Anda di halaman 1dari 10

Nyeri Lutut Akibat Bermasalah Dibagian Tulang Otot dan Sendi

Taridha Vania Christy Emmanuella Sibarani – 102013409

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara no.6, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11510

chokyuri219@gmail.com

ABSTRAK
Secara normal Os femur os tibia dan os fibula dipersatukan dalam articulatio genus,
melalui ligamen-ligamen. Jika mengalami nyeri pada lutut maka ada kejadian patologis, baik
secara makroskopis maupun mikroskopis. Selain itu mekanisme kontraksi dan relaksasi juga
menjadi terpengaruh karena yang menggerakan bagian-bagian diatas adalah kontraksi dan
relaksasi otot. Osteoartritis merupakan suatu penyakit sendi yang mengalami perubahan pada
membran sinovial, serta hipertrofi tulang pada tepinya. Osteoartritis merupakan penyakit
reumatik,disebabkan oleh karena beban yang berlebih dalam jangka waktu lama yang diterima
oleh sendi lutut. Sehingga terjadi kerusakan pada struktur rawan sendi yang menjadi bantalan .

Kata kunci: Tulang penyusun lutut, cairan synovial, osteroartritis, mekanisme kerja otot.

ABSTRACT

Normally Os os femur tibia and fibula os united in articulatio genus, through ligaments.
Joints are powered by the flexor muscles and extensor. If you experience pain in the knee no
pathological events section, both macroscopically and microscopically. In addition, the
mechanism of contraction and relaxation also be affected because of the moving parts of the
above is the contraction and relaxation of muscles. Osteoarthritis is a degenerative joint disease
that mainly occurs in people with advanced age and is characterized by degeneration of
articulation, changes in the synovial membrane and bone hypertrophy in tepinya. Osteoartritis a
rheumatic disease, one of which is caused by the excessive burden in the long term which is
acceptable the knee joint. Resulting in damage to the structure of the cartilage that cushions.

Key words: Constituent knee bone, synovial fluid, osteoarthritis, muscle working mechanism.
1|Page
PENDAHULUAN
Sakit dan nyeri pada lutut merupakan permasalahan biasa yang sering dialami
banyak orang. Dari yang muda sampai yang tua pasti pernah merasakan sakit di lutut. Entah dari
yang hanya nyeri biasa sampai sakit yang luar biasa. Tapi dapat dipastikan, hampir semua orang
tua pernah mengalami nyeri lutut. Hal itu dikarenakan lutut merupakan salah satu sendi utama pe
mikul berat badan dan banyak mengalami keausan dan regangan pada setiap orang dengan
tingkat aktivitas sedang. Tetapi resiko aus dan cedera semakin besar; bila pekerjaan
seseorang banyak melibatkan sendi lutut seperti banyak berjongkok.
Secara singkat lutut terdiri dari tulang, kapsul, rawan sendi, ligament, otot dan syaraf.
Semua bagian ini bekerja untuk menghasilkan gerakan lutut yang sempurna. Biasanya pada usia
muda nyeri lutut dikarenakan pertumbuhan lutut yang kurang sempurna.Sedangkan pada orang
dewasa nyeri lutut bisa karena trauma seperti terjatuh atau keseleo. Pada usia ini pun perlu
diwaspadai nyeri karena kelainan di luar lutut. Seperti otot yang lemah, cedera ligament lutut
ataupun penyakit degenerative pada lutut karena kerusakantulang rawan sendi. Maka dari itu,
penulis akan membahas tentang otot dan tulang di daerah sekitar lutut sesuai dengan skenario.

Tulang pada Lutut


Ilmu yang mempelajari system pertulangan ini adalah osteologi. Pada manusiaterdapat
206 tulang yang dibagi menjadi ossa axiales (80 ossa) dan ossa appendiculares (126ossa).
Sususan tulang yang membentuk rangka keras dinamakan skeleton. Skeleton mempunyai
beberapa fungsi diantaranya sebagai penegak, dan pemberi bentuk tubuh, pelindung organ-
organ tubuh yang lunak, tempat melekatnya otot-otot rangka, tempat pembentukan sel-
sel darah dan alat gerak pasif.

