Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
yang telah memberikan nikmat kesempatan serta kekuatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal dengan judul “Galeri Fotografi di Palu Dengan
Pendekatan Arsitektur Dekonstruksi ”.
Dalam kesempatan ini penulis tidak kurangnya mendapatkan kendala
dalam penyelesaian penulisan laporan ini, namun berkat dorongan dan semangat
yang diberikan penulis mengucapkan terimah kasih serta penghargaan tertinggi
kepada dosen pengampuh Mata kuliah, kedua Orang tua, Teman-teman
seangkatan 2013, serta teman-teman di lingkungan Fakultas Teknik Universitas
Tadulako, dalam hal ini penulis menyadari banyak kekurangan dalam proposal
ini, Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan diterima
dengan baik, sehingga menjadi pembelajaran yang ke depannya.
F221 13 128
i
Daftar Isi
ii
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
3
yang menyukai gaya baru dan meninggalkan gaya yang monoton pada
Arsitektur Modern.
Adanya bangunan “Desain Galeri Fotografi Di Palu Dengan
Pendekatan Arsitektur Dekonstruksi” merupakan wujud dari pengharapan
dari para fotografer guna meningkatkan minat dan menarik perhatian
masyarakat kota Palu ke bidang seni fotografi itu sendiri. Selain itu galeri ini
bisa menjadi wujud dari kemajuan di bidang seni rupa di kota palu khususnya
bagi fotografer, menjadi tempat komersil untuk penyelenggaraan kegiatan
penting, dari segi Ekonomi dapat menarik minat wisatawan untuk membeli
karya-karya yang dihasilkan dan menjadi tempat edukasi bagi generasi yang
ingin berkecimpung di dunia seni fotografi, untuk itu pentingnya bangunan
galeri fotografi di Palu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat di rumuskan
masalah “ Bagaimana desain galeri fotografi yang dibutuhkan fotografer dan
masyarakat dengan pendekatan Arsitektur dekonstruksi di Kota Palu ? .”
4
2. Sasaran Penelitian
Merumuskan konsep perancangan galeri fotografi yang mewadahi
pameran hasil karya fotografer khususnya pada penataan alur sirkulasi
dan bentukan bangunan, sehingga perancangan bangunan ini dapat
menjadi :
Wadah untuk menampung kegiatan pameran yang
berhubungan dengan fotografi.
Sebagai pusat edukasi bagi pengunjung yang ingin
mengetahui fotografi.
Memberikan kelengkapan dalam sarana dan prasarana
untuk menunjang kegiatan fotografer.
Menciptakan desain galeri fotografi dengan pendekatan
bentuk arsitektur dekonstruksi.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai konstribusi perkembangan ilmu keteknikan khususnya di
bidang Arsitektur yang dapat berguna bagi penelitian kedepannya.
2. Penyusunan proposal dan sebagai rekomendasi bagi pemerintah
untuk memajukan bidang seni khususnya di bidang kesenian
fotografi di kota palu.
3. Sebagai konstribusi untuk fotografer yang memerlukan wadah
memajang ataupun memamerkan hasil karya mereka.
5
II. Tijauan Pustaka
A. Pengertian Judul
1. Pengertian Galeri
Galeri berasal dari bahasa latin (Galeria) yaitu ruang beratap dengan
satu sisi terbuka. Di Indonesia Galeri sering diartikan sebagai ruang atau
bangunan tersendiri yang digunakan untuk memamerkan karya seni. (Sumber
: KKBI).
2. Pengertian Fotografi
Fotografi adalah(dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari
kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis) adalah
proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah
umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau
foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek
tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap
cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
(Ensiklopedia Nasional Indonesia).
B. Fungsi Galeri
Perkembangan galeri dapat dilihat bahwa fungsi awalnya adalah
memamerkan hasil-hasil seni agar dapat dikenal oleh masyarakat. Dengan
demikian terlihat adanya usaha :
1. Mengumpulkan hasil-hasil karya seni sebagai koleksi.
2. Memamerkan hasil karya seni agar dikenal masyarakat.
3. Memelihara hasil-hasil karya seni agar tidak rusak (bersifat
memelihara/konservasi)
Terjemahan dan fungsi baru yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Sebagai tempat mengumpulkan karya seni, yaitu dengan melakukan
penyimpanan karya seni pada ruang penyimpanan yang pada akhirnya
dapat dipamerkan kembali.
2. Sebagai tempat memamerkan hasil karya seni agar dikenal
masyarakat, ini merupakan fungsi utama sebuah galeri, sehingga pada
umumnya ruang yang digunakan sebagai tempat memamerkan karya
6
seni memiliki bentuk-bentuk ruang yang menarik, baik dari segi
pencahayaan yang membuat karya seni itu hidup.
3. Sebagai tempat memelihara hasil karya seni agar tidak rusak. Ruang
yang digunakan untuk memelihara karya seni ini biasa disebut dengan
ruang restorasi-konservasi.
4. Sebagai tempat mengajak, mendorong, meningkatkan apresiasi
masyarakat. Dimana pada umumnya karya-karya seni yang
dipamerkan tersebut memiliki arti yang ingin disampaikan oleh
seniman kepada masyarakat, sehingga dengan itu masyarakat dapat
mengapresiasi karya-karya yang dipamerkan tersebut apakah
berlebihan atau tidak. Ruang-ruang yang digunakan sudah tentu
merupakan ruang pameran itu sendiri dimana karya seniman
dipamerkan untuk masyarakat.
5. Sebagai tempat transaksi jual beli untuk merangsang kelangsungan
hidup seni.
C. Macam-macam Galeri
Belum ada klasifikasi yang jelas mengenai macam-macam galeri seni
terlebih akan materi khusus yang dipublikasikan, akan tetapi dengan
pendekatan bentuk, sifat, dan isinya yang menonjol, dapat digolongkan
sebagai berikut :
7
Karya-karya yang dipamerkan pada modern art gallery biasanya
adalah sebuah karya seni yang modern atau kontemporer.
2. Galeri seni berdasarkan sifat kepemilikan
a. Private art gallery merupakan suatu galeri yang merupakan milik
perseorangan atau sekelompok orang. Pada galeri ini biasanya
karya-karya yang dipamerkan berasal dari pemilik galeri itu
sendiri yang merupakan seniman. Seniman ini sudah tentu adalah
seorang seniman yang sudah terkenal, sehingga mereka berani
untuk membuka galeri sendiri yang karyanya juga hasil karya
mereka sendiri tanpa takut galeri tersebut akan dikunjungi banyak
orang atau tidak, karena setiap orang memiliki pandangan
masing-masing terhadap karya mereka. Pemilik lain privat galeri
ini biasanya merupakan sebuah institusi dimana karya-karya yang
dipamerkan berasal dari institusi itu sendiri, baik dari siswa
maupun staf-staf pengajarnya.
b. Public art gallery yaitu suatu galeri yang merupakan milik
pemerintah dan terbuka untuk umum. Untuk galeri ini karya-
karya yang dipamerkan bermacam-macam sesuai sesuai dengan
keinginan seniman untuk membuat suatu karya seni. Sehingga
karya yang dipamerkan biasanya sesuai dengan kondisi atau trend
yang pada waktu itu sedang muncul. Pengguna dari galeri berasal
dari bermacam-macam seniman baik yang sudah terkenal maupun
yang belum terkenal, tua atau muda dan dengan berbagai macam
bentuk aliran yang dianutnya.
3. Galeri seni berdasarkan isi atau materi seni
a. Gallery of primitive yaitu suatu galeri yang menyelenggarakan
aktifitas di bidang seni primitive. Hal ini biasanya digunakan
untuk mempertahankan budaya suatu bangsa yang muncul pada
saat jaman prasejarah hingga dikenal sampai luar negeri. Yang
mana kebudayaan ini mungkin menjadi Sesuatu yang menarik
dikalangan pecinta seni dari luar dan dalam negeri tersebut.
8
Karena bentuk kesenian ini masih natural dan belum terjamah
dari luar pada saat budaya tersebut ada.
b. Gallery of classical artyaitu suatu galeri yang menyelenggarakan
aktifitas di bidang seni klasik. Seni ini menggambarkan bentuk-
bentuk budaya tradisional di suatu bangsa. Untuk Indonesia
sendiri memiliki banyak sekali suku sehingga ragam budaya yang
muncul juga semakin banyak.
c. Gallery of modern art yaitu suatu galeri yang menyelenggarakan
aktifitas di bidang seni modern. Dalam seni modern bentuk karya
seni yang dipamerkan biasanya mengandung maksud atau arti
yang mengkritik sesuatu baik itu budaya, sosial, atupun politik
suatu bangsa dan dengan itu maka karya seni tersebut pasti
sejalan beriringan dengan perkembangan jaman. Sehingga dengan
adanya karya ini seseorang dapat mengerti tujuan dari karya itu
dibuat.
Berdasarkan macam seni yang disajikan beberapa galeri (yang sudah
umum) biasanya merupakan galeri seni terwujud (2 dimensi atau 3 dimensi)
dengan macam karya seni rupa, berupa seni lukis (galeri seni lukis), fotografi
(galeri fotografi), batik (galeri/museum batik), instalasi-instalasi dan
sebagainya.
D. Lingkup kegiatan Galeri
Ada beberapa penggolongan kegiatan yang biasa dijumpai di galeri,
antara lain :
1. Kegiatan Rekreasional
Pameran sebagai alternatif tujuan rekreasi yang mendidik bagi
masyarakat, diadakan secara rutin dan menjadi kegiatan utama yang
bertujuan untuk memperkenalkan dan menjual hasil karya seni lukis
kontemporer.
2. Kegiatan pendidikan
a. Di ikuti oleh masyarakat umum peminat seni atau para seniman
muda lewat kursus pendalaman seni.
9
b. Para pengamat seni yang ingin melakukan studi baik secara teori
maupun praktek.
c. Pengadaan seminar acara diskusi, studi literatur lewat
perpustakaan maupun melalui dunia maya yang menunjang
perkembangan seni lukis kontemporer
d. Eksperimen-eksperimen yang dapat dilakukan di workshop atau
studio yang disediakan setelah menambah wawasan melalui studi
demi memantapkan ide-ide baru bagi seniman.
3. Kegiatan pendukung
Adanya sebuah pagelaran seni yang dapat dijadikan sebagai
pembukaan pameran dan juga menarik peminat pengunjung untuk
datang. Berdasarkan pengertian diatas maka penulis menyimpulkan
bahwa Galeri adalah bangunan untuk memamerkan benda-benda seni
dan dapat dijadikan juga sebagai tempat kegiatan pertunjukkan seni.
10
1. Sirkulasi
11
3. Kemampuan gerak anatomi
12
membedakan keduanya. Human interest (HI) lebih menonjolkan sisi
kehidupan dan interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya dalam
kesehariannya. Selain itu, lewat moment-moment yang dibidik,
fotografer diharapkan mampu membangkitkan perasaan empati
maupun simpati si penikmat foto.
2. Jenis Fotografi - Portrait Photography
13
Untuk bisa melakukannya, sang fotografer membutuhkan alat bantu
khusus seperti drone misalnya. Cara lain yaitu dengan naik kendaraan
seperti helikopter atau pesawat.
4. Jenis Fotografi - Stage Photography
Buat kamu penggemar musik, suka dengan pertunjukan budaya atau
teater, jenis fotografi ini pasti sangat menarik. Kamu bisa memotret
secara langsung artis atau penyanyi idola kamu saat mereka tampil di
atas panggung. Jenis fotografi ini sering disebut dengan stage
photography. Gerakan orang yang tampil di atas panggung sulit untuk
diprediksi. Ditambah lagi dengan tata cahaya (lighting) yang sering
berubah-ubah. Oleh karena itu, kecepatan dalam mengambil moment
yang tepat menjadi hal penting dalam stage photography
5. Jenis Fotografi - Landscape Photography
14
6. Jenis Fotografi - Wildlife Photography
15
8. Jenis Fotografi - Fashion Photography
16
maupun photojournalism. Beberapa genre fotografi tersebut memang
saling bertautan. Namun ada ciri khusus yang membedakan street
photography dengan jenis fotografi lainnya. Street photography
merupakan suatu pendekatan yang berusaha menampilkan realitas
sesungguhnya yang terjadi di ruang publik secara spontan.
17
Sesuai namanya, architectural photography menampilkan keindahan
bentuk bangunan atau gedung sebagai subjek utamanya. Sang
fotografer harus jeli memperhatikan setiap sudut dan celah bangunan
agar memperoleh komposisi yang ritmis. Selain itu angle pemotretan
juga menjadi faktor penting agar foto yang dihasilkan tidak terlihat
statis. Architectural photography, sering dipakai untuk keperluan
komersial, misalnya untuk promosi hotel, apartment, maupun real
estate.
18
pencahayaan yang bagus. Layaknya lukisan, still life photography
terlihat abstrak namun mempunyai makna atau maksud tertentu di
baliknya. Jenis fotografi ini sering digunakan untuk keperluan
komersial seperti iklan dengan menonjolkan bentuk atau tampilan
produk.
19
yaitu ia ditujukan untuk kepentingan komersial seperti pembuatan
iklan misalnya.
G. Arsitektur Dekonstruksi
20
Bernard Tschumi berupa peribahasa „Form follows Function‟ diturunkan dari
sullivan yang terkenal dijamannya.
I. Prinsip-prinsip Dekonstruksi
1. Tidak ada suatu yang absolute dari suatu karya arsitektur
2. Suatu pandangan yang didominasi dan bersifat absolute harus diakhiri,
adanya pemanfaatan panca indra yang lain secara optimal dan
seimbang dalam menikmati suatu dekonstruksi.
3. Arsitektur tidak hanya identik dengan produk bangunan tapi lebih
sekedar itu.
4. Dekonstruksi memiliki suatu semanngat untuk mematahkan suatu
kekakuan.
5. Dekonstruksi keluar dari aturan-aturan dan tradisi arsitektur modern
yang (perfection).
6. Dekonstruksi bukan membangun sesuatu yang aneh-aneh serta sia-sia
tanpa bisa difungsikan kegunaannya.
J. Ciri-ciri Arsitektur Dekonstruksi
1. Geometri masih tetap dominan dalam tampilannya yang digunakan
adalah geometri 3 dimensi bukan dari hasil proyeksi 2 dimensi
sehingga muncul kesan acak-acak.
2. Menggunakan warna sebagai aksen dalam komposisi sedangkan
tekstur kurang berperan.
3. Tidak mengikatkan diri dalam salah satu dimensi.
4. Di dalam dekonstruksi tidak ada yang dominan, bentuk dan ruang
memiliki kakuatan yang sama.
Gambar II-16
21
III. METODE PENELITIAN
A. Sifat Penelitian
Dalam hal ini metode yang digunakan adalah metode perancangan
arsitektur dalam prosesnya dilakukan dengan menghasilkan data analisis
makro dan mikro untuk mendisain Galeri Fotografi.
22
b. Place (tempat) : tempat yang sering dijadikan wadah seni fotografi
palu, studio-studio percetakan, studio fotografer.
c. Dokumen Data tertulis dari instansi yang terkait di bidang
fotografer.
23
Daftar Pustaka
Mahfud, E. (2014, 10 31). arsitektur, besaran ruang, galeri seni, kriteria galeri
seni, teori arsitektur. Diambil kembali dari e-architecture and design.htm.
Sumalyo, Y. (2005). Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan XX edisi ke -2,
Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
24
PROPOSAL TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK ARSITEKTUR
Disusun Oleh :
F221 13 128
UNIVERSITAS TADULAKO
2017