan penyedia
listrik yang membawahi 2 ULD (ULD Pulau Sapi dan ULD Mansalong) dan satu kantor pelayanan (KTT)
dengan jumlah pelanggan ± 14. 473 plg dengan selisih kWh produksi dengan kWh penjualan secara
komulatif tahun 2015 sekitar 2.444.102 kWh (losses teknik dan non-teknik).
Selisih kWh ini dapat terjadi dari berbagai faktor khususnya pada lossis non-teknik yang dapat
mengakibatkan kehilangan kWh mulai dari kesalahan administrasi dalam pembacaan dan pencatatan kWh
Untuk menurunkan losses di rayon malinau maka kami melakukan pendekatan masalah berdasarkan data
dari hasil pembacaan kWh meter yang nantinya kami buatkan sebagai TO (Target Operasi) yang telah kami
pilah sebagai target eksekusi utama selain dari data tersebut ternyata ada beberapa kendala mengenai
pembacaan meter pelanggan diantaranya jumlah petugas baca yang sangat sedikit dan lokasi APP belum
diketahui sehingga selama 3 bulan awal berjalan pembacaan kWh tidak mencapai 100 %, sehingga kami
dari PT. PLN (persero) Rayon Malinau melakukan sampling setiap desa sekaligus melakukan titik gps lokasi
pelanggan sehingga nantinya semua petugas dapat mengetahui letak APP yang telah kita sampling.
PT PLN (Persero) Rayon Malinau dalam menekan losses non-teknik melakukan beberapa tahapan kegiatan
diantara:
1. Konsisten waktu pembacaan kWh meter, rute baca dan akurasi hasil baca meter sehingga rataan
pemakaian pelanggan tidak signifikan berbeda dengan asumsi apabila tanggal kalender sampai 31 hari
maka tanggal baca dilakukan pertanggal 26 (5 hari baca) dengan rute yang sama pada bulan
sebelumnya begitupun sebaliknya apabila tanggal kalender hanya 30 hari maka tangga baca adalah
Hasil pembacaan meter ini akan dievaluasi kembali dengan melihat kelainan-kelainan pemakaian kWh
pelanggan. Berikut grafik kelaianan yang merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi losses.
Dari tabel Tabel. 2 Hasil baca meter pelanggan Rayon Maliau dan Gambar 2. Grafik kelainan kita
dapat melihat bahwasanya selain dari jumlah baca yang sebelumnya belum dibaca karena mengenai
lokasi APP belum diketahui. Tetapi pada bulan September dapat dibaca 100% dan juga kita dapat
menganalisa losses di Rayon Malinau juga dipengaruhi adanya kWh meter stand tunggu (stand tunggu
angka sebenarnya/lebih tagih dan stand tunggu di karenakan APP macet) dan juga stand tumpuk dari
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH KALIMANTAN TIMUR DAN UTARA
AREA BERAU RAYON TANJUNG REDEP
KANTOR PELAYANAN TALISAYAN
sinilah kami melakukan eksekusi untuk kWh macet sendiri langsung kami lakukan penggantian kWh
meter dan dilakukan proses pendekatan ke pelanggan akan adanya tagihan susulan dikarenakan kW h
macet tersebut.
Keterangan TS 2015
2. Melakukan Pemeliharaan meter (kWh Buram, macet dan usia diatas 10 tahun).
Pemeliharaan meter merupakan suatu pekerjaan yang tak kalah pentingnya dalam menekan lossis non-
1. Menjamin bahwa kWh meter tetap berfungsi dengan baik untuk menyalurkan energi listrik dari pusat
listrik ke pelanggan.
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH KALIMANTAN TIMUR DAN UTARA
AREA BERAU RAYON TANJUNG REDEP
KANTOR PELAYANAN TALISAYAN
2. Menjamin bahwa energi listrik yang diterima pelanggan selalu berada dalam tingkat keandalan dan
3. Mendapatkan jaminan bahwa APP/peralatan listrik aman baik bagi petugas maupun pelanggan.
4. Menjaga kondisi peralatan atau sistem dengan baik sehingga kualitas kerja dapat dipertahankan.
Perlu kita ketahui bahwasanya pengaruh kWh buram, macet dan faktor usia kWh juga dapat
mempengaruhi losses sehingga PT. PLN (Persero) Rayon Malinau juga melakukan pemelihaaan APP
tujuan agar tingkat akurasi pengukuran alat yang terpasang di rumah pelanggan (APP) bekerja dengan
optimal dan juga memudahkan bagi petugas baca mater untuk melihat digit stand meter lebih jelas
selain pemeliharaan penggantian kwh PT. PLN (Persero) Rayon malinau khusus dibidang Transaksi
energi juga melakukan penggantian current tranformer (CT) yang berdasarkan hasil evaluasi mengenai
data pemakaian dan hasil pengukuran mengalami kejenuhan sehingga pengukuran sudah tidak akurat.
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH KALIMANTAN TIMUR DAN UTARA
AREA BERAU RAYON TANJUNG REDEP
KANTOR PELAYANAN TALISAYAN
JBST Merupakan layananan permintaan sambungan sementara yang diperuntukkan kepada pelanggan
yang memerlukan pelayanan khusus baik itu tegangan rendah menengah maupun tegangan tinggi.
Bagi pelanggan yang ingin melakukan peningkatan daya selama beberapa hari tIidak perlu lagi merasa
kesulitan apabila ingin melakukan multiguna dikarenakan PT. PLN (persero) Rayon Malinau melakukan
serangkaian kegiatan dengan melayani JBST walaupun hari libur (diluar Jam kerja). Dengan layanan ini
selain memudahkan pelanggan juga sangat membantu untuk menekan losses, kita dapat melihat grafik
Tujuan dari pelaksanaan P2TL ini adalah meminimalkan hilangnya energi listrik berupa kWh. Pada
prosesnya sebelum menjalankan P2TL petugas harus memahami tata cara melaksanakan P2TL mulai
dari penentuan target operasi yang akan kita periksa sampai kepada cara penyampaikan kepelanggan
sehingga meminimalisir adanya konflik antara petugas dan pelanggan. TO yang dimaksudkan disini
adalah Target Operasi terhadap pelanggan yang memiliki potensi kedapatan kelainan atau pelanggaran
yang tinggi, untuk itu perlu adanya pemantauan dan pemilahan target operasi agar pelaksanaan P2TL
menjadi tepat.
Berikut adalah proses pada suatu pelanggan untuk dijadikan Target Operasi pelaksanaan P2TL:
Petugas mendownload data DLPD dari AP2T. Setelah itu data yang telah didapatkan segera
a. Pemakaian Nol, yaitu pelanggan dengan riwayat tidak ada penambahan jumlah angka pada
stand kWh meter yang mengindikasikan adanya pencurian listrik, kWh meter yang rusak dan
rumah kosong.
b. Pemakaian kurang dari 40 jam nyala, yaitu pelanggan dengan pemakaian tenaga listrik yang
c. Pemakaian lebih dari 40 jam nyala, yaitu pelanggan dengan pemakaian tenaga listrik yang lebih
dari 40 jam pada 1 bulan yang mengindikasikan adanya penggunaan alat pembatas yang
2. Selain TO yang dapat diambil dari sistem, penting juga kita melakukan sampling setiap desa dengan
melihat potensi potensi calon pelanggan yang masih banyak belum terdaftar sebagai pelanggan
resmi PLN yang nantinya dapat memicu calon pelanggan atau oknum melakukan pelanggaran
pencurian listrik.
PT. PLN (persero) Rayon Malinau sendiri sangat antusias dalam menekan losses. Hal ini dapat kita
lihat besaran pendapatan kwh dari hasil P2TL Tahun 2015 yang mana pada bulan September 2015
PT. PLN (persero) Rayon Malinau bekerja sama antar bidang (Transaksi Energi, Jaringan, dan
Pelayanan Pelanggan) melakukan sampling di daerah yang jumlah calon pelanggan cukup banyak
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH KALIMANTAN TIMUR DAN UTARA
AREA BERAU RAYON TANJUNG REDEP
KANTOR PELAYANAN TALISAYAN
dan terbukti tingkat pelanggaran didaerah tersebut sangat banyak dengan kisaran 25 % dari jumlah
JML JML
NO BULAN KWH PLG
1 Mei 9914 2
2 Juli 4963 2
3 September 74633 18
4 Oktober 12394 4
5 November 56179 12
6 Desember 57.445 8
Grand Total 215.528 46
PENUTUP :
A. KESIMPULAN :
1. Perolehan kWh dapat tercapai sesuai target dengan konsistensi pembacaan kWh meter yang lebih
akurat dan termonitor sehingga persentasi pemakaian pelanggan tidak akan jauh berbeda dengan
3. Peningkatan mutu pelayanan JBST yang terkordinir sehingga menjadi lebih mudah bagi pelanggan
yang ingin melakukan penerangan sementara dengan kapasitas daya lebih besar.
4. Peningkatan jumlah pendapatan kWh P2TL secara signifikan setelah Bidang Transaksi Energi
terbentuk di PT. PLN (persero) Rayon Malinau tepatnya di bulan Maret Akhir. Hal ini dapat kita lihat
B. SARAN :
2. Perlu dilakukan penambahan peronil TE dikarena TE yang ada di Rayon tersebut masih 2 orang.
3. Perlu penambahan GPS manual dikarenakan PT. PLN (persero) Malinau memiliki beberapa daerah
yang tidak ada akses internet sehingga aplikasi yang digunakan tidak dapat dimaksimalkan.
4. Pentingnya pembuatan TO Dari awal sehingga lebih memudahkan untuk memilah TO yang akan