Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS KELOLAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN GANGGUAN CAIRAN DAN


ELEKTROLIT PADA PADA PASIEN DIABETES MELITUS

RUANG WIJAYA KUSUMA DI RSUD. AMBARAWA

DISUSUN OLEH :

ENGGAR WIDYANINGSIH

P1337420116012
DIII KPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

2018
Tanggal pengkajian : 25 Juni 2018 Ruang : Wijaya Kusuma

A. BIODATA

1. Biodata pasien

a. Nama : Tn. M

b. Umur : 34 Tahun

c. Alamat : Cabean Kulon 31/6 Karangduren Tengaran

d. Pendidikan : SMA

e. Pekerjaan : Swasta

f. Tanggal masuk : 25 Juni 2018

g. Diagnosa medis : Dibetes Melitus dan Gastropharesis

h. Nomor register : 149802

2. Biodata penanggug jawab

a. Nama : Ny. M

b. Umur : 34 Tahun

i. Alamat : Cabean Kulon 31/6 Karangduren Tengaran

c. Pendidikan : SMA

d. Pekerjaan : Swasta

e. Hubungan dengan klien : Istri

B. KELUHAN UTAMA

Pasien merasakan mual dan muntah sebanyak 5x dalam sehari.

C. RIWAYAT KEPERAWATAN

1. Riwayat keperawatan sekarang

Pasien merasakan mual dan muntah sebanyak 5x dalam sehari. Keluhan


pertama kali dirasakan sejak 24 Juni 2018.Penanganan yang dilakukan oleh
keluarga saat keluhan terjadi yaitu memberi air hangat dan aromatherapy.
Efek yang dilakukan dari usaha tersebut yaitu pasien bertambah mual dan
muntah, sehingga pada tanggal 25 Juni 2018 pasien dibawa ke RSUD.
Ambarawa.

2. Riwayat keperawatan dahulu

Pasien memiliki riwayat Diabetes Melitus pada tahun 2011.

3. Riwayat kesehatan keluarga

Dalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit seperti pasien.


Didalam keluarga juga tidak ada riwayat penyakit Diabetes Melitus maupun
TBC.

D. POLA FUNGSIONAL GORDON

1. Pola Presepsi Kesehatan Klien


Klien mengatakan bahwa ia cukup tahu bagaimana menjaga
kesehatan, menurut klien untuk menjaga kesehatanya dalam keseharian klien
biasa makan 3 kali sehari , mandi 2 kali sehari dan menggosok gigi, dan
berolah raga sesuai kebutuhan. Selain itu apabila klien sakit, klien akan
memeriksakan diri rumah sakit.
2. Pola Nutrisi Dan Metabolisme
Sebelum sakit :
Klien mengatakan pola makan pasien teratur yaitu 3 kali sehari
dengan porsi satu piring. Makanan yang biasa dikonsumsi yaitu nasi, tempe
goreng atau telur, dan sayur. Klien minum air putih sebanyak 5-6 gelas
perhari.
Selama sakit :
Klien mengatakan selama sakit pola makan tidak teratur, nafsu
makan kurang bagus, klien tidak menghabiskan makanan yang disajikan di
rumah sakit , namun ketika rasa mual dan ingin mutah timbul klien hanya
mampu menghabiskan makan ½ porsi dari makanan yang disediakan. Selain
itu, klien juga minum sekitar3-4 gelas air hangat.
a) Antopometri
 BB : 55 kg
 TB : 168 cm
 IMT : 19,5 cm
b) Biokimia
 Hemoglobin 11,6 g/dl
 Leukosit 10,7 Ribu/ul
 Hematocrit 35,9 %
 Albumin 4,45 g/dl
c) Clinical Sign
 Udem atau asites : tidak
 Sesak Nafas : tidak
 Ganggua mengunyah/menelan : tidak
d) Dietery History
 Pantangan atau alergi makan : tidak
 Pola makan : 3 kali makanan pokok dan 2 kali makanan selingan
perhari.
 Asupan makan : cukup
 Jenis diet : diit Diabetes Melitus
 Bentuk makanan : Nasi tim.
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit :
Klien mengatakan BAB satu kali dalam sehari dan biasanya dipagi
hari, dengan konsistensi lunak, berwarna kuning kecoklatan, dan BAK 5-6
kali/hari dengan warna urin kuning jernih.
Selama sakit :
Klien mengatakan selama sakit BAB dan BAK klien tidak ada
masalah, yaki BAB 1 kali dalam satu hari, dengan konsistensi lunak,
berwarna kuning kecoklatan, dan BAK klien dalam sehari 5-6 kali dalam
sehari dengan warna kuning jernih.

4. Pola Istirahat Dan Tidur


Sebelum sakit :
Klien mengatakan tidak memiliki kebiasaan sebelum tidur. Klien tidur
selama 7-8 jam perhari. Biasanya dari jam 09.00 WIB dan terbangun pukul
04.00 WIB. Klien juga memiliki kebiasaan tidur siang yakni biasanya
durasi tidur siang selama 1-2 jam, setelah klien beraktivitas. Selain itu,
klien mengatakan bahwa sebelum sakit tidak pernah terbangun selama
tidur dan tidurnya nyenyak.
Selama sakit :
Klien mengatakan bahwa tidurnya tidak ada gangguan, klien tetap
dapat tidur meskipun dirawat dirumah sakit, meskipun jam tidur klien
sedikit tidak tentu, namun klien tetap tidur selama 7-8 jam dalam sehari.
Kebiasaan tidur siang tetap ada, dan biasanya klien tidur siang setelah
makan siang.

5. Pola Aktivitas Dan Latihan


Sebelum sakit :
Klien mengatakan mampu mengatakan dapat melakukan aktivitas
secara mandiri ( Mandi, berpakaian,dll) dan melakuakan kegiatan
sehari-hari seperti orang pada umumnya.
Selama sakit :
Klien mengatakan tetap mampu melakukan sebagian aktivitas secara
mandiri seperti makan. Dan untuk mandi dibantu keluarga karena kondisinya
memang lemah. Untuk aktivitas dirumah sakit, klien banyak menghabiskan
waktunya diatas tempat tidur dan untuk menghilangkan kejenuhannya klien
biasa berbincang-bincang dengan anak nya.

Kemampuan Perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/Minum 

Toileting 

Berpakaian 

Mobilisasi di atas tempat tidur 

Berpindah 

Keterangan: 0=mandiri, 1=dibantu dengan alat, 2=dibantu dengan orang


lain, 3=dibantu dengan alat dan orang lain,4=ketergantungan total.

6. Pola Peran Dan Hubungan


Sebelum sakit :
Hubungan klien dengan keluarga baik, hubungan dengan ayah, ibu,
dan adik perempuannya baik dan harmonis.
Selama sakit :
Selama sakit dan dirawat hubungan klien dengan orang lain khususnya
keluarganya terganggu, perannya dalam keluarga yakni sebagai ayah.
7. Pola Presepsi Sensori
Klien mengatakan tidak ada perubahan, semua alat inderanya dapat
berfungsi dengan baik.

8. Pola Presepsi Konsep Diri


a. Gambaran diri
Gambaran diri klien baik, klien merasa optimis dengan kondisi
tubuhnya.
b. Harga diri
Klien ketika diajak bicara mau menatap muka perawat, dan mau
menjawab semua pertanyaan yang diajukan.
c. Peran diri
Semangat hidup klien tinggi, meskipun klien menderita penyakit
yang cukup sulit untuk diobati dan kondisi yang lemah, namun klien
memiliki sebuah impian untuk dapat beraktivitas seperti sedia kala.
d. Ideal diri
Klien menerima keadaannya saat ini, klien menganggap sakit yang
ia alami merupakan ujian dari tuhan.
e. Identitas diri
Presepsi diri klien baik.

9. Pola Seksual Dan Reproduksi


 Klien sudah menikah.
 Klien tidak memiliki riwayat penyakit kelamin.
 Klien sudah dikhitan.

10. Pola Mekanisme Koping


Klien mengatakan selalu memusyawarahkan dengan keluarga bila ada
masalah yang dihadapi (khususnya kepada sang istri dan anaknya) dan selalu
berobat ke pelayanan kesehatan ketika ada keluhan kesehatan.
11. Pola Nilai Dan Kepercayaan
Meskipun klien dalam kondisi sakit, namun klien tetap melakukan
sholat diatas tempat tidur. Klien dan keluarganyapun percaya bahwa
penyakit yang dideritanya akan dapat disembuhkan dengan bantuan dari
tenaga kesehatan dirumah sakit khususnya perawat dan dokter.

E. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum : Composmentis.


GCS : M(5), E(4),V(5) : 15
2. TD : 120/80 mmHg
3. RR : 20 kali/menit.
4. Nadi :80 kali/menit
5. Suhu : 36,50C

6. MAP : 2 Distole + systole = 2.80+120 = 93 Mmhg.

3 3
7. Kepala : Mesosepal
a. Kepala : simetris, tidak ada lesi dan jejas
b. Rambut : bersih, tidak ada ketombe, tidak rontok, warna hitam.
terdapat pitak.
c. Mata :simetris, konjungtiva tidak anemis, tidak memakai alat
bantu meliahat (kaca mata).
d. Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen
e. Hidung : Bersih, tidak ada polip,
f. Mulut : Bersih, mukosa kering, , bibir pucat, tidak ada stomatitits,
gigi utuh(tidak ada yang tanggal/keropos)
g. Leher : simetris, tidak ada pembesaran tyroid, tidak ada nyeri saat
menelan
8. Dada
a. Jantung :
 Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : ictus cordis teraba pada intercostal ke5, teraba pulsasi
pada apex jantung.
 Perkusi : terdapat suara redup pada seluruh lapang jantung
 Auskultasi :tidak terdengar suara jantung tambahan seperti golap
dan mur-mur
b. Paru :
 Inspeksi : dada berbentuk pigeon chest, irama nafas regular
32x/menit. gerakan dada simetris kanan dan kiri tidak ada yang
tertinggal.
 Palpasi :tachi fremitus teraba pada seluruh lapang paru
 Perkusi :terdengar suara sonor pada seluruh lapang paru
 Auskultasi : bunyi nafas vesikuler.
9. Abdomen
 Inspeksi : perut tampak cembung, tidak ada jejas dan bekas
operasi
 Auskultasi :terdengar suara bising usus 5-10 kali /menit
 Palpasi :tidak teraba pembesaran limfa, tidak ada nyeri tekan.
 Perkusi :terdengar suara tympani
10. Genetalia : bersih, tidak ada iritasi, tidak terpasang kateter.
11. Ekstremitas :
a. Atas : simetris tidak ada udem. Terpasang iv line (kiri).
b. Bawah : terdapat ulkus cruris di ekstremitas sinistra
12. Penghitungan cairan .dan elektrolit
Hari pertama
a. Balance cairan
1) IWL : ( 15 x BB )
24 jam
: ( 15 x 55 )
24 jam
: 825 ml/24 jam
2) Intake cairan : - Infus Ringer Lactat 500 ml
- air minum : 240 ml x 4 gelas : 960 ml
Total intake cairan : 500 ml+960 ml = 1460 ml
3) Output cairan : - Muntahan 480 ml
- urine 240 ml
Total output : 480 ml + 240 ml = 720 ml
Intake cairan : output cairan+IWL
1460 : 720+825
1460 < 1545
b. Status nutrisi
Berat badan ideal : TB-100-10 % ( TB-100 )
: 165-100-10% ( 165-100 )
: 58,5 Kg
Hari kedua
c. Balance cairan
4) IWL : ( 15 x BB )
24 jam
: ( 15 x 55 )
24 jam
: 825 ml/24 jam
5) Intake cairan : - Infus Ringer Lactat 500 ml
- air minum : 240 ml x 5 gelas : 1200 ml
Total intake cairan : 500 ml+1200 ml = 1700 ml
6) Output cairan : - Muntahan 360 ml
- urine 240 ml
Total output : 360 ml + 240 ml = 600 ml
Intake cairan : output cairan+IWL
1700 : 600+825
1700 < 1425
d. Status nutrisi
Berat badan ideal : TB-100-10 % ( TB-100 )
: 165-100-10% ( 165-100 )
: 58,5 Kg
Hari ketiga
e. Balance cairan
7) IWL : ( 15 x BB )
24 jam
: ( 15 x 55 )
24 jam
: 825 ml/24 jam
8) Intake cairan : - Infus Ringer Lactat 500 ml
- air minum : 240 ml x 6 gelas :1440 ml
Total intake cairan : 500 ml+1440 ml = 1940 ml
9) Output cairan : - urine 240 ml
Total output : 240 ml
Intake cairan : output cairan+IWL
1700 :240+825
1440 < 1065
f. Status nutrisi
Berat badan ideal : TB-100-10 % ( TB-100 )
: 165-100-10% ( 165-100 )
: 58,5 Kg

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan Metode Ket.


Hematologi Rutin
Hemoglobin 11,6 g/dl 13.5-17,5
Hematocrit 35,9 % 33-45
Leukosit 10,7 10^3 / uL 4,5-11,0
Trombosit 27,9 10^3 / uL 150-450
Eritrosit 4,39 Juta/ul 4,50-5,90

Indeks Eritrosit
MCV 81,9 /um 80,0-96,0 Hexokinase
MCH 26,5 Pg 28,0-33,0 jaffe.
MCHC 32,3 g/dl 33,0-36,0 Enzymatic Uv.
RDW 13,6 % 11,6-14,6 Assay.
MPV 6,30 Fl 7,2-11,1
PDW 16 % 25-65
Hitung Jenis
Eosinophil 0,003 % 0,00-4,00
Basophil 0,029 % 0,00-2,00
Netrofil 8,91 % 55,00-80,0
Limfosit 11 % 0
Monosit 4,82 % 22,00-44,0
0
0,00-7,00
Kimia Klinik
Glukosa darah sewaktu 89 Mg/dl 60-140 HEKSOKINASE
Ureum 41,8 Mg/dl 10-50 Enzymatic UV
Essay

HDL 37 <150
HDL Direct 92,0 6-8
KDL Cholesterol 6, 24 4,4-8
Total protein 4,45 <200
Albumin 143 70-140
Cholesterol 70
Trigliserida Lipase/glycerol
kinase.
Serologi

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN METODE KETERANGAN


Albumin 3,8 g/dl 3,5-5,2 BCG
Creatinine 0,3 mg/dl 0,9-1,3 JAFFE
Ureum 25 mg/dl <50 Enzymatic
UV Essay
ELEKTROLIT
Natrium darah 127 mmol/L 136-145 DIREK ISE
Kalium darah 2,6 mmol/L 3,3-5,1 DIREK ISE
Chloride darah 92 mmol/L 98-106 DIREK ISE

G. PROGRAM TERAPI

Infus Ringer Lactat 20 tpm

Ondansetron 3x 1 ( 4 mg )

Surflactan 3x1 cth

Insulin 10 unit

H. DAFTAR MASALAH

NO Tanggal Data Fokus Diagnoa Keperawatan Tanggal Ttd


/ jam teratasi

1. 25 Juni DS Risiko
2018 ketidakseimbangan
Pasien mengatakan mual
elekrolit
Pukul dan muntah sehari 5x sehari
16.00 dan badan terasa lemah.

DO

-Terdapat muntahan berupa


cairan berwarna bening.

-pasien tampak lemas

-wajah pucat.

-tubuh lemas

2. 25 Juni DS Disfungsi motilitas


2018 gastrointestinal b.d
Pasien mengatakan tidak
intoleransi makanan.
Pukul nafsu makan, tiap kali
16.00 makan terasa mual dan
muntah

DO

- klien hanya menghabiskan


½ porsi makan yang
disediakan rumah sakit.

-peristaltik usus 5-10


x/menit.

I. RENCANA KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Ttd


/ jam keperawatan

1. 25 Juni Risiko Setelah dilakukan asuhan NIC


2018 ketidakseimban keperawatan selama 3x 24 Fluid management
gan elekrolit jam diharapkan risiko -Timbang
Pukul
ketidakseimbangan popok/pembalut jika
16.00
elektrolit dapat teratasi diperlukan
dengan kriteria hasil : - Pertahankan catatan
- Mempertahankan urine intake dan output
output sesuai dengan yang akurat
usia dan BB, BJ urine - Monitor status
normal, HT normal hidrasi
- Tekanan darah, nadi, suhu (kelembaban
tubuh dalam batas membran mukosa,
normal nadi adekuat,
- Tidak ada tanda tanda tekanan darah
dehidrasi, ortostatik ), jika
- Elastisitas turgor kulit diperlukan
baik, membran mukosa - Monitor vital sign
lembab, tidak ada rasa - Monitor masukan
haus yang berlebihan makanan / cairan
dan hitung intake
kalori harian
- Kolaborasikan
pemberian cairan
IV
- Monitor status
nutrisi
- Berikan cairan IV
pada suhu ruangan
- Dorong masukan
oral
- Berikan penggantian
nesogatrik sesuai
output
- Dorong keluarga
untuk membantu
pasien makan
- Tawarkan snack (jus
buah, buah segar)
- Kolaborasi dokter
jika tanda cairan
berlebih muncul
memburuk
- Atur kemungkinan
tranfusi
- Persiapan untuk
tranfusi
Hypovolemia
Management
- Monitor status cairan
termasuk intake dan
output cairan
- Pelihara IV line
- Monitor tingkat Hb
dan hematokrit
- Monitor tanda vital
- Monitor respon
pasien terhadap
penambahan cairan
- Monitor berat badan
- Dorong pasien untuk
menambah intake oral
- Pemberian cairan lV
monitor adanya tanda
dan gejala kelebihan
volume cairan
- Monitor adanya
tanda gagal ginjal

2. 25 Juni Disfungsi Setelah dilakukan asuhan Tube Care


2018 motilitas keperawatan selama 3x 24 Gastrointestinal
gastrointestinal jam diharapkan Disfungsi · Monitor TTV
Pukul
b.d intoleransi motilitas gastrointestinal · Monitor status
16.00
makanan. dapat teratasi dengan cairan dan
kriteria hasil : elektrolit
· Tidak ada distensi · Monitor bising
abdomen usus
· Tidak ada kram · Monitor irama
abdomen jantung
· Peristaltic usus · Catat intake
dalam batas normal dan output secara
15-30x/menit akurat
· Tidak ada mual dan · Kaji
muntah tanda-tanda
· Nafsu gangguan
makan meningkat keseimbangan
cairan dan
elektrolit
· (membran
mukosa kering,
sianosis, jaundice)
· Kelola
pemberian
suplemen
elektrolit sesuai
instruksi dokter
· Kolaborasi
dengan ahil gizi
jumlah kalori dan
jumlah zat gizi
yang dibutuhkan
· Pasang NGT
jika diperlukan
· Monitor warna
dan konsistensi
dari naso gastric
output
J. TINDAKAN KEPERAWATAN

No Tanggal Tindakan keperawatan Respon Ttd


Diagnosa /jam
keperawatan

1. 25 Juni 1. Mempertahankan catatan DS


2018 intake dan output yang akurat
Pasien mengatakan mual
Pukul muntah dan badan teasa
16.00 lemah.

DO

- Balance cairan 1460 <


1545 ml ( kurang
seimbang )

- status nutrisi : 55 Kg

Status gizi seimbang :


58,5 Kg.

DO

2. Mmonitor vital sign - Nadi : 60 x/menit

- Tekanan darah : 120/


80 mmHg.