Pertulangan dibagi menjadi bagian extremitas atas/superior dan extremitas


bawah/inferior. Sesuai dengan skenario, maka yang akan lebih dibahas adalah bagian
extremitasinferior. Tulang extremitas inferior dinamakan ossa membri inferior libera. Tulang
ini berfungsi untuk menerima seluruh berat tubuh, selain itu tulang extremitas inferior ini lebih
tebal dan kuat daripada extremitas superior. Extremitas inferior dibagi menjadi tiga region yaitu
femur (os femur), cruris (os tibia dan fibula), dan pedis (ossa tarsalia, ossa metatarsalia dan ossa
phalanges). Tulang lutut ( patella) berbentuk segitiga dan tebal yang akan bersendi
dengantulang paha(femur) dan berfungsi untuk membungkus dan melindungi sendi lutut.1

2|Page
Tulang yang menyusun persendian lutut adalah os femur distal, os tibia proksimal, os
fibula dan os patella.

Gambar 1. Tulang penyusun lutut

Hubungan-hubungan antar tulang tersebut membentuk suatu sendi yaitu: antara os femur
danos patella disebut articulation patella femorale, hubungan antar os tibia dan os femur disebut
articulation tibia femorale. Yang secara keseluruhan dapat disebut sendi lutut.

Struktur Tulang
Tulang terbagi atas tulang keras dan tulang rawan. Tulang rawan terbagi menjadi
tiga jenis yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastis dan tulang rawan fibrosa. Sedangkantula
ng keras merupakan bentuk jaringan ikat yang kejur dan membentuk sebagian besar kerangka
vertebrata yang lebih tinggi. Struktur tulang dibagi menjadi mikro dan makro.Mikro akan
membahas tentang komponen-komponen tulang. Dan makro akan membahastentang tendon.

1. Mikro (Komponen Tulang)


Tulang, seperti jaringan ikat lainnya, terdiri atas serat, substansi dasar dan sel-seltulang
atau osteon yang tersimpan di dalam matriks, matriksnya terdiri dari zat perekat kolagen dan
endapan garam-garam mineral terutama garam kalsium (kapur), namun berbeda dari yang

3|Page
lain, komponen ekstraselnya mengapur, menjadi substansi keras yang cocok untuk fungsi
penyokong dan pelindung kerangka.
Tulang berasal dari embrionic hyaline cartilage yang mana melalui proses osteogenesis
menjadi tulang. Proses ini dilakukan oleh sel-sel yangdisebut osteoblast. Proses mengerasnya
tulang akibat penimbunan garam kalsium.Dengan mata telanjang atau lup, dapat dibedakan
dua bentuk tulang yaitu tulangspongiosa dan tulang kompakta. Tulang kompakta tampak
sebagai massa utuh padat denganruang-ruang kecil yang hanya tampak dengan mikroskop.
Kedua bentuk tulang saling berhubungan namun tidak ada batas yang jelas diantara ke
dua tipe ini.Komponen tulang keras terbagi tiga yaitu:
a. Sel :Fibroblast (osteoblast dan kondrosit) menghasilkan kolagen danglikosaminoglikan.
Mast Cell untuk membuat dan menyimpan heparin.
b. Serat :Elastin dan kolagen. Kolagen merupakan 90% dari bagian organicmatriks tulang.
Serat-seratnya berdiameter 50-70nm dan memiliki gurat silangkhas 67nm. Kolagen
tulang memiliki lebih banyak hubungan silangintermolekuler.
c. Matriks : unsure organiknya kira-kira 35% yang sebagian besar terdiri darikolagen tipe I
dan zat anorganik sebesar 65% dari berat tulang.
Jumlah kondroitin sulfat juga lebih sedikit dibanding tulang rawan. Matriksnya bersifat
asidofil. Tersusun dalam lapisan yang konsentris disebut lamel. Lamel terbentuk akibat
perlekatan matriks yang ritmik.

2. Makro (Tendon)
Tendon adalah sekumpulan jaringan fibrosa padat yang merupakan perpanjangan
dari pembungkus otot dan membentuk ujung otot yang mengikatkannya pada tulang. Tendon
ini dibatasi oleh membrane synovial yang berfungsi untuk memberikan pelican
agar pergerakan tendon menjadi mudah. Sebagian besar otot kedua ujungnya melekat pada
tulang. Beberapa melekat pada struktur lain. Seperti pada tulang rawan atau kulit.3

Seluruh sendi lutut ditutupi oleh ketebalan, yaitu jaringan fibrous pada kapsul. Kapsul ini
terdiri dari lapisan (sinovium) yang memproduksi cairan untuk melumasi sendi dan mengurangi
gesekan serta melicinkan. Lapisan kapsul paling luar terdiri dari retinaculum ekstensoris, yang
dibentuk oleh tendon berbentuk lembaran-lembaran yang meneruskan otot quadriceps ke tulang
tibia pada sisi yang lain dari patella. Jaringan fibrous ini berbentuk tebal, berupa pita yang kuat

4|Page
atau struktur seperti untaian, yang dikenal sebagai ligament, yang menstabilisasi patella dan
membantuk mencegah gerakan abnormal.

Otot dan ligament harus bekerja bersama dalam keseimbangan untuk memelihara gerakan
patella yang normal ketika lutut bergerak fleksi dan ekstensi. Jika kekuatan otot tidak seimbang
atau terdapat kerobekan pada ligament atau retinakulum, patella bisa mengalami dislokasi atau
meleset dan bergerak abnormal. Tendon patella merupakan perpanjangan dari mekanisme
ekstensor dan menghubungakn patella pada ujung atas tulang tibia. Bantalan lemak yang berada
di bawah tendon patella membantu mengurangi gesekan antara patella dengan tibia.

 Regio Genu

Sendi lutut merupakan persendian yang paling besar pada tubuh manusia. Sendi ini
terletak pada kaki yaitu antara tungkai atas dan tungkai bawah. Pada dasarnya sendi lutut ini
terdiri dari dua articulatio condylaris diantara condylus femoris medialis dan lateralis dan
condylus tibiae yang terkait dan sebuah sendi pelana , diantara patella dan fascies patellaris
femoris. Di depan regio genus anterior membentang dari pinggir bawah regio femoris
anterior ke tuberositas tibiae. Regio genus posterior terletak di dorsalis. bagian tengah regio ini
juga disebut fossa poplitea.4-5
Sendi lutut merupakan bagian dari extremitas inferior yang menghubungkan tungkai atas
(paha) dengan tungkai bawah. Fungsi dari sendi lutut ini adalah untuk mengatur pergerakan dari
kaki. Dan untuk menggerakkan kaki ini juga diperlukan antara lain :
 Otot- otot yang membantu menggerakkan sendi
 Capsul sendi yang berfungsi untuk melindungi bagian tulang yang bersendi supaya jangan
lepas bila bergerak
 Adanya permukaan tulang yang dengan bentuk tertentu yang mengatur luasnya gerakan.
 Adanya cairan dalam rongga sendi yang berfungsi untuk mengurangi gesekan antara tulang
pada permukaan sendi.
 Ligamentum-ligamentum yang ada di sekitar sendi lutut yang merupakan penghubung kedua
buah tulang yang bersendi sehingga tulang menjadi kuat untuk melakukan gerakan-gerakan
tubuh.

5|Page
Sendi lutut ini termasuk dalam jenis sendi engsel , yaitu pergerakan dua condylus femoris
diatas condylus tibiae. Gerakan yang dapat dilakukan oleh sendi ini yaitu gerakan fleksi ,
ekstensi dan sedikit rotatio. Jika terjadi gerakan yang melebihi kapasitas sendi maka akan dapat
menimbulkan cedera yang antara lain terjadi robekan pada capsul dan ligamentum di sekitar
sendi.6-7

 Cairan sinovial
Permukaan tulang yang saling bersentuhan satu sama lain dilindungi oleh kartilago
artikular dan terendam dalam cairan sinovial, atau pelumas sendi. Dalam kondisi normal, yaitu
sendi yang sehat, kartilago artikular tampak licin, dan cairan sinovial semurni air dari mata air.
Sel-sel yang disebut kondrosit dalam kartilago artikula berfungsi memperbaiki dan meregenerasi
kartilago yang sudah terkikis. Glukosamin disintesis dalam tubuh dari glukosa, merupakan unsur
dasar penting yang mendukung kondrosit dalam memeperbaiki dan memengaruhi kecepatan
perusakan kartilago.
Keseimbangan tubuh menyebabkan pergantian cairan lama dengan cairan baru. Namun,
ketika sendi menjadi rusak karena cedera atau radang, produksi cairan sinovial akan berkurang
dan menyebabkan bengkak yang sangat menyakitkan. Seiring..jalannya waktu dan pertambahan
usia, kita memproduksi lebih sedikit cairan sinovial, dan kartilgo menjadi lebih mudah rusak.
Perusakan kartilago dan penurunan produksi cairan sinovial dapat memicu gesekan antartulang
yang menyebabkan rasa ngilu karena penyerap guncangan semakin berkurang.

Gambar 2. Cairan Sinovial pada Lutut

6|Page
 Osteoartritis
Suatu penyakit sendi degeneratif yang terutama terjadi pada orang dengan usia lanjut dan
ditandai oleh degenerasi artikulasi, perubahan pada membran sinovial, serta hipertrofi tulang
pada tepinya.Osteoartritis merupakan penyakit reumatik, salah satunya disebabkan oleh karena
beban yang berlebih dalam jangka waktu lama yang diterima oleh sendi lutut. Sehingga terjadi
kerusakan pada struktur rawan sendi yang menjadi bantalan.2
Bantalan tersebut berguna untuk menghindari gesekan antara dua tulang yang
membentuk persendian, yaitu tulang paha dan tulang tibia. Oleh karena beban yang berlebih itu
akan menyebabkan penipisan tulang rawan dan selanjut akan terjadi robekan pada permukaan.
Hilang fungsi rawan sendi ini akan mengakibatkan nyeri pada sendi lutut.

Gambar 3. Osteroarthritis

Jenis Otot Pada Lutut


Otot dibagi kedalam tiga kelompok, dengan fungsi utama untuk kontraksi dan
menghasilkan pergerakan sebagian atau seluruh tubuh. Kelompok otot terdiri dari otot lurik,otot
polos dan otot jantung. Otot yang terdapat pada ekstrimitas bawah ini termasuk otot skelet atau
otot lurik. Otot ini dipengaruhi kesadaran, dapat dikendalikan oleh keinginan kita,reaksi terhadap
rangsang cepat namun mudah lelah.

7|Page
Otot rangka ini bila terjadi kerusakan sedikit bisa ada perbaikan, tapi bila kerusakan
banyak maka akan menjadi jaringan parut/fibrosis. Otot lurik diliputi oleh kapsul jaringan ikat.
Lapisan jaringan ikat (serat-serat kolagen)yang membungkus otot disebut fasia otot atau episium.
Otot ini terdiri dari berkas-berkas selotot kecil (fasikulus) yang dibungkus jaringan ikat yang
disebut perimisium. Sel otot ini dilapisi jaringan otot yang disebut endomisium. Otot rangka
merupakan otot yang mempunyai variasi ukuran dan bentuk dari panjang, tipis, sampai lebar dan
datar

Mekanisme Kerja Otot


Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan
yangrelatif dari filamen-filamen aktin dan miosin. Pada otot lurik aktin dan miosin
yangmempunyai daya berkerut membentuk aktomiosin., sebaliknya bila aktin menjauhi
miosinmakan otot akan relaksasi. Mekanisme kerja otot terbagi menjadi dua yaitu kontraksi dan
relaksasi.

