Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PEMBAHASAN
1.1 Latar Belakang
Karya ilmiah, yang umumnya terdiri dari banyak halaman, relatif sulit
dimengerti dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahami seluruh isi karya
ilmiah. Maka diperlukan sebuah ringkasan untuk mewakili isi dari karya ilmiah.
Ringkasan tersebut umumnya disebut abstrak.

Bila diperhatikan jika membaca karya ilmiah seperti, skripsi, thesis, disertasi,
jurnal, laporan penelitian, ada istilah abstrak sebelum membaca isi dari dokumen
tersebut yang letaknya ada di pra-halaman. Kegunaan abstrak yang paling penting
adalah Menghemat waktu pembaca dalam mengumpulkan dan memilih informasi.

Oleh karena itu perlunya untuk mengetahui seluk-beluk teknik pembuatan


abstrak yang baik dan benar. Sehingga dengan membaca sebuah abstrak, pembaca dapat
mengetahui secara garis besar isi dari karya ilmiah.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang
dapat dijadikan sebagai pembatasan masalah, sebagai berikut:

a. Apa yang dimaksud dengan Abstrak?


b. Apa fungsi abstrak?
c. Apa saja kategori abstrak?
d. Bagaimana format penulisan abstrak?
e. Bagaimana langkah-langkah penulisan abstrak?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari rumusan masalah tersebut dapat diketahui beberapa tujuan dari penulisan
makalah ini, sebagai berikut :

a. Mengetahui pengertian abstrak


b. Mengetahui fungsi-fungsi abstrak
c. Mengetahui kategori abstrak
d. Mengetahui format penulisan abstrak
e. Mengetahui langkah-langkah penulisan abstrak

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Abstrak

Abstrak berasal dari bahasa Inggris yaitu abstract yang secara harfiah bermakna
“terlepas dari” atau “ditarik dari”. Abstrak merupakan intisari isi artikel yang
menginformasikan latar belakang, metode yang digunakan, dan hasil penelitian (Wibowo,
2008). Abstrak adalah paragraf ringkasan yang memungkinkan pembaca memahami sekilas isi
artikel (Barnawi, dkk, 2015). Abstrak merupakan initisari dari karya ilmiah sering dijadikan
acuan oleh pembaca untuk memilah karya ilmiah mana yang perlu dibacanya (Santoso, 2014).
Abstrak adalah intisari skripsi dan tesis yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti,
metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, (kalau ada) saran
yang diajukan (Tanjung, 2005). Abstrak adalah intisari dari karya ilmiah yang mencakup latar
belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan
yang dapat ditarik.

2.2 Fungsi Abstrak


Abstrak mempunyai beberapa fungsi penting, antara lain:
1. Menarik pembaca untuk membaca bagian selanjutnya.
2. Memberikan informasi singkat tentang karya ilmiah.
3. Mempromosikan karya tulis.
4. Membantu pembaca dalam menentukan apakah akan membaca karya tulis itu atau
tidak.
5. Menghemat waktu pembaca dalam mengumpulkan dan memilih informasi.
6. Memperoleh penilaian yang diharapkan oleh pembaca.
7. Menghindari duplikasi dalam penelitian dan sebagai publikasi
informasi.

2.3 Kategori Abstrak


Abstrak dapat dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu:
1. Abstrak deskriptif/indikatif. Abstrak ini biasanya mengungkapkan secara umum
dokumen atau tulisan dalam bentuk laporan kualitatif.
2. Abstrak informatif. Abstrak ini menekankan pada temuan dan hasil secara singkat serta
berbentuk kualitatif.
3. Abstrak indikatif informasional. Abstrak ini merupakan gabungan yang menunjukkan
informasi khusus temuan utama, hasil dan informasi umum tentang dokumen tersebut.

2.4 Format Penulisan Abstrak

Menurut Leo (2013), kriteria dan komponen-komponen abstrak adalah:


1. Singkat sekitar 150-250 kata atau 200-300 kata.

2
2. Harus akurat mewakili tujuan dan isi penulisan serta tidak memasukkan informasi yang
tidak tercantum dalam teks.
3. Memiliki isi yang mandiri.
4. Tidak ada pengulangan baik kata, frasa, kalimat/gagasan.
5. Tidak memasukkan referensi,gambal,tabel,penomoran kalimat, dan informasi yang
tidak disebutkan dalam karya ilmiah.
6. Terdiri dari uraian singkat penelitian, tujuan penelitian, metode yang digunakan,
ringkasan temuan, dan kesimpulan utama.
7. Memberikan ringkasan yang spesifik dan akurat atas semua tujuan penelitian.

Menurut Mikrajuddin Abdullah (2011:15) dalam Bernawi, dkk (2015), pada umumnya
struktur abstrak dalam artikel jurnal ilmiah terdiri tentang pendahuluan, apa yang dikerjakan,
apa yang dihasilkan, dan penutup. Pendahuluan dan penutup bersifat opsional artinya boleh
ada boleh tidak ada. Sedangkan “apa yang dikerjakan” dan “apa yang dihasilkan” wajib dalam
abstrak

Menurut Barnawi, dkk (2015), persyaratan yang sebaiknya diikuti penulis dalam
menulis artikel ilmiah yaitu biasanya jumlah kata maksimum 200 kata. Tidak boleh ada
pengajuan tabel, ilustrasi atau referensi. Disarankan tidak mengulang judul artikel untuk
menghemat kata. Disarankan pula tidak menggunakan singkatan-singkatan. Pada bagian akhir
abstrak ditulis kata kunci untuk memudahkan orang dalam mencari di mesin pencari.

Menurut Santoso (2014), hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat abstrak
antara lain:
1. Merupakan uraian singkat,cermat, dan menyeluruh.
2. Tanpa komentar.
3. Biasanya terdapat di awal karya ilmiah.
4. Berisi sekitar 250 kata.
5. Tanpa pergantian paragraf.
6. Hindari kalimat aktif.
7. Hindari penulisan kepustakaan, singkatan, ilustrasi, grafik, dan tabel.
8. Dicantumkan kata kunci antara 3-10 kata atau kelompok kata.

Format penulisan dalam membuat abstrak sebagai berikut abstrak ditulis di tengah
halaman dengan huruf kapital, simetris di atas bidang penulisan dan tanpa tanda titik. Nama
penulis diketik dengan jarak 2 spasi dari kata abstrak, ditepi kiri dengan urutan nama akhir
diikuti tanda koma, nama awal, nama tengah (jika ada). Tahun lulus ditulis setelah nama,
diakhiri tanda titik. Judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil (kecuali huruf-huruf
pertama dari setiap kata) dan diakhiri dengan titik. Kata “skripsi” dan “tesis” ditulis setelah
judul dan diakhiri dengan koma, diikuti dengan nama jurusan (tidak boleh disingkat), nama
universitas dan diakhiri dengan tanda titik. Kemudian dicantumkan nama dosen pembimbing
1 dan dosen pembimbing 2 lengkap dengan gelar. Dicantumkan kata kunci yang ditempatkan
di bawah nama dosen pembimbing. (Tanjung, dkk., 2005)

3
2.5 Langkah-langkah Penulisan Abstrak
Dalam karya ilmiah, abstrak dijumpai pada bagian awal dari tulisan tersebut. Namun, abstrak
merupakan bagian tulisan yang dibuat terakhir setelah semua bagian lainnya selesai, terutama
setelah hasil dan pembahasan. Pada saat itu, sudah tersedia bahan-bahan yang diperlukan untuk
memenuhi komponen-komponen abstrak yang baik. Berikut ini langkah-langkah membuat
abstrak :
1. Membaca dokumen secara sekilas untuk mendapatkan pemahaman tentang isi dan cakupan
dari dokumen tersebut. Seorang pengabstrak yang terlatih tidak membaca setiap kata tetapi
memilih kata dari bagian dokumen atau dengan kata lain mengambil keyword/kata kunci.
2. Membuat suatu catatan yang memuat poin-poin utama dalam dokumen.
3. Membuat suatu konsep kasar dari catatan yang dibuat pada langkah ke-2 dengan tidak
terlalu banyak menggunakan ungkapan dari dokumen aslinya.
4. Memeriksa konsep kasar tersebut. Setelah perbaikan/koreksi perlu dilakukan edit konsep
abstrak dan buat dalam gaya penyajiannya. (kesalahan dalam abstrak biasanya memberikan
nama, rumus, penggunaan kata yang berulang-ulang/pengulangan kata atau kalimat).

Menurut Leo (2013), cara yang paling mudah untuk menulis abstrak setelah hasil penelitian
selesai adalah
1. Membaca tujuan penelitian yang paling utama/penting dari tugas akhir atau skripsi
Anda dan meringkas menjadi satu atau dua kalimat
2. Membaca metode penelitian atau teori yang digunakan untuk mengumpulkan data dan
merangkum menjadi dua atau tiga kalimat
3. Membaca data temuan penelitian, meringkas menjadi dua atau tiga kalimat
4. Membaca kesimpulan dan rekomendasi serta menulis menjadi 1 atau 2 kalimat

4
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1. Abstrak adalah intisari dari karya ilmiah yang mencakup latar belakang, masalah yang
diteliti, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan yang dapat
ditarik.
2. Abstrak dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu : abstrak deskriptif, abstrak informatif,
abstrak indikatif informasional.
3. Dalam menyusun abstrak persyaratan yang sebaiknya diikuti penulis dalam menulis
artikel ilmiah yaitu biasanya jumlah kata maksimum 200 kata. Tidak boleh ada
pengajuan tabel, ilustrasi atau referensi. Disarankan tidak mengulang judul artikel
untuk menghemat kata. Disarankan pula tidak menggunakan singkatan-singkatan. Pada
bagian akhir abstrak ditulis kata kunci untuk memudahkan orang dalam mencari di
mesin pencari.
4. Manfaat abstrak yaitu memberikan informasi singkat tentang karya ilmiah.

5
DAFTAR PUSTAKA

Barnawi dan M. Arifin. 2015. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Gratia, Lidya Yolanda. 2016. Analisis Efektivitas Program Keluarga Berencana dengan
Model Regresi Linear Berganda, Regresi Poisson dan Regresi Logistik. Skripsi
Program Sarjana Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor
Leo, Sutanto. 2013. Kiat Jitu Menulis Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: Erlangga

Santoso, Urip. 2014. Kiat Menulis Artikel Ilmiah. Yogyakarta: Graha Ilmu

Tanjung, Bahdin Nur dan Ardinal. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi,
dan Tesis) dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis Artikel Ilmiah. Jakarta:
Prenadamedia

Wibowo, Wahyu. 2008. Piawai Menembus Jurnal Terakreditasi. Jakarta: Bumi Aksara

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/305/jbptunikompp-gdl-ubudiyahse-15224-1-materia-v.pdf
diakses pada Minggu, 3 Maret 2019

6
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai