PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian bioremediasi?
2. Apakah tujuan dari bioremediasi?
3. Bagaimana proses bioremediasi dalam pengelolaan limbah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu bioremediasi
2. Untuk mengetahui tujuan dilakukan bioremediasi
3. Untuk mengetahui proses dari bioremediasi dalam pengelolaan limbah cair
maupun padat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bioremediasi
Bioremediasi berasal dari dua kata yaitu bio dan remediasi yang dapat
diartikan sebagai proses dalam menyelesaikan masalah. Menurut Munir
(2006), bioremediasimerupakan pengembangan dari bidang bioteknologi
lingkungan dengan memanfaatkan proses biologi dalam mengendalikan
pencemaran. Menurut Sunarko (2001),bioremediasi mempunyai potensi untuk
menjadi salah satu teknologi lingkungan yang bersih, alami, dan paling murah
untuk mengantisipasi masalah-masalah lingkungan.
Menurut Ciroreksoko(1996), bioremediasi diartikan sebagai proses
pendegradasian bahan organik berbahaya secara biologis menjadi senyawa lain
seperti karbondioksida (CO2), metan, dan air. Sedangkan menurut Craword
(1996), bioremediasi merujuk pada penggunaan secara produktif proses
biodegradatif untuk menghilangkan atau mendetoksi polutan (biasanya
kontaminan tanah, air dan sedimen) yang mencemari lingkungan dan
mengancam kesehatan masyarakat.
Jadi bioremediasi adalah salah satu teknologi alternatif untuk mengatasi
masalah lingkungan dengan memanfaatkan bantuan mikroorganisme.
Mikroorganisme yang dimaksud adalah khamir, fungi (mycoremediasi), yeast,
alga dan bakteri yang berfungsi sebagai agen bioremediator. Selain dengan
memanfaatkan mikroorganisme, bioremediasi juga dapat pula memanfaatkan
tanaman air. Tanaman air memiliki kemampuan secara umum untuk
menetralisir komponen-komponen tertentu di dalam perairan dan sangat
bermanfaat dalam proses pengolahan limbah cair ( misalnya menyingkirkan
kelebihan nutrien, logam dan bakteri patogen). Penggunaan tumbuhan ini biasa
dikenal dengan istilah fitoremediasi.
Bioremediasi juga dapat dikatakan sebagai proses penguraian limbah
organik/anorganik polutan secara biologi dalam kondisi terkendali.
B. Tujuan Bioremediasi
Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar
menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan
air) ataudengan kata lain mengontrol, mereduksi atau bahkan mereduksi bahan
pencemar dari lingkungan.
Air dari rumah tangga yang masuk ke dalam saluran air dipompa
menuju fasilitas pengolahan di mana feses dan produk kertas dibuang ke
tanah dan disaring menjadi partikel yang lebih kecil sehingga dihasilkan
material berlumpur yang disebut sludge. Sedangkan air yang mengalir
keluar disebut effluent yang digunakan untuk aerasi tangki karena bakteri
aerobik dan mikroba lain akan mengkoksidasi bahan organik yang
terdapat effluent.
Di dalam tangki ini, air disemprotkan di atas batu atau plastik
yang ditutupi dengan biofilm mikroba pendegradasi sampah yang secara
aktif mendegradasi bahan organik dalam air. Effluent dialirkan
melalui system sludge dengan menggunakan tangki yang mengandung
sejumlah besar mikroba pendegradasi sampah yang tumbuh pada
lingkungan yang dikontrol. Effluent didesinfeksi dengan klorin sebelum air
dialirkan ke sungai atau laut. Sludge dialirkan ke dalam tangki pengolah
anaerob yang mengandung bakteri anaerob yang akan
mendegradasi sludge. Bakteri ini menghasilkan gas karbon dioksida dan
metana. Gas metana yang dihasilkan ini sering dikumpulkan dan
digunakan sebagai bahan bakar untuk menjalankan peralatan pada
pengolahan sampah dengan menggunakan tanaman. Cacing-cacing kecil
yang sering muncul pada sludge, juga membantu
menghancurkan sludge menjadi partikel-partikel kecil. Sludge ini
kemudian dikeringkan dan dapat digunakan sebagai lahan pertanian atau
pupuk.
b. Groundwater Clean-Up
Biasanya terjadi adalah tumpahan gasolin, dimana tumpahan
tersebut mencemari air dalam tanah. Hal ini dapat ditangani dengan
mengkombinasikan antara bioremidiasi ex situ (bagian atas permukaan
tanah) dan bioremidiasi in-situ (di dalam tanah).
1. 1. B
ioremidiasi e x situ.
Minyak dan gas
dipompa keluar
ke
permukaan tanah menggunakan bioreaktor à dalam bioreaktor terdapat
bakteri yang tumbuh pada biofilm à bakteri ini mendegradasi polutan
à pupuk/ nutrien dan oksigen ditambahkan pada bioreaktor
2. Bioremidiasi in-situ.
Air bersih hasil dari
bioreaktor yang
terdiri atas pupuk,
bakteri dan oksigen à
dikembalikan lagi di dalam tanah (sebagai air tanah).