Fasilitator:
Dr. Makhfudli, S.Kep., Ns., M.Ked
DISUSUN OLEH:
Rizki Agustin Purwaningtyas (131814153031)
Aulya Kartini Dg. Karra (131814153041)
Dona Muji Fitriana (131814153046)
Totok Indarto (131814153052)
Apriana Rahmawati (131814153079)
Martha Lowrani Siagian (131814153088)
Idham Cholid (131814153092)
1
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam
mata kuliah Manajemen Keperawatan Komunitas. Makalah ini berisi tentang GERMAS
(Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang mana membahas tentang perilaku sehat sebenarnya
sudah ada di masyarakat, namun perlu dikuatkan dan diperluas dalam praktiknya di
masyarakat.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada
Bapak/Ibu dosen yang telah bimbingan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................... 4
1.2 TUJUAN .................................................................................................................... 5
1.2.1 Tujuan Umum ..................................................................................................... 5
1.2.2 Tujuan Khusus .................................................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN TEORI ................................................................................................ 6
2.1 PENGERTIAN .......................................................................................................... 6
2.2 TUJUAN .................................................................................................................... 6
2.2.1 Tujuan Umum ..................................................................................................... 6
2.2.2 Tujuan Khusus .................................................................................................... 6
2.3 LANGKAH GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT ................................... 7
2.4 KEGIATAN GERMAS ............................................................................................. 9
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................................. 13
BAB 4 PEMBAHASAN ................................................................................................... 14
4.1 GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) ................................. 14
4.2 PELAKSANAAN .................................................................................................... 16
4.2.1 Aktivitas Fisik................................................................................................... 16
4.2.2 Konsumsi Buah dan Sayur................................................................................ 18
4.2.3 Memeriksa kesehatan secara berkala ................................................................ 19
4.3 KEGIATAN GERMAS ........................................................................................... 21
4.3.1 Pelaku Germas .................................................................................................. 21
4.3.2 Ruang Lingkup Kegiatan .................................................................................. 21
4.4 PENCAPAIAN TUJUAN GERMAS ...................................................................... 21
4.4.1 Partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat ................................ 21
4.4.2 Produktivitas masyarakat. ................................................................................. 22
4.4.3 Beban biaya kesehatan ...................................................................................... 23
BAB 5 PENUTUP ............................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 25
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui konsep dan teori gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS)
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian GERMAS
b. Mengetahui tujuan GERMAS
c. Mengetahui langkah masyarakat hidup sehat
d. Mengetahui kegiatan GERMAS dalam berbagai sektor
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 PENGERTIAN
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan gerakan nasional yang
diprakarsai oleh Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa
dalam memasyarakatkan paradigma sehat. GERMAS merupakan perwujudan dari UU
nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan yang lahir dari penguatan promotif dan preventif
demi mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Demi percepatan GERMAS,
Presiden RI mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat.
GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya
hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi
GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan
dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat. GERMAS merupakan
suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh
komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena
keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian
2.2 TUJUAN
2.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku
sehat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup.
2.2.2 Tujuan Khusus
1. Meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat.
2. Meningkatkan produktivitas masyarakat.
3. Mengurangi beban biaya kesehatan.
4. Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular baik kematian
maupun kecacatan.
5. Menghindarkan terjadinya produktivitas penduduk.
6. Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya
penyakit dan pengeluaran kesehatan.
6
7
Meminta bantuan ahli melalui hipnosis atau metode bantuan berhenti merokok yang
lain dapat menjadi alternatif untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut.
4. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol memiliki efek buruk yang serupa dengan merokok; baik itu
efek buruk bagi kesehatan hingga efek sosial pada orang – orang di sekitarnya.
5. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala
Salah satu bagian dari arti germas sebagai gerakan masyarakat hidup sehat adalah
dengan lebih baik dalam mengelola kesehatan. Salah satunya adalah dengan melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin dan tidak hanya datang ke rumah sakit atau
puskesmas ketika sakit saja. Langkah ini dapat memudahkan mendeteksi penyakit atau
masalah kesehatan lebih dini. Tujuan kegiatan ini antara lain:
a. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan mendeteksi faktor risiko
bersama yang menjadi penyebab terjadinya Penyakit Tidak Menular terutama
Jantung, Kanker, Diabetes dan Penyakit Paru kronis yaitu Diet tidak sehat (kurang
mengkonsumsi sayur dan buah, mengkonsumsi makanan tinggi garam, gula, lemak
dan diet gizi tidak seimbang), kurang beraktifitas fisik 30 menit setiap hari,
menggunakan tembakau/rokok serta mengkonsumsi alkohol
b. Mendorong dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan modifikasi perilaku
berisiko tersebut diatas menjadi perilaku hidup sehat mulai dari individu, keluarga
dan masyarakat sebagai upaya pencegahan PTM.
c. Mendeteksi masyarakat yang mempunyai risiko hipertensi dan diabetes mellitus
serta mendorong rujukan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama untuk
ditatalaksana lebih lanjut sesuai standar.
d. Mengurangi terjadinya komplikasi, kecacatan dan kematian prematur akibat
penyakit tidak menular karena ketidaktahuan/keterlambatan untuk mendeteksi
PTM utamanya Hipertensi dan Diabetes Mellitus pada tahap dini.
e. Mendorong dan menggerakkan masyarakat khususnya para ibu untuk
memeriksakan diri agar terhindar dari kanker leher rahim dan kanker payudara
dengan deteksi dini tes IVA/SADANIS.
Sasaran utamanya adalah setiap individu/ penduduk usia > 15 tahun di seluruh
Desa/kelurahan di setiap kabupaten/ kota.
6. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Bagian penting dari germas hidup sehat juga berkaitan dengan meningkatkan
kualitas lingkungan; salah satunya dengan lebih serius menjaga kebersihan lingkungan.
9
Menjaga kebersihan lingkungan dalam skala kecil seperti tingkat rumah tangga dapat
dilakukan dengan pengelolaan sampah. Langkah lain yang dapat dilakukan adalah
menjaga kebersihan guna mengurangi resiko kesehatan seperti mencegah
perkembangan vektor penyakit yang ada di lingkungan sekitar.
7. Menggunakan Jamban
Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat hidup sehat; salah
satunya dengan menggunakan jamban sebagai sarana pembuangan kotoran. Aktivitas
buang kotoran di luar jamban dapat meningkatkan resiko penularan berbagai jenis
penyakit sekaligus menurunkan kualitas lingkungan
Kemenhan, Kemendikbud,
POLRI,Kemenkeu,K Kemenang,POLRI,
Penguatan upaya Kementerian ESDM,
emenPAN&RB,Kem Pencegahan
Advokasi promotif dan Kemenpar,Kemneterian
enkes, BPOM, penyakit dan
regulasi gerakan preventif: “Gerakan BUMN, Kemenkes,
Kemendikbud,Kemen masyarakat hidup deteksi dini
sehat
Masyarakat Hidup Kemenang,Kementan,
ag, Kemenristekdikti,
Sehat”. Kemenristekdik,
Kemendag
Kemenkes, BPJS
Advokasi
regulasi gerakan Konsumsi
masyarakat hidup pangan sehat
sehat
Lingkungan
Kemenpora, Kemenper, Kemen sehat BPOM, Kementan, Kementerian
PU&PERA, Kementerian BUMN, Keluatan dan Peikanan, Kemenperin,
Kemenkes, Kemendikbud, Kemenkes, Kemenko PMK,
Kemenag, Kemnehub, Kemendikbud, Kemenang,
Kementerdikti, Kemenaker Kemenristekdikti, Kementan,
Kemensos, Kementerian ATR/BPN, Kemendag
Kemenpar, Kemen PU&PR,Kemen
LH dan Kehutanan, Kemenang,
Kemendikbud, Kemenristekdikti
Kegiatan Prioritas
13
BAB 4
PEMBAHASAN
Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan besar yakni masalah kesehatan triple
burden, karena masih adanya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular (PTM)
dan penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi muncul kembali. Pada era 1990,
penyakit menular seperti ISPA, Tuberkulosis dan Diare merupakan penyakit terbanyak
dalam pelayanan kesehatan. Namun, perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu
penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi). Tahun 2015, PTM
seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner (PJK), Kanker dan Diabetes justru menduduki
peringkat tertinggi.
Sebuah pembelajaran berharga di era jaminan kesehatan nasional (JKN), anggaran
banyak terserap untuk membiayai penyakit katastropik, yaitu: PJK, Gagal Ginjal Kronik,
Kanker, dan Stroke. Selain itu, pelayanan kesehatan peserta JKN juga didominasi pada
pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan dibandingkan di tingkat dasar. Fakta ini perlu
ditindaklanjuti karena berpotensi menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan negara.
Meningkatnya PTM dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan
kualitas generasi bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah karena
penanganan PTM membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya, kesehatan akan sangat
mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi.
Penduduk usia produktif dengan jumlah besar yang seharusnya memberikan
kontribusi pada pembangunan, justru akan terancam apabila kesehatannya terganggu oleh
PTM dan perilaku yang tidak sehat.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan masyarakat
untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) guna
mewujudkan Indonesia sehat.
14
15
4.2 PELAKSANAAN
Kegiatan utama yang dilakukan dalam rangka Germas adalah :
1. Peningkatan Aktivitas Fisik
2. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan sehat
3. Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi
4. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit
5. Peningkatan kualitas lingkungan; dan
6. Peningkatan edukasi hidup sehat
Fokus pelaksanaan 2016 – 2017 adalah :
1. Melakukan aktivitas fisik
2. Konsumsi sayur dan buah
3. Memeriksa kesehatan secara berkala
4.2.1 Aktivitas Fisik
Tubuh manusia diciptakan Tuhan untuk bergerak, agar manusia dapat melakukan
aktivitas. Aktivitas fisik yang teratur dan menjadi satu kebiasaan akan meningkatkan
ketahanan fisik. Aktivitas fisik dapat ditingkatkan menjadi latihan fisik bila
dilakukan secara baik, benar, teratur dan terukur. Latihan fisik dapat meningkatkan
ketahanan fisik, kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik yang dilakukan dengan
mengikuti aturan tertentu dan ditujukan untuk prestasi menjadi kegiatan olahraga
a. Tujuan
Kegiatan Meningkatkan ketahanan fisik, kesehatan dan kebugaran masyarakat
b. Sasaran
Seluruh masyarakat terutama anak sekolah, ibu hamil, pekerja dan lansia
1) Aktivitas Fisik pada anak sekolah
Kegiatan aktivitas fisik pada anak sekolah bertujuan untuk mewujudkan
peserta didik yang sehat, bugar, berprestasi melalui pendidikan dan
17
pembudayaan aktivitas fisik, latihan fisik serta olahraga yang baik, benar,
terukur dan teratur di sekolah. Adapun bentuk kegiatan di sekolah :
- GERAK BARISAN : Gerakan yang dapat dilakukan sebelum peserta
didik memasuki kelas, disertai lagu yang gembira
- GERAK KAPITEN : Gerakan yang dapat dilaksanakan pada saat
pergantian pelajaran disertai lagu yang gembira, untuk menghilangkan
rasa jenuh atau ngantuk
- BERMAIN WAKTU ISTIRAHAT
- SENAM ANAK BANGSA : Latihan awal pada saat peserta didik
berolah raga, yang dipandu oleh guru olah raga
2) Aktivitas Fisik pada orang dewasa dan usia produktif di tempat kerja
Aktivitas fisik merupakan bagian dari kehidupan setiap otrang dewasa
maupun pekerja. Untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran perlu
dilakukan latihan fisik dan olahraga teratur, yang dapat dilakukan secara
perorangan atau berkelompok. Dalam melakukan latihan fisik sebaiknya
memperhatikan :
a) Latihan fisik sebaiknya dilakukan 150 menit per minggu dengan
interval 3-5 kali per minggu
b) Latihan diawali dengan pemanasan, latihan inti, dan pendinginan
c) Menggunakan sarana dan prasarana yang aman dan nyaman termasuk
pakaian olahraga dan alas kaki
d) Memperhatikan keseimbangan asupan nutrisi untuk mendapatkan hasil
Maksimal
3) SENAM SEHAT BUGAR (SSB) Senam Sehat bugar merupakan senam
aerobic low impact yang dirancang mengikuti ritmik, kontinuitas &
durasi tertentu. Tahapan SSB, pemanasan, latihan inti pendinginan SSB
dirancang bagi pemula (jarang berolahraga) dan direkomendasi untuk
kegiatan-kegiatan senam bersama/panduan lomba pada acara2 khusus.
4) PEREGANGAN DI TEMPAT KERJA
Gangguan kesehatan yang sering dialami pekerja adalah masalah
gangguan otot rangka (musculoskeletal) terutama dibagian leher, bahu,
pergelangan, tulang belakang dan siku. Penyebab utama masalah
muskuloskeletal adalah posisi duduk yang tidak ergonomis, leher terlalu
menunduk, punggung terlalu bungkuk/tegak, dll.
18
Bekerja pada posisi yang sama dalam waktu lama akan mengakibatkan
otot menjadi cepat lelah dan aliran oksigen ke otak berkurang sehingga
menurunkan produkitivitas kerja. Untuk mengurangi masalah tersebut
diperlukan peregangan di tempat kerja.
5) Konsep peregangan di tempat kerja :
a) Peregangan dilakukan secara berkala setelah ± 1-2 jam bekerja pada
posisi sama
b) Gerakan dilakukan secara statis dan dinamis dengan menggerakkan
otot dan sendi kepala, leher, bahu, lengan, pinggang, kaki untuk
menghilangkan kekakuan tubuh
c) Gerakan statis dilakukan dengan menahan sendi dan otot pada posisi
teregang selama 8-10 detik
d) Gerakan dinamis dilakukan dengan meregangkan dan melemaskan
sendi dan otot secara perlahan
e) Napas seperti biasa dan pada gerakan tertentu napas diatur untuk
memaksimalkan aliran oksigen ke otak
f) Gerakan dilakukan perlahan-lahan, tidak dipaksakan dan tidak
dihentakkan
6) Manfaat peregangan di tempat kerja kerja :
a) Mengurangi ketegangan otot
b) Meningkatkan fleksibilitas jaringan otot
c) Mengurangi risiko cedera otot (kram)
d) Mengurangi risiko nyeri/cedera punggung
e) Mengoptimalkan aktivitas sehari-hari
4.2.2 Konsumsi Buah dan Sayur
Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan
serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah-
buahan berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh
serta mencegah kerusakan sel. Serat berfungsi untuk memperlancar pencernaan dan
dapat menghambat perkembangan sel kanker usus besar.
Berbagai kajian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang
cukup turut berperan dalam menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula dan
kolesterol darah.
19
Konsumsi sayur dan buah yang cukup akan menurunkan risiko sulit buang air
besar (BAB/sembelit) dan kegemukan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi
sayuran dan buah-buahan yang cukup turut berperan dalam pencegahan penyakit
tidak menular kronik.
Germas mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi sayur dan buah terutama
sayur dan buah lokal Konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup merupakan
salah satu indikator sederhana gizi seimbang.
a. Tujuan
Meningkatkan kesadaran berperilaku hidup sehat melalui mengkonsumsi buah
dan sayur bagi seluruh lapisan masyarakat.
b. Sasaran
Seluruh masyarakat Indonesia
c. Kegiatan
1) Kampanye makan buah dan sayur
2) Makan buah bersama (misal : di Sekolah atau institusi lainnya).
3) Membudayakan makan buah pada kudapan rapat
4) Lomba menyusun menu sayuran
5) Bazar buah dan sayuran
6) Pemanfaatan pekarangan (untuk sayuran dan buah)
d. Anjuran konsumsi buah dan sayur
Setiap orang dianjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 gram
perorang perhari bagi anak balita dan anak usia sekolah, dan 400-600 gram
perorang perhari bagi remaja dan orang dewasa. Sekitar dua-pertiga dari jumlah
anjuran konsumsi sayuran dan buah-buahan tersebut adalah porsi sayur.
4.2.3 Memeriksa kesehatan secara berkala
Pemeriksaan/ skrining kesehatan secara rutin merupakan upaya promotif preventif
yang diamanatkan untuk dilaksanakan oleh bupati/walikota sesuai Permendagri no
18/tahun 2016 dengan tujuan untuk: mendorong masyarakat mengenali faktor risiko
PTM terkait perilaku dan melakukan upaya pengendalian segera ditingkat individu,
keluarga dan masyarakat; mendorong penemuan faktor risiko fisiologis berpotensi
PTM yaitu kelebihan berat badan dan obesitas, tensi darah tinggi, gula darah tinggi,
gangguan indera dan gangguan mental; mendorong percepatan rujukan kasus
berpotensi ke FKTP dan sistem rujukan lanjut.
20
a. Tujuan
1) Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan mendeteksi faktor
risiko bersama yang menjadi penyebab terjadinya Penyakit Tidak Menular
terutama Jantung, Kanker, Diabetes dan Penyakit Paru kronis yaitu Diet
tidak sehat (kurang mengkonsumsi sayur dan buah, mengkonsumsi
makanan tinggi garam, gula, lemak dan diet gizi tidak seimbang), kurang
beraktifitas fisik 30 menit setiap hari, menggunakan tembakau/rokok serta
mengkonsumsi alkohol;
2) Mendorong dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan modifikasi
perilaku berisiko tersebut diatas menjadi perilaku hidup sehat mulai dari
individu, keluarga dan masyarakat sebagai upaya pencegahan PTM;
3) Mendeteksi masyarakat yang mempunyai risiko hipertensi dan diabetes
mellitus serta mendorong rujukan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
untuk ditatalaksana lebih lanjut sesuai standar;
4) Mengurangi terjadinya komplikasi, kecacatan dan kematian prematur akibat
penyakit tidak menular karena ketidaktahuan/keterlambatan untuk
mendeteksi PTM utamanya Hipertensi dan Diabetes Mellitus pada tahap
dini.
5) Mendorong dan menggerakkan masyarakat khususnya para ibu untuk
memeriksakan diri agar terhindar dari kanker leher rahim dan kanker
payudara dengan deteksi dini tes IVA/SADANIS.
b. Sasaran
1) Setiap individu/ penduduk usia > 15 tahun
2) Seluruh Desa/kelurahan di setiap kabupaten/ kota
c. Pelaksanaan
Pembudayaan Perilaku Pemeriksaan/skrining kesehatan secara rutin merupakan
penerapan upaya promotif preventif yang efektif dan menjadi Pilar utama dalam
Peningkatan derajat kesehatan, meningkatkan kualitas SDM bangsa, pencapaian
target SDGs (pembangunan berkesinambungan). Investasi dalam upaya
promotif preventif dalam pencegahan penyakit tidak menular akan
menghindarkan Indonesia dari beban pembiayaan kesehatan dan beban ekonomi
dikarenakan peningkatan PTM.
21
rumah secara aktif untuk peningkatan outreach dan total coverage; 4) Pendekatan siklus
kehidupan atau life cycle approach.
Bentuk partisipasi dan peran serta masyarakat diwujudkan dalam bentuk Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat atau UKBM. UKBM dimasyarakat merupakan
bentuk nyata partisipasi masyarakat dibidang kesehatan diantara UKBM tersebut adalah
Posyandu Balita, Posyandu Usila, Polindes, Poskesdes, Ponkendes, Pokmair, Kadarzi,
Poskestren dan sebagainya.
Pembentukan UKBM didasarkan atas analisis situasi masalah kesehatan di wilayah
tersebut dan potensi untuk melakukan upaya promotif dan preventif terhadap permasalahan
kesehatan tersebut. upaya promotif dan preventif dalam UKBM diwadahi dalam Gerakan
Masyarakat Hidup sehat atau Germas.
Germas mewadahi semua UKBM dimasyarakat sehingga upaya promotif dan
preventif bisa terlaksana dan berhasilguna. Bentuk nyata partisipasi masyarakat dalam
germas antara lain Senam disekolah, di tempat kerja, ruang rapat, dan lain sebagainya.
Adanya kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk mengenal, memutuskan,
merawat, memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada diwilayahnya merupakan
bentuk partisipasi aktif masyarakat yang optimal.
persyaratan kesehatan sehingga diharapkan akan meningkatkan status nutrisinya dan begitu
seterusnya.
4.4.3 Beban biaya kesehatan
Meningkatnya beban biaya kesehatan oleh karena meningkatnya penyakit dan
pengeluaran kesehatan. Beban biaya kesehatan sebagian masyarakat masih ditanggung
sendiri atau out of pochet. Dengan era SJSN pada tahun 2004 dan BPJS pada tahun 2014
dengan prinsip gotong royong dan target total coverage di akhir 2019 diharapkan akan
membantu menurunkan beban biaya kesehatan. Biaya kesehatan dapat diturunkan dengan
upaya upaya promotif dan preventif, diantaranya dengan aktifitas fisik dan makan makanan
dengan gizi seibmbang sehingga tubuh menjadi sehat.
Kondisi tubuh yang sehat akan menjadikan tubuh tahan terhadap invasi
mikroorganisme penyebab penyakit. Dengan upaya aktifitas fisik yang rutin maka seseorang
akan mampu mengontrol agent dan lingkungannya sehingga seseorang akan tetap sehat dan
tidak jatuh sakit. Kondisi sehat didapat sebagai hasil upaya promotif dan preventif
diantaranya dengan melakukan aktifitas fisik yang seimbang. Upaya promotif dan preventif
relatif jauh lebih murah dibandingkan dengan upaya kuratif dan rehabilitatif, sehingga beban
biaya kesehatannya bisa dikurangi. Besarnya biaya kesehatan masyarakat saat ini
BAB 5
PENUTUP
24
DAFTAR PUSTAKA
25