TUMAKNINAH
TUMAKNINAH
Yang dimaksud dengan rukun shalat adalah setiap perkataan atau perbuatan
yang akan membentuk hakikat shalat. Jika salah satu rukun ini tidak ada,
maka shalat pun tidak sah.
Rukun Sholat ada 16 menurut kesepakatan para Ulama
1. Berdiri jika mampu
2. Takbirotul ihrom
3. Membaca Fathehah setiap rakaatnya
4. Ruku’
5. Thuma’ninah dalam Ruku’
6. I’tidal
7. Tumakninah dalam I’tidal
8. Sujud
9. Thuma’ninah dalam sujud
10. Duduk di antara dua sujud
11. Thuma’ninah dalam duduk
12. Duduk Tasyahud akhir
13. Membaca tasyahud akhir
14. Bersholawat pada Nabi Muhammad SAW.
15. Salam
16. Tartib/ urut sesuai ketentuan.
Apa dan bagaimana Thuma’ninah itu ?
Abu Abdillah Al Asy’ari ra. berkata: “(suatu ketika) Rasulullah saw. shalat
bersama shahabatnya, kemudian beliau duduk bersama sekelompok dari
mereka. Tiba-tiba seorang laki-laki masuk masjid dan berdiri menunaikan
shalat. Orang itu ruku’ lalu sujud dengan cara mematuk (gerakan cepat tidak
thuma’ninah), maka Rasulullah saw. barsabda:
“Apakah kalian menyaksikan orang ini?, barang siapa meninggal dunia dalam
keadaan seperti ini (shalatnya), maka dia meninggal dalam keadaan di luar
agama Muhammad. Ia mematuk dalam shalatnya sebagaimana burung gagak
mematuk darah. Sesungguhnya perumpamaan orang yang shalat dan
mematuk dalam sujudnya bagaikan orang lapar yang tidak makan kecuali 3
sebutir atau dua butir kurma, bagaimana ia bisa merasa cukup (kenyang)
dengannya". [ Hadits riwayat Ibnu Khuzaimah dalam kitab shahihnya: 1/ 332,
lihat pula shifatus shalatin Nabi, Oleh Al Albani hal: 131.]
Zaid bin Wahb rahimahullah berkata: "Hudzaifah pernah melihat seorang laki-
laki tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya, ia lalu berkata: "Kamu belum
shalat, seandainya engkau mati (dengan membawa shalat seperti ini), niscaya
engkau mati di luar fitrah (Islam) yang sesuai dengan fitrah diciptakannya
Muhammad ".
“Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia
sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu.” (HR. Muslim no. 482, dari Abu
Hurairah)
“Ruku’, sujud, bangkit dari ruku’ (i’tidal), dan duduk antara dua sujud yang
dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, semuanya hampir sama (lama
dan thuma’ninahnya).” (HR. Bukhari no. 801 dan Muslim no. 471)
Hadits dari Abdullah bin Mas’ud ra bahwa Nabi saw bersabda: “Jika seseorang
dari kalian ruku maka bacalah tiga kali ‘subhaana rabbiyal adhiim’ dan itu paling
sedikit. Jika sujud bacalah tiga kali ‘subhaana rabbiyal a’ laa’ dan itu paling
sedikit” (HR. At-Tirmidzi dan Imam Abu Daud)
“Adapun imam, maka ia tidak boleh (membaca tasbih) lebih dari tiga kali atau
lima kali, kecuali jika makmum rida dengan imam yang memperpanjang
tasbihnya, maka ia boleh untuk memenuhi kesempurnaan jumlah tasbih.”
“Jika salah satu dari kamu menjadi imam untuk orang-orang, maka hendaklah
kamu ringankan (bacaan Alquran dan tasbih), karena sesungguhnya diantara
mereka ada yang lemah, sakit, dan tua. Dan jika salah satu dari kamu salat
sendirian, maka panjangkanlah semaumu.” (HR. Al Bukhari).