SKRIPSI
Stratum Satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Kristen Protestan Pada
Oleh
MARGARETA MENTHAN
NPM: 12022238
MAKASSAR
2016
Menthan, Margareta. “Pengaruh Karakter Guru Pendidikan Agama Kristen
Terhadap Peningkatan Kerohanian Siswa Smp Agape Tanjung Selor Kabupaten
Bulungan Kalimantan Utara .” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray
Makassar, 2016.
ABSTRAK
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini, adalah: Untuk menjelaskan karakter
guru Pendidikan Agama Kristen dalam meningkatkan kerohanian siswa SMP
Agape Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara. Berdasarkan hasil
penelitian maka penulis menyimpukan bahwa: Pertama, hasil uji hipotesis
menunjukkan bahwa secara simultan karakter guru agama Kristen dalam proses
belajar mengajar di sekolah berpengaruh postif terhadap peningkatan kerohanian
siswa SMP Agape Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara. Kedua,
hasil hipotesis memperlihatkan bahwa secara parsial variabel karakter guru
berpengaruh terhadap peningkatan kerohanian siswa mata pelajaran agama
Kristen siswa SMP Agape Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara.
Ketiga, upaya meningkatkan kerohanian siswa diperlukan beberapa factor
pendukung, antara lain pribadi siswa itu sendiri dan peran aktif guru, secara
khusus guru pendidikan agama Kristen. Keempat, peningkatan kerohanian adalah
suatu proses yang berlangsung terus menerus. Kelima, seorang guru pendidikan
agama Kristen harus bisa mencerminkan sikap menjadi seorang guru, dimana
guru harus menjadi contoh teladan yang baik tidak hanya dalam lingkup sekolah
tetapi juga dalam lingkup masyarakat. Keenam, hasil penelitian menunjukkan
bahwa semakin tinggi karakter guru, maka semakin tinggi peningkatan kerohanian
siswa. Sebaliknya semakin rendah karakter guru, maka semakin rendah juga
kerohanian siswa, sisanya dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti,
misalnya fasilitas sekolah, keadaan ekonomi orang tua, kedisplinan siswa dan
lainnya. Ketujuh, tugas guru dalam pendidikan agama Kristen sangatlah penting
dan itu sebuah tanggung jawab berat. Ia dipanggil untuk membagikan harta abadi.
Guru itu juga seorang pelayan dalam gereja Kristus yang harus dijunjung tinggi.
BAB I
PENDAHULUAN
dalam kalangan siswa. Dalam hal ini, karakterseorang guru Kristen terlebih
khusus lagi guru mata pelajaran agama Kristen sangat penting untuk bisa
guru? guru merupakan unsur penting dalam proses belajar mengajar dibidang
pendidikan, serta memiliki tanggung jawab yang besar. Guru adalah pembimbing
dengan pendidikan. Profesi atau pekerjaan guru sangat penting dalam pelaksanaan
yang penting, hal ini di karenakan setiap orang kristen sebagai murid Kristus
dalam kehidupan sehari-harinya harus menunjukkan diri sebagai murid sang Guru
pelajaran agama Kristen tidak lagi memberikan sesuatu yang berbeda dalam
bentuk siswa untuk menjadi serupa dengan Kristus. “Hal ini diperparah dengan
layanan Pendidikan Agama di sekolah yang kerap dikeluhkan siswa dan orang
Menthan, Margareta. “Pengaruh Karakter Guru Pendidikan Agama Kristen
Terhadap Peningkatan Kerohanian Siswa Smp Agape Tanjung Selor Kabupaten
Bulungan Kalimantan Utara .” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray
Makassar, 2016.
tua. Konon Pendidikan Agama Kristen lebih sering dirasakan siswa sebagai beban
dengan siswa-siswi yang lain. Pendidikan Agama Kristen bukan sekedar transfer
ilmu pengetahuan semata-mata, tetapi lebih dari itu pendidikan agama Kristen
terlepas dari bagaimana para pendidik (guru) mengajar secara profesional. Sering
yang menjadi kendala adalah guru yang mengajar mata pelajaran pendidikan
agama Kristen bukanlah guru yang kompeten dibidangnya. Hal ini sudah sering
terjadi dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan agama Kristen, sering yang
mengajar mata pelajaran agama adalah guru mata pelajaran lain atau pendeta yang
tidak professional. Dengan kata lain, sebagai guru agama Kristen tidak
berbeda dengan guru umum lainnya sementara peran guru agama Kristen sangat
vital dalam pembinaan iman siswa. Dalam hal ini, karakter yang baik dari seorang
guru agama Kristen sangatlah penting untuk dapat memberi pengaruh bagi
1
John M. Nainggolan,Menjadi Guru Agama Kristen (Bandung: Bina Media Informasi,
2007), 1.
Menthan, Margareta. “Pengaruh Karakter Guru Pendidikan Agama Kristen
Terhadap Peningkatan Kerohanian Siswa Smp Agape Tanjung Selor Kabupaten
Bulungan Kalimantan Utara .” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray
Makassar, 2016.
rohani dalam menumbuhkembangkan iman siswa, karena guru PAK tidak hanya
sekedar sebagai pengajar ilmu saja tetapi lebih daripada itu guru menjadi contoh
teladan dari kehidupan yang diajarkan dan yang terlihat dalam kehidupan sehari-
Dalam Perjanjian Baru tugas mengajar sangat penting yang dapat kita
pahami dari kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus sendiri karena PAK tidak
terlepas dari Sang Guru Agung, yaitu Tuhan Yesus Kristus bahwa Ia adalah guru
yang dating dari Allah. Sebagai guru, Yesus sangat diperhitungkan keahlian-Nya
oleh rakyat Yahudi, sehingga menyebut sebagai Rabbi. Suatu gelar kehormatan
yang menyatakan betapa Ia dikagumi oleh semua orang karena Yesus sendiri
Yesus layak disebut Guru Agung atau Rabbi karena semua pengajarannya disertai
dikalangan remaja. Untuk itu sangatlah perlu pengenalan akan Yesus, agar mereka
jangan sampai jauh dari Tuhan. Dan untuk menolong para Remaja menerima
Yesus, perlu pembinaan iman yang merupakan salah satu tugas dan tanggung
jawab guru PAK dimana sebagai guru PAK tidak cukup hanya menyampaikan
ilmu pengetahuan saja tetapi Remaja perlu pengenalan akan Yesus, karena iman
2
Jarot Wijanarko, Mendidik Anak Nilai Hidup Integritas Karakter (Jakarta: Suara
Pemulihan, 2008), 45.
Menthan, Margareta. “Pengaruh Karakter Guru Pendidikan Agama Kristen
Terhadap Peningkatan Kerohanian Siswa Smp Agape Tanjung Selor Kabupaten
Bulungan Kalimantan Utara .” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray
Makassar, 2016.
merupakan salah satu kekuatan yang dapat melepaskan segala perangkap yang
dipasang si Iblis. Peningkatan kerohanian anak tidak terlepas dari konsep Alkitab
yang mencatat tentang penugasan Allah kepada orang tua untuk mengajarkan
menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan
menyimpang daripada jalan itu.”Dari ayat ini menegaskan kepada kita betapa
Bisa dibayangkan apa yang bakal terjadi jika anak-anak sebagai harapan
bagi masa yang akan datang dan pemuda adalah harapan hari esok tidak didik
dengan baik, terlebih iman mereka kepada Tuhan, belum lagi dengan akhir-akhir
ini karakter seorang guru yang mulai menurun yang sudah tentu mempengaruhi
bagi peningkatan kerohanian siswa. Karena itu, bertitik tolak dari latar belakang
masalah di atas maka penulis tertarik menuangkan ide penulis dalam bentuk
KALIMANTAN UTARA.
Menthan, Margareta. “Pengaruh Karakter Guru Pendidikan Agama Kristen
Terhadap Peningkatan Kerohanian Siswa Smp Agape Tanjung Selor Kabupaten
Bulungan Kalimantan Utara .” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray
Makassar, 2016.
Pokok Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah di atas, maka pokok masalah utama
yang akan dikedepankan dalam tulisan ini adalah: Apakah karakter guru Kristen
Tujuan Penulisan
adalah:
Tanjung Selor secara khusus guru pendidikan agama Kristen agar lebih lagi
Kalimantan Utara.
Manfaat Penulisan
Metode Penelitian
yaitu melalui angket, serta melalui studi kepustakaan yaitu melalui buku-buku di
langsung.
Batasan Penulisan
Sisitematika Penulisan
Singkat berdirinya SMP Agape Tanjung Selor, Prosedur Penelitian, Populasi dan
Analisis Data.
KEPUSTAKAAN
Alkitab
Kamus
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1994.
Buku-buku
Enklaar, I.H. dan Hamrighausen, E.G. Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 1985.
Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar & Mengajar Edisi 8. Bandung: Sinar Baru
2012.
Haystead, Wes. Mengajar Anak Tentang Allah. BPK Gunung Mulia, 1998.
Prasetyo, B dan Junnah, L.M. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2008
Riggs, Ralph M. Sekolah Minggu Yang Berhasil. Malang: Gandum Mas, 2001.
Wijanarko, Jarot. Mendidik Anak Nilai Hidup Integritas Karakter. Jakarta: Suara
Pemulihan, 2008.