Anda di halaman 1dari 4

A.

KONSEP DDST
1. Pengertian
Menurut Soetjiningsih (2014), DDST adalah salah satu metode skrining terhadap
kelainan perkembangan anak, test ini bukanlah tes diagnostik atau test IQ.
Fungsinya digunakan untuk menafsirkan personal sosial, motorik halus, bahasa dan
motorik kasar pada anak mulai umur 1 bulan – 6 tahun.
Tugasnya perkembangan disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur
dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yang meliputi :
a. Personal Sosial (Perilaku Sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi, dan
berinteraksi dengan lingkungan.
b. Motorik Halus
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,
melakukan gerakan yang melibatkan bagian – bagian tertentu dan dilakukan
otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
c. Bahasa
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah
berbicara spontan.
d. Gross Motor (Motorik Kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

Adapun tugas perkembangan yang harus dicapai pada bayi umur 9 bulan menurut
Denver antara lain :
a. Personal Sosial
 Tersenyum spontan.
 Membalas senyuman.
 Menatap muka.
b. Motorik Halus
 Dapat mengambil benda.
 Melihat menarik-narik.
 Dapat memegang kerincian.
 Mengikuti 180.
 Kedua tangan didekapkan.
 Mengikuti sampai garis tengah.
 Gerakan-gerakan yang sama.
c. Bahasa
 Berteriak
 Tertawa
 Bersuara dan bukan menangis.
 Bereaksi terhadap bel.
d. Motorik Kasar
 Membalik pada tengkurap.
 Tengkurap dan dada ditahan kedua tangan.
 Duduk kepala tegak.


 Tengkurap kepala diangkat

2. Alat Yang Diperlukan


 Alat peraga : benang wol merah : kismis / manik – manik : kubus warna
merah, kuning, hijau, biru : permainan anak, botol kecil : bola tenis : bel
kecil ; kertas dan pensil.
 Lembar formulir DDST
 Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan test
dan penilaian.

3. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap :


a. Tahap Pertama
Secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia :
a) 3 – 6 bulan
b) 9 – 12 bulan
c) 18 – 24 bulan
d) 3 tahun
e) 4 tahun
f) 5 tahun
b.Tahap Kedua
Dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada
tahap – tahap 5 kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik lengkap.

2. Penilaian
Dari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang bagaimana melakukan penilaian
apakah lulus (Passed : P), gagal (Fail : F) atau anak tidak mendapat kesempatan
melakukan tugas. Kemudian ditarik garis berdasarkan umur kronologis yang
memotong garis horizontal. Tugas perkembangan pada formulir DDST. Setelah
itu dihitung pada masing – masing sektor, beberapa yang P dan berapa yang F,
selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil terklasifikasi dalam : normal,
abnormal, meragukan dan tidak dapat ditest.
a. Abnormal
 Bila didapat 2 atau lebih keterlambatau pada 2 sektor atau lebih.
 Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan
plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang
sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan
garis vertikal usia.
b. Meragukan
 Bila pada satu sektor didapatkan 2 keterlambatan.
 Bila pada sektor atau lebih didapatkan serta keterlambatan dan pada
sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis vertikal usia.
c. Tidak dapat dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal
atau meragukan.

d. Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.

Dalam pelaksanaan skrining dengan DDST ini, umur anak perlu


ditetapkan terlebih dahulu, dengan menggunakan patokan 30 hari untuk 1 bulan
dan 12 bulan untuk satu tahun. Bila dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari
dibulatkan ke atas 91 bulan.

Anda mungkin juga menyukai