Makalah Waskem Kelompok
Makalah Waskem Kelompok
WAWASAN KEMARITIMAN
OLEH
HARIANTO (M1A118031)
JURUSAN KEHUTANAN
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim.
Muhammad SAW, juga untuk para keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai
baik materi maupun bahasanya, maka penyusun mengharapkan saran dan kritik
yang membangun untuk perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak yang menjadikan makalah ini sebagai
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
sekitar 17.500 km2 ekosistem terumbu karang yang beragam jenisnya. Tersebar
diseluruh perairan pesisir yang jernih, hangat, beroksigen serta bebas dari
sedimentasi. Sehingga Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat terumbu karang
di dunia.
karang cukup tinggi seperti Nusa Penida (Bali), Komodo (NTT), Bunaken (Sulut),
karang Indonesia justru terancam rusak akibat berbagai faktor yakni faktor alam
seperti perubahan iklim dan faktor pemanfaatan sumberdaya yang tidak terkontrol
oleh manusia. Saat ini 22% terumbu karang di wilayah Indonesia bagian timur
mengalami rusak, sedangkan di bagian barat kerusakannya lebih parah lagi yaitu
sebesar 71% ( Dahuri, 1999). Sedangkan menurut P2O LIPI, 2006 dalam Muzaki
ekosistem terumbu karang terus mengalami kerusakan dari 10% menjadi 50%.
menjaga ekosistem yang telah dianugerahkan kepada kita karena dampak dari
kerusakan terumbu karang bukan hanya akan berpengaruh pada sektor perikanan
saja tetapi akan saling terkait berdampak pada sektor lainnya juga.
Laut adalah wilayah unik karena di laut tidak ada status kepemilikan
pribadi, laut merupakan lahan milik bersama atau milik umum (common property)
Terumbu karang berasal dalam bahasa inggris adalah coral reefs reefs atau
terumbu merupakan sekumpulan struktur keras dan padat yang berada didalam
perairan. Sedangkan coral atau karang merupaka salah satu organisme laut tidak
kapur dari air laut dan mengendapkannya membentuk timbunan kapur yang padat
(http://dict.die.net/reef/).
yang tersebar luas diseluruh dunia. Perbedaaan utama karang hermatipik dan
binatang karang dan melaksanakan fotosintesis. Hasil samping dari aktivitas ini
Umumnya jenis karang ini hidup diperairan pantai/laut yang tidak terlalu dalam
itu untuk hidup binatang karang membutuhkan suhu air yang hangat berkisar
bahwa ekosistem terumbu karang adalah unik karena umunya hanya terdapat
pemandan global yang melanda perairan troipis di tahun 1998 telah menyebabkan
mencapai 90-95%. McCook (1999) menjelaskan bahwa curah hujan yang tinggi
dan aliran material dari daratan (mainland run off) dapat membunuh terumbu
karang melalui peningkatan penigkatan sedimen dan penurunan salinitas air laut.
(folius coral), dan karang menjalar (encrusting coral) (Coremap II, 2007 dalam
Kasim, 2011).
Moberg dan Folke (1999) dalam Cesar (2000) menyatakan bahwa fungsi
ekosistem terumbu karang yang mengacu kepada habitat, biologis atau proses
yang terkait dengan sumberdaya pulih seperti bahan pangan yaitu ikan, dan
tambang sepeerti pasir karang. Sedangkan untuk jasa dari ekosistem terumbu
karang dibedakan :
5) Jasa sosisal dan budaya sebagai nilai keindahan, rekreasi dan permainan.
beraneka ragam. Dengan suhu peraian 21-29o terumbu karang tumbuh subur
diperairan negara kita. Secara ekologis terumbu karang berfungsi sebagai suatu
berlangsung didalamnya.
memprihatinkan, dari luas terumbu karang yang dimiliki seluruhnya hanya 5,56%
1) Faktor alam antara lain pemanasan global, el-nino, tsunami dan letusan
gunung berapi.
adalah terumbu karang bisa menjadi pendukung besarnya hasil yang dapat
panena ikan, kerang dan kepiting dari terumbu karang lestari diseluruh dunia
dapat mencapai 9 juta ton atau sekurangnya 12& dari jumlah tangkapan perikanan
Potensi panen lestari ikan karang di perairan laut Indonesia diduga sebesar
perikanan, terumbu karang memiliki nilai ekonomi dari sektor jasa pariwisata.
Keindahan terumbu karang Indonesia menarik jutaan turis domestik dan asing
untuk datang ke Indonesia. Nilai ekonomis wisata bahari ini sangat tinggi karena
dan restoran.
2.2.3. Dimensi sosial
pesisir dan lautan. Seiring dengan peningkatan jumlah masyarakat pesisir maka
sering bersifat open acces. Hal ini yang membuat sulitnya menjaga kelestarian
sumberdaya yang secara ekologis rentan atau dengan cara-cara yang tidak ramah
lingkungan.
sumberdaya alam tidak lagi mengikuti syariat serta kearifan kearifan budaya.
kelestarian lingkungan.
2.2.4. Dimensi kelembagaan
Laju degradasi terumbu karang akan terus terjadi apabila tidak ada upaya
melibatkan seluruh instansi yang terkait yang terkait dalam pengelolaan terumbu
melibatkan hampir seluruh komponen masyarakat dari tingkat bawah (grass root)
terdapat diwilayahnya dalam hal ini sumberdaya terumbu karang semakin besar
karena didukung oleh UU No. 2 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Tetapi
karang, termasuk dalam hal ini dukungan dari tokoh-tokoh agama, tokoh
masyarakat, keluarga nelayan serta seluruh masyarakat pesisir untuk selalu
3.1 Kesimpulan
3.2. Saran
Agar laju degradasi terumbu karang dapat dihentikan maka diperlukan peran