Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENYULUHAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Cabang Ilmu : Keperawatan Maternitas


Topik : Tanda Bahaya Kehamilan
Hari/Tanggal : Sabtu, 1 Desember 2018
Pukul : 15.00 s/d Selesai
Waktu : 30 menit
Tempat : Puskesmas Tapa
Sasaran : Ibu Hamil
Materi : Terlampir

I. Tujuan Umum
Agar klien dapat memahami dan mengerti tentang tanda dan bahaya kehamilan.
II. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
1. Klien mampu memahami definisi tanda dan bahaya kehamilan
2. Mampu memahami macam-macam tanda dan bahaya kehamilan
3. Mampu memahami komplikasi dari tanda dan bahaya kehamilan
4. Mampu memahami cara mencegah tanda dan bahaya kehamilan
5. Mampu memahami penanganan tanda dan bahaya kehamilan
III. Manfaat
Penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan para ibu hamil tentang
pentingnya mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan di wilayah kerja
puskesmas kota selatan
IV. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
V. Media
a. Leaflet
c. PPT
VI. Alat dan Bahan
- LCD
- Laptop

VII. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap
Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Pengkajian
1 Pendahuluan 5 Menit  Membuka acara  Menjawab salam Ceramah
dengan mengucapkan  Mendengarkan
salam perkenalan
 Perkenalan diri dan  Mendengarkan
kelompok penyampaian topik
 Menyampaikan topik dan tujuan.
dan tujuan  Menyetujui
Penyuluhan kepada kesepakatan
sasaran pelaksanaan Penkes
 Kontrak waktu untuk
kesepakatan
penyuluhan dengan
sasaran
 Validasi

2 Pelaksansaan 15 Menit  Menjelaskan  Menyampaikan Ceramah


tujuan. dan
materi
 Menanyakan hal – Demonstr
tentang: hal yang belum asi
dipahami.
- Pengertian tanda
 Mampu
bahaya kehamilan mendemonstrsikan
- macam – macam tanda bahaya
kehamilan
tanda bahaya pada
kehamilan
- komplikasi yang
ditimbulkan
- cara mencegah
terjadinya bahaya
dalam kehamilan
- Tanya jawab

3 Evaluasi / 10 Menit  Memvalidasi kembali  Menjawab pertanyaan Leaflet


Penutup mengenai materi  Mendengarkan
yang telah kesimpulan
disampaikan  Menjawab salam.
 Mengevaluasi kepada
sasaran tentang materi
yang telah
disampaikan
 Menyimpulkan hasil
dari penyuluhan
 Menutup acara dengan
mengucapkan salam

VII. Evaluasi.
a. Pelaksanaan

 Tanggal / Jam : 1 Desember 2018

 Waktu : 15.00 WIB

 Tempat : PKM Tapa

 Jumlah Peserta : orang

 Respon terhadap penyuluhan :

 Jumlah peserta yang aktif :

 Jumlah pertanyaan yang diajukan :

 Macam pertanyaan yang diajukan :

VIII. Pengorganisasian
Pemateri : Nurfatwa Ilham
Moderator : Eka Pratiwi Puluhalawa
Notulen : Nursafira Manti
Fasilitator : Rahmadina Thalib
Observer : Anisa Antu

IX. Setingan Tempat

Keterangan:
Perseptor Akademik
Perseptor Klinik
Ketua
Moderator
Penyaji
Notulen
Peserta

X. Petugas-Petugas Acara
Pemateri : Bertugas untuk menyampaikan materi penyuluhan
Moderator : Bertugas sebagai pengendali acara selama kegiatan
berlangsung
Notulen : Bertugas untuk mencatat pertanyaan dan masukan yang
diberikan
Observer : Bertugas mengawasi ibu hamil saat senam
Fasilitator : Bertugas untuk menyediakan alat atau perlengkapan yang
akan digunakan selama kegiatan berlangsung.
TANDA DAN BAHAYA KEHAMILAN

