Anda di halaman 1dari 46

MODUL 3

KEBUDAYAAN DAN STRATIFIKASI SOSIAL

Oleh:

Drs. Maswardi, M.Kes.

PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN

Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

2013
Daftar Isi

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….

PENDAHULUAN…………………………………………………………..……

KEGIATAN BELAJAR 1 : KEBUDAYAAN …….………………………..….

Tujuan Pembelajaran Umum……………………………………..…….

Tujuan Pembelajaran Khusus…………………………………………

Pokok-pokok Materi…………………………………………………….

Uraian Materi…………………………………………………………….

Rangkuman………………………………………………………………

Tes Formatif……………………………………………………………….

Tugas Mandiri………………………………………………..................

KEGIATAN BELAJAR 2 : PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN..

Tujuan Pembelajaran Umum………………………………………….

Tujuan Pembelajaran Khusus…………………………………………

Pokok-pokok Materi…………………………………………………….

Uraian Materi…………………………………………………………….

Rangkuman………………………………………………………………

Tes Formatif……………………………………………………………...

Tugas Mandiri………………………………………………………………
KEGIATAN BELAJAR 3 : STRATIFIKASI SOSIAL ….………………..

Tujuan Pembelajaran Umum…………………………………………..

Tujuan Pembelajaran Khusus………………………………………….

Pokok-pokok Materi……………………………………………………..

Uraian Materi…………………………………………………………….

Rangkuman……………………………………………………………...

Tes Formatif………………………………………………………………

Tugas Mandiri……………………………………………………………….

PENUTUP............…………………………………………………………..……

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….

TES AKHIR………………………………………………………………………

TUGAS AKHIR MANDIRI……………………………………………………..

KUNCI JAWABAN …………………………………………………………………..


Pendahuluan

Sebagai seorang calon perawat profesional, Anda dituntut untuk dapat


memberikan asuhan keperawata yang berkualitas kepada pasien. Salah satunya,
Anda harus memahami tentang kebudayaan, perubahan sosia dan kebudayaan,
serta stratifikasi sosial. Mengenal dan memahami masyarakat dengan latar
belakang kebudayaan yang berbeda, terjadinya perubahan-perubahan sosial dan
kebudayaan, serta pelapisan sosial di masyarakat penting dalam memberikan
asuhan keperawatan.

Modul 3 ini berjudul “Kebudayaan dan Stratifikasi sosial”. Untuk memudahkan


Anda mempelajari, modul ini dibagi menjadi tiga kegiatan belajar, yaitu :

1. Kegiatan belajar 1 membahas tentang kebudayaan

2. Kegiatan belajar 2 membahas tentang perubahan sosial dan kebudayaan.

3. Kegiatan belajar 3 membahas tentang stratifikasi sosial

Setelah mempelajari modul ini Anda dapat:

1. Menjelaskan konsep-konsep kebudayaan dan fenomena kebudayaan


masyarakat.

2. Menjelaskan konsep-konsep perubahan sosial dan kebudayaan.

3. Menjelaskan pelapisan sosial atau stratifikasi sosial dalam masyarakat.

Proses pembelajaran pada modul ini dapat berjalan lancar apabila Anda
mengikuti langkah-langkah belajar sebagi berikut:

1. Baca dan pahami lebih dahulu materi dalam modul ini.

2. Pelajari terlebih dahulu kegiatan belajar 1 dan kerjakan latihan dan tugas-
tugas yang diberikan.

3. Keberhasilan dalam pembelajaran sangat tergantung kepada kesungguhan


Anda dalam menjalankan latihan. Untuk itu berlatihlah secara mandiri atau
berkelompok dengan teman sejawat.

4. Bila Anda menemukan kesulitan, silahkan hubungi dosen pembimbing atau


fasilitator yang mengajar mata kuliah ini.

5. Sebagai tindak lanjut dari penyelesaian Modul ini, mintalah pada dosen
pembimbing atau fasilitator mata kuliah ini untuk mengerjakan Tugas
Akhir Mandiri (TAM) dan Tes Akhir Modul (TAM). Tujuannya adalah untuk
mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan Anda terhadap keseluruhan
materi pembelajaran yang telah Anda pelajari.

Selamat belajar, semoga Anda sukses memahami pengetahuan yang diuraikan


dalam modul ini.
Kebudayaan

Kegiatan Belajar I
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus

TUJUAN
Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari materi kegiatan belajar 1
ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan tentang
konsep-konsep kebudayaan.

TUJUAN
Pembelajaran Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang :

1. Menjelaskan konsep kebudayaan.

2. Menjelaskan wujud kebudayaan masyarakat.

3. Menjelaskan unsur-unsur kebudayaan universal.

4. Menjelaskan tentang sistem nilai budaya.

5. Mengidentifikasi kebudayaan asing yang mudah diterima dan


sulit diterima.

6. Menjelaskan konsep mempelajari kebudayaan suatu masyarakat.


Kegiatan Belajar
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus

POKOK
Materi
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang :

1. Pengertian atau konsep kebudayaan menurut para tokoh.

2. Wujud kebudayaan suatu masyarakat.

3. Komponen atau unsur-unsur kebudayaan universal.

4. Sistem nilai budaya.

5. Kebudayaan asing yang mudah diterima dan yang sulit


diterima.

6. Konsep mempelajari kebudayaan suatu masyarakat.


Uraian Materi

A. Pengertian kebudayaan

Apa itu kebudayaan? Kata “Kebudayaan” berasal dari bahasa Sanskerta


kata, yaitu “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak kata “buddhi”
yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai “hal-hal yang
bersangkutan dengan budi atau akal. Istilah “culture” yang merupakan istilah
bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan berasal dari “colere”
(bahasa latin). Artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah
atau bertani. Dari kata colere kemudian culture diartikan sebagai segala
daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam. untuk
lebih lengkap marilah kita lihat pengertian kebudayaan menurut para ahli :

Koencoroningrat

Menurut Kuncoroningrat kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,


tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik manusia dengan belajar.

E.B. Tylor

Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,


kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan-kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.

R. Linton

Konfigurasi dari tingkah laku dan hasil tingkah laku dari unsur-unsur
pembentuknya, didukung dan diteruskan oleh masyarakat tertentu.

7
Nah, berdasarkan pengertian yang dipaparkan oleh para ahli tersebut
dapat kita tarik kesimpulan sebagi berikut:

1. Kebudayaan didapat dan diteruskan secara sosial dengan belajar.

2. Kebudayaan itu beraneka ragam.

3. Kebudayaan itu berstruktur.

4. Kebudayaan itu dinamis.

5. Kebudayaan terbagi atas aspek-aspek.

6. Nilai kebudayaan itu relatif.

B. Wujud kebudayaan

Apa sesungguhnya wujud dari kebudayaan itu?. Menurut Koencaranigrat


(1990) ada tiga wujud kebudayaan:

1. Ideas. Merupakan wujud ideal dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak


dapat diraba atau dilihat, mengapa? Karena ada dalam pikiran manusia.
Saat ini ideas dapat disimpan dalam komputer, tulisan, micro film dan
lain-lain. Misalnya orang jawa percaya dan yakin bahwa kandungan
yang terdapat pada kunir dan asam dapat mencegah infeksi dan bau
amis pada saluran rahim, bila diminum pada saat wanita sedang haid
atau melahirkan.

2. Activities, tindakan masyarakat berupa sistem sosial, atau aktivitas


masyarakat berupa interaksi, bergaul, berhubungan, selama bertahun-
tahun menurut tata hubungan, adat istiadat, dan norma-norma. Kegiatan
ini dapat dirasakan, bersifat konkret, bisa diobservasi, didokumentasi.
Apa contohnya? Lihatlah aktivitas masyarakat mempertahankan
kesehatannya dengan minum jamu secara rutin atau masyarakat
perkotaan berolahraga secara rutin.

8
Gambar 20. Aktivitas masyarakat berolahraga

3. Artifacts. Wujudnya merupakan karya manusia yang dapat dilihat,


diraba, difoto, karena konkret dan bersifat fisik. Misalnya jamu-
jamu tradisional yang setiap hari dijual dan diminum sebagian besar
masyarakat Jawa. Atau penemuan obat-obat yang diproses dan dikemas
secara modern, langsung dapat diminum dalam bentuk kapsul.

Gambar 21. Candi hasil karya manusia

C. Unsur-unsur kebudayaan (Koencaraningrat, 1990):

9
Apa unsur-unsur kebudayaan itu? Menurut Koencoroningrat (1990) secara
universal unsur-unsur kebudayaan itu ada tujuh macam:

1. Bahasa, masing-masing daerah mempunyai bahasa masing-masing


meskipun sama-sama masyarakat jawa misalnya, tetapi ada bedanya,
karena berkembang sesuai daerah masing-masing. Beberapa ahli
mengatakan perkembangan bahasa merupakan cermin berbudayanya
suatu ras/suku bangsa. Sehingga meskipun sama bahasa dan suku,
tetapi dapat berbeda karena perkembangan masing-masing daerah.
Untuk itu sebagai petugas kesehatan perlu memperhatikan bahasa
pasiennya, yang kadang tidak dapat diajak komunikasi dalam bahasa
yang kita pakai, terutama bila Anda berhadapan dengan klien lansia,
selain hambatan bahasa yang berbeda, juga hambatan pendengaran.

2. Sistem pengetahuan, merupakan tingkat pengetahuan masyarakat


yang tercermin dari cara masyarakat menyelesaikan masalah
(kesehatan). Secara umum dapat diukur dari tingkat pendidikan, tingkat
pendidikan masyarakat yang tinggi relatif mudah dalam menyelesaikan
permasalahan, tetapi bukan berarti masyarakat yang berpendidikan
rendah sulit diajak berubah.

3. Organisasi sosial masyarakat, misalnya perkumpulan adat,


perkumpulan kelompok tani, kelompok ibu PKK, dan lain-lain. Untuk
masyarakat yang telah maju dalam sistem organisasinya, lebih mudah
memasukkan pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan daripada
masyarakat yang sangat terbatas dan belum berkembang organisasinya.

10
Gambar 22. Kelompok ibu-ibu PKK

4. Sistem peralatan dan teknologi, adalah apa yang digunakan untuk


memenuhi kebutuhan hidup suatu masyarakat, sistem peralatan hidup
dalam rangka memenuhi kebutuhan sarana untuk kebutuhan manusia,
berkembang menurut kebutuhan, pengetahuan, kemampuan masing-
masing kelompok masyarakat.

Gambar 23. CT Scan teknologi kesehatan

5. Sistem mata pencaharian, sebagai pedagang, seperti masyarakat


tionghoa, minangkabau, atau petani pada masyarakat Jawa pada
umumnya. Dalam masyarakat petani yang sederhana, jenis penyakitnya
biasanya berbeda dengan masyarakat perkotaan yang telah terbiasa
menggunakan alat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

6. Sistem religi, agama, dan kepercayaan masyarakat. Secara umum


masing-masing agama adalah sama, misalnya agama Islam dimana
saja puasa bulan ramadhan. Tetapi pada setiap Negara atau daerah
melaksanakannya akan sangat dipengaruhi oleh Negara atau daerah
masing-masing, misalnya pada saat sahur ada yang menggunakan
acara-acara meriah. Demikian pula ketika umat Islam telah
menyelesaikan puasa ramadhan mereka melaksanakan acara takbiran
dengan berkeliling kota, sementara di Negara lain hal ini tidak ada.

7. Kesenian, dikembangkan masing-masing masyarakat/daerah berbeda,


sesuai dengan kebutuhan dan wacana yang ada di setiap wilayah.
Kadang kesenian dapat dijadikan ajang penyuluhan kesehatan atau
pendidikan kesehatan yang baik seperti cerita wayang yang diselipkan
perilaku hidup bersih dan sehat ini akan lebih menarik bagi masyarakat.

Gambar 24. Wayang sebagai media promosi kesehatan

D. Sistem nilai budaya

Apa itu sistem nilai budaya? Karakteristik sistem nilai budaya adalah,

1. Merupakan tingkat paling tinggi dan paling abstrak.

2. Berada dalam daerah emosional dari alam jiwa para individu yang
menjadi warga dalam kebudayaan yang biasa.

3. Sukar berubah dalam waktu singkat.

12
4. Tidak dapat diganti dengan nilai kebudayaan lainnya.

E. Konsep mempelajari kebudayaan suatu masyarakat

Bagaimana konsep mempelajari kebudayaan suatu masyarakat? Ada


beberapa konsep mempelajari kebudayaan, yaitu:

1. Hindari sikap ethnosentris. Apakah yang dimaksud dengan ethnosentris


? Ethnosentris ialah keyakinan seseorang bahwa kebudayaan miliknya
lebih unggul daripada kebudayaan-kebudayaan orang lain.

2. Masyarakat yang hidup dalam kebudayaannya sendiri biasanya tidak


dapat menyadari memiliki kebudayaan kecuali mereka memasuki etnis
lain.

3. Terdapat variabelitas dalam perubahan kebudayaan. Faktor-faktor


yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan itu
adalah; a) bertambah atau berkurangnya penduduk, b) penemuan-
penemuan baru, c) pertentangan (conflick) masyarakat, d) terjadinya
pemberontakan atau revolusi.

4. Unsur-unsur kebudayaan saling kait mengait antara yang satu dengan


yang lain.

F. Unsur kebudayaan asing yang mudah diterima

Ada beberapa unsur kebudayaan asing yang mudah diterima, antara lain:

1. Unsur-unsur kebudayaan kebendaan yang mudah digunakan dan


bermanfaat.

2. Unsur yang terbukti besar manfaatnya.

3. Mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat penerima.

G. Unsur kebudayaan asing yang sulit diterima


Unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah:

1. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama dari proses sosialisasi.

2. Sistem religi dan kepercayaan seperti idiologi dan falsafah hidup.

H. Aspek-aspek budaya yang mempengaruhi kesehatan

Nah, kita mengenal 5 aspek kebudayaan yang mempengaruhi kesehatan,


yakni:

1. Tradisi yang berlaku di masyarakat.

2. Sikap fatalisme

3. Nilai-nilai yang dianut masyarakat

4. Etnosentris

5. Unsur budaya yang dipelajari pada awal sosialisasi.


Rangkuman
1. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia
dengan belajar.

2. Kebudayaan itu dinamis, berstruktur, beraneka ragam, terbagi atas aspek-


aspek, nilai kebudayaan itu relatif, dan diteruskan secara sosial dengan
belajar.

3. Wujud kebudayaan itu berupa ideas, activities, dan artifacts.

4. Secara universal unsur-unsur kebudayaan itu ada tujuh, yaitu : (a) Bahasa,
(b) Sistem pengetahuan, (c) Organisasi sosial, (d) Teknologi dan peralatan,
(e) Sistem mata pencaharian hidup, (f) Religi, (g) Kesenian.

15
Tugas Mandiri

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas !

1. Dari pengertian kebudayaan yang ditulis oleh para ahli, tulislah 5 (lima)
kesimpulan penting tentang kebudayaan !

2. Tulislah 7 (tujuh) unsur kebudayaan universal !

3. Tulislah 4 (empat) konsep mempelajari kebudayaan suatu masyarakat!

4. Tulislah 3 (tiga) unsur kebudayaan asing yang mudah diterima !

5. Tulislah 4 (empat) karakteristik sistem nilai budaya !

19
Umpan Balik
Pedoman Penilaian Tes Formatif

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang ada pada
bagian akhir dari buku modul ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar dengan
menggunakan rumus di bawah ini, untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
pada materi kegiatan belajar 1 ini.

Rumus :

Tingkat penguasaan = jlh jawaban benar X 100%

10

Arti nilai tingkat penguasaan.

90%-100% = Sangat baik

80% - 89% = Baik

70% - 79% = Cukup

<70% = Kurang

20
Pedoman Penilaian Tugas Mandiri

Soal nomor 1 diberi skor 20

Soal nomor 2 diberi skor 20

Soal nomor 3 diberi skor 20

Soal nomor 4 diberi skor 20

Soal nomor 5 diberi skor 20

Total skor adalah : 100

Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, berarti Anda telah
menguasai materi kegiatan 1 ini dengan baik. Teruskanlah ke materi kegiatan
belajar 2. Namun, bila nilai tingkat penguasaan masih kurang dari 80%, pelajarilah
kembali materi kegiatan belajar 1, terutama hal-hal yang belum Anda pahami
dengan baik. Apabila Anda kesulitan diskusikan dengan teman-teman atau
hubungi instruktur/wydiaiswara pembimbing atau fasilitator yang mengajar mata
kuliah ini.

21
Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Kegiatan Belajar II
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus

TUJUAN
Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mam-
pu menjelaskan tentang konsep-konsep peruba-
han sosial dan kebudayaan.

TUJUAN
Pembelajaran Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan ten- terjadinya perubahan.
tang:
Saudara, pada kegiatan belajar 2 ini
1. Menjelaskan pengertian saudara akan mempelajari tentang
perubahan sosial. Pengertian perubahan sosial, Ben-
tuk-bentuk perubahan sosial dan
2. Menjelaskan bentuk-bentuk
kebudayaan, Faktor-faktor penye-
perubahan sosial dan
bab perubahan sosial dan kebu-
kebudayaan.
dayaan, Faktor pendorong terjadin-
3. Menjelaskan faktor-faktor ya perubahan, Faktor penghambat
penyebab perubahan sosial dan terjadinya perubahan.
kebudayaan.

4. Menjelaskan faktor pendorong


terjadinya perubahan.

5. Menjelaskan faktor penghambat

22
Uraian Materi

A. Pengertian

Apa itu perubahan sosial ? Selo Sumarjan mengatakan bahwa perubahan


sosial adalah perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan
di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk
nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok masyarakat.

Perubahan sosial mengacu pada variasi hubungan antara individu, organisasi,


kultur, dan masyarakat dalam waktu tertentu (Ritzer, 1987). Menurut Farly
(1990) perubahan sosial adalah perubahan perilaku, hubungan sosial, lembaga,
dan struktur sosial pada waktu tertentu.

Setiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan. Perubahan


itu bisa berkaitan dengan :

a) Nilai-nilai sosial, b) pola-pola perilaku, c) organisasi, d) lembaga, e) lapisan


dalam masyarakat, f) kekuasaan dan wewenang.

B. Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Bagaimana proses dan bentuk perubahan sosial itu? Nah, perubahan sosial
merupakan proses yang terjadi terus-menerus, yang terwujud dalam perubahan
hubungan-hubungan sosial yang prosesnya dapat dibedakan menjadi :

1. Perubahan lambat dan perubahan cepat

a. Perubahan secara lambat.

Dikatakan perubahan yang terjadi secara lambat karena


memerlukan waktu yang cukup lama. Perubahan ini dikenal dengan
istilah evolusi. Apa contohya ? Nah, ikutilah contoh-contoh berikut
ini !

23
Penerapan perilaku kesehatan dalam keluarga dimulai dari hal-hal
kecil seperti : mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar,
mencuci tangan sebelum makan, menggosok gigi sebelum tidur.
Perubahan kecil ini akan menjadi dasar untuk perubahan yang lebih
besar, yaitu penerapan perilaku kesehatan di keluarga dan masyarakat.

Gambar 25. Mencuci tangan dengan sabun

Kesadaran ibu-ibu hamil untuk pemeriksaan kesehatan ke


puskesmas dan tenaga kesehatan. Perubahan ini terjadi setelah
adanya upaya promosi kesehatan melalui berbagai pendekatan dari
perawat atau bidan. Setelah beberapa kali pemberian informasi,
muncul keinginan Ibu untuk ke puskesmas untuk pemeriksaan
kehamilan. Ketika ibu merasakan manfaatnya, kemudian ibu
melakukan kunjungan ulang sampai pada kunjungan keempat.

Program imunisasi nasional (BCG,Polio, Campak, DPT)


merupaka suatu gebrakan yang dilakukan Dinas Kesehatan untuk
peningkatan kesehatan anak. Dengan pengintensifan promosi
kesehatan ke masyarakat tentang manfaat dan dampak tidak
melakukan imunisasi, masyarakat menyadari pentingnya imunisasi
dan akhirnya terjadilah perubahan perilaku, ibu mengimunisasikan
anaknya.

24
b. Perubahan secara cepat

Apa syarat-syarat terjadinya perubahan secara cepat ? Nah,


sebelum membahas persyaratan terjadinya perubahan secara cepat,
baiklah, Anda mungkin sudah sering menyaksikan perubahan cepat
di bidang kesehatan.

Perubahan secara cepat atau yang lazim dikenal dengan


revolusi, banyak ditemukan di bidang kesehatan. Gencarnya
pemanfaatan “Askeskin” oleh masyarakat kurang mampu sejak
disahkannya kartu Askeskin, sebagai bukti kepedulian pemerintahan
dalam peningkatan pelayanan kesehatan pada rakyat miskin.

Penanganan wabah di daerah epidemi, gerakan tanggap


bencana, dan pemanfaatan ATM kondom sebagai sarana penyalur
kontrasepsi massa. Promosi kesehatan tentang HIV/AIDS yang
dilakukan secara intensif oleh pemerintah, LSM, dan akademisi,
berdampak secara berarti untuk menurunkan serangan virus ini.

Gambar 26. Pelayanan Kesehatan daerah bencana

Apa saja syarat-syarat terjadinya revolusi ? ada beberapa


syarat terjadinya revolusi, antara lain : a) ada keinginan untuk

25
melakukan perubahan, b) adanya pimpinan yang mampu untuk
memimpin masyarakat tersebut, dan c) pemimpin yang menampung
keinginan masyarakat itu mampu merumuskannya menjadi sebuah
program perubahan, serta d) harus ada momentum yang tepat.

2. Perubahan yang dikehendaki dan perubahan tidak dikehendaki

a. Perubahan yang dikehendaki

Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan adlah


perubahan yang direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak
yang hendak mengadakan perubahan (Agent of Change). Jadi,
caranya dengan mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang
teratur, terencana atau perencanaan sosial. Apa contohnya?
Seorang perawat bekerjasama dengan ahli gizi untuk memberikan
penyuluhan tentang nutrisi pada lansia. Program posyandu untuk
menggalakkan pemberian imunisasi pada bayi. Perawat berpatner
dengan dokter dalam penanganan wabah diare di suatu wilayah.

b. Perubahan tidak dikehendaki

Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan


berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat. Dapatkah
Anda menyebutkan contohnya? Contoh-contoh perubahan tersebut
adalah semakin maraknya konsumerisme masyarakat terhadap
makanan siap saji. Sehingga penyakit-penyakit disgeneratif
meningkat dengan cepat. Pemakaian tato sebagai life style anak
muda zaman sekarang, menyebabkan penularan HIV/AIDS
meningkat. Maraknya pemakaian NAPZA, miras, dan perilaku seks
bebas telah menimbulkan perubahan pola pikir masyarakat dan
peningkatan angka kesehatan dan kematian.

26
Gambar 27. Tato sebagai life style

C. Faktor penyebab perubahan sosial dan kebudayaan

Setiap perubahan tentunya ada berbagai faktor yang menyebabkan


terjadinya perubahan. Apa saja faktor itu ? Nah, kita mengenal ada dua
faktor penyebab perubahan sosial dan kebudayaan. pertama, penyebab yang
bersumber dari masyarakat itu sendiri. Kedua, penyebab yang berasal dari luar
masyarakat.

Penyebab yang bersumber dari dalam masyarakat adalah :

a) Adanya penemuan-penemuan baru,

b) Bertambah atau berkurangnya penduduk,

c) Pertentangan-pertentangan dalam masyarakat, dan

d) Terjadinya pemberontakan atau revolusi dalam masyarakat itu sendiri.

Penyebab perubahan sosial dan kebudayaan yang berasal dari luar masyarakat
yaitu :

a) Pengaruh kebudayaan dengan masyarakat lain,

b) Peperangan dengan negara lain, dan

c) Penyebab yang berasal dari lingkungan fisik di sekitar manusia.

27
D. Faktor pendorong terjadinya perubahan

Perubahan terjadi karena Ada beberapa faktor. Yang mendorong


tejadinya perubahan itu. Faktor apakah itu ? menurut Soekamto (2006) faktor
pendorong terjadinya perubahan adalah : 1) Kontak dengan kebudayaan lain,
2) Sistem pendidikan yang maju, 3) Sikap menghargai hasil karya seseorang
dan keinginan untuk maju, 4) Toleransi terhadap perubahan-perubahan
menyimpang, 5) Penduduk yang heterogen dengan sistem lapisan masyarakat
yang terbuka, 6) Orientasi ke depan dan nilai meningkatkan taraf hidup.

E. Faktor penghambat terjadinya perubahan

Disamping faktor pendorong perubahan, kita mengenal pula berbagai


faktor yang menghambat terjadinya perubahan. Faktor apa yang menghambat
terjadinya perubahan ? faktor penghambat itu menurut Soekamto (2006)
adalah : 1) Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, 2) Perkembangan
ilmu pengetahuan yang terlambat, 3) Sikap masyarakat yang tradisional, 4)
Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing, 5) Kebiasaan nilai pasrah, dan
hambatan ideologis, 6) Rasa takut terjadinya kegoyahan yang telah tertanam
dengan kuat sekali.

28
Rangkuman

1. Dalam kehidupan setiap masyarakat pasti mengalami perubahan.


Perubahan itu bisa berkaitan dengan nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku,
organisasi dan lembaga kemasyarakatan, lapisan dalam masyarakat,
kekuasaan dan wewenang.

2. Menurut bentuknya ada perubahan yang terjadi secara lambat dan


perubahan secara cepat. Ada perubahan yang direncanakan dan tidak
direncanakan.

3. Faktor penyebab terjadinya perubahan bersumber dari dalam masyarakat


itu sendiri dan dari luar massyarakat.

29
Tugas Mandiri
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas !

1. Perubahan sosial dan kebudayaan menyangkut berbagai hal.

Tulislah 5 (lima) hal yang berkaitan dengan perubahan sosial dan


kebudayaan?

2. Tulislah 4 (empat) syarat-syarat terjadinya revolusi !

3. Tulislah 4 (empat) faktor penyebab perubahan sosial dan kebudayaan yang


bersunber dalam masyarakat itu sendiri !

4. Tulislah 4 (empat) faktor pendorong jalannya perubahan !

5. Tulislah 4 (empat) faktor penghambat terjadinya perubahan !

33
Umpan Balik

Pedoman Penilaian Tes Formatif

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 2 yang ada pada
bagian akhir dari buku modul ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar dengan
menggunakan rumus di bawah ini, untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
pada materi kegiatan belajar 2 ini.

Rumus :

Tingkat penguasaan = jlh jawaban benar X 100%

10

Arti nilai tingkat penguasaan.

90 % - 100 %= Sangat baik

80 % - 89 %= Baik

70 % - 79 %= Cukup

<70 % = Kurang

34
Pedoman Penilaian Tugas Mandiri

Soal nomor 1 diberi skor 20

Soal nomor 2 diberi skor 20

Soal nomor 3 diberi skor 20

Soal nomor 4 diberi skor 20

Soal nomor 5 diberi skor 20

Total skor adalah : 100

Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, berarti Anda telah
menguasai materi kegiatan 2 ini dengan baik. Teruskanlah ke materi kegiatan
belajar 3. Namun, bila nilai tingkat penguasaan masih kurang dari 80%, pelajarilah
kembali materi kegiatan belajar 2, terutama hal-hal yang belum Anda pahami
dengan baik. Apabila Anda kesulitan diskusikan dengan teman-teman atau
hubungi dosen pembimbing atau fasilitator yang mengajar mata kuliah ini.

35
Stratifikasi Sosial

Kegiatan Belajar III


Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus

TUJUAN
Pembelajaran Umum
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 ini, di-
harapkan mahasiswa mampu menjelaskan tentang
konsep-konsep Stratifikasi sosial.

TUJUAN
Pembelajaran Khusus

Setelah menyelesaikan kegiatan bela- Saudara, materi yang akan sau-


jar 3 ini, diharapkan mahasiswa mam- dara pelajari pada kegiatan be-
lajar 3 adalah tentang : Penger-
pu menjelaskan tentang:
tian stratifikasi sosial, Terjadinya
stratifikasi sosial, Sistem stratifikasi
1. Menjelaskan pengertian
sosial, unsur-unsur stratifikasi sosial.
Stratifikasi sosial.

2. Menjelaskan terjadinya
stratifikasi sosial.

3. Menjelaskan sistem stratifikasi


sosial.

4. Menjelaskan unsur-unsur
stratifikasi sosial.

36
Uraian Materi
A. Pengertian Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial (social stratification) lazim juga disebut dengan lapisan


masyarakat atau pelapisan sosial menggambarkan kehidupan masyarakat
pada umumnya. Apa itu stratifikasi sosial ?

Menurut Petirim A. Sorokin Stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat


penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (secara
hirearkis). Pertanyaan lain yang mungkin muncul dalam pikiran Anda adalah
sejak kapan manusia mengenal pelapisan masyarakat itu? Nah, lapisan-lapisan
dalam masyarakat itu ada sejak manusia mengenal kehidupan bersama dalam
masyarakat. Mula-mula pelapisan didasarkan pada perbedaan jenis kelamin,
perbedaan antara pemimpin dan yang dipimpin, pembagian kerja dan
sebagainya. Semakin kompleks dan maju pengetahuan dan teknologi dalam
masyarakat, maka pelapisan dalam masyarakat semakin kompleks pula.

B. Terjadinya Stratifikasi Sosial

Bagaimana timbulnya pelapisan sosial ? Nah, selama dalam satu


masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan setiap masyarakat pasti
mempunyai sesuatu yang dihargainya, sesuatu itu akan menjadi bibit yang
dapat menumbuhkan adanya sistem lapisan dalam masyarakat itu. Sesuatu
yang dihargai dalam masyarakat dapat berupa uang atau benda-benda yang
bernilai ekonomis, tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan, keshalehan dalam
agama atau mungkin juga keturunan yang terhormat.

Stratifikasi ini dapat terjadi pada setiap masyarakat, bahkan pada


masyarakat yang paling sederhana sekalipun. Hanya jarak dan tingkatan
antara lapisan-lapisan itu yang berbeda. Pada masyarakat modern cenderung
berobat ke dokter karena tingkatan ekonomi dan pengetahuannya lebih tinggi
daripada masyarakat sederhana. Pada masyarakat sederhana cenderung
meminta pertolongan pada seorang dukun. (Abdulsyani, 1994).

Sumber dasar terbentuknya stratifikasi sosial dalam masyarakat adalah

37
suku bangsa (etnis) dan unsur sosial. Stratifikasi bersumber dari etnis apabila
dua atau lebih grup etnis, dimana grup etnis yang satu menguasai etnis
lainnya dalam waktu relatif lama. Stratifikasi yang terbentuk dari sumber sosial,
karena adanya tuntutan masyarakat terhadap faktor-faktor sosial tertentu,
berdasarkan sistem nilai yang dipandang berharga.

Ukuran atau kriteria apa yang digunakan untuk menggololongkan


masyarakat ke dalam suatu lapisan ? Nah, ada beberapa ukuran yang dapat
digunakan untuk menggolongkan masyarakat pada suatu lapisan (Soekanto,
1982)

1. Ukuran kekayaan

Orang yang memiliki kekayaan paling banyak termasuk dalam lapisan


teratas.

2. Ukuran kekuasaan

Orang yang memiliki kekuasaan atau mempunyai wewenang terbesar


menempati lapisan teratas.

3. Ukuran kehormatan

Orang yang paling disegani dan dihormati, mendapatkan tempat


teratas. Ukuran ini sering ditemukan pada masyarakat tradisional,
mereka adalah orang-orang yang berjasa dan golongan tua.

4. Ilmu pengetahuan sebagai ukuran dipakai oleh masyarakat yang


menghargai ilmu pengetahuan.

Gambar 28. Tokoh Ilmuan Sir Isac Newton

38
Menurut Abdulsyani (1994) faktor penentu stratifikasi sosial adalah :

a) Kepemilikan kekayaan yang bernilai ekonomis,

b) Status pekerjaan (dokter, dosen, direktur, perawat),

c) Kesalehan seseorang dalam beragama,

d) Keturunan orang terhormat (bangsawan/ningrat/rakyat jelata),

e) Latar belakang rasial dan lamanya seseorang tinggal pada suatu


tempat,

f) Status dasar jenis kelamin dan umur.

C. Sistem Stratifikasi Sosial

Sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat ada yang bersifat terbuka


dan ada yang bersifat tertutup. Apa perbedaan kedua sistem ini ? baiklah akan
dijelaskan lebih lanjut:

1. Stratifikasi Sosial Terbuka

Ada kemungkinan anggota masyarakat dapat berpindah dari suatu status


ke status lainnya, berdasarkan usaha-usaha tertentu. Apa contohnya ?
misalnya seorang perawat mempunyai kemungkinan menjadi tokoh
agama, menjadi seorang ilmuan jika ia mampu meningkatkan kesalehan
dan ilmu pengetahuannya melalui jalir pendidikan. Seorang petani dapat
mengubah statusnya menjadi seorang menteri sebaliknya anak seorang
menteri belum tentu dapat mencapai status menteri. Jadi, stratifikasi
terbuka, anggota masyarakat berhak mempunyai kesempatan untuk
berusaha dengan kemampuan sendiri untuk naik status.

2. Stratifikasi Sosial Tertutup

Bagaimana dengan stratifikasi tertutup ? dalam stratifikasi tertutup


terdapat pembatasan kemungkinan untuk pindah status dalam
masyarakat. Pada sistem ini kemungkinan untuk masuk status tinggi dan

39
terhormat diperoleh melalui kelahiran atau keturunan. Apa contohnya
? contohnya adalah masyarakat India yang mengagungkan kasta atau
masyarakat yang menganut paham feodalisme.

D. Unsur-unsur Stratifikasi Sosial

Apa saja unsur-unsur stratifikasi sosial itu ? unsur-unsur baku dalam


pelapisan sosial masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Kedudukan (status)

Kedudukan merupakan tempat seseorang dalam suatu pola tertentu,


seseorang dapat memiliki beberapa kedudukan.

Ada dua macam kedudukan yang dikembangkan dalam masyarakat :

a. Ascribed status, kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa


memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan.
Kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran.

Gambar 29. Pangeran, status karena kelahiran

b. Achieved status, kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan


usaha-usaha yang disengaja. Kedudukan itu tidak diperoleh atas

40
dasar kelahiran, tetapi bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung
dari kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai
tujuan-tujuannya.

c. Kadang-kadang dibedakan lagi satu macam kedudukan, yaitu


assigned status, yaitu kedudukan yang diberikan. Assigned status
sering mempunyai hubungan yang erat dengan achieved status.
Artinya apa ? artinya suatu kelompok atau golongan memberikan
kedudukan yang lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa, yang
memperjuangkan kepentingan masyarakat.

Gambar 30. Pahlawan Proklamasi

2. Peranan (Role)

Peranan sosial adalah suatu perbuatan seseorang dengan


cara tertentu dalam usaha menjalankan hak dan kewajibannya sesuai
dengan status yang dimilikinya. Status dan peran mempunyai hubungan
timbal balik yang dapat menentukan seseorang dalam strata tertentu.
Kedudukan dapat memberikan pengaruh, kehormatan, kewibawaan,
sedangkan peran merupakan sikap tindak tanduk seseorang yang
menyandang status dalam kehidupan masyarakat.

41
Misalnya perawat adalah strata yang didapat melalui pendidikan.
Sedangkan perannya adalah memberikan asuhan keperawatan kepada
klien. Dalam menjalankan perannya perawat mempunyai kewajiban
harus mampu memberikan asuhan secara profesional. Haknya adalah
mendapatkan gaji atas perannya tadi.

Rangkuman
1. Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat. Perwujudannya adalah kelas-kelas tinggi dan
kelas yang lebih rendah.

2. Selama dalam suatu masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan setiap
masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya, sesuatu itu akan
menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem lapisan dalam
masyarakat itu. Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat dapat berupa
uang atau benda-benda yang bernilai ekonomis, tanah, kekuasaan, ilmu
pengetahuan, kesalehan dalam agama, atau keturunan yang terhormat.

3. Sistem lapisan sosial terbuka, setiap anggota masyarakat mempunyai


kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri untuk naik lapisan,
atau bagi mereka yang tidak beruntung jatuh dari lapisan atas ke lapisan
bawahnya. Sistem lapisan sosial tertutup tidak memungkinkan pindahnya
seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik geraknya ke atas atau
ke bawah.

4. Unsur-unsur stratifikasi sosial adalah kedudukan (status) dan peranan (role).


Kedudukan diperoleh karena kelahiran (ascribed status), kedudukan yang
diperoleh dengan usaha (achieved status), dan kedudukan yang diberikan
(assigned status). Peranan adalah aspek dinamis dari kedudukan , yaitu
seseorang yang melaksanakan hak dan kewajibannya.

42
Tugas Mandiri

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas !

1. Tulislah 6 (enam) faktor penentu stratifikasi sosial menurut Abdulsyani!

2. Tulislah 4 (empat) kriteria atau ukuran yang digunakan untuk


menggolongkan masyarakat pada suatu lapisan menurut Soekanto !

3. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan stratifikasi sosial terbuka !

4. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan stratifikasi sosial tertutup !

5. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan ascribed status !

46
Umpan Balik
Pedoman Penilaian Tes Formatif

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 3 yang ada pada
bagian akhir dari buku modul ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar dengan
menggunakan rumus di bawah ini, untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
pada materi kegiatan belajar 3 ini.

Rumus :

Tingkat penguasaan = Jlh jawaban benar X 100 %

10

Arti nilai tingkat penguasaan.

90 % - 100 %= Sangat baik

80 % - 89 %= Baik

70 % - 79 %= Cukup

<70 % = Kurang

47
Pedoman Penilaian Tugas Mandiri

Soal nomor 1 diberi skor 20

Soal nomor 2 diberi skor 20

Soal nomor 3 diberi skor 20

Soal nomor 4 diberi skor 20

Soal nomor 5 diberi skor 20

Total skor adalah : 100

Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, berarti Anda telah
menguasai materi kegiatan 3 ini dengan baik. Teruskanlah ke materi kegiatan
belajar berikutnya. Namun, bila nilai tingkat penguasaan masih kurang dari 80%,
pelajarilah kembali materi kegiatan belajar 3, terutama hal-hal yang belum Anda
pahami dengan baik. Apabila Anda kesulitan diskusikan dengan teman-teman
atau hubungi dosen pembimbing atau fasilitator yang mengajar mata kuliah ini.

48
Penutup
Selamat Anda telah berhasil menyelesaikan materi pembelajaran yang
diuraikan pada Modul 3 yang berjudul “Kebudayaan dan Stratifikasi sosial”.
Sebagai tindak lanjut dari penyelesaian Modul 3 ini, Anda haruslah mengerjakan
Tugas Akhir Mandiri (TAM) dan Tes Akhir Modul (TAM). Tujuannya adalah untuk
mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan Anda terhadap keseluruhan materi
pembelajaran yang telah Anda pelajari.

Secara garis besar, materi pembelajaran yang diuraikan pada Modul 2 ini
telah membahas tentang kebudayaan, perubahan sosial dan kebudayaan, dan
stratifikasi sosial. Pada setiap Kegiatan Belajar, Anda telah mengerjakan soal-soal
tes formatif dan tugas mandiri. Pengalaman Anda mengerjakan soal-soal tes
formatif dan tugas mandiri akan membantu mengerjakan TAM.

Soal-soal TAM ada pada panitia penyelenggara pendidikan jarak jauh atau
dosen pembimbing mata kuliah. Oleh karena itu, mintalah kesempatan agar Anda
diberikan waktu untuk mengerjakannya. Selamat mengerjakan TAM dan sukses
tentunya. Apabila Anda telah berhasil mengerjakan TAM minimal 80% benar,
maka Anda dikatakan telah menguasai materi pembelajaran yang diuraikan di
dalam Modul.

Seandainya jawaban Anda belum mencapai 80% benar, Anda pelajari


ulang Modul 3 ini. Setelah itu mintalah kesempatan untuk mengerjakan TAM yang
kedua kali. Semoga Anda berhasil dan dapat melanjutkan kegiatan pembelajaran
1 untuk Modul 4.

Selamat Belajar, semoga berhasil!

49
Daftar Pustaka

Abdulsyani-2002. Sosiologi : Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta : Bumi Aksara.

Koentjaranigrat. 1985. Ilmu-ilmu Sosial dalam Pembangunan Kesehatan.


Jakarta : Gramedia.

Koentjaranigrat. 1990. Pengantar Antropologi Sosial dan Budaya. Jakarta :


Universitas Terbuka, Depdikbud.

Koentjaranigrat. 1991. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Aksara Baru.

Linton, R.1963. The Study of Man. New York : Appleton Century.

Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta :
Prenada Media Group.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Soekanto, Soerjono. 1988. Memperkenalkan Sosiologi. Jakarta : Rajawali Pers.

Sorokin, Pitirim A. 1982. A Contemporary Sociological Theory. New York :


Harper & Row.

Sumardjan, Selo dan Soelaiman Soemardi. 1974. Setangkai Bunga Sosiologi.


Jakarta : FEUI.

50
Tugas Akhir Mandiri

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas !

1. Tulislah 6 (enam) faktor penentu stratifikasi sosial menurut Abdulsyani !

2. Tulislah 3 (tiga) faktor penyebab perubahan sosial dan kebudayaan yang


berasal dari luar masyarakat !

3. Tulislah 3 (tiga) wujud kebudayaan menurut Koencoroningrat !

57
Umpan Balik

Pedoman Penilaian Tes Akhir Modul

Koreksilah jawaban Anda bersama dengan sesama mahasiswa dengan


menggunakan kunci jawaban Tes Akhir Modul yang ada pada bagian akhir dari
buku modul ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar dengan menggunakan
rumus di bawah ini, untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda pada materi
modul ini.

Rumus :

Tingkat penguasaan = jlh jawaban benar X 100%

20

Arti nilai tingkat penguasaan.

90%-100% = Sangat baik

80% - 89% = Baik

70% - 79% = Cukup

<70% = Kurang

64
Penilaian Tugas Akhir Mandiri

Soal nomor 1 diberi skor 40

Soal nomor 2 diberi skor 30

Soal nomor 3 diberi skor 30

Total skor adalah : 100

Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, berarti Anda telah
menguasai materi modul 3 ini dengan baik. Teruskanlah ke materi kegiatan
berikutnya di modul berikutnya. Namun, bila nilai tingkat penguasaan masih
kurang dari 80%, pelajarilah kembali materi modul 3 ini, terutama hal-hal yang
belum Anda pahami dengan baik. Apabila Anda kesulitan diskusikan dengan
teman-teman atau hubungi dosen pembimbing atau fasilitator yang mengajar
mata kuliah ini.

65

Anda mungkin juga menyukai