Anda di halaman 1dari 22

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA SEJAK

EMBRIO HINGGA USIA 18 TAHUN

Disusun Oleh :

Novia Bere Aparicio

1810104438

PROGRAM STUDI PROGRAM SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini yang berjudul “Pertumbuhan Dan Perkembangan Manusia
Sejak Embrio Hingga Usia 18 Tahun” dapat diselesaikan tepat pada waktu yang
ditentukan. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan bantuan baik
materi maupun pikirannya.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul...........................................................................................................
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan..................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan.........................................................................................................1
C. Rumusan Masalah.......................................................................................1
Bab II Isi Dan Pembahasan...................................................................................2
Bab III Penutup.....................................................................................................18
A. Penutup......................................................................................................18
B. Saran...........................................................................................................18
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan
sejajar dan berdampingan. Jadi proses pertumbuhan dan perkembangan tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Setiap makhluk hidup mengalami
proses pertumbuhan dan perkembangan. Tumbuh kembang merupakan proses
yang berkesinambungan yang terjadi sejak konsepsi dan terus berlangsung
sempai dewasa. Dalam proses mencapai dewasa, anak harus melalui berbagai
tahap tumbuh kembang (Soetjiningsih, 2013).
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang tidak dapat kembali
ke asal (irreversibel), yang meliputi pertambahan volume dam pertambahan
massa. Selain disebabkan pertambahan ukuran sel, pertumbuhan juga terjadi
karena pertambahan jumlah sel.
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan. Pada
tingkat seluler, perkembangan dapat berupa diserensiasi sel-sel yang baru
membelah membentuk jaringan yang menyusun organ tertentu. Pada manusia
perkembangan ditandai dengan kematangan organ reproduksi sehingga siap
untuk menghasilkan keturunan. Perkembangan juga menyebabkan
perkembangan psikis dari usia bayi, anak!anak, dan menjadi dewasa.
Proses pertumbuhan dan perkembangan manusia sudah terungkap secara
tersirat dalam Al-Qur’an surah Nuh ayat 14 yang berbunyi “Dan sungguh, Dia
telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan (kejadian)”. Artinya bahwa
pertumbuhan dan perkembangan tidak dilakukan satu waktu akan tetapi
melalui proses dan tahapan-tahapan secara berangsur-angsur.
B. Tujuan
Untuk mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi
pada manusia sejak embrio hingga usia 18 tahun
C. Rumusan Masalah
Bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada
manusia sejak embrio hingga usia 18 tahun ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PROSES PEMBENTUKAN, PERKEMBANGAN EMBRIO MANUSIA


Embrio (bahasa Yunani: έμβρυον) yaitu, merupakan sel atau organisme
yang hidup pada masa di awal pertumbuhan yang tidak bisa bertahan hidup
sendiri. Sebenarnya definisi tentang embrio itu bervariasi, tergantung pada
organisme masing-masing. Misal pada manusia, yaitu organisme yang
berkembang biak secara seksual, ketika satu sel sperma membuahi ovum,
hasilnya adalah satu sel yang disebut zigot yang memiliki seluruh DNA dari
kedua orang tuanya. Dalam tumbuhan, hewan, dan beberapa protista, zigot
akan mulai membelah untuk menghasilkan organisme multisel. Hasil dari
proses ini disebut embrio. Pada manusia, terbentuk embrio (mudhghah) antara
umur 3-5 minggu masa kehamilan dan sudah tampak rancangan bentuk alat-
alat tubuh.
Manusia terbentuk diawali oleh pertemuan sebuah sel telur (ovum) dengan
sebuah sel sperma (spermatozoa). Pertemuan ini menghasilkan noktah yang
disebut zigot. Di dalam perut ibu, zigot lama-kelamaan akan tumbuh
berkembang menjadi janin. Pada manusia, proses pertumbuhan janin di dalam
perut ibu dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pertumbuhan janin trimester
pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga. Satu trimester itu adalah
selama 13 minggu atau kurang lebih tiga bulan.
1. Tahapan Perkembangan janin Trimester Pertama
Trimester pertama merupakan waktu pembentukan dan perkembangan
pesat dari semua sistem dan organ tubuh bayi. Semua cikal bakal organ
penting janin terbentuk di trimester ini. Yang harus diperhatikan benar,
kurun waktu ini amat rawan terhadap kemungkinan terjadi kecacatan fatal.
a. Bulan Pertama
Minggu ke-1 merupakan tahap perkembangan awal janin. Kurang
lebih satu jam setelah proses peleburan sel telur dan sel sperma, semua
aspek pendukung kehidupan, berupa materi genetic yang disebut gen,
saling dipertukarkan. Minggu ini sebenarnya masih periode
menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Sebab tanggal
perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid
terakhir.
Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan
informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim.
Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan
oksigen.
Sel-sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti
lingkaran sinar yg mengelilingi matahari. Sel ini akan bertemu dengan
sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan 5 juta sel sperma
sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka, yaitu menuju sel telur
yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma
ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa
menembus indung telur. Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir
masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan belakang sel sperma yang
tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding indung
telur.
Minggu ke-2 pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. 30 jam
setelah dibuahi, sel telur akan membelah menjadi dua. Sambil terus
membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim.
Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai
berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari
yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst
terpaut pada endometrium.
Minggu ke-3 sampai usia kehamilan 3 minggu, Ibu mungkin belum
sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi
ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit.
Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
Pada minggu ke-4, Darah mulai mengalir dari plasenta ke janin.
Plasenta adalah organ sistem sirkulasi antara ibu dan embrio. Melalui
plasenta ini, ibu memberi nutriens dan oksigen ke embrio. Tumbuh
jari-jari pada tangan, memiliki kaki, paha, dan organ dalam mulai
tumbuh, seperti: lidah, esofagus, dan lambung. Selain itu, ginjal, hati,
kantung empedu, dan pankreas berkembang untuk beberapa hari. Paru-
paru mulai berkembang, kelenjar tiroid, dan lainnya terbentuk. Muka,
organ indera, dan organ reproduksi mulai terbentuk, dengan ukuran
embrio sekitar 2 hingga 3,5mm, jantung mulai berdenyut dan sistem
peredaran darah sudah melaksanakan fungsinya meski masih dalam
taraf yang sangat sederhana. Fungsi plasenta bagi janin sangat banyak.
Dari menyediakan hormon-hormon yang diperlukan untuk tumbuh
kembang dan proses pembedaan sesuai jenis kelamin janin, sampai
mensuplai nutrisi dan oksigen. Di samping itu, ia juga berfungsi
sebagai alat pernapasan dan pembuangan sisa-sisa metabolism janin.
Tahap ini merupakan fase gastrula yaitu tahap pertumbuhan
embrio berbentuk mangkuk yang terdiri atas dua sel atau masa embrio
dini setelah masa blastula yaitu struktur bulat, hasil pembelahan zigot.
Tahap kedua, yang disebut tahap embrio, berlangsung lima setengah
minggu. Tahap embrio mulai ketika zigot telah tertanam dengan baik
pada dinding rahim. Dalam tahap ini, sistem dan organ dasar bayi
mulai terbentuk dari susunan sel. Meskipun bentuk luar masih jauh
berbeda dibandingkan manusia dewasa, beberapa bentuk seperti mata
dan tangan, bahkan telinga dan kaki mulai dapat dikenali.
b. Bulan Kedua
Pada minggu ke-5, embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm.
Pembentukan organ-organ tubuh seperti telinga dan alat pencernaan
makin sempurna. Pada minggu ke-6, persentase perkembangan embrio
sudah lebih besar dibanding dari minggu2 sebelumnya, yaitu 5 mm.
Bentuknya melengkung seperti udang. Pada minggu ini kepala dan
leher sudah mulai muncul, dan mata yang letaknya masih berjauhan
juga sudah ada. Selain itu hidung yang masih berbentuk tonjolan sudah
mulai terlihat walaupun masih kecil. Pada minggu ini juga peredaran
darah dan organ2 penting tubuh seperti ginjal, hati sistem pencernaan
sudah mulai terbentuk Pada minggu ke-7, di minggu ini besarnya
embrio seukuran kuku jari kelingking atau 1 cm, tangan sudah mulai
ada dan berkembang dengan cepat. Tonjolan-tonjolan yang di minggu
sebelumnya masih tampak pada rangka, pada minggu ini sudah jelas.
Pada akhir minggu ke-8, ukuran embrio mencapai kisaran 2731 mm.
Secara keseluruhan embrio makin menyerupai bayi dengan taksiran
berat sekitar 13-15 gram. Semua organ tubuh juga mulai bekerja,
meski belum sempurna. Tubuh yang ringkih ini pun mulai bisa
bergerak secara tak teratur, yang jika dijumlahkan rata-rata sebanyak
60 kali gerakan dalam satu jam. Janin di usia dua bulan. Tubuh embrio
semakin menyerupai bayi. Cikal bakal mata janin tampak berupa dua
bintik hitam.
c. Bulan ke tiga
Minggu ke-9, perkembangan janin di minggu ini, si embrio ganti
nama, jadi janin. Panjang si janin ini sekarang adalah 3 cm dengan
berat sekitar 2 gr, dia sudah punya tangan yang besarnya sekacang
kapri dan jari sudah mulai terbentuk. Kaki sudah membentuk lutut dan
jari. Di minggu ini organ genital sudah mulai terlihat jelas.
Minggu ke-10, Panjang janin 4,5 cm dengan berat 5 gr. Rahang
atas dan bawah sudah terbentuk dan janin sudah mulai memproduksi
air seni. Bentuk janin sudah hampir menyerupai manusia. Darah dan
sel-sel tulang mulai terbentuk. Minggu ke-11, organ tubuh sudah
terbentuk dengan lengkap dan mulai berfungsi. Panjang sekitar 6 cm,
dengan berat 10 gr. Rambut, kuku pada jari tangan dan kaki sudah
tumbuh. Janin sudah mulai bergerak dan bisa meluruskan tubuhnya,
bahkan mengubah posisinya. Di minggu ke-12, struktur yang telah
terbentuk akan terus bertumbuh dan berkembang kian sempurna. Di
usia 3 bulan, sistem saraf dan otot janin mencapai tingkat kematangan.
Selain bernapas, kini janin juga mulai mampu mencerna makanan.
2. Pertumbuhan Janin Trimester Kedua
Pertumbuhan janin di trimester kedua ditandai dengan percepatan
pertumbuhan dan pematangan fungsi seluruh jaringan dan organ tubuh.
d. Bulan Keempat
Pada minggu ke-13 panjang janin (dari puncak kepala sampai
bokong) ditaksir sekitar 65-78 mm dengan berat kira-kira 20 gram.
Pada minggu ini, seluruh tubuh janin ditutupi rambut-rambut halus
yang disebut lanugo.
Pada minggu ke-16, panjang janin mencapai taksiran 12 cm dengan
berat kira-kira 100 gram. Refleks gerak bisa dirasakan ibu, meski
masih amat sederhana, biasanya terasa sebagai kedutan. Di usia ini,
janin juga mulai mampu mengenali dan mendengar suara-suara dari
luar kantong ketuban. Termasuk detak jantung ibu bahkan suarasuara
di luar diri si ibu, seperti suara gaduh atau teriakan maupun sapaan
lembut.
Pada bulan keempat, janin sudah peka terhadap suara-suara dari
luar perut ibunya.
e. Bulan Kelima
Pada bulan kelima, berat dan panjang janin semakin semakin
meningkat. Pada minggu ke-18 taksiran panjang janin adalah 14 cm
dengan berat sekitar 150 gram. Pada minggu ke-21,beratnya sekitar
350 gram dengan panjang kira-kira 18cm. Pada minggu ke-21 ini,
berbagai sistem organ tubuh mengalami pematangan fungsi dan
perkembangan Pada bulan kelima, janin mulai aktif mencari tahu
sekelilingnya. Di usia ini janin mulai aktif mencari tahu apa saja yang
terdapat di sekelilingnya, bahkan bagian dari kehidupannya. Dia sering
meraba-raba kantong amnion (ketuban) dengan kedua
tanganmungilnya. Kalau bosan bermain dengan kantong amnion, janin
akan mencoba menyentuh tubuhnya sendiri.
3. Pertumbuhan Janin Trimester Ketiga
Pada trimester ketiga, masing-masing fungsi organ tubuh semakin
matang. Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin sering,
sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar.23
f. Bulan Ketujuh
Pada minggu ke-29, berat janin sekitar 1250 gram dengan panjang
rata-rata 37 cm. Kelahiran bayi prematur mesti diwaspadai karena
umumnya meningkatkan keterlambatan perkembangan fisik maupun
mentalnya. Pada minggu ke-32, berat bayi berkisar 1800-2000 gram
dengan panjang tubuh 42 cm.
g. Bulan Kedelapan
Pada minggu ke-33 berat janin lebih dari 2000 gram dan
panjangnya sekitar 43 cm. Pada minggu ke-35, secara fisik bayi
berukuran sekitar 45 cm dengan berat 2450 gram, Namun yang
terpenting, mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-
parunya. Ini sangat penting karena kematangan paru-paru sangat
menentukan kemampuan si bayi untuk bertahan hidup.
h. Bulan Kesembilan
Pada minggu ke-36,berat bayi harusnya mencapai 2500 gram
dengan panjang 46 cm. Pada minggu ke-37, dengan panjang 47 cm dan
berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan siap lahir karena seluruh
fungsi organ-organ tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri.
Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir,
kendati sebagian kecil di antaranya dengan posisi sungsang. Pada
minggu ke38, berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm.
Meski biasanya akan ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi
rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38 minggu.
Di usia kehamilan 38 minggu, bayi mencapai berat sekitar 3250
gram dengan panjang sekitar 49 cm. Pada minggu ke-40, panjang bayi
mencapai kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram dan siap
dilahirkan.
B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN USIA -5 TAHUN
Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan sesuatu yang penting
untuk diikuti. Pertumbuhan dan perkembangan meliputi banyak aspek mulai
dari perkembangan fisik (berat dan tinggi badan), perkembangan mental,
hingga memiliki kemampuan baru di setiap tahapan usia. Sifat Pertumbuhan
dan perkembangan anak adalah bertahap serta berurutan, dan perkembangan
sebelumnya menjadi dasar bagi selanjutnya. Proses Pertumbuhan dan
perkembangan ini penting bagi anak terutama untuk usia 0-5 tahun, karena
apabila ada keterlambatan atau kelainan pada perkembangan anak akan
berdampak buruk bagi masa depan anak. Maka dari itu perlu mengetahui
tahaptahap perkembangan anak. Cara memantaunya tidak hanya mengukur
tinggi badan atau berat badan, tetapi juga memantau kemampuan motorik,
bahasa, serta emosi anak.

Beberapa tahapan tumbuh kembang anak usia 0 sampai dengan 5 tahun :


a) Usia 0-2 bulan
Bayi usia 0 sampai dengan 1 bulan biasanya bayi lebih banyak tidur , di
saat yang bersamaan indera pendengaran mulai berkembang, indera
perasa, penyentuh dan indera penglihatan. Di saat usia 2 bulan Mereka
akan mulai melihat warna dan mengembangkan berbagai suara. Dan
mereka juga sudah mulai bermain menggunakan otot, dan mata lebih
banyak berkedipnya. Tumbuh kembang Bayi terjadi di tahapan yang
berbeda beda pada setiap anak. Beberapa anak akan tampak lebih maju
dan mulai merangkak lebih awal dari bayi lain.
a) Usia 3-4 bulan
Pada usia ini, umumnya anak akan mulai mengamati wajah orang dan
mengikuti pergerakan benda-benda. Anak juga sudah mulai mengenali
orang dan benda yang familiar, tersenyum kepada orang lain, bermain
bersama orang lain, meniru gerakan dan ekspresi wajah, menoleh ke arah
sumber bunyi, serta mulai mengeluarkan suara ocehan.

b) Usia 6-7 bulan


Di usia 6-7 bulan, anak akan sudah mulai dapat merespons emosi orang
lain dan senang bermain bersama pengasuhnya. Saat dipanggil dengan
namanya, anak juga sudah dapat memberikan tanggapan. Selain itu, pada
usia ini, umumnya anak mulai menunjukkan rasa penasaran dengan
mengamati lingkungan sekitar, berusaha mengambil barang-barang yang
diletakkan agak jauh, atau memasukkan benda-benda ke mulut. Secara
emosi, anak sudah dapat menunjukkan perasaannya (senang atau tidak)
dengan mengeluarkan suarasuara yang khas.
c) Usia 1 tahun
Pada ulang tahun pertamanya, anak umumnya sudah dapat mengucapkan
kata tunggal seperti mama atau papa. Anak juga senang meniru kata-kata
orang lain, merasa malu atau takut dengan orang asing, menangis apabila
ditinggal oleh orangtua dan pengasuh, serta sudah dapat menunjuk benda-
benda. Jika diminta untuk melakukan hal-hal sederhana, seperti
mengambil mainan, anak sudah dapat melakukannya dengan benar. Jika
nama sebuah benda disebut, anak sudah dapat menunjuk atau melihat ke
arah benda yang dimaksud.
d) Usia 2 tahun
Anak berusia 2 tahun senang meniru aktivitas dan tindakan orang lain. Ia
juga mulai senang bermain bersama dengan teman sebayanya.
Perbendaharaan mulai senang bermain bersama dengan teman sebayanya.
Perbendaharaan kata semakin bertambah dan sudah mulai dapat merangkai
2-4 kata untuk membentuk sebuah kalimat. Anak pada usia ini juga sudah
dapat menyusun benda sesuai bentuk dan warna, mengetahui nama atau
panggilan orang dan benda di sekitarnya, serta sudah dapat menjalankan
perintah sederhana dengan tepat.
e) Usia 3 tahun
Di usia 3 tahun, anak sudah dapat menunjukkan rasa sayang dan perhatian
terhadap orang di sekitarnya. Anak juga sudah memiliki banyak emosi
yang bervariasi, dapat berpakaian sendiri, dapat menyebutkan nama-nama
bendabenda di sekitarnya, dapat diajak bercakap-cakap dan memahami isi
percakapan dengan cukup baik, serta mulai memahami konsep jumlah.
f) Usia 4 tahun.
Menginjak usia 4 tahun, anak sudah dapat bekerjasama dengan teman dan
lebih senang bermain bersama teman dibandingkan dengan bermain
sendiri. Anak juga sudah dapat mengucapkan kalimat panjang, berbicara
dengan jelas, memahami konsep sama/berbeda, dapat berhitung, senang
berimajinasi, serta mulai dapat menyanyikan lagu-lagu yang dikenalnya.
g) Usia 5 tahun
Pada usia ini, anak mulai ingin seperti temannya dan menjadi lebih
mandiri. Anak juga mulai suka menyanyi, menari, dan berakting. Saat
berbicara, tutur katanya sudah jelas dengan kalimat yang panjang dan
berstruktur. Anak juga sudah dapat menulis angka dan huruf serta
menggambar bentuk-bentuk geometri.
C. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN USIA 6-12 TAHUN (ANAK
USIA SEKOLAH)
Masa kanak-kanak lanjut (usia 6-12 tahun) adalah periode ketika anakanak
dianggap mulai dapat bertanggung jawab atas perilakunya sendiri, dalam
hubungannya dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya.
Usia 6-12 tahun juga sering disebut usia sekolah. Artinya, sekolah menjadi
pengalaman inti anak-anak usia ini, yang menjadi titik pusat perkembangan
fisik, kognitif, dan psikososial.
Usia sekolah merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan
untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh
keterampilan tertentu.
1. Pertumbuhan Fisik
Kecepatan pertumbuhan pada usia sekolah awal bersifat perlahan dan
konsisten sebelum terjadinya lonjakan pertumbuhan pada usia remaja.
Anak usia sekolah tampak lebih langsing dibandingkan anak usia
prasekolah karena perubahan distribusi dan ketebalan lemak. Peningkatan
tinggi badan berkisar 2 inci (5 cm) per tahun, dan berat badan meningkat
sekitar 4 sampai 7 pon (1,8 sampai 3,2 kg) per tahun. Banyak anak yang
mengalami peningkataan berat badan dua kali lipat, dan sebagian besar
anak perempuan mendahului anak laki-laki dalam pertambahan tinggi dan
berat badan pada akhir usia sekolah. Pengukuran tinggi dan berat badan
tiap tahunnya akan mendeteksi perubahan pertumbuhan yang merupakan
gejala timbulnya berbagai penyakit anak. Anak usia sekolah menjadi lebih
terkoordinasi karena dapat mengatur otot besar dan kekuatannya yang
meningkat. Sebagian besar melakukan keterampilan mototrik kasar
seperti berlari, melompat, menjaga keseimbangan, melempar, dan
menangkap saat bermain.
Perubahan fisik lainnya juga terjadi pada masa usia sekolah. Pertumbuhan
gigi tampak jelas pada masa ini. Gigi permanen pertama atau gigi
sekunder muncul pada usia 6 tahun. Pada usia 12 tahun, anak telah
kehilangan seluruh gigi primer dan sebagai gigi permanen telah erupsi.
Seiring pertumbuhan tulang, tampilan dan postur tubuh juga berubah.
Postur anak yang sebelumnya sedikit lordosis dengan penonjolan
abdomen berubah menjadi lebih tegak. Sangat penting untuk
mengevaluasi anak, terutama wanita setelah usia 12 tahun, terhadap
adanya scoliosis. Bentuk mata berubah terjadi karena pertumbuhan
tulang. Hal ini akan meningkatkan ketajaman penglihatan menjadi 6/6.
Skrining penglihatan dan pendengaran menjadi lebih mudah karena anak
telah memahami dan dapat bekerja sama dengan arahan pemeriksaan.
2. Perkembangan Kognitif
Perubahan kognitif memberikan kemampuan untuk berpikir secara logis
tentang waktu dan lokasi dan untuk memahami hubungan antara benda
dan pikiran. Anak telah dapat membayangkan suatu peristiwa tanpa harus
mengalaminya terlebih dahulu. Pikiran anak tidak lagi didominasi oleh
persepsi sehingga kemampuan mereka untuk memahami dunia sangat
meningkat. Pada usia 7 tahun anak mampu menggunakan simbol untuk
melakukan tindakan (aktivitas mental) dalam pikiran dan bukan secara
nyata. Mereka mulai menggunakan proses pikir logis dengan materi yang
konkret (objek, manusia, dan peristiwa yang dapat disentuh dan dilihat).
Anak usia sekolah menggunakan kognisinya untuk memecahkan masalah.
Beberapa orang memiliki kemampuan yang lebih baikdibandingkan
lainnya karena bakat intelektual, pendidikan dan pengalaman, namun
semua anak dapat meningkatkan keterampilan ini. Mereka yang mampu
memecahkan masalah dengan baik serta memiliki karakteristik berikut :
pandangan positif bahwa masalah dapat diselesaikan dengan usaha,
memusatkan perhatiaan pada ketepatan, kemampuan membagi masalah
menjadi bagian-bagian pelajaran, dan kemampuan menghindari tebakan
saat mencari fakta.
3. Perkembangan Psikososial
Tugas perkembangan pada anak usia sekolah adalah industry versus
inferioritas (industry vs inferioritas). Pada masa ini, anak mencoba
memperoleh kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
berfungsi kelak pada usia dewasa. Mereka yang direspon secara positif
akan merasakan adanya harga diri. Mereka yang memperoleh kegagalan
sering merasa rendah diri atau tidak berharga sehingga dapat
mengakibatkan penarikan diri dari sekolah maupun kelompok temannya.
Hubungan dengan orang tua. Anak mulai mengetahui bahwaorang tua
bukan individu yang sempurna, anak sering berkhayal dan berharap
bahwa orang tua temannya merupakan orang tuanya.Terkadang mereka
menganggap dirinya sebagai anak angkat.Mereka bergantung kepada
orang tua untuk memperoleh kasih sayang, rasa aman, pedoman,
danpengasuhan.
Hubungan dengan saudara kandung. Terkadang terdapat konflik antar-
saudara di rumah namun saling membela jika berada di lingkungan luar.
Adik sering mengidolakan sang kakak, yang akan menimbulkan
kompetisi. Dapat timbul perasaan cemburu pada kakak atas perhatian
yang diperoleh sang adik. Kakak dapat bersikap otoriter dan terkadang
melakukan kekerasan.
Hubungan dengan kelompok. Pada tahun pertama sekolah (usia 6-7
tahun), anak bermain bersama tanpa perbedaan jenis kelamin. Pada usia 8
tahun terbentuk kelompok yang tersusun dari sesama jenis kelamin.
‘Geng’ ini memberikan kebebasan bagi anak dari aturan orang tua dan
menetapkan bahasa rahasia mereka. Periode ini sering disebut sebagai
‘perkumpulan rahasia’ anak. Anak usia sekolah biasanya memiliki teman
dekat sesame jenis. Hubungan ini umumnya bersifat sementara, namun
intensitasnya cukup besar dan mencakup diskusi berbagai topik.
Konsep Diri. Perasaan anak atas penguasaan tugas merupakan unsur
penting dalam membentuk kepercayaan diri. Anak harus memperoleh
umpan balik yang positif dari guru dan orang tua mengenai usahanya.
Sangat penting bagi anak untuk membangun keterampilan pada
setidaknya satu bidang seperti membaca, berenang. Konsep diri yang
positif membuat anak merasa senang, berharga, dan mampu memberikan
kontribusi dengan baik. Perasaan sepertiu itu menyebabkan penghargaan
diri, kepercayaan diri, dan perasaan bahagia secara umum. Perasaan
negatif menyebabkan keraguan terhadap diri sendiri.
Ketakutan. Ketakutan terhadap keamanan tubuh (misanya Guntur,
anjing, kegelapan, bising, suara-suara) berkurang. Ketakutan akan
kekuatan supranatural seperti hantu dan penyihir bertahan dan akan hilang
perlahan. Ketakutan baru terhadap sekolah dan keluarga terbentuk.
Mereka mengkhawatirkan cemoohan guru dan teman serta penolakan oleh
orang tua. Mereka juga mengkhawatirkan kematian dan topik berita
seperti peran dan kerusakan lingkungan.
Pola Koping. Untuk mengatasi stress, anak usia sekolah menggunakan
mekanisme seperti penolakan dan agresi. Beberapa kategori pada anak
yang dirawat di rumah sakit adalah inaktivitas (berdiam diri, tidak
melakukan aktivitas, dan apatis), orientasi atau precoping (melihat dan
mendengar, berjalan dan menjelajah, serta bertanya), bekerja sama
(mematuhi perawatan), penolakan (berusaha lari dari situasi atau
menyerang perawat secara fisik maupun verbal), dan mengatur
(mengambil tanggung jawab terhadap perawatan diri dan menyarankan
hal yang dapat dilakukan).
Moral. Anak mempelajari peraturan dari orang tua, namun sampai usia
10 tahun mereka masih memiliki keterbatasan dalam hal ini. Mereka
masih mementingkan dirinya sendiri dan dapat menggunakan kecurangan
untuk menang. Setelah usia 10 tahun, keadilan didasarkan pada balas
dendam dan hukuman untuk memperbaiki situasi (misalnya jika anak
menghancurkan suatu benda, mereka harus membayar untuk
perbaikannya).
Kegiatan Tambahan. Anak usia sekolah terlibat dalam permainan
bersama seperti lompat tali, sepak bola, dan kasti. Permainan
menjadikompetitif dan anak sulit menerima kekalahan. Godaan, hinaan,
tantangan, dan sensitivitas yang meningkat merupakan karakteristik pada
usia ini.
Nutrisi. Anak memiliki makanan yang disukai dan dibenci. Dapat terjadi
kekurangan gizi pada kelompok usia ini. Anak memiliki selera makan
yang besar setelah kegiatan sekolah dan membutuhkan cemilan
berkualitas seperti buah dan roti isi.
D. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN USIA 13-18 TAHUN
Pada masa ini terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan
perkembagngan psikis.
a) Stabilitas mulai timbul dan meningkat
Stabilitas mulai timbul dan meningkat dalam aspek psikis. Demikian pula
stabil dalam minat-minatnya; pemilihan sekolah, jabatan, pakaian,
pergaulan dengan sesame ataupun lain jenis. Mereka mulai menunjukkan
kemantapan serta tidak mudah berubah pendirian. Proses menjadi stabil
ini akan lebih cepat apabila orang tua berperan dengan lebih demokratis.
b) Citra diri dan sikap pandang yang lebih realistis
Disini remaja mulai menilai dirinya sebagaimana adanya (apa adanya),
menghargai miliknya, keluarganya dan orang lain seperti keadaan
sesungguhnya.
c) Menghadapi masalahnya secara lebih matang
Hal ini disebabkan oleh karena kemampuan piker remaja akhir yang telah
lebih sempurna dan ditunjang oleh sikap pandangan yang lebih realistis.
d) Perasaan menjadi lebih tenang
Mereka tidak lagi menampakkan gejala-gejala strom and stress sehingga
muncullah suatu ketenangan dalam diri mereka.
e) Perubahan Fisik Selama Masa Remaja
Periode sebelum masa remaja ini disebut sebagai periode pubertas
(ambang pintu masa remaja). pubertas jelas berbeda dengan masa remaja,
walopun bertumpang tindih dengan masa remaja awal.
PERUBAHAN FISIK CIRI-CIRI REMAJA AWAL(Teenagers)
 Terjadi pertumbuhan fisik yang pesat
 Dalam jangka 3-4 tahun anak bertumbuh hingga tingginya hampir
menyamai tinggi ortu.
 Pertumbuhan anggota badan dan otot-otot sering tidak seimbang.
 Pada laki-laki mulai memperlihatkan penonjolan otot-otot pada dada,
lengan, paha dan betis. Pada wanita mulai menunjukkan mekar tubuh
yang membedakannya dengan tubuh kanak-kanak.
 Dalam hal kecepatan pertumbuhan, terutama nampak jelas dalam usia 12-
14 tahun remaja putri bertumbuh demikian cepat meninggalkan
pertumbuhan remaja pria.
 Dalam masa pertumbuhan ini baik remaja pria maupun remaja wanita
cenderung ke arah memanjang dibanding melebar.
 Kematangan kelenjar seks pada usia 11/12 th – 14/15 th. Biasanya
pertumbuhan itu lebih cepat pada remaja putri dibanding remaja putra.
CIRI-CIRI REMAJA AKHIR
 Pertumbuhan fisik remaja relatif berkurang dengan kata lain tidak sepesat
dalam masa remaja awal.Bagi remaja pria pada usia 20 th dan remaja
wanita 18 th keadaan tinggi badan mengalami pertumbuhan yang lambat.
 Mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan dan
menunjukkan kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal. Seperti badan
dan anggota badan menjadi berimbang, wajah yang simetris, bahu yang
berimbang dengan pinggul.
Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat
badan) lebih awal dan cepat berakhir daripada orang tuanya.
Kecenderungan ini disebut trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun
yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi sekitar usia 15 –
17 tahun, sekarang sekitar 12 – 14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki
mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23 – 24 tahun dan
perempuan pada usia 19 – 20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi
maksimum pada usia 18 – 20 dan perempuan pada usia 13 – 14 tahun.
Trend secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan
dan gizi, serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh,
meningkatnya tingkat kecukupan gizi dan perawatan kesehatan, serta
menurunnya angka kesakitan (morbiditas) di usia bayi dan kanak-kanak.
 Pubertas
Pubertas adalah periode pada masa remaja awal yang dicirikan dengan
Pubertas adalah periode pada masa remaja awal yang dicirikan dengan
perkembangan kematangan fisik dan seksual sepenuhnya. Pubertas
ditandai dengan terjadinya perubahan pada ciri-ciri seks primer dan
sekunder.
Ciri-ciri seks primer memungkinkan terjadinyanya reproduksi.
Pada wanita, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada vagina, uterus, tube
fallopi, dan ovari. Perubahan ini ditandai dengan munculnya menstruasi
pertama. Pada pria, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada penis, scrotum,
testes, prostate gland, dan seminal vesicles. Perubahan ini menyebabkan
produksi sperma yang cukup sehingga mampu untuk bereproduksi, dan
perubahan ini ditandai dengan keluarnya sperma untuk pertama kali
(biasanya melalui wet dream).
Ciri-ciri seks sekunder meliputi perubahan pada buah dada,
pertumbuhan bulubulu pada bagian tertentu tubuh, serta makin dalamnya
suara. Perubahan ini erat kaitannya dengan perubahan hormonal. Hormon
adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin, kemudian
dilepaskan melalui aliran darah menuju berbagai organ tubuh. Kelenjar
seks wanita (ovaries) dan pria (testes) mengandung sedikit hormon.
Hormon ini berperan penting dalam pematangan seksual. Kelenjar
pituitary (yang berada di dalam otak) merangsang testes dan ovaries untuk
memproduksi hormon yang dibutuhkan. Proses ini diatur oleh
hypothalamus yang berada di atas batang otak. Dampak Pertumbuhan
Fisik terhadap Kondisi Psikologis Remaja Pertumbuhan fisik yang sangat
pesat pada masa remaja awal ternyata berdampak pada kondisi psikologis
remaja, baik putri maupun putra. Canggung, malu, kecewa, dll. adalah
perasaan yang umumnya muncul pada saat itu.
Hampir semua remaja memperhatikan perubahan pada tubuh serta
penampilannya. Perubahan fisik dan perhatian remaja berpengaruh pada
citra jasmani (body image) dan kepercayaan dirinya (self-esteem). Ada
tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan tentang citra jasmani, yaitu
endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak
sedikit otot (padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender).
Mesomorfik sedikit lemak banyak otot (muscular).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan isi dalam pembahasan dibab dua dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu hal yang penting dalam
siklus kehidupan manusia. Dimana pertumbuhan dan perkembangan dalam
setiap usia memiliki pengaruh yang besar baik pada pada pertumbuhan dan
perkembangan dalam usia tersebut maupun usia selanjutnya baik secara fisik
maupun secara psikis.
B. SARAN
Sebagai seorang bidan, penting untuk mengetahui dan memahami mengenai
pertumbuhan dan perkembangan seluruh siklus kehidupan manusia sehingga
mampu mendeteksi penyimpangan yang mungkin akan terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Asrori. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Bumi Askara


Fatimah. 2010. Psikologi Perkembangan Remaja. Bandung: CV. Pustaka Setia
Diena. E., Papalia, Dkk. 2013. Human Development. Jakarta: Kencana
(terjemahan A.K.Anwar)
Muhammad Baitul. 2012. Fase Perkembangan Manusia. Jakarta.PT. Bumi
Askara

Anda mungkin juga menyukai