KOMPLEKS
ON 18/10/2015 BY AMALDOFIRJARAHADITAN EDALAM KELAS XII
1. Bagian ion kompleks pada tata nama senyawa didahulukan kation, lalu anion
2. Jumlah ligan dinyatakaan dengan awalan angka dalam bahasa Yunani:
mono (1), di (2), tri (3), tetra (4), penta (5), dan 6 (heksa), dst
3. Nama ligan yang berupa anion (-) mendapat akhiran o (contoh ligan Cl- = klorida
= kloro)
4. Nama ion pusat pada kation (+) kompleks sama dengan nama biasa dari ion
pusat itu.
^^Contoh: Ag pada kation [Ag(NH3)2]Cl mempunyai nama perak
^^Contoh: Zn pada kation [Zn(NH3)4]SO4 mempunyai nama zink
5. Nama ion pusat pada anion (-) kompleks harus dan wajib menggunakan tata
nama IUPAC dan diberi akhiran “at”.
^^Contoh : Zn pada anion K2[Zn(CN)4] mempunyai nama zinkat
^^Contoh: Fe pada anion K3[Fe(CN)6] mempunyai nama ferat (nama besi asli
adalah ferum)
^^Contoh: Co pada anion [Co(Br)6]3- mempunyai nama cobaltat
6. Bila terdapat lebih dari satu ligan (contoh: [Co(NH3)4(H2O)2]2+), maka urutan
penulisan nama ligannya berdasarkan urutan abjad (a hingga z)
C. Langkah penamaan senyawa ion kompleks (ion pusat dan ligan di anion)
CONTOH SOAL: