Gastritis Asli Paling Jadi
Gastritis Asli Paling Jadi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penting lainnya. Asupan makanan ini harus didukung dengan pola makan
yang sesuai. Pola makan yang teratur sangat penting bagi kesehatan tubuh
kita, sedangkan pola makan yang tidak teratur dapat menyebabkan gangguan
mungkin terjadi dan sering dibiarkan oleh banyak orang, salah satunya adalah
penyakit Gastritis atau biasa kita sebut penyakit maag. (Sulastri, 2012)
kenal dalam kehidupan sehari-hari. Penyakit ini sering ditandai dengan nyeri
ulu hati, mual, muntah, cepat kenyang, nyeri perut dan lain sebagainya.
yang tidak tuntas. Sebenarnya kunci pengobatan penyakit maag adalah dapat
2009).
(Wijoyo. 2010)
mencapai 91,6 % yaitu di kota Medan, lalu dibeberapa kota lainnya seperti
orang tahun 2016 dan meningkat tahun 2017 sebanyak 1382 orang dan
Wundulako, 2017)
Berdasarkan data dan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan karya tulis ilmiah ini agar penulis mampu
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penulisan karya tulis ini, agar penulis dapat:
telah disusun pada keluarga Tn. H dengan salah satu anggota keluarga
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Penulis
D. Metode Penelitian
metode deskriptif dalam bentuk studi kasus pada keluargaTn. H dengan salah
1. Wawancara
2. Observasi
secara langsung pada keluarga Tn. H khususnya pada Pada Ny.N yang
menderita Gastritis.
3. Studi Kepustakaan
perencanaan keperawatan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian keluarga
kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing
perkembangan individu
2012)
7
lanjut.
a. Keluarga sehat
4. Struktur keluarga
sedarah suami.
5. Fungsi keluarga
keluarga:
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
6. Tugas keluarga
Pada dasarnya tugas kelurga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:
kedudukannya masing–masing.
2010).
10
7. Ciri-ciri keluarga
Menurut Robert dan Charles dalam Fadila, (2012) ciri - ciri keluarga
adalah:
tangga.
3) Berbentuk monogram.
4) Bertanggung jawab.
8. Tipe keluarga
a. Keluarga tradisional
11
1) Keluarga inti, yaitu terdiri dari suami, istri dan anak. Biasanya
orangtua tiri.
2) Pasangan istri, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak, atau tidak
karier keduanya.
dari perceraian.
berhubungan.
6) Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami istri sudah tua
1) Keluarga dengan orang tua beranak tanpa menikah, biasanya ibu dan
anak.
hukum tertentu.
masing:
anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak berusia 5 tahun:
paling repot)
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan
anggota keluarga
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir
sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah
orang tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan
otonominya
keluarga.
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang
masa tua
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
1) Mempertahankan kesehatan
15
dan anak-anak
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu
keduanya meninggal:
1. Pengkajian
(Andarmoyo, 2012)
keluarga adalah:
a. Data Umum
6) Tipe keluarga
7) Suku Bangsa
8) Agama
keluarga inti.
18
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
mempengaruhi kesehatan.
d. Struktur keluarga
3) Struktur peran
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi Efektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
saling menghargai
2) Fungsi sosialisasi
perilaku.
4) Fungsi reproduksi
keluarga ?
21
5) Fungsi Ekonomi
papan ?
permasalahan/stress
g. Pemeriksaan fisik
h. Harapan Keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa data
meliputi :
c) Jamban keluarga.
a) Sifat-sifat keluarga.
keluarga.
2008)
b. Perumusan masalah
1) Masalah (Problem)
lingkungan)
komunikasi
orang tua)
(10) Ketidakpatuhan
26
kesehatan
2) Penyebab (etiologi)
kesalahan persepsi).
keluarga yaitu:
yang sakit
keluarga
karena muntah
mengenal masalah.
28
sakit.
menangani masalah.
tenaga.
waktu.
masalah.
menambah masalah.
tersebut.
3. Perencanaan
tujuan khusus yang ditetapkan. Kriteria dapat berupa respon verbal, sikap
standar antara klien satu dengan klien yang lainnya walaupun masalahnya
4. Implementasi
5. Evaluasi
1. Pengertian.
jaringan mukosa (jaringan lunak) lambung. Gastritis atau yang lebih dikenal
dengan maag berasal dari bahasa yunani yatiu gastro yang berarti perut atau
lambung dan titis yang berarti inflamasi atau peradangan. Gastritis bukan
2009).
32
Penyakit ini sering menyerang pada orang yang terbiasa makan makanan
yang terlalu asam, pedas atau bahkan sering telat makan. Gastritis bisa
bertambah parah jika tidak segera disembuhkan. Gastritis atau lebih dikenal
sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut
atau lambung dan itis yang berarti inflamasi atau peradangan. Gastritis
2012).
sel radang daerah tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit dalam
pada umumnya. Secara garis besar, gastritis dapat dibagi menjadi beberapa
inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau
2001).
2. Etiologi.
H. pylori lebih tinggi lagi. Hal ini menunjukkan pentingnya infeksi pada
anak sangat rendah. Diantara orang dewasa infeksi kuman H. pylori lebih
tinggi dari pada anak-anak tetapi lebih rendah dari pada di negara
Bahan kimia, misalnya lisol, Merokok, Alkohol, Stres fisis yang disebabkan
merokok, alcohol, sress fisis yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis,
Gastritis sering terjadi akibat diet yang sembrono individu makan terlalu
3. Patofisiologi.
gastrointestinal bagian atas. Salisilat dalam tingkat yang lebih kecil obat-
obat anti peradangan bukan steroid dapat merusak sawar mukosa lambung
lambung terganggu sehingga timbul infark kecil, disamping itu sekresi asam
merupakan salah satu factor defensif mukosa lambung yang amat penting.
bersifat korosif sehingga dapat merusak sel-sel epitel mukosa dan juga dapat
4. Manifestasi klinis.
keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nausea,
dan pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan.( Mansjoer dkk., 1999 ).
5. Komplikasi
hampir sama. Namun pada tukak peptik penyebab utamanya adalah infeksi
Helicobacter pylori, sebesar 100 % pada tukak duodenum dan 6o-90 % pada
6. Patogenesis.
adalah sebagai berikut : Kerusakan mukosa barier sehingga difusi balik ion
lambung. Faktor ini saling berhubungan, misalnya stress fisik yang dapat
daerah infark kecil. Disamping itu sekresi asam lambung juga terpacu.
7. Pengobatan
Pada saat ini indikasi yang telah disetujui secara universal untuk melakukan
8. Penatalaksanaan
alkohol dan makanan sampai gejala berukurang. Bila pasien mampu makan
melalui mulut, diet mengandung gizi dianjurkan. Bila gejala menetap, cairan
mencerna makanan yang sangat asam atau alkali, pengobatan terdiri dari
BAB III
LAPORAN KASUS
Pada bab ini akan disajikan mengenai asuhan keperawatan keluarga Pada
A. PENGKAJIAN
1. DATA UMUM
a. Nama KK : Tn. H
b. Umur : 50 tahun
c. Agama : Islam
d. Suku : Sunda
f. Pekerjaan : Pedagang
Hub. Status
No Nama J.K Umur Pendidikan Pekerjaan
Keluarga Imubnisasi
1 Ny.N P Istri 45 thn - IRT -
2 An.R L Anak 15 thn, SMP - -
39
i. Genogram
Keterangan :
= laki-laki
= perempuan
= menikah
---------- = tinggal serumah
= Klien
j. Tipe keluarga
Tipe keluarga Ny.N adalah keluarga inti yaitu dalam satu keluarga
k. Suku bangsa
l. Agama
yang
40
yang dideritanya.
ruang tamu terdapat 1 set kursi plastik dan lemari pada ruang tengah
kecamatan.
Pada saat ini keluarga Ny.N sedang berada pada tahap perkembangan
adalah fasilitas untuk stimulasi di rumah untuk bermain agar anak dapat
Tn.H
Tn.H mengatakan, tidak ada penyakit kronis dan belum pernah diopname
d. Ny.N
Ny.N mengatakan nyeri ulu hati bila terlambat makan, pusing, mual dan
muntah. Kalau sakit paling beli obat sendiri. setiap pagi minum kopi
dan makan sehari 2x. Ny.N tampak meringis menahan sakit, skala nyeri 6
An. R
kadang batuk, pernah diare tetapi tidak sampai di opname di rumah sakit.
Tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti Asma, DM, pada kedua
orang tua Tn. H dan Ny. N, tetapi kedua orang tua pernah menderita
hipertensi
42
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditinggali keluarga Ny.N adalah rumah milik sendiri dengan
dalam rumah terdapat 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang keluarga, dan
buka sehingga siang hari tampak gelap. Kamar mandi dan jamban dengan
keadaan kurang bersih, sumber air keluarga berasal dari Sumur Bor yang
tetangga adalah suku Bugis, Jawa, dan lampung tidak ada kesulitan dalam
kehidupan sehari- hari. Hubungan dengan tetangga baik, keluarga juga ikut
sering keluar rumah saat bekerja, pagi jam 07.00 pagi sudah berangkat ke
kebun dan pulang jam 17.00 sore, sedangkan anak keluar rumah jika
berkumpul dengan keluarga besar sekali setahun ketika lebaran Idul Fitri.
dari keluarga besar jika ada masalah, terutama sumber keuangan, dimana
4. Struktur keluarga
sebaliknya.
3. Struktur peran
anak, memelihara rumah dan membantu suami dalam hal mencari nafkah
(berjualan).
sakit keluarga hanya membeli obat di warung atau di toko obat. Bila
5. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
nya.
3. Fungsi Reproduksi
4. Fungsi Ekonomi
Ny.N saat ini sedang sakit, yaitu nyeri ulu hati dengan skala nyeri 6, mual,
muntah dan pusing.Ny.N jarang sarapan pagi, dan makan siang biasanya
jam 15.00, makan malam jam 21.00 wita . Ny.N mengatakan bila sudah
tepat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit terutama Ny.N tidak langsung
bawa ke puskesmas
Ny.N merasa khawatir bila maagnya sering kambuh dan takut opname
Keluarga hanya berpasrah pada Tuhan bila ada anggota keluarga yang
sakit.
Tidak ada strategi adaptasi disfungsional seperti marah, setiap ada masalah
7. Pemeriksaan Fisik
Leher Tidak ada kaku Tidak ada kaku Tidak ada kaku kuduk,
kuduk, pembesaran kuduk, pembesaran pembesaran kelenjar
kelenjar tidak ada, kelenjar tidak ada, tidak ada, pembesaran
pembesaran vena pembesaran vena vena jugularis tidak
jugularis tidak jugularis tidak ditemukan
ditemukan ditemukan
Dada Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan
kanan, suara nafas kanan, suara nafas kanan, suara nafas
vesikuler vesikuler vesikuler
Ekstr emitas Kuku bersih dan Kuku bersih dan Kuku bersih dan
atas pendek, tidak ada pendek, pergerakan pendek, tidak
kelainan tampak lemah, adakelainan
pergerakan, kekuatan otot 4 pergerakan, kekuatan
kekuatan otot 5 otot 5
Ekstr emitas Kuku bersih dan Kuku bersih dan Kuku bersih dan
bawah pendek, tidak ada pendek, pergerakan pendek, tidak
kelainan tampak lemah adakelainanpergeraka
pergerakan, kekuatan otot n, kekuatan
kekuatan otot 5 4 otot 5
8. Harapan keluarga
Analisa Data
Data objektif
a. Tampak meringis
b. Skala nyeri 6
c. Terdapat obar promag
-
2 Data subjektif ketidakmampuan Resiko
Ny.N mengatakan jarang keluarga merawat Ketidakseimbanga
sarapan pagi, cukup kopi dan anggota keluarga n nutrisi kurang
rokok sudah terasa kenyang yang sakit dari kebutuhan
tubuh
Data objektif
a. sakit ulu hati, mual dan
muntah
b. tampak lemah
48
B. Diagnosa Keperawatan
(1) Nyeri akut pada keluarga Tn. H khususnya Ny.N berhubungan dengan
(2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn.H
C. Intervensi Keperawatan
Nyeri akut pada Setelah dilakukan 1. Setelah dilakukan a. Keluarga Gastritis a. Kaji pengetahuan
keluarga Tn. H Kunjungan kunjungan 1x 4 Mampu adalah proses tentang Gastritis
khususnya Tn.H sebanyak 3 x45 menit keluarga menyebutkan inflamasi pada b. Diskusikan dengan
berhubungan menit mampu mengenal defenisi Gastritis lapisan mukosa keluarga tentang
dengan keluargamampu masalah Gastritis atau maag dan submukosa pengertian Gastritis
ketidakmampu- mengenal masalah lambung.. dengan menggunakan
an keluarga kesehatan tentang leafleat/lembar balik
dalam mengenal Gastritis c. Evaluasi kembali
masalah. pengertian Gastritis
pada keluarga
d. Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar
1. Nyeri akut pada keluarga Tn. H khususnya Ny.N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah.
8 Maret 1. Menanyakan pada keluarga tentang gastritis atau S: Ny. N mampu menjelaskan kembali tentang
2019 maag pengertian, penyebab, tanda dan gejala Gastritits
2. Menjelaskan pada keluarga tentang apa itu Ny.N mengatakan dapat membuat pengobatan
gastritis atau maag, penyebabnya, tanda dan tradisional
gejalanya Ny. N mengatakan akan memberitahu suaminya
3. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk untuk tidak merokok di dalam rumah
menanyakan kembali hal-hal yang belum
dimengerti
4. Menanyakan kembali pada keluarga tentang O: Ny.N menjelaskan bahwa gastritis adalah infeksi
pengertian gastritis, penyebabnya, tanda dan pada lambung dan penyebabnya adalah bakteri
gejalanya. dan makanan asam serta rokok. Tanda dan
5. Memberikan pujian atas keberhasilan keluarga gejalanya biasanya nyeri ulu hati, mual, muntah
menyebutkan kembali tentang pengertian, dan kurang nafsu makan.
penyebab, tanda dan gejala gastritis Ny. N dapat mendemonstrasikan pembuatan obat
6. Memperagakan tehnik distraksi dan relaksasi tradisional kunyit.
dengan cara menarik napas dalam dan membuang Ny.N dapat memperagakan tehnik relaksasi
udara melalui mulut secara pelan-pelan.
7. Menganjurkan Ny.N untuk santai dan tidak stres A: Masalah Teratasi
8. Menjelaskan tentang pembuatan obat tradisonal
kunyit dengan cara 2 batang kunyit kemudian P: -
57
2. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn.H khususnya Ny.N berhubungan dengan ketidakmampuan
09 maret 1. Menanyakan pada keluarga tentang diet untuk S: Tn. H dan Ny. N mampu menjelaskan kembali
2019 penyakit maag tentang diet untuk penyakit maag
2. Menjelaskan pada keluarga tentang apa itu diet
untuk sakit maag O: Tn. H dan Ny. N menjelaskan bahwa diet untuk
3. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk makanan yang di konsumsi yaitu TKTP,
menanyakan kembali hal-hal yang belum menghindari yang asam, pedas dan rokok
dimengerti
4. Menanyakan kembali pada keluarga tentang A: Masalah Teratasi
pengertian diet dan makanan apa saja yang boleh
diberikan pada penyakit maag dan makanan apa P: -
yang harus dihindari.
5. Memberikan pujian atas keberhasilan keluarga
menyebutkan kembali tentang makanan yang
harus dihindari dan makanan yang boleh dimakan.
59
BAB IV
PEMBAHASAN
Salah satu anggota keluarga Ny.N menderita Gastritis di Dusun Mutun Kelurahan
Sukajaya Lempasing pada tanggal 8 sampai dengan 10 Maret 2019 selama 2 kali
kunjungan sehari, maka pada bab pembahasan penulis akan menjabarkan adanya
kesesuaian dan kesenjangan yang terdapat antara teori dan kasus. Tahapan pembahasan
sesuai dengan tahapan asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian, merumuskan
A. Pengkajian
Penyakit Gastritis atau maag merupakan penyakit yang sangat kita kenal
dalam kehidupan sehari-hari. Penyakit ini sering ditandai dengan nyeri uluhati,
mual, muntah, cepat kenyang, nyeri perut dan lain sebagainya. Penyakit maag
yaitu dengan menghilangkan stres dan makan dengan teratur. (Wijoyo, 2009).
Terjadinya Gastritis dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur
yang mencakup frekuensi makan, jenis dan jumlah makanan. Pola makan yang
tidak sehat dapat menyebabkan Gastritis. Pada kasus Gastritis akut, faktor
dirangsang oleh konsumsi makanan atau minuman, cuka, cabai, kopi, alkohol
semakin parah. Tak jarang kondisi seperti itu akan menimbulkan luka pada
Berdasarkan teori tersebut di atas dan sesuai dengan hasil pengkajian yang
dilakukan pada Ny.N, Ny.N mengatakan nyeri ulu hati bila terlambat makan,
pusing, mual dan muntah. Ny.N jarang sarapan pagi, dan makan siang
biasanya jam 15.00, makan malam jam 21.00 wita, sehari 2 kali makan
dengan porsi sepiring. Ny.N mengatakan bila sudah minum kopi perut terasa
kenyang. Ny.N saat ini sedang sakit, yaitu nyeri ulu hati dengan skala nyeri 6,
peneliti hal ini mungkin diakibatkan karena Ny.N jarang sarapan pagi, hanya
minum kopi. Kerja di pantai berjualan dan banak pengunjung membuat Ny.N
mengakibatkan Ny.N selalu merasakan nyeri ulu hati, mual, pusing, kadang
muntah. Hal ini sesuai dengan teori yang telah dikemukakan di atas.
seseorang antara lain: yakni pertama intensitas nyeri, minta individu untuk
membuat tingkatan nyeri pada skala verbal. Misal: tidak nyeri, sedikit nyeri,
nyeri sedang, nyeri hebat, hebat atau sangat nyeri atau membuat skala nyeri
skala 0 sampai 10. Nyeri yang diarasakan oleh Tn H adalah 6 (nyeri sedang).
Nyeri dapat dilihat atau diukur berdasarkan skala nyeri, durasi nyeri.
61
Karakteristik nyeri dapat juga dibuat berdasarkan metode PQRST (P=
Provocatif, Q= Qualitas, R=
B. Diagnosa keperawatan
Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn.H
didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan (P) problem
yang berkenan pada individu dalam keluarga yang sakit berhubungan dengan
etiologi (E) berkenan dengan lima tugas keluarga dalam hal kesehatran atau
keperawatan (Muhlisin, 2012). Dalam kasus ini problem (P) atau masalahnya
adalah klien merasakan nyeri ulu hati dimana skala nyeri 6, dan dirasakan
ketika perut kosong atau belum makan karena sibuk bekerja berjualan
Gastritis menurut Ardiansyah adalah yang pertama kaji dan catat keluhan
terapi, yang kedua berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering dengan
penyakit yang diderita dan yang terakhir jelaskan tanda dan gejala
gejala dan tanda gastritis, dengan rasional agar Ny.N memahami penyakitnya.
Kedua mengkaji nyeri dengan rasional untuk mengetahui tingkat nyeri dan
campurkan air secukupnya kemudian diminum 2 kali dalam sehari. Selain itu
nafsu makan, menjelaskan dampak dari penyaki gastritis bila tidak diobati,
dan menjelaskan manfaat bila sakit ke puskesmas dari pada beli obat di
warung.
D. Implementasi Keperawatan
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan
keperawatan keluarga dan intervensi yang telah ditetapkan yaitu yang pertama
tanda dan gejala Gastritis. Saat peneliti menerangkan Ny.N beserta keluarga
tentang materi yang telah diberikan dengan cara menanyakan kembali pada
keluarga tentang apa itu Gastritis, apa penyebabnya dan bagaiamana gejala
cara klien menarik napas dalam kemudian menahan 1 sampai 2 detik lalu
hembuskan udara secara perlahan-lahan melalui mulut, ulangi 4-5 kali, dan
peneliti.
terdiri dari nasi, ikan atau daging atau tahu, sayur, dan buah-buahan, makan
dihindari seperti makan yang asam, pedis, sayur kol, sayur nangka, durian, ubi
rokok dan kopi karena dapat meningkatkan asam lambung, serta sarapan pagi.
kesehatan.
E. Evaluasi Keperawatan
dengan respon prilaku klien yang tampil (Mura, 2011). Evaluasi disusun
dengan metode SOAP dengan keterangan antara lain yang pertama subjektif
(S) adalah hal-hal yang ditemukan keluarga secara subjektif setelah dilakukan
intervensi keperawatan. Kedua objektif (O) adalah hal-hal yang ditemukan oleh
analisa (A) adalah hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada kepada
(P) adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga
pada tahap evaluasi (Muhlisin, 2012). Dari hasil evaluasi tanggal 10 Maret
2019
65
yang penulis lakukan didapatkan data subjektif Ny.N mengatakan nyeri pada
ulu hati, di daerah perut sudah berkurang. Ny.N mengatakan mengerti dengan
penyakit gastritis, gejala dan tandanya. Objektif: Ny.N tampak ceria, tidak ada
nyeri tekan, masalah pertama teratasi. Masalah kedua tidak menjadi aktual
karena Ny.N mengikuti anjuran dari peneliti dengan berjanji akan mengurangi
rokok dan akan sarapan pagi. Ny.N berjanji bila nyerinya kambuh akan ke
lainnya.
.
66
BAB V
A. Kesimpulan
Tn. H dengan Salah satu Anggota Keluarga Ny.N Menderita Gastritis di dusun
dengan teori yang ada, dimana keluarga Tn. H khususnya Ny.N sedang
Gastritis.
pelayanan kesehatan.
5. Pada tahap akhir peneliti melakukkan evaluasi pada tanggal 10 Maret 2019
B. Saran
berikut:
dikomunitas lapangan.
sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Hirlan (2009), Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid2 edisi ketiga, Jakarta, FKUI Inayah
(2004). Asuhan keperawatan pada klien gangguan sistem pencernaan
jilid I edisi I, Jakarta, Salemaba Medika
Soeparman, dkk. (2001). Ilmu Penyakit Dalam jilid II. FKUI : Jakarta
Smeltzer, S, Bare (2001). Buku ajar keperawatan medikal bedah ed 8 jilid II,
Jakarta: EGC.
Sulastri (2012), Gambaran pola makan penderita gastritis di wilayah kerja puskesmas
kampar kiri hulu kecamatan kampar kiri hulu kabupaten Riau: Skripsi: Sumatra
Fakultas Kesehatan Masyarakat USU
Uripi, (2002). Menu untuk penderita Hepatitis dan gangguan saluran pencernaan,
Jakarta, Puspa Swara