Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS

GERMAS (GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT)

Fasilitator:
Dr. Makhfudli, S.Kep., Ns., M.Ked

DISUSUN OLEH:
Rizki Agustin Purwaningtyas (131814153031)
Aulya Kartini Dg. Karra (131814153041)
Dona Muji Fitriana (131814153046)
Totok Indarto (131814153052)
Apriana Rahmawati (131814153079)
Martha Lowrani Siagian (131814153088)
Idham Cholid (131814153092)

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019

1
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam
mata kuliah Manajemen Keperawatan Komunitas. Makalah ini berisi tentang GERMAS
(Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang mana membahas tentang perilaku sehat sebenarnya
sudah ada di masyarakat, namun perlu dikuatkan dan diperluas dalam praktiknya di
masyarakat.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada
Bapak/Ibu dosen yang telah bimbingan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................... 4
1.2 TUJUAN .................................................................................................................... 5
1.2.1 Tujuan Umum ..................................................................................................... 5
1.2.2 Tujuan Khusus .................................................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN TEORI ................................................................................................ 6
2.1 PENGERTIAN .......................................................................................................... 6
2.2 TUJUAN .................................................................................................................... 6
2.2.1 Tujuan Umum ..................................................................................................... 6
2.2.2 Tujuan Khusus .................................................................................................... 6
2.3 LANGKAH GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT ................................... 7
2.4 KEGIATAN GERMAS ............................................................................................. 9
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................................. 13
BAB 4 PEMBAHASAN ................................................................................................... 14
4.1 GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) ................................. 14
4.2 PELAKSANAAN .................................................................................................... 16
4.2.1 Aktivitas Fisik................................................................................................... 16
4.2.2 Konsumsi Buah dan Sayur................................................................................ 18
4.2.3 Memeriksa kesehatan secara berkala ................................................................ 19
4.3 KEGIATAN GERMAS ........................................................................................... 21
4.3.1 Pelaku Germas .................................................................................................. 21
4.3.2 Ruang Lingkup Kegiatan .................................................................................. 21
4.4 PENCAPAIAN TUJUAN GERMAS ...................................................................... 21
4.4.1 Partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat ................................ 21
4.4.2 Produktivitas masyarakat. ................................................................................. 22
4.4.3 Beban biaya kesehatan ...................................................................................... 23
BAB 5 PENUTUP ............................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 25
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia tengah menghadapi tantangan besar mengenai masalah kesehatan, karena
masih adanya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular (PTM) dan penyakit-
pemyakit yang seharusnya sudah teratasi muncul kembali. Pada era 1990, penyakit menular
seperti ISPA, TB dan Diare merupakan penyakit terbanyak yang ada di pelayanan kesehatan,
namun seiring perubahan gaya hidup masyarakat saat ini yang menyebabkan terjadinya
pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi). Tahun 2015, PTM seperti Stroke, PJK,
Kankes dan Diabetes justru menduduki peringkat tertinggi.
Sebuah pembelajaran berharga di era JKN, dimana anggaran banyak digunakan untuk
pembiayaan penyakit-penyakit tidak menular tersebut. Pelayanan kesehatan peserta JKN
didominasi pada pembiayaan kesehatan tingkat lanjut dibandingkan pada tingkat dasar.
Fakta ini perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah, tenaga kesehatan, maupun masyarakat
karena berpotensi menjadi beban yang besar bagi keuangan negara serta merugikan segala
lapisan masyarakat.
Peningkatan PTM ini dapat menurunkan produktivitas SDM, bahkan kualitas generasi
bangsa. Hal ini berdampak pada besarnya beban pemerintah, dimana pada akhirnya
kesehatan akan sangat mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi. Penduduk usia
produktif dengan jumlah besar yang seharusnya memberikan kontribusi pada pembangunan,
justru terancam kesehatannya oleh PTM dan perilaku tidak sehat. Kementerian Kesehatan
RI secara khusus mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatannya dengan gerakan
masyarakat hidup sehat (GERMAS) guna mewujudkan Indonesia sehat.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan gerakan nasional yang
diprakarsai oleh Presiden RI dalam mengoptimalkan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif sebagai payung besar tercapainya hidup sehat,
dan penurunan prevalensi penyakit. Pada tahap awal di tahun 2016–2017, GERMAS
berfokus pada 3 kegiatan, yaitu dengan melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari,
mengonsumsi buah dan sayur, serta memeriksakan kesehatan secara rutin (Kemenkes,
2016). GERMAS berusaha mendorong masyarakat Indonesia untuk dapat memulainya dari
diri sendiri dan keluarga. Gerakan ini ke depannya membutuhkan inovasi-inovasi dalam
kegiatan promotif dan preventif salah satunya dengan memotivasi masyarakat untuk
membudayakan gaya hidup sehat dan aktif sebagai upaya mencegah peningkatan obesitas
4
5

melalui media pendidikan kesehatan. Dengan adanya program GERMAS, menandakan


pemerintah Indonesia memiliki perhatian yang besar pada upaya promotif dan preventif
serta masih berusaha mengatasi persoalan gaya hidup atau perilaku kurang sehat. Perlu
adanya penjelasan teori dan konsep mengenai GERMAS untuk kita sebagai tenaga
kesehatan tidak salah dan dapat berkontribusi tepat sasaran pada penanganan masalah
kesehatan di negara kita.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui konsep dan teori gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS)
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian GERMAS
b. Mengetahui tujuan GERMAS
c. Mengetahui langkah masyarakat hidup sehat
d. Mengetahui kegiatan GERMAS dalam berbagai sektor
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 PENGERTIAN
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan gerakan nasional yang
diprakarsai oleh Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa
dalam memasyarakatkan paradigma sehat. GERMAS merupakan perwujudan dari UU
nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan yang lahir dari penguatan promotif dan preventif
demi mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Demi percepatan GERMAS,
Presiden RI mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat.
GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya
hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi
GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan
dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat. GERMAS merupakan
suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh
komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena
keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian

2.2 TUJUAN
2.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku
sehat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup.
2.2.2 Tujuan Khusus
1. Meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat.
2. Meningkatkan produktivitas masyarakat.
3. Mengurangi beban biaya kesehatan.
4. Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular baik kematian
maupun kecacatan.
5. Menghindarkan terjadinya produktivitas penduduk.
6. Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya
penyakit dan pengeluaran kesehatan.

6
7

2.3 LANGKAH GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT


Terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat. Ketujuh langkah tersebut merupakan bagian penting dari pembiasaan pola hidup sehat
dalam masyarakat guna mencegah berbagai masalah kesehatan yang beresiko dialami oleh
masyarakat Indonesia. Berikut ini 7 langkah GERMAS yang dapat menjadi panduan
menjalani pola hidup yang lebih sehat.
1. Melakukan Aktivitas Fisik
Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang minim melakukan
aktivitas fisik; baik itu aktivitas fisik karena bekerja maupun berolah raga. Kemudahan-
kemudahan dalam kehidupan sehari-hari karena bantuan teknologi dan minimnya waktu
karena banyaknya kesibukan telah menjadikan banyak orang menjalani gaya hidup
yang kurang sehat. Bagian germas aktivitas fisik merupakan salah satu gerakan yang
diutamakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan seseorang. Tujuan program ini
adalah untuk meningkatkan ketahanan fisik, kesehatan dan kebugaran masyarakat.
Sasarannya meliputi seluruh masyarakat terutama anak sekolah, ibu hamil, pekerja dan
lansia.
2. Budaya Konsumsi Buah dan Sayur
Keinginan untuk makan makanan praktis dan enak seringkali menjadikan
berkurangnya konsumsi sayur dan buah yang sebenarnya jauh lebih sehat dan
bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa jenis makanan dan minuman seperti junk food
dan minuman bersoda sebaiknya dikurangi atau dihentikan konsumsinya. Menambah
jumlah konsumsi buah dan sayur merupakan contoh GERMAS yang dapat dilakukan
oleh siapapun.
Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran berperilaku hidup sehat
melalui mengkonsumsi buah dan sayur bagi seluruh lapisan masyarakat. Sasarannya
adalah seluruh masyarakat Indonesia. Setiap orang dianjurkan konsumsi sayuran dan
buah-buahan 300-400 gram perorang perhari bagi anak balita dan anak usia sekolah,
dan 400-600 gram perorang perhari bagi remaja dan orang dewasa. Sekitar dua-pertiga
dari jumlah anjuran konsumsi sayuran dan buah-buahan tersebut adalah porsi sayur.
3. Tidak Merokok
Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi dampak buruk bagi
kesehatan. Berhenti merokok menjadi bagian penting dari gerakan hidup sehat dan akan
berdampak tidak pada diri perokok; tetapi juga bagi orang – orang di sekitarnya.
8

Meminta bantuan ahli melalui hipnosis atau metode bantuan berhenti merokok yang
lain dapat menjadi alternatif untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut.
4. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol memiliki efek buruk yang serupa dengan merokok; baik itu
efek buruk bagi kesehatan hingga efek sosial pada orang – orang di sekitarnya.
5. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala
Salah satu bagian dari arti germas sebagai gerakan masyarakat hidup sehat adalah
dengan lebih baik dalam mengelola kesehatan. Salah satunya adalah dengan melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin dan tidak hanya datang ke rumah sakit atau
puskesmas ketika sakit saja. Langkah ini dapat memudahkan mendeteksi penyakit atau
masalah kesehatan lebih dini. Tujuan kegiatan ini antara lain:
a. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan mendeteksi faktor risiko
bersama yang menjadi penyebab terjadinya Penyakit Tidak Menular terutama
Jantung, Kanker, Diabetes dan Penyakit Paru kronis yaitu Diet tidak sehat (kurang
mengkonsumsi sayur dan buah, mengkonsumsi makanan tinggi garam, gula, lemak
dan diet gizi tidak seimbang), kurang beraktifitas fisik 30 menit setiap hari,
menggunakan tembakau/rokok serta mengkonsumsi alkohol
b. Mendorong dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan modifikasi perilaku
berisiko tersebut diatas menjadi perilaku hidup sehat mulai dari individu, keluarga
dan masyarakat sebagai upaya pencegahan PTM.
c. Mendeteksi masyarakat yang mempunyai risiko hipertensi dan diabetes mellitus
serta mendorong rujukan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama untuk
ditatalaksana lebih lanjut sesuai standar.
d. Mengurangi terjadinya komplikasi, kecacatan dan kematian prematur akibat
penyakit tidak menular karena ketidaktahuan/keterlambatan untuk mendeteksi
PTM utamanya Hipertensi dan Diabetes Mellitus pada tahap dini.
e. Mendorong dan menggerakkan masyarakat khususnya para ibu untuk
memeriksakan diri agar terhindar dari kanker leher rahim dan kanker payudara
dengan deteksi dini tes IVA/SADANIS.
Sasaran utamanya adalah setiap individu/ penduduk usia > 15 tahun di seluruh
Desa/kelurahan di setiap kabupaten/ kota.
6. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Bagian penting dari germas hidup sehat juga berkaitan dengan meningkatkan
kualitas lingkungan; salah satunya dengan lebih serius menjaga kebersihan lingkungan.
9

Menjaga kebersihan lingkungan dalam skala kecil seperti tingkat rumah tangga dapat
dilakukan dengan pengelolaan sampah. Langkah lain yang dapat dilakukan adalah
menjaga kebersihan guna mengurangi resiko kesehatan seperti mencegah
perkembangan vektor penyakit yang ada di lingkungan sekitar.
7. Menggunakan Jamban
Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat hidup sehat; salah
satunya dengan menggunakan jamban sebagai sarana pembuangan kotoran. Aktivitas
buang kotoran di luar jamban dapat meningkatkan resiko penularan berbagai jenis
penyakit sekaligus menurunkan kualitas lingkungan

2.4 KEGIATAN GERMAS


Kegiatan GERMAS dilakukan oleh berbagai sector meliputi:
1. Kementerian Dalam Negeri
Mengkooordinasikan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
2. Kementerian Kesehatan
a. Melaksanakan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat serta meningkatkan
advokasi dan pembinaan daerah dalam pelaksanaan kebijakan Kawasan Tanpa
Rokok (KTR)
b. Meningkatkan pendidikan mengenai gizi seimbang dan pemberian Air Susu Ibu
(ASI) eksklusif, serta aktivitas fisik
c. Meningkatkan pelaksanaan deteksi dini di Puskesmas dan menyusun panduan
pelaksanaan deteksi dini di instansi pemerintah dan swasta.
3. Kementerian Pemuda dan Olahraga
Meningkatkan kampanye gemar berolahraga, memfasilitasi penyelenggaraan
olahraga masyarakat dan meningkatkan penyediaan fasilitas sarana olahraga
masyarakat
4. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
a. Meningkatkan kegiatan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS), mendorong sekolah
sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR), dan mendorong Sekolah Ramah Anak
b. Meningkatkan kegiatan aktivitas fisik/olahraga di sekolah dan penyediaan sarana
sanitasi sekolah
c. Meningkatkan pendidikan keluarga untuk hidup sehat
5. Kementerian Agama
10

a. Melaksanakan bimbingan kesehatan pranikah untuk mendorong perilaku hidup


sehat dan peningkatan status gizi calon pengantin serta mendorong pelaksanaan
kegiatan rumah ibadah bersih dan sehat;
b. Memperkuat fungsi Pos Kesehatan Pesantren dan Upaya Kesehatan Madrasah
c. Meningkatkan kegiatan aktivitas fisik/olahraga di madrasah dan penyediaan sarana
sanitasi madrasah
6. Kementerian Pertanian
a. Mengawasi keamanan dan mutu pangan segar yang tidak memiliki kandungan
pestisida berbahaya
b. Mendorong pemanfaatan pekarangan rumah untuk tanaman sayur dan buah
7. Kementerian Kelautan dan Perikanan
a. Meningkatkan dan memperluas pelaksanaan Gerakan Memasyarakatkan Makan
Ikan (Gemarikan) pada masyarakat
b. Mengawasi mutu dan keamanan hasil perikanan
8. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
a. Mendorong penyediaan sarana aktivitas fisik pada kawasan permukiman dan
sarana fasilitas umum
b. Mendorong dan memfasilitasi pemerintah daerah untuk menyediakan ruang
terbuka hijau publik yang memadai di wilayahnya
c. Memfasilitasi penyediaan air bersih dan sanitasi dasar pada fasilitas umum
9. Kementerian Perhubungan
a. Mendorong kawasan bebas kendaraan bermotor (car free day) untuk memfasilitasi
kegiatan aktivitas fisik masyarakat
b. Mendorong konektivitas antarmoda transportasi publik termasuk penyediaan “park
and ride” untuk meningkatkan aktivitas fisik masyarakat
10. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
a. Mengendalikan pencemaran badan air
b. Mendorong penghapusan penggunaan bahan bekas tambang dan bahan berbahaya
di lokasi pertambangan yang berdampak pada kesehatan
c. Mendorong masyarakat untuk membangun dan memanfaatkan bank sampah untuk
mengurangi timbulan sampah
d. Mendorong kemitraan lingkungan dan peran serta masyarakat dalam menjaga
kualitas lingkungan
11. Kementerian Perdagangan
11

a. Meningkatkan pengawasan terhadap pengadaan, peredaran, dan penjualan produk


tembakau dan minuman beralkohol serta bahan berbahaya yang sering
disalahgunakan dalam pangan
b. Meningkatkan promosi makanan dan minuman sehat termasuk sayur dan buah
produksi dalam negeri
12. Kementerian Keuangan
a. Melakukan kajian peningkatan harga, cukai, dan pajak produk tembakau dan
minuman beralkohol
b. Menyusun skema insentif bagi daerah yang melaksanakan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat secara optimal
13. Kementerian Ketenagakerjaan
a. Mendorong dan memfasilitasi perusahaan untuk melaksanakan pemeriksaan
kesehatan/deteksi dini penyakit pada pekerja
b. Mendorong dan memfasilitasi perusahaan untuk menyediakan sarana ruang ASI,
melaksanakan kegiatan olahraga di tempat kerja, dan menerapkan kawasan tanpa
rokok
14. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
a. Mendorong instansi pemerintah pusat dan daerah untuk menyediakan sarana
aktivitas fisik dan melaksanakan olahraga serta deteksi dini penyakit secara rutin
b. Mendorong instansi pemerintah pusat dan daerah untuk menyediakan sarana ruang
ASI, menerapkan kawasan tanpa rokok (KTR), serta konsumsi sayur dan buah
dalam pertemuan di dalam atau luar kantor
15. Kementerian Komunikasi dan Informatika
a. Melakukan diseminasi informasi layanan masyarakat terkait pola hidup sehat
b. Melakukan kerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk
pengawasan terhadap iklan/tayangan yang tidak mendukung Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
16. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a. Melakukan promosi untuk menggerakkan partisipasi kaum perempuan dalam
upaya deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM)
b. Meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat bagi keluarga, perempuan, dan anak
17. Badan Pengawas Obat dan Makanan
a. Menjamin keamanan dan mutu pangan olahan yang beredar di masyarakat
12

b. Memperkuat dan memperluas pengawasan dan intervensi keamanan Pangan


Jajanan Anak Sekolah (PJAS)
18. Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) - Kesehatan
Meningkatkan pelayanan promotif dan preventif untuk peserta termasuk upaya
pencegahan sekunder dan deteksi dini penyakit
19. Gubernur
a. Menyusun dan menetapkan kebijakan daerah yang diperlukan untuk pelaksanaan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di wilayahnya
b. Melakukan fasilitasi, koordinasi serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di kabupaten/kota di wilayahnya
c. Melaporkan pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat kepada Menteri Dalam
Negeri
20. Bupati/Walikota
a. Menyediakan sarana aktivitas fisik, ruang terbuka publik, kawasan bebas
kendaraan bermotor (car free day), jalur sepeda, dan jalur pejalan kaki yang
representatif dan aman
b. Melaksanakan kegiatan pemanfaatan pekarangan rumah untuk tanaman sayur dan
buah
c. Melaksanakan kebijakan kawasan tanpa rokok sesuai regulasi yang berlaku
d. Melaksanakan intervensi-intervensi yang mendukung Gerakan
e. Masyarakat Hidup Sehat yang didasarkan pada kebijakan daerah
f. Melaporkan pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat kepada Gubernur
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL

Kemen PAN&RB, Kemendes PDTT, Kegiatan Prioritas


Kemenko PMK, Kemenkeu,
Kemendagri, Kemenkes
Kemendikbud, Kemensos, BKKBN, Kemenhan,
Kemenang, KemenPP&PA, Kemenkominfo,
Kemnehub, Kemenkes, BNN,Kemenang,
Kemenkes, Advokasi Kemenkes,BPOM, BKKBN,
Kemenhub. regulasi gerakan Kemendikbud, Kemenag, KemendesPDTT,
masyarakat hidup Kemenristekdikti,Kemenaker, BPJS
sehat
Advokasi
regulasi gerakan Kampanye
masyarakat hidup hidup sehat
sehat

Kemenhan, Kemendikbud,
POLRI,Kemenkeu,K Kemenang,POLRI,
Penguatan upaya Kementerian ESDM,
emenPAN&RB,Kem Pencegahan
Advokasi promotif dan Kemenpar,Kemneterian
enkes, BPOM, penyakit dan
regulasi gerakan preventif: “Gerakan BUMN, Kemenkes,
Kemendikbud,Kemen masyarakat hidup deteksi dini
sehat
Masyarakat Hidup Kemenang,Kementan,
ag, Kemenristekdikti,
Sehat”. Kemenristekdik,
Kemendag
Kemenkes, BPJS

Advokasi
regulasi gerakan Konsumsi
masyarakat hidup pangan sehat
sehat
Lingkungan
Kemenpora, Kemenper, Kemen sehat BPOM, Kementan, Kementerian
PU&PERA, Kementerian BUMN, Keluatan dan Peikanan, Kemenperin,
Kemenkes, Kemendikbud, Kemenkes, Kemenko PMK,
Kemenag, Kemnehub, Kemendikbud, Kemenang,
Kementerdikti, Kemenaker Kemenristekdikti, Kementan,
Kemensos, Kementerian ATR/BPN, Kemendag
Kemenpar, Kemen PU&PR,Kemen
LH dan Kehutanan, Kemenang,
Kemendikbud, Kemenristekdikti
Kegiatan Prioritas

13
BAB 4
PEMBAHASAN

Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan besar yakni masalah kesehatan triple
burden, karena masih adanya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular (PTM)
dan penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi muncul kembali. Pada era 1990,
penyakit menular seperti ISPA, Tuberkulosis dan Diare merupakan penyakit terbanyak
dalam pelayanan kesehatan. Namun, perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu
penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi). Tahun 2015, PTM
seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner (PJK), Kanker dan Diabetes justru menduduki
peringkat tertinggi.
Sebuah pembelajaran berharga di era jaminan kesehatan nasional (JKN), anggaran
banyak terserap untuk membiayai penyakit katastropik, yaitu: PJK, Gagal Ginjal Kronik,
Kanker, dan Stroke. Selain itu, pelayanan kesehatan peserta JKN juga didominasi pada
pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan dibandingkan di tingkat dasar. Fakta ini perlu
ditindaklanjuti karena berpotensi menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan negara.
Meningkatnya PTM dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan
kualitas generasi bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah karena
penanganan PTM membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya, kesehatan akan sangat
mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi.
Penduduk usia produktif dengan jumlah besar yang seharusnya memberikan
kontribusi pada pembangunan, justru akan terancam apabila kesehatannya terganggu oleh
PTM dan perilaku yang tidak sehat.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan masyarakat
untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) guna
mewujudkan Indonesia sehat.

4.1 GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)


Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis
dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil
dari masyarakat yang membentuk kepribadian.

14
15

GERMAS dapat dilakukan dengan cara: Melakukan aktifitas fisik, Mengonsumsi


sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa kesehatan secara
rutin, Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban. Pada tahap awal, GERMAS
secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu: 1) Melakukan aktivitas
fisik 30 menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3) Memeriksakan kesehatan
secara rutin. Tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, dilakukan
saat ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar.
GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang
mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-
rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan
paradigma sehat. Untuk menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran
sektor kesehatan saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut
menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu,
keluarga, dan masyarakat dalam mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha,
organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk
berperilaku sehat; serta Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menyiapkan
sarana dan prasarana pendukung, memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya.
Salah satu dukungan nyata lintas sektor untuk suksesnya GERMAS, diantaranya
Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang berfokus pada pembangunan akses air minum, sanitasi, dan
pemukiman layak huni, yang merupakan infrastruktur dasar yang mendukung Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam hal
keamanan pangan.
Dalam kehidupan sehari-hari, praktik hidup sehat merupakan salah satu wujud
Revolusi Mental. GERMAS mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat, agar
mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat. Untuk itu, Pemerintah RI
diwakili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI
mencanangkan GERMAS pada 15 November 2016 di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Tidak hanya di Bantul, GERMAS juga dicanangkan di sembilan wilayah lainnya, yaitu:
Kabupaten Bogor (Jawa Barat), Kabupaten Pandeglang (Banten), Kota Batam (Kepulauan
Riau), Kota Jambi (Jambi), Surabaya (Jawa Timur), Madiun (Jawa Timur), Pare-pare
(Sulawesi Selatan), Kabupaten Purbalingga (Jawa Tengah), Kabupaten Padang Pariaman
(Sumatera Barat).
16

Pencanangan GERMAS menandai puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional


(HKN) ke-52 yang jatuh pada 12 November 2016, seiring dengan Program Indonesia Sehat
dengan pendekatan keluarga melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS). Secara
khusus, GERMAS diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat
untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas masyarakat, dan mengurangi beban biaya
kesehatan.

4.2 PELAKSANAAN
Kegiatan utama yang dilakukan dalam rangka Germas adalah :
1. Peningkatan Aktivitas Fisik
2. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan sehat
3. Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi
4. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit
5. Peningkatan kualitas lingkungan; dan
6. Peningkatan edukasi hidup sehat
Fokus pelaksanaan 2016 – 2017 adalah :
1. Melakukan aktivitas fisik
2. Konsumsi sayur dan buah
3. Memeriksa kesehatan secara berkala
4.2.1 Aktivitas Fisik
Tubuh manusia diciptakan Tuhan untuk bergerak, agar manusia dapat melakukan
aktivitas. Aktivitas fisik yang teratur dan menjadi satu kebiasaan akan meningkatkan
ketahanan fisik. Aktivitas fisik dapat ditingkatkan menjadi latihan fisik bila
dilakukan secara baik, benar, teratur dan terukur. Latihan fisik dapat meningkatkan
ketahanan fisik, kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik yang dilakukan dengan
mengikuti aturan tertentu dan ditujukan untuk prestasi menjadi kegiatan olahraga
a. Tujuan
Kegiatan Meningkatkan ketahanan fisik, kesehatan dan kebugaran masyarakat
b. Sasaran
Seluruh masyarakat terutama anak sekolah, ibu hamil, pekerja dan lansia
1) Aktivitas Fisik pada anak sekolah
Kegiatan aktivitas fisik pada anak sekolah bertujuan untuk mewujudkan
peserta didik yang sehat, bugar, berprestasi melalui pendidikan dan
17

pembudayaan aktivitas fisik, latihan fisik serta olahraga yang baik, benar,
terukur dan teratur di sekolah. Adapun bentuk kegiatan di sekolah :
- GERAK BARISAN : Gerakan yang dapat dilakukan sebelum peserta
didik memasuki kelas, disertai lagu yang gembira
- GERAK KAPITEN : Gerakan yang dapat dilaksanakan pada saat
pergantian pelajaran disertai lagu yang gembira, untuk menghilangkan
rasa jenuh atau ngantuk
- BERMAIN WAKTU ISTIRAHAT
- SENAM ANAK BANGSA : Latihan awal pada saat peserta didik
berolah raga, yang dipandu oleh guru olah raga
2) Aktivitas Fisik pada orang dewasa dan usia produktif di tempat kerja
Aktivitas fisik merupakan bagian dari kehidupan setiap otrang dewasa
maupun pekerja. Untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran perlu
dilakukan latihan fisik dan olahraga teratur, yang dapat dilakukan secara
perorangan atau berkelompok. Dalam melakukan latihan fisik sebaiknya
memperhatikan :
a) Latihan fisik sebaiknya dilakukan 150 menit per minggu dengan
interval 3-5 kali per minggu
b) Latihan diawali dengan pemanasan, latihan inti, dan pendinginan
c) Menggunakan sarana dan prasarana yang aman dan nyaman termasuk
pakaian olahraga dan alas kaki
d) Memperhatikan keseimbangan asupan nutrisi untuk mendapatkan hasil
Maksimal
3) SENAM SEHAT BUGAR (SSB) Senam Sehat bugar merupakan senam
aerobic low impact yang dirancang mengikuti ritmik, kontinuitas &
durasi tertentu. Tahapan SSB, pemanasan, latihan inti pendinginan SSB
dirancang bagi pemula (jarang berolahraga) dan direkomendasi untuk
kegiatan-kegiatan senam bersama/panduan lomba pada acara2 khusus.
4) PEREGANGAN DI TEMPAT KERJA
Gangguan kesehatan yang sering dialami pekerja adalah masalah
gangguan otot rangka (musculoskeletal) terutama dibagian leher, bahu,
pergelangan, tulang belakang dan siku. Penyebab utama masalah
muskuloskeletal adalah posisi duduk yang tidak ergonomis, leher terlalu
menunduk, punggung terlalu bungkuk/tegak, dll.
18

Bekerja pada posisi yang sama dalam waktu lama akan mengakibatkan
otot menjadi cepat lelah dan aliran oksigen ke otak berkurang sehingga
menurunkan produkitivitas kerja. Untuk mengurangi masalah tersebut
diperlukan peregangan di tempat kerja.
5) Konsep peregangan di tempat kerja :
a) Peregangan dilakukan secara berkala setelah ± 1-2 jam bekerja pada
posisi sama
b) Gerakan dilakukan secara statis dan dinamis dengan menggerakkan
otot dan sendi kepala, leher, bahu, lengan, pinggang, kaki untuk
menghilangkan kekakuan tubuh
c) Gerakan statis dilakukan dengan menahan sendi dan otot pada posisi
teregang selama 8-10 detik
d) Gerakan dinamis dilakukan dengan meregangkan dan melemaskan
sendi dan otot secara perlahan
e) Napas seperti biasa dan pada gerakan tertentu napas diatur untuk
memaksimalkan aliran oksigen ke otak
f) Gerakan dilakukan perlahan-lahan, tidak dipaksakan dan tidak
dihentakkan
6) Manfaat peregangan di tempat kerja kerja :
a) Mengurangi ketegangan otot
b) Meningkatkan fleksibilitas jaringan otot
c) Mengurangi risiko cedera otot (kram)
d) Mengurangi risiko nyeri/cedera punggung
e) Mengoptimalkan aktivitas sehari-hari
4.2.2 Konsumsi Buah dan Sayur
Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan
serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah-
buahan berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh
serta mencegah kerusakan sel. Serat berfungsi untuk memperlancar pencernaan dan
dapat menghambat perkembangan sel kanker usus besar.
Berbagai kajian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang
cukup turut berperan dalam menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula dan
kolesterol darah.
19

Konsumsi sayur dan buah yang cukup akan menurunkan risiko sulit buang air
besar (BAB/sembelit) dan kegemukan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi
sayuran dan buah-buahan yang cukup turut berperan dalam pencegahan penyakit
tidak menular kronik.
Germas mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi sayur dan buah terutama
sayur dan buah lokal Konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup merupakan
salah satu indikator sederhana gizi seimbang.
a. Tujuan
Meningkatkan kesadaran berperilaku hidup sehat melalui mengkonsumsi buah
dan sayur bagi seluruh lapisan masyarakat.
b. Sasaran
Seluruh masyarakat Indonesia
c. Kegiatan
1) Kampanye makan buah dan sayur
2) Makan buah bersama (misal : di Sekolah atau institusi lainnya).
3) Membudayakan makan buah pada kudapan rapat
4) Lomba menyusun menu sayuran
5) Bazar buah dan sayuran
6) Pemanfaatan pekarangan (untuk sayuran dan buah)
d. Anjuran konsumsi buah dan sayur
Setiap orang dianjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 gram
perorang perhari bagi anak balita dan anak usia sekolah, dan 400-600 gram
perorang perhari bagi remaja dan orang dewasa. Sekitar dua-pertiga dari jumlah
anjuran konsumsi sayuran dan buah-buahan tersebut adalah porsi sayur.
4.2.3 Memeriksa kesehatan secara berkala
Pemeriksaan/ skrining kesehatan secara rutin merupakan upaya promotif preventif
yang diamanatkan untuk dilaksanakan oleh bupati/walikota sesuai Permendagri no
18/tahun 2016 dengan tujuan untuk: mendorong masyarakat mengenali faktor risiko
PTM terkait perilaku dan melakukan upaya pengendalian segera ditingkat individu,
keluarga dan masyarakat; mendorong penemuan faktor risiko fisiologis berpotensi
PTM yaitu kelebihan berat badan dan obesitas, tensi darah tinggi, gula darah tinggi,
gangguan indera dan gangguan mental; mendorong percepatan rujukan kasus
berpotensi ke FKTP dan sistem rujukan lanjut.
20

a. Tujuan
1) Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan mendeteksi faktor
risiko bersama yang menjadi penyebab terjadinya Penyakit Tidak Menular
terutama Jantung, Kanker, Diabetes dan Penyakit Paru kronis yaitu Diet
tidak sehat (kurang mengkonsumsi sayur dan buah, mengkonsumsi
makanan tinggi garam, gula, lemak dan diet gizi tidak seimbang), kurang
beraktifitas fisik 30 menit setiap hari, menggunakan tembakau/rokok serta
mengkonsumsi alkohol;
2) Mendorong dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan modifikasi
perilaku berisiko tersebut diatas menjadi perilaku hidup sehat mulai dari
individu, keluarga dan masyarakat sebagai upaya pencegahan PTM;
3) Mendeteksi masyarakat yang mempunyai risiko hipertensi dan diabetes
mellitus serta mendorong rujukan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
untuk ditatalaksana lebih lanjut sesuai standar;
4) Mengurangi terjadinya komplikasi, kecacatan dan kematian prematur akibat
penyakit tidak menular karena ketidaktahuan/keterlambatan untuk
mendeteksi PTM utamanya Hipertensi dan Diabetes Mellitus pada tahap
dini.
5) Mendorong dan menggerakkan masyarakat khususnya para ibu untuk
memeriksakan diri agar terhindar dari kanker leher rahim dan kanker
payudara dengan deteksi dini tes IVA/SADANIS.
b. Sasaran
1) Setiap individu/ penduduk usia > 15 tahun
2) Seluruh Desa/kelurahan di setiap kabupaten/ kota
c. Pelaksanaan
Pembudayaan Perilaku Pemeriksaan/skrining kesehatan secara rutin merupakan
penerapan upaya promotif preventif yang efektif dan menjadi Pilar utama dalam
Peningkatan derajat kesehatan, meningkatkan kualitas SDM bangsa, pencapaian
target SDGs (pembangunan berkesinambungan). Investasi dalam upaya
promotif preventif dalam pencegahan penyakit tidak menular akan
menghindarkan Indonesia dari beban pembiayaan kesehatan dan beban ekonomi
dikarenakan peningkatan PTM.
21

4.3 KEGIATAN GERMAS


4.3.1 Pelaku Germas
Germas dilaksanakan oleh semua komponen bangsa :
a. Pemerintah baik pusat maupun daerah
b. Dunia pendidikan
c. Swasta dan dunia usaha
d. Organisasi kemasyarakatan
e. Individu, keluarga dan masyarakat
4.3.2 Ruang Lingkup Kegiatan
a. Persiapan
1) Melakukan Rapat koordinasi dengan lintas
2) sektor dan lintas program terkait
3) Pemilihan lokasi peluncuran dengan kriteria: lapangan yang dapat
menampung minimal 1000 orang, dapat melakukan senam bersama, dekat
permukiman masyarakat
4) Pengurusan izin pelaksanaan acara peluncuran
5) Memilih dan menetapkan rumah yang masuk dalam program benah rumah
6) Menunjuk penanggungjawab acara peluncuran
7) Membuat rencana kerja benah rumah, yang peluncurannya selesai sebelum
tanggal 15 Desember 2016.
b. Pelaksanaan
Peluncuran GERMAS oleh Presiden/Menteri/Gurbernur/Bupati/Walikota
dilakukan serentak pada tanggal 15 November 2016 di 10 lokasi yaitu
Kabupaten Bogor, Kabupaten Bantul, Kabupaten Pandeglang, Kota Madiun,
Kota Surabaya, Kabupaten Purbalingga, Kota Batam, Kabupaten Padang
Pariaman, Kota Pare-pare, Kota Jambi.

4.4 PENCAPAIAN TUJUAN GERMAS


4.4.1 Partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat
Program Keluarga Sehat melalui pendekatan keluarga, dilaksanakan oleh Puskesmas
yang mempunyai ciri: 1) Sasaran utama adalah Keluarga; 2) Diutamakan Promotif dan
Preventif, disertai penguatan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM); 3) Kunjungan
22

rumah secara aktif untuk peningkatan outreach dan total coverage; 4) Pendekatan siklus
kehidupan atau life cycle approach.
Bentuk partisipasi dan peran serta masyarakat diwujudkan dalam bentuk Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat atau UKBM. UKBM dimasyarakat merupakan
bentuk nyata partisipasi masyarakat dibidang kesehatan diantara UKBM tersebut adalah
Posyandu Balita, Posyandu Usila, Polindes, Poskesdes, Ponkendes, Pokmair, Kadarzi,
Poskestren dan sebagainya.
Pembentukan UKBM didasarkan atas analisis situasi masalah kesehatan di wilayah
tersebut dan potensi untuk melakukan upaya promotif dan preventif terhadap permasalahan
kesehatan tersebut. upaya promotif dan preventif dalam UKBM diwadahi dalam Gerakan
Masyarakat Hidup sehat atau Germas.
Germas mewadahi semua UKBM dimasyarakat sehingga upaya promotif dan
preventif bisa terlaksana dan berhasilguna. Bentuk nyata partisipasi masyarakat dalam
germas antara lain Senam disekolah, di tempat kerja, ruang rapat, dan lain sebagainya.
Adanya kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk mengenal, memutuskan,
merawat, memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada diwilayahnya merupakan
bentuk partisipasi aktif masyarakat yang optimal.

4.4.2 Produktivitas masyarakat.


Salah satu kegiatan dalam Germas adalah aktifitas fisik, dengan aktifitas fisik akan
meningkatkan reaktifitas sel dan otot sehingga akan meningkatkan metabolisme dalam
tubuh. Tubuh manusia diciptakan Tuhan untuk bergerak, agar manusia dapat melakukan
aktivitas. Aktivitas fisik yang teratur dan menjadi satu kebiasaan akan meningkatkan
ketahanan fisik. Aktivitas fisik dapat ditingkatkan menjadi latihan fisik bila dilakukan secara
baik, benar, teratur dan terukur. Latihan fisik dapat meningkatkan ketahanan fisik, kesehatan
dan kebugaran. Latihan fisik yang dilakukan dengan mengikuti aturan tertentu dan ditujukan
untuk prestasi menjadi kegiatan olahraga. Peningkatan metabolisme juga akan
meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme sehingga seseorang
tidak mudah jatuh dalam keadaan sakit.
Peningkatan daya tahan tubuh seseorang, akan menjadikan seseorang tidak jatuh sakit,
sehingga kehidupannya lebih produktif dan akan meningkatkan pendapatan atau
pengkasilan keluarga. Peningkatan penghasilan akan diikuti dengan food preference atau
kemampuan masyarakat untuk memilih jenis dan jumlah makanan yang memenuhi
23

persyaratan kesehatan sehingga diharapkan akan meningkatkan status nutrisinya dan begitu
seterusnya.
4.4.3 Beban biaya kesehatan
Meningkatnya beban biaya kesehatan oleh karena meningkatnya penyakit dan
pengeluaran kesehatan. Beban biaya kesehatan sebagian masyarakat masih ditanggung
sendiri atau out of pochet. Dengan era SJSN pada tahun 2004 dan BPJS pada tahun 2014
dengan prinsip gotong royong dan target total coverage di akhir 2019 diharapkan akan
membantu menurunkan beban biaya kesehatan. Biaya kesehatan dapat diturunkan dengan
upaya upaya promotif dan preventif, diantaranya dengan aktifitas fisik dan makan makanan
dengan gizi seibmbang sehingga tubuh menjadi sehat.
Kondisi tubuh yang sehat akan menjadikan tubuh tahan terhadap invasi
mikroorganisme penyebab penyakit. Dengan upaya aktifitas fisik yang rutin maka seseorang
akan mampu mengontrol agent dan lingkungannya sehingga seseorang akan tetap sehat dan
tidak jatuh sakit. Kondisi sehat didapat sebagai hasil upaya promotif dan preventif
diantaranya dengan melakukan aktifitas fisik yang seimbang. Upaya promotif dan preventif
relatif jauh lebih murah dibandingkan dengan upaya kuratif dan rehabilitatif, sehingga beban
biaya kesehatannya bisa dikurangi. Besarnya biaya kesehatan masyarakat saat ini
BAB 5
PENUTUP

GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) merupakan gerakan nasional yang


mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif
rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan
paradigma sehat. Germas sebagai suatu tindakan yang sistematis, terencana yang dilakukan
secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan
kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Tujuannya adanya
Germas adalah agar kesehatan terjaga, produktif, lingkungan bersih dan biaya berobat
berkurang. Kegiatan Germas didukung oleh setidaknya 19 Kementerian/lembaga.
1. Kegiatan Germas Hidup sehat dilakukan dengan cara :
2. Melakukan aktivitas fisik
3. Mengonsumsi sayur dan buah
4. Tidak merokok
5. Tidak mengonsumsi alkohol
6. Memeriksa kesehatan secara rutin
7. Membersihkan lingkungan
8. Berperilaku hidup bersih dan sehat
GERMAS menjadi pilihan sekaligus perwujudan pelaksanaan tanggung jawab seluruh
komponen bangsa. Hidup sehat merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa, baik
aparatur pemerintah dan atau masyarakat itu sendiri

24
DAFTAR PUSTAKA

Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia.2016. Buku Panduan Germas (Gerakan


Masyarakat Hidup Sehat. Kementerian Resehatan R.I.: Jakarta
http://www.depkes.go.id/article/view/16111500002/germas-wujudkan-indonesia-
sehat.html Dipublikasikan Pada : Selasa, 15 November 2016 00:00:00.

25

Anda mungkin juga menyukai