 Kontraksi

Kontraksi otot merupakan keadaan dimana otot memendek maksimal, keadaan inidisebut
tonus, kemudian relaksasi. Namun, seringkali rangsangan tertentumenyebabkan keadaan tonus
tidak diikuti relaksasi, keadaan ini disebut tetanus(kejang). Otot berkontraksi jika ada rangsang.
Sebab terjadinya kontraksi adalahsebagai berikut. Asetilkolin yang diproduksi oleh bagian ujung
serabut saraf akanmembebaskan ion kalsium (Ca2++) yang berada di antara sel otot. Kemudian
ion kalsium ini masuk kedalam otot mengangkut troponin dan tropomiosin ke aktin, sehingga
posisi aktin berubah mempengaruhi filament penghubung. Aktin tertarik mendekati miosin,
sehingga aktin dan miosin bertempelan membentuk aktomiosin.Akibatnya benang (sel) menjadi
pendek. Pada keadaan inilah otot sedang berkontraksi.8

Energi untuk kontraksi otot berasal dari penguraian molekul ATP, yaitu sebagai berikut:
ATP  ADP + P + energi
ADP AMP + P + energy

8|Page
 Relaksasi
Relaksasi merupakan proses aerob dimana otot kembali memanjang. Mekanismerelaksasi
pada otot mirip dengan proses repolarisasi pada sel saraf. Relaksasi diawali dengan penurunan
permeabilitas membrane sarkolema, retikulum sarkoplasma dan tubulus transversus terhadap
kalsium. Hal ini menyebabkan pemasukan kalsium ke sarkoplasma terhenti. Proses tersebut
dilanjutkan dengan pengaktifan pompa kalsium,yang akan meningkatkan pemompaan kalsium
dari sakroplasma ke tempat penyimpanannya di dalam retikulum sakroplasma dan tubulus
transversus.Setelah pompa kalsium bekerja, jumlah kalsium dalam sarkoplasma turun secara sign
ifikansehingga troponin-C tidak lagi berikatan dengan kalsium. Dengan demikian,konformasi
dan posisi troponin serta posisi aktin akan menjauhi miosin maka ototakan relaksasi.

KESIMPULAN
Secara normal Os femur os tibia dan os fibula dipersatukan dalam articulatio genus,
melalui ligamen-ligamen. Persendian tersebut digerakan oleh otot-otot fleksor dan ekstensor.
Jika mengalami nyeri pada lutut maka ada kejadian patologis dibagian-bagian yang disebutkan
diatas, baik secara makroskopis maupun mikroskopis. Selain itu mekanisme kontraksi dan
relaksasi juga menjadi terpengaruh karena yang menggerakkab bagian-bagian diatas adalah
kontraksi dan relaksasi otot. Osteoartritis merupakan suatu penyakit sendi degeneratif yang
terutama terjadi pada orang dengan usia lanjut dan ditandai oleh degenerasi artikulasi, perubahan
pada membran sinovial, serta hipertrofi tulang pada tepinya.Osteoartritis merupakan penyakit
reumatik, salah satunya disebabkan oleh karena beban yang berlebih dalam jangka waktu lama
yang diterima oleh sendi lutut. Sehingga terjadi kerusakan pada struktur rawan sendi yang
menjadi bantalan .
Bantalan tersebut berguna untuk menghindari gesekan antara dua tulang yang
membentuk persendian, yaitu tulang paha dan tulang tibia. Oleh karena beban yang berlebih itu
akan menyebabkan penipisan tulang rawan dan selanjut akan terjadi robekan pada permukaan.
Hilang fungsi rawan sendi ini akan mengakibatkan nyeri pada sendi lutut.

9|Page
DAFTAR PUSTAKA

1. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. 12th ed.Jakarta:Penerbit Buku KedokteranEGC;


2002.
2. Brashers Valentina. 2008. Aplikasi klinis patofiologi pemeriksaan dan menejemen. (edisi 1).
Jakarta : EGC.
3. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern untuk perawat. 2nd ed. Jakarta: EGC; 2002.
4. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama
; 2009.
5. Suratun, Heryanti, Manurung S, Raenah E. Klien gangguan system musculoskeletal.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008.
6. Seeley, Stephen, Tate. Anatomy and physiology, international edition. 2010. 6thed. New
York: Mc Graw Hill
7. Sugiarto, Bertha. Fisiologi dan anatomi modern untuk keperawatan. 2003. (edisi 2).
Jakarta : EGC
8. Werner K. Sistem lokomotor muskoloskeletal dan topografi. Jakarta: Hipokrates, 2007.

10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai