Anatomi Dan Anatomical Plane Sintya Block 1.1
Anatomi Dan Anatomical Plane Sintya Block 1.1
PENDAHULUAN
1
5. Bagaimana saja istilah-istilah dalam anatomi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari anatomi.
2. Untuk mengetahui apa saja cara-cara pendekatan anatomi.
3. Untuk mengetahui apa itu posisi anatomis.
4. Untuk mengetahui anatomical plane.
5. Untuk mengetahui istilah-istilah dalam anatomi.
1.4 Manfaat Penulisan
Terdapat beberapa manfaat dalam penulisan karya tulis ilmiah ini. Terdapat
manfaat bagi mahasiswa, institusi, penulis serta kepada pembaca.
a. Manfaat bagi mahasiswa yaitu mahasiswa dapat mengerti dan memahami
mengenai orientasi anatomi. Dimana orientasi anatomi merupakan pembelajaran
kedokteran dasar. Sehingga bermanfaat bagi mahasiswa kedokteran. Selain itu
manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini juga dapat meningkatkan kreativitas
mahasiswa serta dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang
sudah diberikan. Dan dengan memberikan tugas karya tulis ilmiah ini dapat
mengajarkan para mahasiswa untuk mencari sumber-sumber yang benar.
b. Manfaat bagi institusi yaitu pihak institusi dapat mengetahui sejauh mana
mahasiswa dapat mengerti dan memahami mengenai tugas yang diberikan.
c. Manfaat bagi penulis yaitu penulis dapat terlatih untuk mengembangkan
keterampilan membaca karena sebelum menulis karya tulis ilmiah, penulis terlebih
dahulu harus membaca. Selain itu, penulis dapat terlatih untuk menggabungkan
berbagai sumber menjadi satu kesatuan serta penulis dapat terlatih dalam mencari
sumber-sumber yang benar.
d. Manfaat bagi pembaca yaitu pembaca dapat mengetahui dan memahami mengenai
tulisan ini.
2
BAB II
ISI
3
melindungi jantung dan paru-paru). Sistem sendi (artrologi) terdiri dari sendi dan
ligamentum. Sistem otot (miologi) terdiri dari otot yang menggerakan bagian tubuh
(misalnya tulang pada sendi). Sistem saraf (neurologi) terdiri dari sistem saraf pusat
(otak dan medulla spinalis) dan sistem saraf tepi (saraf otak dan saraf spinal, termasuk
bentuk akhir motoris dan sensoris), sistem saraf mengawasi dan mengatur koordinasi
fungsi organ tubuh (misalnya jantung) dan struktur lain (misalnya otot) dan
menyelaraskan tubuh kepada lingkungan. Sistem sirkulasi (angiologi) terdiri dari
sistem kardiovaskuler dan sistem limfatik yang berfungsi secara sejajar. Sistem
kardiovaskuler terdiri dari jantung dan pembuluh darah yang mengantar darah melalui
tubuh. Sistem limfatik merupakan anyaman pembuluh limfe untuk menyerap cairan
jaringan (limfe) yang berlebih dari kompartemen cairan (intraseluler) interstisial tubuh,
menyaringnya dalam kelenjar limfe, dan mengembalikannya ke dalam peredaran
darah. Sistem pencernaan (gastroenterologi) terdiri dari organ yang berkaitan dengan
proses menelan, pencernaan dan absorpsi makanan. Sistem pernafasan (respirologi)
terdiri dari saluran udara dan paru-paru yang memasok oksigen dan mengeluarkan
karbon dioksida. Sistem kemih (urologi) terdiri dari kedua ren , kedua ureter, vesica
urinaria dan uretra yang masing-masing menghasilkan , menyalurkan, menyimpan dan
secara berkala membuang keluar urin (air kemih). Sistem reproduksi terdiri dari genital
yang mengurus reproduksi. Sistem endokrin (endokrinologi) terdiri dari kelenjar buntu
(misalnya glandula thyroidea) yang menghasilkan hormon untuk dibawa ke semua
bagian tubuh oleh sistem sirkulasi, hormon mempengaruhi metabolisme dan proses lain
dalam tubuh (misalnya siklus haid) (Agur&Moore,2017).
b. Anatomi Regional
Anatomi regional (anatomi topografik) adalah ilmu yang mempelajari mengenai
daerah tertentu dari tubuh (misalnya bagian thorax atau bagian abdomen). Cara
pendekatan ini menelusuri hubungan struktural bagian tubuh pada daerah
bersangkutan. Kebanyakan pelajaran anatomi manusia di labolatorium berdasarkan
atas pembedahan regional (Agur&Moore,2017).
4
c. Anatomi Klinis
Anatomi klinis memperhatikan aspek struktur dan fungsi yang penting dalam
praktek kedokteran, kedokteran gigi dan ilmu kedokteran terkait. Cabang ilmu ini
mencakup pendekatan regional dan sistematik dan menitikberatkan penerapannya
secara klinis. Disamping itu, teknik pembedahan dan teknik pencitraan (misalnya
radiografi) dimanfaatkan untuk memperagakan anatomi hidup. Kajian kasus
merupakan bagian integral anatomi klinis (Agur&Moore,2017).
2.3 Posisi Anatomis
Posisi anatomis adalah posisi standar referensi tubuh yang digunakan untuk
menggambarkan lokasi berbagai struktur tubuh. Tubuh dalam posisi anatomis adalah
saat berdiri tegak dengan kedua kaki merapat, kedua tangan di samping, wajah
menghadap lurus ke depan dan mulut tertutup dengan ekspresi wajah datar. Pada
bagian tangan, telapak tangan /palma manus menghadap ke depan. Jari-jari kaki
mengarah ke depan (Drake et al.,2014).
5
membujur vertikal melalui tubuh dan membaginya menjadi belah kanan dan belah kiri.
Bidang sagittal adalah bidang vertikal melalui tubuh , sejajar dengan bidang median
(demi kejelasan sebaiknya ditentukan titik rujuk, seperti bidang sagittal melalui
pertengahan tulang clavicula). Bidang koronal adalah bidang vertikal melalui tubuh,
tegak lurus terhadap bidang median dan membagi tubuh menjadi bagian depan (frontal)
dan bagian belakang (dorsal). Bidang horisontal adalah bidang melintang melalui
tubuh, tegak lurus terhadap bidang median dan bidang koronal, sebuah bidang
horisontal membagi tubuh menajdi bagian atas (superior) dan bagian bawah (inferior).
Demi kejelasan sebaiknya ditentukan titik rujuk, seperti bidang horisontal melalui
annulus umbilicalis (Agur&Moore,2017).
6
Penggunaannya seperti kedua ren terletak posterior terhadap intestinum. Medial yaitu
mendekati bidang median. Contoh penggunaannya yaitu digitus V manus (jari
kelingking) terletak pada sisi medial tangan. Lateral yaitu menjauhi bidang median.
Contoh penggunaannya yaitu digitus I manus (ibu jari) terletak pada sisi lateral tangan.
Proksimal memiliki arti lebih dekat dengan batang tubuh atau pangkal. Seperti siku
terletak proksimal terhadap pergelangan tangan, bagian proksimal arteri adalah
pangkalnya. Distal yaitu lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal. Contohnya
pergelangan tangan terletak distal terhadap siku dan bagian distal extremitas inferior
adalah kaki. Superfisial memiliki arti lebih dekat ke atau di permukaan. Contoh
penggunaannya yaitu otot-otot lengan bawah adalah superfisial terhadap tulangnya
(humerus). Profunda yaitu lebih jauh dari permukaan. Contohnya humerus terletak
lebih profunda daripada otot-otot lengan atas (Gambar 1.3) (Agur&Moore,2017).
7
median tubuh dalam bidang koronal (gambar 1.4 b). Aduksi berati menggerakan ke
arah bidang median dalam bidang koronal. Rotasi berati bagian tubuh memutar poros
panjangnya. Rotasi medial (endorotasi) yaitu memutarkan permukaan depan ke medial.
Dan rotasi lateral (eksorotasi) yaitu memutarkan permukaan depan ke lateral (gambar
1.4 b). Sirkumduksi ialah gerak sirkular extremitas atau bagiannya dengan
mempersatukan berturut-turut gerak fleksi, ekstensi , abduksi dan aduksi (gambar 1.4
c). Pronasi ialah rotasi medial lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan
menghadap ke belakang (dorsal) (gambar 1.4 d). Supinasi yang berati rotasi lateral
lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke depan, seperti pada
posisi anatomis (gambar 1.4 d). Eversi berati memutarkan telapak kaki ke luar (lateral)
(gambar 1.4 e). Inversi yang berati memutarkan telapak kaki ke dalam (medial)
(gambar 1.4 e). Protrusi (protraksi) berati menggerakan rahang bawah ke depan
(ventral) (gambar 1.4 f). Retrusi (retraksi) yang berati menggerakan rahang bawah ke
belakang (dorsal) (gambar 1.4 f) (Agur&Moore,2017).
8
Gambar 1.4 a fleksi dan esktensi (Agur&Moore,2017)
9
Gambar 1.4 d pronasi dan supinasi (Agur&Moore,2017)
10
BAB III
SIMPULAN
3.1 Simpulan
Istilah anatomi berasal dari bahasa Yunani temnein , yang berati “memotong”.
Secara umum, mempelajari anatomi berkaitan dengan diseksi/pembedahan. Anatomi
adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh. Anatomi dapat dipelajari melalui tiga
cara pendekatan : anatomi sistematis, anatomi regional dan anatomi klinis. Anatomi
sistematis mempelajari tubuh sebagai rangkaian berbagai sistem organ. Anatomi
regional (anatomi topografik) adalah ilmu yang mempelajari mengenai daerah tertentu
dari tubuh (misalnya bagian thorax atau bagian abdomen). Anatomi klinis
memperhatikan aspek struktur dan fungsi yang penting dalam praktek kedokteran,
kedokteran gigi dan ilmu kedokteran terkait. Dalam anatomi terdapat posisi anatomi.
Posisi anatomi adalah posisi standar referensi tubuh yang digunakan untuk
menggambarkan lokasi berbagai struktur tubuh. Bidang anatomi terdiri dari bidang
median, bidang sagital, bidang koronal dan bidang horisontal. Terdapat istilah-istilah
dalam anatomi baik dalam arah, posisi maupun gerak.
11
DAFTAR PUSTAKA
Agur, A., dan Keith Moore. 2017. Anatomi Klinis Dasar. Jakarta : Hipokrates.
Drake, Mitchell, dan Vogl. 2014. Dasar-Dasar Anatomi. Singapura : Elsevier.
Netter, Frank H. 2017. Atlas Anatomi Manusia. Edisi 6. Singapura : Elsevier.
Paulsen,F., dan Jens Waschke. 2015. Sobbota Atlas Anatomi Manusia. Edisi 23.
Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
12