Anda di halaman 1dari 1

Nama : Apriliani M. M. L.

Rarung
NIM : 18101105025
Kelas : Farmasi A

HUBUNGAN ANTARA NEGARA DENGAN WARGA NEGARA

Negara adalah beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu, yang
didalamnya ada suatu pemerintahan yang berfungsi untuk mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok
manusia tadi. Negara memiliki pemimpin yaitu Presiden atau Perdana Menteri, mempunyai kedudukan hukum
dan UU, dan negara terdiri dari provinsi, kota, kabupaten, kecamatan, kelurahan, dan desa. Negara juga memiliki
hubungan bilateral dengan negara lain dibawah naungan PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa).

Warga Negara adalah orang-orang atau penduduk yang mendiami suatu negara dan memiliki kedudukan
resmi / sah sebagai anggota suatu negara. Resmi / sah disini berarti warga negara yang tidak bertentangan dengan
aturan dan tata cara bertempat tinggal dalam suatu wilayah negara yang bersangkutan. Warga negara memiliki
hubungan hukum dengan negara, yaitu dalam bentuk hak dan kewajiban. Oleh karena itu, warga negara harus
taat pada peraturan negara yang telah diatur dalam undang-undang.

Negara dan warga negara mempunyai hubungan erat yang tidak bisa dipisahkan, karena tanpa warga
negara tidak akan ada negara, dan syarat untuk suatu negara harus ada penduduk / warga negaranya. Hubungan
negara dengan warga negara pada dasarnya berupa peranan, peranan disini merupakan tugas yang dilakukan
sesuai dengan tugas yang dimiliki dalam status sebgai warga negara. Dilihat dari status warga negara yang
meliputi status pasif, aktif, positif, dan negatif, maka peranan warga negara juga bersifat pasif, aktif, positif, dan
negatif secara komprehensif.

Hubungan negara dan warga negara juga dibatasi oleh hak dan kewajiban masing-masing. Hak negara
dapat diartikan sebagai hak untuk mencapai cita-cita negara yaitu menciptakan masyarakat yang tertib, damai,
dan sejahtera. Setiap warga negara juga telah memili hak yang sudah didapat dari lahir yaitu Hak Asasi Manusia
(HAM). Negara juga mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan untuk menciptakan kehidupan bernegara
yang baik sesuai dengan peraturan atau undang-undang serta harus memenuhi hak warga negara.

Jadi, hubungan antara negara dan warga negaranya tercermin dalam hak dan kewajiban antara negara dan
warga negara. Hak dan kewajiban ini terdapat di konstitusi negara, UUD 1945. Dalam UUD 1945 ini ada yang
mengatur tentang pendidikan, yang berarti bahwa negara mempunyai kewajiban untuk mendukung dan
membantu warga negaranya sehingga mendapat atau meraih pendidikan. Tetapi, dalam kenyataannya peraturan
tersebut kadang tidak dijalankan secara sungguh-sungguh oleh negara.

Sampai saat ini, ada beberapa kasus di Indonesia yang mencerminkan kurang mampunya negara dalam
memenuhi hak-hak warga negara. Namun kita tidak bisa begitu saja menyalahkan lembaga-lembaga negara atas
adanya beberapa orang atau sekelompok orang yang belum mendapatkan hak-haknya. Daripada menunggu hasil
sempurna dari pemerintah, kita sebagai warga negara seharusnya lebih aktif menjalankan kewajiban sebagai
warga negara agar dapat membantu pemerintah memenuhi hak-hak warga negara yang belum terpenuhi. Supaya
terdapat keseimbangan dan keselarasan antara hak dan kewajiban antara negara dan warga negara.

Anda mungkin juga menyukai