Anda di halaman 1dari 25

Sistem Pencernaan dalam Tubuh Manusia

Jimmy christeven
102012045
jimmychristeven@gmail.com
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6, Kebon Jeruk – Jakarta Barat 11510
Telp. (021) 56942061. Fax (021) 5631731

Pendahuluan
Sistem digestivus adalah sistem yang mempelajari tentang proses pencernaan zat-
zat makanan yang terjadi di dalam tubuh manusia. Pada dasarnya sistem pencernaan
makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran
makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses
penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran
sisa-sisa makanan melalui anus. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus. Sistem pencernaan
juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pancreas, hati
dan kandung empedu. Semua organ tersebut menghasilkan enzim-enzim yang berguna
untuk menguraikan makanan dari molekul kompleks menjadi sederhana yang dapat
digunakan oleh setiap sel untuk aktivitas tubuh manusia.1
Pembahasan

Struktur Sistem Pencernaan

Makroskopis
Sistem pencernaan atau sistem gastro instestinal (mulai dari mulut sampai anus)
adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
tersebut dari tubuh.Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring),
kerongkongan, lambung,usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan
juga meliputi organ-organ yangterletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati
dan kandung empedu. 1
A. Mulut1
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut
biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan
lengkap yang berakhir di anus. Rongga mulut dibagi dalam:
1. Vestibulum oris
Merupakan daerah di antara bibir dan pipi di sebelah luar dan gigi geligi dengan
processus alveolarisnya di sebelah dalam.Pendarahan:
Pembuluh nadi: Aa. Labiales superiores et inferiores, cabang a. facialis dan a.
Temporalissuperficialis.
Pembuluh balik: V. Facialis anterior et posterior yang bergabung menjadi v.
Facilaiscommunis dan bermuara ke dalam v. Jugularis interna.
Getah bening: Nnll. Submentales, submadibulares, dan parotideae yang kemudian
dialirkanke dalam Nnll. Caevicales profundae.
2. Cavum oris propium
Gigi geligi, terletak pada processus alveolaris, yang dilapisi oleh selaput lendir.
Pendarahan:Nadi: atas : rr. alveolaris superiores, a. Infraorbitalis r. Alveolaris superior
anterior bawah : a. alveolaris inferior
Pembuluh balik: atas : v. Facialis atau plexus pterygoideus.bawah : v. Alolaris inferior
Persarafan: Nn. Alveolares superiores (V2), N. Alveolaris inferior (V5).
3. Palatum
1. Palatum durum adalah suatu sekat yang terbentuk oleh processus palatinus
ossismaxillae dan processus horizontalis ossis palatini. Tulang-tulang ini dilapisi
olehselaput lendir di sisi superior dan inferior.
2. Palatum molle terdiri atas suatu aponeurosis yang merupakan tempat lekat bagi
beberapa otot.
Pendarahan : cabang-cabang a. maxilaris yakni a. palatina descendens, aa. Palatina
mayor ( palatum durum), dan aa. Palatinae minores (palatum molle).
Persarafan : plexus pharyngeus (N. IX +N. X), kecuali M. Tensor veli palatini oleh
n.Tensoris veli palatini cabang n. Trigeminus V3.
4. Diaphragma oris.Dasar mulut dibentuk oleh 3 otot yakni M.Digastricus venter
anterior,M. Mylohyoideus, dan M. Geniohyoideus. Fungsinya untuk membuka
mulut.
5. Isthmus faucium adalah hubungan antara rongga mulut dan ororpharynx. Batas-
batasnya yakni : tepi bebas palatum molle, arcus palatoglossus, dan dorsum
linguae.
6. Lidah (lingua) mengisi cavum oris hampir seluruhnya dan melekat pada dasar
mulut. Pendarahan: nadi: a. lingualisbalik : v.Dorsalis linguale,Vv. Profunda
linguae,V. Sublingualis.
Persarafan: sensibel : N. LingualisV3, N. IX, N. X Pengecap : N. Lingualis
V3(chorda typani N.VII), N. X.

B. Tenggorokan ( Faring) 1
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Dinding faring
terdiri dari 3 lapis yakni:
1. Tunica mucosa pharyngis
Terdiri atas nasopharynx yang berfungsi untuk pernafasan, oropharynx yang
berfungsi untuk pencernaan, dan laryngopharynx.
2. Tunica submucosa pharyngis
Di bagian atas sangat tebal dan melekatkan pharynx pada dasar tengkorak. Di
bagian bawah,di laryngopharyns, submukosa lebih elastis sehingga
memudahkan pada saat menelan.
3. Tunica muscularis pharyngis
Terdiri atas otot-otot melingkar dan membujur. Yaitu :
1. Otot-otot melingkar terdapat pada dinding posterior dan lateral pharynx.- M.
constrictor pharyngeus superior - M. constrictor pharyngeus media- M.
constrictor pharyngeus inferior.
2. Otot-otot membujur -M. palatopharyngeus-M. stylopharyngeus
M.salpingopharyngeus.
3. Pendarahan : A. thyroidea superior, A. pharyngea ascendens. Plexus venosus
pharyngeus.
4. Persarafan: plexus pharyngeus (N. IX + N. X).

C. Kerongkongan (Esofagus) 1
Merupakan suatu pipa muscular yang marupakan lanjutan pharynx. Pada
esofagus dapat dibedakan 3 bagian yakni: Pars cervicalis (C6-7)
Anterior: trachea, gl. Thyreoidea posterior: vertebra cervicalis
Lateral Kanan/Kiri: A. carotis communis, N. recurrens
Lateral Ki: A. subclavia, ductus thoracicus. Dan Pars thoracalis Anterior : trachea +
bronchus kiri, pericardium + atrium kiri, diaphragma
Posterior: vertebra thoracalis, ductus thoracicus , V. azygos, Aorta ascendens
Kiri: Arcus aorta, N. recurrent kiri , A. subclavia kiri, ductus thoracicus, pleura
Kanan: pleura, v. azygos.
D. Lambung1
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang
keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu Cardia, Fundus, dan Antrum. Selain itu juga terdapat
2 muara yakni :
cardia : muara oesophagus -gaster dan pylorus: muara gaster- duodenum, 2 lekukan yaitu
incisura cardiaca - curvatura major, incisura angularis - curvatura minor, dan 2
permukaan yaitu facies anterior dan facies posterior.
Lapisan dinding gaster :
- tunica mukosa: merupakan selaput lendir yang berlipat-lipat yang disebut plica
gastricae, sedangkan lipatan yang berjalan dari cardia sampai pilorus disebut magenstrase
WALDEYER. Pada permukaan lipatan gaster terdapat lekukan-lekukan kecil yang
disebut foveolae gastricae. Ada 3 macam kelenjar pada mukosa lambung yakni gl.
cardiacae : lendir, gl. gastricae : pepsin & HCl, dan gl. pyloricae : pepsin
1. tunica submucosa merupakan jaringan ikat yang kuat.
2. tunica muscularis : obliquus (lapisan paling dalam), circularis (merupakan
lanjutan otot sirkuler oesophagus yang melapisi corpus dan pilorus), longitudinal
(merupakan lapisan terluar sepanjang kedua curvatura.- tunica serosa: melapisi
seluruh permukaan luar lambung sehingga lambung terletak intraperitoneal.
Pendarahan:
Arteri : A. gastrica sinistra, A. gastrica dextra, A. gastroepiploica dextra, A.
gastroepiploica sinistra, A. gastrica brevis.
Vena: V. gastrica brevis ,V.lienalis,V. gastroepiploica sinistra,V. gastroepiploica dextra,
V.gastrica sinistra, V. gastrica dextra.
Persarafan: parasimpatis : N. X kanan ( posterior ), N. X kiri. (anterior), simpatis : serabut
preganglionic (N.splanchnicus Thoracalis), serabut.post ganglionic (ggl.plexusceliacus).1

E. Usus Halus (usus kecil)2


Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di
antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang
mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan
lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan
makanan yang dicerna).2
Lapisan usus halus : lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M
sirkuler ),lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar ).
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong
(jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
1. Usus dua belas jari (Duodenum)2
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang
terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus
dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari duodenale dan
berakhir di ligamentum Treitz. Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang
tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. Pada usus dua belas jari terdapat
dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
Pendarahan:
Arteri: A. gastroduodenalis : cabang A. hepatica communis, A. pancreatico duodenalis
superior.anterior. & posterior memperdarahi : duodenum bagian proximal, A.
pancreaticoduodenalis inferior, anterior & posterior : cabang A. mesenterica superior
memperdarahi : duodenum bagian distal.
Vena: mengikuti arteri mengalirkan darah ke dalamV. porta, sebagian tidak langsung
melalui v.mesenterica superior dan v.lienalis.

2. Usus Kosong (jejenum)2


Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua
belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang
seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong
dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium. Permukaan dalam
usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus(vili), yang memperluas
permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni
berkurangnya kelenjar Brunner. Jejunum mempuyai dinding yang tebal, diameter yang
lebih besar daripada illeum, arcade yang setingkat, Nnll. yang soliter, vasa recta yang
panjang, dan pita sirkular yang rapat.

3. Usus Penyerapan (illeum)2


Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada system
pencernaan manusia, Ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum
dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral
atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu. Sifat
illeum berlawanan dari Jejunum yakni mempunyai dinding yang tipis, Diameter yang
kecil, arcade yang bertingkat, Nnll. yang aggregati, vasa recta yang pendek, dan pita
sirkular yang renggang.

F. Usus Besar (colon)2


Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan
rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari :
1. Kolon asendens (kanan)
Mulai dari junctura ileo colica ± flexura colli dextra.
Vascularisasi :
Arteri: A. ileocolica & A. colica dext. cabang A. mesenterica sup.
Vena: V. ileocolica &V. colica dextra, v. mesenterica superior.
Getah bening : Nnll paracolica. Nnll mesenterica superior.
Innervasi : plexus mesentericus superior.
2. Kolon transversum
Dari flexura colli dextra-flexura colli sinistra.
Vascularisasi :
Arteri: A. colica media, cabang a. mesenterica superior, A. colica sinistra, cabang
a.mesenterica inferior.
Vena: V. mesenterica superior.
Getah bening: Nnll. colica media, Nnll. mesenterica superior.
3. Kolon desendens (kiri)
Letak : retro peritoneal, dari flex.coli sinistra sampai fossa iliaca sinistra.
Vaskularisasi : A. colica sinistra, cab. A. mesenterica inferior.
4. Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Berbentuk huruf S ,dari PAP ± S3, kemudian menjadi rectum rectosigmoid junction
15 cm dari anus.
Vascularisasi : a. sigmoideae, cab. A. mesenterica inferior.

G. Pankreas2
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama
yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum
(usus dua belas jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
1. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan.
2. Pulau pankreas, menghasilkan hormone. Bagian-bagian pankreas yakni caput
pancreas, collum pancreas, corpus pancreas, dan cauda pancreas. Endokrin
pankreas banyak terdapat di cauda pancreas: pulau-pulau LANGERHANS.
Saluran bercabang-cabang pada pankreas disebut herring bone.
Pendararahan:
Arteri: A. pancreatico duodenale superior (cabang A. gastroduodenalis), A.
pancreaticoduodenalis inferior (cabang A. mesenterica superior)
Vena: darah dialirkan ke dalamV. lienalis danV. mesenterica superior.

H. Hati2
Dilapisi oleh peritoneum, kecuali yang berbatasan dengan diaphragma. Bare area/
area NUDA. Terdiri 2 lobus yakni lobus sinister dan dexter. Lobus dexter terbagi 2: lobus
caudatus dan lobus Quadratus. Batas lobus dexter dan sinister adalah alur yang di tempati
lig. tereshepatis & lig. venosum arantii. Terdiri dari 3 facies :
1. Facies diaphragmatica, berbatasan langsung dengan permukaan bawah paru dan
jantun impressio cardiaca.
2. Facies visceralis adalah facies inferior.
3. Facies superior/ bare area. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding
usus yang kaya akan pembuluh darahyang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini
mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar
dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.Vena porta terbagi
menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk
diolah oleh kandung empedu. Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder)
adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50ml empedu
yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung
empedu adalah sekitar 7-10cm dan berwarna hijau gelap bukan karena warna
jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya.
Organini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran
empedu. Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
a. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak.
b. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb)
yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Mikroskopis

A. Rongga Mulut3

Rongga mulut dilapisi epitel berlapis gepeng, berlapis tanduk (keratin), atau tanpa
lapisan tanduk bergantung pada daerahnya. Lapisan keratin melindungi mukosa mulut
terhadap kerusakan selama mengunyah dan hanya terdapat di gigivi dan palatum durum.
Lamina proprianya memiliki sejumlah papila dan langsung melekat pada jaringan tulang.
Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk menutupi palatum molle, bibir, dan dasar
mulut. Lamina proprianya memiliki papila, mirip derimis kulit, dan menyetu dengan
submukosa yang mengandung kelenjar liur kecil yang difus. Pada bibir ,daerah peralihan
epitel mulut yang tidak berlapis tanduk menjadi epitel kulit.

B. Oesophagus3
1. Tunica mukosa
Epitelnya berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Tunika muscularis mukosa hanya
satu lapis longitudinal. Pada lamina propria didapati kelenjar mukus tubulosa
kompleks yang merupakan perluasan kelenjar kardia.
2. Tunica submukosa
Terdapat kelenjar mukus tubulosa kompleks yang disebut kelejar submukosa atau
oesophageal glands.
3. Tunica muscularis
Pada 1/3 proksimal terdiri dari otot lurik. 1/3 bagian tengah terdiri dari campuran
otot polos dan lurik. 1/3 distal seluruhnya otot polos.

C. Gaster3

Seluruh permukaan mukosa gaster terdapat gastric pits atau foveola gastrica.
Epitelnya mukosa selapis toraks tanpa sel goblet. Sitoplasma pada permukaan apikalnya
mengandung musigen. Intinya oval Pada lamina propria terdapat kelenjar di :

- Kelenjar Kardia dan Pilorus

Sel sekresinya menghasilkan mukus yang berfungsi untuk melindungi lambung dari
auto digestion. Kelenjar pilorus relatif pendek, simpleks, tubulosa bercabang.

- Kelenjar Fundus (kelenjar Gaster)

Dimulai dari dasar gasric pits ke seluruh lamina propria sampai tunica muscularis
mukosa.

D. Usus Halus3
Epitelnya terdiri dari selapis toraks dan sel goblet. Sel torak pada bagian apikalnya
terdapat brush border/mikrovili yang berfungsi untuk memperluas permukaan absorptif
dan juga mengandung sel-sel pencernaan. Semakin ke distal, sel goblet semakin banyak.
Terdapat vili intestinalis. Sepanjang mukosa terdapat glandula intestinalis (cryptus
Lieberkuhn), tubulosa simpleks, yang bermuara diantar vili intestinalis.Pada dasar
cryptus terdapat sel paneth, dibagian apikalnya mengandung granula eosinofilia. Sel-sel
crytus berfungsi menggantikan sel-selepitel permukaan yang rusak. Dibagi dalam 3
daerah yakni:

1. Duodenum, terdapat kelenjar Bruner, mukus, dan kompleks tubulosa bercabang.


Bentuk vili intestinalis berbentuk lebar.
2. Jejunum, tidak terdapat kelejar Bruner ataupun agmina peyeri. Plica sirkularis
Kerckringi tinggi-tinggi. Vili intestinalis berbentuk budar seperti lidah.
3. Illeum, terdapat agregat limfonodus atau agmina peyeri/ Plaque Peyeri di lamina
propria meluas ketunica submukosa.Vili instetinalisnya berbentuk jari-jari.

E. Usus Besar4
Tunica mukosa tidak mengandung plica sirkularis dan vili intestinalis. Sel goblet
banyak dintara sel epitel. Memiliki Cryptus Lieberkuhn dan limfonodus solitorius. Sel
paneth dan sel argentafin sedikit sekali. Tunica muscularis longitudinal membentuk 3 pita
longitudinal yang disebut taenia coli appendix merupakan evaginasi dari usus besar.
Lumennya sempit, sering berisis debris. Memiliki banyak folikel limphoid di sub mukosa.
Tida ada taenia coli. Strukturnya menyerupai usus besar.

F. Rektum4
Mukosa mempunyai lipatan longitudinal rectal collum (Anal column, Column of
Morgagni).
Epitelnya selapis torak. Terdapat cryptus. Pertemuan anatar rektum dan anus disebut
Linea Pectinata.
G. Anus4
Tunica submukosa mengandung banyak pembuluh darah, saraf, dan badan vater
Pacini. Pembuluh-pembuluh vena membentuk plexus hemmoroid. Tunica Muskularis
Mukosa/ lapisan longitudinal membentuk musculis dilator ani internus.Tunica
musckularis sirkular menebal pada ujungnya membentuk musculus Sphincter ani
internus. Di luar lapisan otot ini terdapat jaringan otot lurik Musculus Sphincter ani
externus. Epitelnya berlapis gepeng dengan lapisan tanduk,memiliki folike rambut, dan
kelenjar sebasea.

Mekanisme saluran pencernaan5


Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:
1. Menerima makanan.
2. Memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan).
3. Menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah.
4. Membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus
halus,usus besar, rektum dan anus. Selain itu, Sistem pencernaan juga meliputi organ-
organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.5

A. Mulut5
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi
belakang(molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna.
Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut
dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Pada saat makan, aliran dari
ludah membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan
lainnya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah
protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan
berlanjut secara otomatis. Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam
pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang
(palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam
hidung.

B. Kerongkongan (esofagus)5
Merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir.
Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gelombang kontraksi dan relaksasi
otot ritmik yang disebut dengan peristaltik.
C. Lambung5
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk
cincin(sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter
menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung
berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur
makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan zat penting :
1. Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim.
Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri
Helicobacter pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah
kepada terbentuknya tukak lambung.
2. Asam klorida
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh
pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai
penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri. Pelepasan asam
dirangsang oleh:
1. Saraf yang menuju ke lambung.
2. Gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung).
3. Histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).
4. Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein menjadi pepton).
3. Pepsin.
Bertanggung jawab atas pemecahan sekitar 10% protein. Pepsin merupakan satu-
satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu protein dan kandungan
utama dari daging. Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung
(misalnya alkohol dan aspirin) dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.

D. Usus Halus6
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui
sfingter pylorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum
akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan
Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati. Cairan
tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi)
merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.
Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara
mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus. Beberapa senti
pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya memiliki lipatan-lipatan,
tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili).Vili dan mikrovili
menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum, sehingga menambah
jumlah zat gizi yang diserap. Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum,
terdiri dari jejunum dan ileum.
Bagian ini terutama bertanggung jawab atas penyerapan lemak dan zat gizi
lainnya. Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari
lipatan-lipatan, vili dan mikrovili. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang
mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta.
Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang
membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga
melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Kepadatan
dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui usus halus. Di
dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan
keasaman lambung. Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih
cair karena mengandung air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.

E. Pankreas6
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan
hormon kedalam darah. Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan
mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus. Duktus pankreatikus
akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan
masuk ke dalam duodenum. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna
protein, karbohidrat dan lemak.
Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh
dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai
saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang
berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung. 3 hormon yang
dihasilkan oleh pankreas adalah:
Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
1. Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah.
2. Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya
(insulin danglukagon).

F. Hati6
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan
pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena
yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati
sebagai vena porta.
Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang
masuk diolah.
Darah diolah dalam 2 cara:
1. Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang.
2. Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat
digunakanoleh tubuh.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya
dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum. Hati menghasilkan sekitar
separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan. Sekitar 80%
kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu. Hati juga
menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.

G. Empedu6
Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan
hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. Makanan di dalam duodenum memicu
serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi.
Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan
makanan. Empedu memiliki 2 fungsi penting:
1. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak.
2. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin
yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut: 6
Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam
lemak untuk membantu proses penyerapan. Garam empedu merangsang pelepasan air
oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya. Bilirubin (pigmen utama dari
empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang
dihancurkan. Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang
dari tubuh.
Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.
Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan
kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik. Seluruh
garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari . Dalam
setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di
dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa
dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja. 6

H. Usus besar6
Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari
tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai
rektum bentuknya menjadi padat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar
berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di
dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini
penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa
menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi
iritasiyang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare. 6

I. Rektum &Anus6
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di
tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan
tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah
keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian
lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup. 6

Enzim dalam Pencernaan7


Mulut Liur (Saliva) yang disekresikan oleh kelenjar liur terdiri atas 99,5% air
dengan pHsekitar 6,8. Liur mengandung glikoprotein, musin, yang bekerja sebagai
pelumas pada waktu mengunyah dan menelan makanan. Gerakan mengunyah berfungsi
memecah makanan sehinggaterjadi peningkatan kelarutan dan perluasan daerah
permukaan bagi kerja enzim. Liur jugamerupakan sarana untuk mensekresikan obat-obat
tertentu (teanol dan morfin), ion-ion organik (K +, Ca2+, HCO3-, SCN-(tiosinat), iodium,
dan ekskresi imunoglobulin (IgA).-Amilase liur mampu membuat pati dam glikogen
dihidrosis menjadi amltosa danoligosakarida. Amilase liur akan segera terinaktivasi pada
pH <4, sehingga kerja pencernaandalam mulut akan terhenti ketikalingkunagn lambung
yang asam menembus partikel makanan. Enzim lipase lingual disekresikan oleh
permukaan dorsal lidah (kelenjar Ebner).7

A. Lambung1,7
Getah lambung merupakan cairan jernih bewarna kuning pucat yang mengandung
HCl0,2-0,5%dengan pH 1. Getah lambung terdiri atas 97-99%air dan sisanya musin
(lendir) serta garam anorganik, enzim pencernaan (pepsin dan renin), dan lipase.
- Pepsin
-Fungsi utama untuk hidrolisis molekul protein menjadi peptide.
Disekresikan dalam bentuk inaktif. Jika diperlukan maka akan berubah bentuk dari
pepsinogen menjadi pepsi.
- Renin
-Fungsi utama mengubah kaseinogen menjadi kasein.
Hanya terdapat pada lambung bayi untuk mengolah susu.
- Lipase
-Fungsi utama hidrolisis tri-asilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol.7
Sekresi lambung dibagi menjadi tiga fase :
Fase Sefalik Fase ini mengacu pada peningkatan sekresi HCl dan pepsinogen sebagai
respon terhadap rangsangan pada kepala, bahkan sebelum makanan mencapai lambung.
Pikiran tentang mencicipi, membaui, mengunyah dan menelan makanan meningkatkan
sekresi lambung melalui aktivitas saraf vagus. Fase Gatrik Fase ini terjadi ketika
makanan sudah ada di dalam lambung. Rangsangan yang bekerja pada lambung
meningkatkan sekresi lambung melalui jalur-jalur eferen yang saling tumpang tindih.
Sebagai contoh, adanya protein di lambung, yang merupakan stimulus terkuat, memulai
refleks pendek lokal di pleksus saraf intrinsik untuk merangsang sel sekretorik. Selain itu,
protein memulai refleks-refleks panjang sehingga serat vagus ekstrinsik ke lambung
diaktifkan. Aktivitas vagus ini kemudian meningkatkan stimulasi saraf intrinsik pada sel
sekretorik dan memicu pengeluaran gastrin. Gastrin, pada gilirannya, adalah perangsang
kuat bagi sekresi asam dan pepsinogen lebih lanjut. Melalui jalur-jalur yang sinergistik
dan tumpang tindih tersebut, protein menginduksi sekresi getah lambung yang sangat
asam dan kaya-pepsin, yang melanjutkan pencernaan protein yang pertama kali dimulai
oleh proses tersebut. Fase intestinal mencakup faktor-faktor yang berasal dari usus halus
yang mempengaruhisekresi lambung. Fase ini memiliki dua komponen: Komponen
eksitatorik merupakan produk-produk pencernaan protein di duodenum yang merangsang
sekresi lambung lebih lanjut dengan memicu pengeluaran gastrin usus yang dibawa oleh
darah ke lambung. Setelah adanya fragmen-fragmen protein dari lambung, usus halus
meningkatkan sekresi gastrin untuk membantu lambung mencerna protein. Komponen
inhibitorik, komponen ini lebih dominan dibanding komponen eksitatorik. Komponen
inhibitorik penting dalam membantu menghentikan aliran getah lambung sewaktu kimus
mulai mengalir ke usus halus.

B. Pankreas1,7
Pankreas berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan (dalam bentuk getah
pancreas) yang nantinya akan dibawah ke duodenum melalui saluran pancreas.
- Tripsin
-Fungsi mengubah protein menjadi polipeptida.
Disekresikan dalam bentuk inaktif (tripsinogenn) dan diaktifkan dalamduodenum
(tripsin).
- Kemotripsin
- Fungsi mengubah pepton menjad polipeptida.
Inaktif (kemotripsinogen) dan aktif (kemotripsin).
- Amilase Pankreas
-Fungsi mengubah pati menjadi maltose. Hampir sama dengan amylase di saliva.
- K arboksi Peptidase
-Fungsi mengubah peptide menjadi Asam Amino.
- Nuklease
-Fungsi katalisa asam mukleat menjadi komponen nukleotida.

C. Hati1,7
Meskipun hati tidak memegang peran yang begitu besar dalam system
pencernaan, hatimenghasilkan empedu yang berguna dalam mencerna lemak.
Fungsi enzim :
1. Enterokinase Mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin, laktase mengubah laktosa
menjadi glukosa.
2. Dipeptidase Mengubah pepton menjadi AA, maltase mengubah maltose menjadi
glukosa.
3. Disukarase Mengubah disakarida menjadi monosakarida, peptidase mengubah
polipeptida menjadi AA, sukrase mengubah sukrosa menjadi glukosa dan
fruktosaLipase Mengubah tri-asilgliserol menjadi gliserol dan AA.

Mekanisme pencernaan dan fungsi


1. Karbohidrat8
Karbohidrat adalah senyawaan polihidroksialdehid atau polihidroksiketon dan
senyawaan-senyawaan yang jika dihidrolisis akan menghasilkan polihidroksi tersebut.
Karbohidrat di alam terdapat dalam jumlah yang besar, terutama dalam tumbuh-
tumbuhan. Kegunaanya sangat luas dan meliputi berbagai bidang antara lain sebagai
bahan pangan, sandang, bahan untuk keperluan kesehatan dan obat-obat. Bentuk gula
paling sederhana adalah gula sederhana atau monosakarida misalnya glukosa, fruktosa dan
galaktosa, yang dalam keadaan normal jumlahnya sangat sedikit dalam makanan.
Monosakarida ini merupakan satuan dasar pembentuk jenis karbohidrat lainnya yang
lebih kompleks, yang oleh tumbuhan disintesis dengan proses reaksi kategori kondensasi
sehingga memungkinkan terjadinya ikatan berantai membentuk polimernya. Sebagian
karbohidrat yang dimakan adalah dalam bentuk polisakarida, yang terdiri dari rantai-rantai
molekul glukosa yang saling berhubungan. Selain polisakarida, sumber karbohidrat
makanan lainnya dalam jumlah yang lebih sedikit adalah karbohidrat dalam
bentuk disakarida termasuk sukrosa dan laktosa.8
- Penyerapan karbohidrat
Karbohidrat makanan disajikan ke usus halus untuk diserap terutama dalam
bentuk disakarida maltosa. Glukosa dan galaktosa diserap oleh transportasi aktif
sekunder, sementara pembawa kotranspor di batas luminal mengangkut monosakarida
dan Na+ dari lumen ke dalam interior usus halus. Glukosa dan galaktosa setelah
dikumpulkan di dalam sel oleh pembawa kotranspor, keluar dari sel mengikuti penurunan
gradient konsentrasi masuk ke dalam darah didalam vilus. Fruktosa diserap ke dalam
darah semata-mata melalui difusi terfasilitasi (transport pasif yang diperantai oleh
pembawa).8

2. Protein

Kata protein berasal dari bahasa yunani, proteios, yang artinya pertama. Protein
merupakan senyawaan yang penting dalam kehidupan, terdiri dari berbagai kombinasi
asam amino. Fungsi utama protein adalah membentuk jaringan baru dan mengganti
jaringan yang rusak. Pada hewan dan manusia, protein merupakan komponen pembentuk
urat, otot, kulit, kuku,rambut, bulu, tanduk dan jaringan penunjang seperti tulang rawan.
Di samping itu, protein dapat berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen, pembentuk
antibody, katalisator biokimia dan pengatur metabolisme. Penyerapan protein : yang
dicerna dan diserap tidak saja protein dari makanan, tetapi protein endogen yang masuk
ke dalam lumen saluran pencernaan. Semua protein endogen harus dicerna dan diserap
bersama protein makanan untuk mencegah pengurangan simpanan protein tubuh. Asam
amino yang diserap dari makanan dan protein endogen digunakan untuk mensintesis
protein baru ditubuh. Protein yang disajikan ke usus halus untuk diserap terutama dalam
bentuk asam amino dan beberapa peptide kecil.8
1. Lemak
Sebagian besar lemak dalam makanan berada dalam bentuk trigliserida yaitu
lemak netral yang masing-masing terdiri dari kombinasi gliserol dengan tiga molekul
asam lemak melekatpadanya. Lemak dicerna dan diserap lebih lambat dibandingkan
dengan nutrient lain. Selain itu, pencernaan dan penyerapan lemak hanya berlangsung di
lumen usus halus. Oleh karena itu, apabila duodenum sudah terdapat lemak, pengosongan
isi lambung yang berlemak lebih lanjut kedalam duodenum ditunda sampai usus halus
selesai mengolah lemak yang sudah ada di sana. Pada kenyataannya, lemak adalah
perangsang terkuat untuk menghambat motilitas lambung. Fungsi lemak yaitu sebagai
sumber dan pelarut beberapa vitamin tertentu dan asam-asam lemak,baik esensial
maupun non-esensial, sebagai cadangan energy dalam jaringan adiposa, dansebagai
isolator tubuh baik terhadap perubahan suhu maupun terhadap benturan-benturan.
Penyerapan lemak : penyerapan lemak cukup berbeda dari penyerapan karbohidrat dan
protein karena adanya masalah lemak yang tidak larut dalam air. Lemak harus
dipindahkan dari kimus yang cair melalui cairan tubuh yang mengandung banyak air
walaupun lemak tidak larut dalam air. Dengan demikian, lemak harus menjalani
serangkaian transformasi untuk mengatasi masalah iniselama pencernaan dan
penyerapannya. Komponen empedu mempermudah penyerapan produk-produk akhir
pencernaan lemak ini melalui pembentukkan misel. Misel adalah partikel larut-air yang
mengangkut produk-produk akhir pencernaan lemak di dalam interiornya yang larut
dalam air. Setelah misel-misel ini mencapai membran luminal sel-sel epitel,
monogliserida dan asam lemak bebas secara pasif berdifusi dari misel menembus
komponen lemak membran sel epitel untuk memasuki interior sel-sel tersebut. Sewaktu
produk-produk lemak tersebut meninggalkan misel dan diserap melalui membran sel,
misel mampu menyerap monogliserida dan asam lemak lain yang dihasilkan dari
perncernaan trigliserida di dalam emulsi lemak. Setelah berada di dalam sel epitel,
monogliserida dan asam lemak bebas disintesis ulang menjadi trigliserida. Trigliserida-
trigliserida inibergabung membentuk butir-butir dan dibungkus oleh satu lapisan
lipoprotein, sehingga butir lemak tersebut dapat larut dalam air. Karbohidrat sebagai
sumber energy. Karbohidrat merupakan senyawa karbon, karena banyak mengandung
unsur karbon, disamping unsur-unsur hidrogen dan oksigen. Karbohidrat berfungsi
sebagai sumber energi. Satu gram Karbohidrat menghasilkan 4,0-4,1 kilokalori. Satu
kilokalori sama dengan 4,2kilojoule, sehingga 1 gram karbohidrat menghasilkan sekitar
16,8 sampai 17,2 kilojoule. Energi digunakan untuk bergerak, tumbuh, mempertahankan
suhu tubuh, dan berkembang biak. Kelebihan karbohidrat akan disimpan dalambentuk
lemak di daerah perut, di sekeliling ginjal, jantung, atau dibawah kulit yang
menyebabkan tubuh menjadi gemuk. Hasil Metabolisme Zat-Zat Makanan. Karbohidrat
sebagai sumber energy. Karbohidrat merupakan senyawa karbon, karena banyak
mengandung unsur karbon, disamping unsur±unsur hidrogen dan oksigen. Karbohidrat
berfungsi sebagai sumber energi. Satugram Karbohidrat menghasilkan4,0-4,1 kilokalori.
Satu kilokalori sama dengan 4,2 kilojoule,sehingga 1 gram karbohidrat menghasilkan
sekitar 16,8 sampai 17,2 kilojoule. Energi digunakan untuk bergerak, tumbuh,
mempertahankan suhu tubuh, dan berkembang biak. Kelebihan karbohidrat akan
disimpan dalam bentuk lemak di daerah perut, di sekeliling ginjal, jantung, ataudibawah
kulit yang menyebabkan tubuh menjadi gemuk 2). Lemak sebagai sumber energi lemak
adalah sumber energi yang tinggi. Satu gram lemak menghasilkan 9 kilokalori. Makanan
yang banyak mengandung lemak misalnya kacang, kelapa, lemak hewan,
lemak tumbuhan, minyak jagung, minyak kedelai, dan mentega. Fungsi lemak adalah :
a. Sebagai sumber energy.
b. Pelarut vitamin A,D,E, dan, K.
c. Pelindung organ tubuh yang penting, misalnya mata, ginjal, dan, jantung.
d. Pelindung tubuh terhadap suhu yang rendah, yaitu sebagai isolator di bawah kulit
untuk menghindari hilangnya panas tubuh. Lemak hewan banyak mengandung
kolestrol. Kolestrol diperlukan oleh tubuh antara lain untuk menyusun membran
sel dan hormon. Namun kelebihan kolestrol dapat mengendap didinding
pembuluh darah. Endapan kolestrol. Menyebabkan pembuluh darah menyempit.
Akibatnya terjadi tekanan darah tinggi. Kolestrol banyak terdapat pada organ
dalam hewan dan lemak hewan. Minyak tumbuhan merupakan lemak yang bebas
kolestrol.
e. Protein untuk pengganti dan pertumbuhan sel. Berdasarkan asalnya, protein
dibedakan menjadi protein hewani dan protein nabati. Protein hewani adalah
protein yang diperoleh dari hewan. Protein nabati adalah protein yang berasal dari
tumbuhan. Protein hewani mengandung asam amino lebih lengkap dari pada
protein nabati . Asam amino adalah senyawa penyusun protein.
f. Protein yang kita makan dicerna menjadi asam amino. Di dalam tubuh, asam
amino tersebut diubah kembali menjadi protein sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Protein berfungsi untuk pertumbuhan, mengganti sel yang rusak atau mati, dan
mengatur proses di dalam tubuh. Kekurangan protein menyebabkan pertumbuhan
terhambat dan mudah terkena infeksi. Di dalam sel tubuh, protein juga dapat
diubah menjadi energi. Setiap satu gram protein menghasilkan 4 kilokalori.8

Kesimpulan
Pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur yang
komplek diubah menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim
yang diproduksi di dalam sistem pencernaan. Organ-organ utama yang berperan dalam
sistem pencernaan antara lain mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,
rektum, dan anus. Sementara organ tambahan dalam sistem pencernaan meliputi hati,
pankreas. Semua organ tersebut menghasilkan enzim-enzim yang berguna untuk
menguraikan makanan dari molekul kompleks menjadi sederhana yang dapat digunakan
oleh setiap sel untuk aktivitas tubuh manusia. Makanan merupakan faktor yang
menentukan kesehatan individu. Makanan yang kurang bergizi dan waktu makan yang
tidak teratur dapat menyebabkan kesehatan tergganggu.
Daftar Pustaka
1. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6 , Sistem digestivus.
Jakarta: EGC ; 2006.p.148-52.
2. Moore KL. Anatomi klinis dasar. In : Agur AMR,editor , Sistem digestivus.
Jakarta:EGC ; 2002.p.83-7.
3. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar teks dan atlas. In: FransDany, editor.
Saluran cerna. Jakarta :EGC; 2007.p.278-307.
4. Gunawijaya FA, KartawigunaE. Penuntun praktikum kumpulan foto
mikroskopik histologi saluran cerna. Jakarta: Penerbit Universitas Trisaksi;
2007.p.101-27.
5. Kee JL. Pedoman pemeriksaan laboratorium dan diagnostik. In: Kapoh RP,
editor.Pengkajian laboratorim/Diagnostic fungsi tubuh. Jakarta:EGC; 2008.p.719-
21.
6. Murray RK, Granner DK, Biokimia Harper. In: Bani AP,Sikumbang TMN.
Pencernaan dan absorpsi. 25thed. Jakarta:EGC; 2003.p.632-44.
7. Fried GH, Hademenos GJ. Biologi. Jakarta; Penerbit Erlangga; 2006.p.185-8.
8. Sherwood, laura. Makanan sebelum bertanding: apa yang masuk apa yang keluar.
Beatricia I.Santoso. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta :EGC.2001.p.555-
63.

Anda mungkin juga menyukai