Bab 1 Rencan DOkumen RIT
Bab 1 Rencan DOkumen RIT
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jangka panjang. Hal ini diperlukan untuk menjamin kepastian usahan dan
pelaksanaan pembangunan jangka pendek, jangka menengah dan jangka
maupun alih teknologi. Maksud dan tujuan dari pelaksanaan rencana kegiatan ini
adalah :
sawit.
di sekitar lokasi proyek, baik secara langsung sebagai tenaga kerja, maupun
1|Pendahuluan
secara tidak langsung melalui sektor informal seperti memenuhi kebutuhan
perusahaan.
sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
BAB V Pengangkutan
BAB XI Penutup
Metode studi yang melakukan kajian kelayakan ekonomi yang bertujuan untuk
2|Pendahuluan
(operating cost), dan biaya lainnya (corporate tax, royaltyand others) serta menilai
kelayakan pembangunan pelabuhan/terminal khusus CPO secara ekonomis untuk
berbagi alternatif pola kerja yang telah ditentukan antara lain dengan analisis
finansial yang meliputi sumber pembiayaan proyek dengan menggunakan dana
perhitungan biaya operasi (operating cost), perhitungan biaya lain lain (other
cost), perhitungan aliran kas diskonto sebelum dan sesudah pajak.
D. Landasan Hukum
khusus CPO menggunakan lahan relatif luas, salah satu kegiatan yang
ditelaah adalah pengadaan dan pembebasan lahan).
keselamatan tenaga kerja perlu dilindungi antara lain dengan mengacu pada
undang-undang ini).
dan PKS ini melakukan perubahan penutupan lahan dari vegetasi alamiah
3|Pendahuluan
menjadi vegetasi budidaya yang sejenis yaitu kelapa sawit, sehingga perlu
mengacu kepada undang-undang ini) .
Lintas dan Angkutan Jalan Raya (di dalam proyek ini terdapat kegiatan
mobilisasi peralatan dan material dan pengangkutan TBS dan CPO, sehingga
undang-undang ini sangat relevan).
4|Pendahuluan
12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber
Daya Air (proyek ini dalam kegiatannya antara lain menggunakan sumber
16. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (di
dalam proyek ini terdapat kegiatan mobilisasi peralatan dan material dan
pengangkutan TBS dan CPO, sehingga undang-undang ini menjadi relevan).
Penanaman Modal (proyek perkebunan dan PKS ini merupakan salah satu
bentuk penanaman modal).
Pengaturan Air (proyek ini dalam kegiatannya menggunakan sumber daya air,
sehingga sangat terkait dengan peraturan ini).
5|Pendahuluan
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1985 tentang
Jalan (di dalam proyek ini terdapat kegiatan mobilisasi peralatan dan material
dan pengangkutan TBS dan CPO, sehingga peraturan ini menjadi relevan).
Sebagian Urusan Pemerintahan dalam Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
kepada Dati I dan Dati II (di dalam proyek ini terdapat kegiatan mobilisasi
peralatan dan material dan pengangkutan TBS dan CPO, sehingga peraturan
ini sangat relevan).
mobilisasi peralatan dan material dan pengangkutan TBS dan CPO, sehingga
peraturan ini sangat relevan).
6|Pendahuluan
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 tentang
Perlindungan Tanaman (peraturan ini relevan sekali dengan kegiatan proyek
11. Peraturan Pemerintah nomor 13 tahun 1995 tentang Izin Usaha Industri
Masyarakat dalam Penataan Ruang (kegiatan proyek ini sangat terkait dengan
aspek tata ruang, termasuk partisipasi masyarakat).
13. Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam
dan Kawasan Pelestarian Alam (kegiatan proyek ini sangat terkait dengan
aspek tata ruang, terutama jika di tapak proyek dan sekitarnya terdapat
kawasan lindung).
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan (jelas peraturan ini sangat relevan dengan proyek ini yang
penurunan kualitas udara, antara lain dari kegiatan mobilisasi peralatan dan
material, pengangkutan TBS dan CPO, juga dari kegiatan pengolahan kelapa
sawit di PKS, sehingga peraturan ini menjadi relevan untuk diacu).
7|Pendahuluan
(Pelaksanaan proyek ini, tentu sangat berkaitan dengan pemerintah daerah /
provinsi setempat sebagai daerah otonom, sehingga peraturan ini perlu
diacu).
18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 150 Tahun 2000 tentang
Berkaitan dengan Kebakaran Hutan dan atau Lahan (di dalam pelaksanaan
proyek terdapat kegiatan pembukaan lahan, sehingga peraturan ini dapat
diacu).
21. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tata
Penatagunaan Tanah (kegiatan proyek ini sangat terkait dengan aspek tata
8|Pendahuluan
24. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2007 tentang Kriteria dan Persyaratan
Penyusunan Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka
25. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2007 tentang Daftar Bidang Usaha
yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang
Penyakit yang Timbul karena Hubungan Kerja (dalam proyek ini, aspek
kesehatan perlu mendapat perhatian selayaknya, terutama berkaitan dengan
penyakit yang timbul karena hubungan kerja, sehingga Keppres ini perlu pula
diacu).
Tahun 1993 tentang Tata Cara Penanaman Modal (proyek ini merupakan
5. Keputusan Presiden Nomor 119 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas
9|Pendahuluan
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Penyelenggaraan Penanaman Modal Melalui Sistem Pelayanan Satu Atap
1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair untuk Kegiatan Industri (proyek ini
berpotensi menimbulkan dampak penurunan kualitas air, terutama dari
10 | P e n d a h u l u a n
kegiatan operasional pelabuhan/terminal khusus CPO, sehingga KepmenLH
ini menjadi relevan untuk diacu sebagai baku mutu).
Minyak Sawit pada Tanah Perkebunan Kelapa Sawit (salah satu potensi
dampak dari proyek ini adalah penurunan kualitas air, sehingga KepmenLH
ini relevan untuk diacu terutama untuk mengelola / memanfaatkan air
limbahnya).
Minyak Sawit pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit (salah satu potensi
dampak dari proyek ini adalah penurunan kualitas air, sehingga KepmenLH
ini relevan untuk diacu terutama untuk mengelola / memanfaatkan air
limbahnya).
dari proyek ini, maka KepmenLH ini relevan untuk diacu terutama untuk
pelaksanaan sampling dan analisis parameter kualitas air).
11 | P e n d a h u l u a n
Dilindungi (karena menggunakan sumberdaya lahan, tentu proyek ini
berkaitan dengan aspek keanekaragaman hayati, termasuk dampak terhadap
satwa liar, sehingga Kepmen ini perlu pula diacu).
dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung (kegiatan proyek ini sangat terkait
dengan aspek tata ruang, sehingga kriteria dan tata cara penetapan hutan
lindung juga perlu diacu).
Application) sebagai Sumber Air dan Pupuk (salah satu potensi dampak dari
proyek ini adalah penurunan kualitas lingkungan (air, tanah, udara), sehingga
KepmenLH ini relevan untuk diacu sebagai standardisasi pengelolaan /
pemanfaatan limbahnya).
Rencana Usaha atau Kegiatan Lingkup Pertanian (studi AMDAL ini adalah
AMDAL sektor perkebunan yang sangat dekat dengan sektor pertanian,
sehingga Kepmen ini relevan juga untuk dijadikan sebagai salah satu acuan).
12 | P e n d a h u l u a n
satu potensi dampak dari proyek ini adalah penurunan kualitas air, sehingga
KepmenLH ini relevan untuk diacu).
8. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 07 Tahun 2007 tentang Syarat dan Tata
13 | P e n d a h u l u a n
Menhut No. 261/Kpts-IV/1990 tentang Jenis-jenis Pohon yang Dilindungi di
dalam Kawasan Hutan yang Dilindungi (Kepmenini merupakan acuan /
kriteria jenis-jenis pohon yang dilindungi, terutama jika di tapak proyek dan
sekitarnya terdapat kawasan hutan).
yaitu mobilisasi peralatan dan material dan pengangkutan TBS dan CPO,
sehingga Kepmen ini relevan).
Pemberi Isyarat Lalu Lintas (di dalam proyek ini terdapat kegiatan
penggunaan jalan/transportasi yaitu mobilisasi peralatan dan material dan
pengangkutan TBS dan CPO, sehingga Kepmen ini relevan).
14 | P e n d a h u l u a n
Peraturan dan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum :
Pengendalian Mutu Air pada Sumber Air (PermenPU ini relevan dengan
kondisi tapak proyek yang merupakan lahan basah yang dialiri oleh berbagai
sungai sebagai sumber air).
Pengelolaan Atas Air dan atau Sumber Air pada Wilayah Sungai (PermenPU ini
relevan dengan kondisi tapak proyek yang merupakan lahan basah yang
dialiri oleh berbagai sungai sebagai sumber air).
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 49 Tahun 1990 tentang Tata Cara
dan Persyaratan Izin Penggunaan Air dan atau Sumber Air (PermenPU ini
relevan dengan kondisi tapak proyek yang merupakan lahan basah yang
dialiri oleh berbagai sungai sebagai sumber air).
15 | P e n d a h u l u a n
baku mutu dalam penelaahan/analisis kualitas air, khususnya untuk air
minum).
(proyek perkebunan dan PKS ini merupakan salah satu bentuk penanaman
modal).
Usaha/Izin Usaha Tetap bagi Perusahaan yang Didirikan dalam rangka PMDN
dan PMA yang Telah Beroperasi/Berproduksi (proyek perkebunan dan PKS ini
16 | P e n d a h u l u a n
Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional :
2 Tahun 1993 tentang Tata Cara Memperoleh Izin Lokasi dan Hak Atas Tanah
Bagi Perusahaan dalam rangka Penanaman Modal, jo Peraturan Menteri
lahan relatif luas, salah satu kegiatan yang ditelaah adalah pengadaan dan
pembebasan lahan).
Jakarta Pusat–10610
17 | P e n d a h u l u a n
Fax : (021) 6570 2777
Kantor Perwakilan : Jl. Pilau Raya No. 03, RT 15/RW 04, Kuala Kapuas,
kelayakan pelabuhan/terminal khusus crude palm oil ini adalah selama 2 (dua)
bulan, yaitu pada Bulan Desember 2018 - Januari 2019.
18 | P e n d a h u l u a n