PENDAHULUAN
Kekerasan merupakan salah satu sifat mekanik yang harus dimiliki oleh
tiap-tiap bahan terutama oleh bahan yang mengandung unsur Mn dan C, karena
biasanya pula bahan yang mengandung unsur ini banyak digunakan sebagai pilar-
pilar perkapalan. Uji tarik adalah salah satu cara dimana kita dapat mengetahui
seberapa jauh benda dapat menahan tarikan yang diberikan sebelum pada ahirnya
yaitu retak atau putus. Dengan adanya uji tarik, kita dapat menyimpulkan benda
yang memiliki kualitas lebih ataupun sebaliknya.
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan
suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Hasil
yang didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan
desain produk karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik
1
digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang
diberikan secara lambat.Salah satu cara untuk mengetahui besaran sifat mekanik
dari logam adalah dengan uji tarik. Sifat mekanik yang dapat diketahui adalah
kekuatan dan elastisitas dari logam tersebut. Uji tarik banyak dilakukan untuk
melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data
pendukung bagi spesifikasi bahan. Nilai kekuatan dan elastisitas dari material uji
dapat dilihat dari kurva uji tarik.
1. Kekuatan tarik
2. Kuat luluh dari material
3. Keuletan dari material
4. Modulus elastic dari material
5. Kelentingan dari suatu material
6. Ketangguhan.
5) Apakah yang dimaksud dengan titik putus dalam proses uji tarik?
1.3 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kekuatan bahan logam
melalui pemahaman dan pendalaman kurva hasil uji tarik.
2
1.4 Batasan Masalah
1.4 Sasaran
3
BAB II
PEMBAHASAN
Uji Tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan
suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu
[Askeland, 1985]. Uji tarik mungkin adalah cara pengujian bahan yang paling
mendasar. Uji tarik rekayasa banyak dilakukan untuk melengkapi informasi
rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi
spesifikasi bahan (Dieter, 1987). Pada uji tarik, benda uji diberi beban gaya tarik
sesumbu yang bertambah secara kontinyu, bersamaan dengan itu dilakukan
pengamatan terhadap perpanjangan yang dialami benda uji (Davis, Troxell, dan
Wiskocil,1955). Kurva tegangan regangan rekayasa diperoleh dari pengukuran
perpanjangan benda uji.Pengujian ini sangat sederhana, tidak mahal dan sudah
mengalami standarisasi di seluruh dunia, misalnya di Amerika dengan ASTM E8
dan Jepang dengan JIS 2241. Dengan menarik suatu bahan kita akan segera
mengetahui bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap tenaga tarikan dan
mengetahui sejauh mana material itu bertambah panjang. Alat eksperimen untuk
uji tarik ini harus memiliki cengkeraman (grip) yang kuat dan kekakuan yang
tinggi (highly stiff).
Mesin uji tarik untuk material yang terdiri atas beberapa bagian, Bagian
atas disebut sebagai Crosshead, atau bagian yang bergerak yang menarik benda
uji, Sepasang ulir cylinder akan membawa atau menggerakan bagian crosshead.
Sementara itu di bagian bawah di buat static. dibagian crosshead terdapat sensor
loadcell yang akan mengukur besarnya gaya tarik, sedangkan untuk mengukur
perubahan panjang digunakan strain gages atau extensometer.
Dengan menarik suatu bahan kita akan mengetahui bagaimana bahan
tersebut bereaksi terhadap tenaga tarikan dan mengetahui sejauh mana material itu
bertambah panjang.
4
5
2.3 Percobaan Uji Tarik
A) Persiapan Alat
B) Persiapan Bahan
C) Uji Tarik
3) Nyalakan mesin uji tarik, kemudian posisikan spesimen uji tepat didalam
pengkait uji tarik.
4) Mencatat beban luluh dan beban putus yang terdapat pada skala.
6
3.4 Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Benda Uji
Diantaranya :
A) Kadar Karbon
B) Heat Treatment
C) Bidang Slip
Dalam uji tarik biasa, gerakan kepala silang mesin penguji memaksa
benda uji berada dipenjepit. Sebab penjepit harus tetap sebaris. Karena benda uji
tidak dapat berubah bentuk secara bebas dengan luncuran merata ditiap-tiap
bidang slip sepanjang ukuran benda uji.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pada uji coba ini kita menguji ketahanan bahan materialnya sejauh mana
pertambahan panjangnya dan bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap
tarikan, berdasarkan hasil percobaan dan dari grafik kurva uji tarik, mur
mengalami perpanjangan.
2. Jenis material yang berbeda, dengan perlakuan yang didapatkannya
berbeda dan komposisinya yang berbeda akan menyebabkan nilai
kekuatannya berbeda pula dan kurva hasil uji tariknya juga berbeda.
3. Faktor penyebab terjadinya nilai diantara dua specimen uji tersebut adalah
dimensi yang berbeda dan perlakuan yang berbeda pula.
3.2 Saran
Dengan diselesaikannya penulisan laporan ini penulis berharap laporan ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga
mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan
makalah ini.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.alatuji.com/article/detail/2/uji-tarik
http://taufiqurrokhman.com/2013/12/21/uji-tarik/
http://www.scribd.com/doc/142302588/Dalam-Pengujian-Tarik-Tentu-Terdapat-
Kekuatan-Tarik