A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan

Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya
atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya
penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan. Macam-macam tanda
bahaya kehamilan pada trimester 1 (0-12 minggu) diantaranya mual-muntah
berlebihan, sakit kepala yang hebat dan menetap, penglihatan yang kabur, kelopaknya
mata yang pucat (anemia), deman tinggi. Pada trimester 2 (12-27 minggu)
diantaranya: perdarahan pervaginam, nyeri abdomen. yang hebat, dan kurangnya
pergerakan janin. Trimester 3 (27-36 minggu) diantaranya: bengkak pada wajah,kaki
dan tangan, keluar air ketuban sebelum waktunya dan perdarahan pervaginam (Anita,
2014)
B. Macam– macam tanda bahaya kehamilan
a. Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum in partu
atau persalinan, yaitu bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada
multipara kurang dari 5 cm. Dalam keadaan normal ketuban pecah saat persalinan.
Bila periode laten panjang dan ketuban sudah pecah, maka dapat terjadi infeksi
yang meningkatkan angka kematian ibu dan anak (Sofian, 2013).
b. Bayi Kurang Bergerak
Ibu mulai merasakan gerakan janin sejak bulan kelima atau bulan keenam, bahkan
beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur,
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3x dalam periode
jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan
jika ibu makan minum dengan baik (Hani, dkk. 2011).
c. Nyeri Abdomen yang Hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak
normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat.
Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang
pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritas uterus,
abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya (Hani, dkk. 2011).
d. Sakit Kepala yang Hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan
suatumasalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang
dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu
mungkinmenemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur atau berbayang. Sakit
kepala yang hebatdalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia (Hani, dkk.
2011).
e. Kelainan letak janin
Menurut (Manuaba, 2010) Normalnya kepala janin berada di bagian bawah rahim
ibu dan menghadap ke arah punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi
turun dan masuk ke rongga panggul ibu. Namun, terkadang letak janin tidak
normal sampai usia kehamilan 9 bulan. Sehingga ibu harus melahirkan di rumah
sakit supaya ibu dan janin bisa diselamatkan. Kelainan letak janin antara lain :
1. Letak sungsang : kepala janin di bagian atas rahin

2. Letak lintang: letak janin melintang di dalam rahim

Jika menjelang persalinan bagian tubuh janin terlihat di jalan lahir, misalnya
tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu harus segera mendapat perawatan medis di
rumah sakit.
f. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak
dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002). Demam dapat
disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme
pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya
tanda atau gejala-gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan
gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadiselama kehamilan, persalinan
dan masa nifas (Kusmiati, 2010).
g. Mual Muntah Berlebihan
Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena
sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang.Pada umumnya
wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual
muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaan sehari-hari
menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaan inilah disebut
hiperemisis gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat
ringanya penyakit.
h. Pengaruh anemia terhadap kehamilan
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin
di bawah 11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Nilai
tersebut dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi,
terutama pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi
besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi
C. Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan
Komplikasi tanda bahaya kehamilan menurut (Manuaba, 2010) :
a) Perdarahan
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:
1. Kelainan letak plasenta.
2. Pelepasan plasenta sebelum waktunya.
3. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada
trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat dan
kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan penyebab terjadinya
perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher rahim dan Pap
smear.
b) Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:
1. Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim.
2. Perdarahan.
3. Stress fisik atau mental.
4. Kehamilan ganda.
5. Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.
6. Bayi lahir belum cukup bulan.
7. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
8. Keguguran (abortus).
9. Persalinan tidak lancar / macet.
10. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
11. Janin mati dalam kandungan.
12. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
D. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan
Menurut (Hellen, 2012). Terdapat 9 cara mencegah tanda bahaya kehamilan, yaitu :
a) Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami
tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan
rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
b) Meningkatkan mutu prinatal care
c) Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
d) Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang
dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
e) Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan
ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
f) Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
g) Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
h) Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
i) Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna
E. Penanganan tanda bahaya kehamilan
a. Ibu hamil segera di bawa ke petugas kesehatan atau ke pelayanan kesehatan
terdekat.
b. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan
jika ibu makan dan minum dengan baik.
c. Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak,
kompres untuk menurunkan suhu.
d. Makan sedikit tapi sering
e. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
f. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir dari pada makanan
padat.
g. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan
kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu
berikutnya.
h. Hindari hal hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
i. Istirahat cukup
j. Hindari hal hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat
memicu rasa mual
k. Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Anita. 2014. Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap
Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan.
Minahasa Selatan : Jurnal Ilmiah Bidan
Hani, dkk. 2011. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
Kusmiati, Y. 2010. Asuhan Kehamilan Edisi 2. Yogyakarta : Fitrimaya.
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kebidanan, dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta : EGC
Sofian. 2013. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Varney, Hellen. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
Kurniawan. 2008. Bahaya Yang Sering Terjadi Pada Kehamilan Muda

Anda mungkin juga menyukai