Anda di halaman 1dari 2

DAFTAR PUSTAKA

Agus, F. dan I. G. M. Subiksa. 2008. Lahan Gambut: Potensi untuk Pertanian dan
Aspek Lingkungan. Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre
(ICRAF), Bogor, Indonesia.

Andriesse J. P. 2003. Ekologi dan Pengelolaaan Tanah Gambut Tropika. Cahyo


Wibowo dan Istomo [penerjemah]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut
Pertanian Bogor.

Bappenas. 2004. Sumberdaya alam dan lingkungan hidup Indonesia. Antara Krisis
dan Peluang. Jakarta.

Barchia, Muhammad Faiz. 2006. Gambut. Agroekosistem dan Transformasi


Karbon. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Chimner, R. A. 2004. Soil respiration rate of tropical peatlands in Micronesia and


Hawaii. WETLANDS, Vol. 24, No. 1, March 2004, pp. 51–56.

Handayani, E. P. 2009. Emisi Karbon Dioksida (CO2) dan Metan (CH4) pada
Perkebunan Kelapa Sawit di Lahan Gambut yang Memiliki Keragaman
dalam Ketebalan Gambut dan Umur Tanaman. [Disertasi]. Bogor;
Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Kabupaten Seruyan. 2011. http://www.seruyankab.go.id/main/index.php?option


=com_content&task=view&id=22. [3 Agustus 2011]

Hardjowigeno, S. 1986. Sumber daya fisik wilayah dan tata guna lahan: Histosol.
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Hal. 86-94.

Hooijer, A., Silvius, M., Wösten, H. and Page, S. 2006. PEAT-CO2, Assessment
of CO2 emissions from drained peatlands in SE Asia. Delft Hydraulics
report Q3943.

Melling, L., R. Hatano, and K. J. Goh. 2005. Soil CO2 flux from three ecosystems
in tropic peatland of Sarawak, Malaysia. Tellus 57 B, 1-11.

Murdiyarso, D., U. Rosalina., K. Hairiah., L. Muslihat., I.N.N. Suryadiputra, dan


A. Jaya. 2004. Petunjuk Lapang. Pendugaan Cadangan Karbon pada Lahan
Gambut. Wetland International-Indonesia Programme.

Najiyati S, Muslihat L, Suryadiputra INN. 2005. Panduan Pengelolaan Lahan


Gambut untuk Pertanian Berkelanjutan. Bogor: Wetlands International-
Indonesia Programme.

Noor, Muhammad. 2001. Pertanian Lahan Gambut. Potensi dan Kendala. Penerbit
Kanisius : Yogyakarta.
28

Radjagukguk, B. 1997. Pertanian berkelanjutan di lahan gambut berwawasan


lingkungan. Dalam Alami vol. 2. No. 1, pp, 17-20. Pengelolaan Gambut
Berwawasan Lingkungan. BPP Teknologi. Jakarta.

Rinnan R, Silvola J, Martikainen PJ. 2003. Carbon dioxide and methane fluxes in
boreal peatland microcosms with different vegetation cover-effects of
ozone or ultraviolet-B exposure. Occologia. 137:475-483.

Sabiham, S. 2006. Pengelolaan lahan gambut Indonesia berbasis keunikan


ekosistem. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Pengelolaan Tanah. Fakultas
Pertanian IPB. Bogor.

Sarwani, M dan Adhi WIPG. 1994. Penyusutan lahan gambut dan dampaknya
terhadap produktivitas lahan pertanian di sekitar Kasus Delta Pulau Petak,
Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional 25 Tahun Pemanfaatan
Lahan Gambut dan Pengawasan Kawasan Pasang Surut. Jakarta, 14-15
Desember 1994.

Sumangat, Rusdi M. 1979. Pengaturan tata air mikro dan masalah penyediaan
tenaga kerja dalam hubungannya dengan usaha intensifikasi tanah dua kali
setahun di persawahan pasang surut. Proceeding Simposium Nasional III
Pengembangan Pasang Surut di Indonesia. Buku III. IPB.

Soil Survey Staff. 1999. Kunci Taksonomi Tanah. Edisi Kedua. Pusat Penenlitian
Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Bogor.

Watanabe, A. Benito H. Purwanto, Ho Ando, Ken-ichi Kakuda, Foh-Shoon Jong.


2009. Methane and CO2 fluxes from an Indonesian peatland used for sago
palm (Metroxylon sagu Rottb.) cultivation: Effects of fertilizer and
groundwater level management. Agriculture, Ecosystems and
Environment 134 (2009)14-18.

Anda mungkin juga menyukai