- RR : 20 x/menit.

- suhu : 36,5 °C

DS

Pasien mengatakan tidak


3. Memonitor masukan
nafsu makan,minum
makanan / cairan hanya 3 gelas dalam
seahri.

DO

-Pasien menghabiskan
makanan setegah porsi
dari yang disediakan.

- minuman yang
masuk :960 ml

- cairan infus : 500 ml

- pasie diberi cairan


Ringer Lactat 20 tpm

- status nutrisi pasien


cukup.
4. Berkolaborasi pemberian
cairan IV
DS

Pasien mengatakan
“ saya susah minum,
saya sehari hanya
minum 3 gelas saja,
5. Memonitor status nutrisi
kira-kira dalam seahari
960 ml”

DO

- Status nutrisi pasien


cukup yaitu 55 Kg, berat
ideal pasien seharusnya
58,5 Kg.
- BB : 55 Kg.

-Pasien memgatakan
tidak nafsu makan, dan
susah minum, dan
muntah terus menerus “

6. Memonitor berat badan

7. Mendorong pasien untuk


menambah intake oral

2. 25 Juni 1. Memonitor TTV -Nadi : 60 x/menit


2018
- Tekanan darah : 120/
Pukul 80 mmHg.
16.00
- RR : 20 x/menit.

- suhu : 36,5 °C
2. Memonitor status cairan dan
elektrolit
-Status cairan : 1460 <
3. Memonitor bising usus 1545

- bising usus 5-10


4. Mencatat intake dan output x/menit
secara akurat
- intake cairan : 1460
5. Mengkaji tanda-tanda -output cairan :1545
gangguan
ketidakseimbangan cairan - mukosa terlihat pucat.
dan elektrolit (membran
mukosa kering, sianosis,
jaundice)
6. Mengelola pemberian
suplemen elektrolit sesuai
instruksi dokter - ondansetron 4mg.

HARI KE 2

No Tanggal Tindakan keperawatan Respon Ttd


Diagnosa /jam
keperawatan

1. 26 Juni 1. Mempertahankan catatan DS


2018 intake dan output yang akurat
Pasien mengatakan
Pukul keadaan lebih baik
16.00 namun, muntah sudah
berkurang menjadi 2 -
3x dalam seahri

DO

- Balance cairan
1700 >1425 ( cukup )

- status nutrisi : 55 Kg

Status gizi seimbang :


58,5 Kg.

-Nadi : 60 x/menit

- Tekanan darah : 130/


75 mmHg.
2. Mmonitor vital sign
- RR : 20 x/menit.

- suhu : 36,5 °C

DS

Pasien mengatakan
dalam sehari
3. Memonitor masukan menghabiska 3/4
makanan porsi,,minum 5 gelas
dalam seahari.

DO

-Pasien menghabiskan
makanan 3/4 porsi dari
yang disediakan.

- minuman yang
masuk :1200 ml

- cairan infus : 500 ml

- infus Ringer Lactat


500 ml , dosis 20 tpm.

4. Berkolaborasi pemberian
cairan IV DS

Pasien mengatakan
“ saya merasa lebih baik
dalam sehari saya
mampu minum

5. Memonitor status nutrisi sebanyak 5 gelas .,


kira-kira dalam seahari
120 ml”

DO

- Status nutrisi pasien


cukup yaitu 55 Kg, berat
ideal pasien seharusnya
58,5 Kg.

- BB : 55 Kg.

- Pasien memgatakan
nafsu makan mulai meni
hkat, begitu jupgapun
drngan minum. Kedaan
muntah berangsu
membaik.

6. Memonitor berat badan

7. Mendorong pasien untuk


menambah intake oral

2. 26 Juni 1. Memonitor TTV -Nadi : 60 x/menit


2018
- Tekanan darah : 130/
Pukul 75 mmHg.
16.00
- RR : 20 x/menit.

- suhu : 36,5 °C
2. Memonitor status cairan dan
elektrolit

-Status cairan :
3. Memonitor bising usus
input : ouput +IWL =

4. Mencatat intake dan output 1700 < 1285


secara akurat - bising usus 5-10
x/menit
5. Mengkaji tanda-tanda - intake cairan : 1700 ml
gangguan ketidakseimbangan -output cairan :1285 ml
cairan dan elektrolit (membran
mukosa kering, sianosis, - mukosa terlihat pucat.
jaundice)
6. Mengelola pemberian
suplemen elektrolit sesuai
instruksi dokter

- ondansetron 4mg.

HARI KE TIGA

No Tanggal Tindakan keperawatan Respon Ttd


Diagnosa /jam
keperawatan

1. 27 Juni 1. Mempertahankan catatan DS


2018 intake dan output yang akurat
Pasien mengatakan
Pukul kondisi tubuh sudah
16.00 membaik, pasien tidak
merasa mual atau ingin
muntah masih mual
muntah dan badan teasa
masih lemah.

DO

- Balance cairan 1940


=1940

- status nutrisi : 55 Kg

Status gizi seimbang :


58,5 Kg.

-Nadi : 60 x/menit

- Tekanan darah : 130/


2. Mmonitor vital sign 75 mmHg.

- RR : 20 x/menit.

- suhu : 36,5 °C

DS

Pasien mengatakan
nafsu makan berangsur
3. Memonitor masukan
membaik , ,minum
makanan
hanya 6 gelas dalam
seahari.

DO

-Pasien mamapu
menghabiskan makanan
yang disediakan.

- minuman yang
masuk :1440 ml

- cairan infus : 500 ml

- infus Ringer Lactat


4. Berkolaborasi pemberian
500 ml , dosis 20 tpm.
cairan IV

DS

Pasien mengatakan
“ nafsu makan saya
sudah baik mbak, saya

5. Memonitor status nutrisi mampu menghabiskan 1


porsi makan dari rumah
sakit. saya sehari minum
6 gelas saja, kira-kira
dalam seahari 1440 ml”

DO

- Status nutrisi pasien


cukup yaitu 55 Kg, berat
ideal pasien seharusnya
58,5 Kg.

- BB : 55 Kg.
6. Memonitor berat badan

2 27 Juni 1. Memonitor TTV -Nadi : 60 x/menit


2018
- Tekanan darah : 120/
Pukul 80 mmHg.
16.00
- RR : 20 x/menit.

- suhu : 36,5 °C
2. Memonitor status cairan dan
elektrolit
-Status cairan : 1940
3. Memonitor bising usus

- bising usus 5-10


x/menit
4. Mencatat intake dan output
secara akurat
- intake cairan : 1940 ml

5. Mengkaji tanda-tanda -output cairan :1645 ml


gangguan ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit (membran
- mukosa terlihat segar.
mukosa kering, sianosis,
jaundice)

6. Mengelola pemberian
suplemen elektrolit sesuai
instruksi dokter
- ondansetron 4mg.
K. CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal Diagnosa keperawatan Catatan keperawatan ( SOAPIER ) Ttd


/jam Perawat

28 Juni Risiko S
2018 ketidakseimbangan
Pasien mengatakan “ keadaan saya sudah
elekrolit
Pukul membaik mbak, saya tidak lagi merasa mual
09.00 dan muntah “

--pasien tampak bugar.

-wajah terkihat segar,

Risiko ketidakseimbangan elekrolit teratasi

Hentikan intervensi

Disfungsi motilitas S
gastrointestinal b.d
Pasien mengatakan “ keadaan saya sudah
intoleransi makanan.
membaik, saya sudah bsa makan dengan baik,
saya menhgabiskan makanan yang disediakan
oleh rumah sakit dan saya pun sudah tidak
merasa mual”

- klien mampu menghabiskan 1 porsi makan


yang disediakan rumah sakit.
-peristaltik usus 5-10 x/menit.

Disfungsi motilitas gastrointestinal b.d


intoleransi makanan teratasi.

Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai