Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 2:

Lisa Selinda
Mitha Adzura
M. Ilham
Pandhu Ari
Wiji Amaliah

1. Staphylococcus aureus
a. Ditemukan di
Staphylococcus aureus ditemukan di saluran pernafasan atas dan kulit.
b. Ciri-ciri
 Gram positif
 Bersifat aerob fakultatif
 Tidak menghasilkan spora
 Tidak motil
 Tumbuh berpasangan maupun berkelompok
 Diameter sekitar 0,8-1,0 mikrometer
 Tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC
 Waktu pembelahan 0,47 jam
c. Peranan
Staphylococcus epidermisis dapat mengakibatkan penyakit mastitis pada hewan
menyusui.
d. Penyakit yang disebabkan
Contoh penyakit akibat infeksi bakteri ini misalnya bisul, impetigo, keracunan
makanan, selulitis, dan toxic shock syndrome.
e. Gejala penyakit
Gejala dan tanda-tanda dari infeksi bakteri ini adalah nanah dan abses. Daerah
atau area tubuh yang terkena infeksi biasanya terasa sakit, memerah dan bengkak.
Untuk keracunan, gejala seperti biasanya berlangsung hanya 3-6jam dan jarang
lebih dari dua hari.
f. Cara pencegahan
1) Penjamah makanan harus di didik penyehatan makanan untuk mengetahui dan
mempraktekkan cara-cara pengolahan makanan yang bersih serta memelihara
kebersihan perorangan.
2) Pekerja yang berpenyakit kulit, mata dan pernafasan, untuk sementara dilarang
mengolah dan menghidangkan makanan.
3) Makanan jadi yang waktu penyajian masih lama disimpan pada suhu yang
sesuai yaitu dibawah 10oC atau >60oC
4) Berikan penyuluhan kepada masyarakat tentang kebersihan perorangan,
khususnya membudayakan kebiasaan cuci tangan dan menghindari pemakaian
bersama alatalat ditoilet (handuk, sapu tangan, dll).
5) Obati dengan segera penderita yang ditemukan, anak-anak maupun angota
keluarga lainnya.
g. Ciri-ciri makanan yang terkena

2. Salmonella sp
a. Ditemukan di
Ditemukan di makanan. Habitat aslli berada di dalam usus manusia maupun
binatang.
b. Ciri-ciri
 Berbentuk batang
 Motil kecuali S. Gallinarum dan S. Pollurum yang non motil
 Tidak membentuk spora
 Gram negatif
c. Peranan
Contoh Bakteri yang Merugikan
1) Penyebab Penyakit pada Manusia
Nama bakteri dan penyakit yang ditimbulkan sebagai berikut.
a) Salmonella typhi dapat mengakibatkan penyakit tifus.
2) Penyebab Penyakit pada Hewan
Nama bakteri dan penyakit yang ditimbulkan sebagai berikut.
a) Salmonella pullorum dapat mengakibatkan berak kapur pada ayam.
d. Penyakit yang disebabkan
Penyakit yang disebabkan oleh salmonella disebut salmonellosis. Penyakitnya
yaitu Diare, kram perut, dan demam, tifus
e. Gejala penyakit
Gejala Klinis
Pada dasarnya secara klinis penyakit ini menimbulkan 3 bentukmanifestasi
penyakit yaitu demam enteritik, septikemi dan gastro enteritis.
1) Pada Manusia
Gejala umum dari penyakit tifus antara lain demam, perasaan mual yang
kuat dan sering muntah.
2) Pada Sapi
Sapi dewasa yang menderita Salmonellosis akut akan menampakkangejala
demam, lesu, kurang nafsu makan dan produksi susu menurun,diikuti
dengan diare, dimana feces encer mengandung darah dan lendir.Hewan
yang sedang bunting dapat abortus. Kematian dapat terjadi 3-4 hari setelah
menderita sakit dan dapat sembuh dengan sendirinyasetelah beberapa
minggu atau bulan. Pada Salmonellosis sub akut terjadi demam, dapat pula
tidak. Hewan bunting dapat abortustanpa menunjukan tanda-tanda sakit
lainnya. Anak sapi yang terserang sekitar umur 2-6 minggu, dengan tanda-
tanda septikemi yang akut tanpa diare. Beberapa kasus menunjukan
demam, kurang nafsu makan, lesu, dehidrasi dan kekurusan. Pada penyakit
yang berjalan kronis dapat terjadi arthritis. Angka morbiditassampai 80%,
sedangkan angka mortalitasnya 10-20% atau lebih tinggi.
3) Pada Babi
Salmonellosis pada babi dapat berjalan akut, subakut atau khronis.Babi
yang paling peka adalah umur empat bulan. Pada proses akut babi
menderita demam, diare, kulit telinga danabdominal benNarna keunguan.
Bentuk sub akut atau khronis ditandaidengan adanya demam ringan
kurang nafsu makan dan diare beberapaminggu sehingga hewan menjadi
kurus. Baik pada proses akut rnaupunkomplikasi pada paru. Babi dengan
kondisi badan yang baik Salmonella chloreasuis dapatbersifat
oppurtunistik dan akan menimbulkan penyakit bila resistensi tubuh babi
tersebut menurun.
4) Pada Unggas
Salmonellosis pada unggas termasuk Pullorum adalah penyakityang
terutama menyerang unggas muda, misalnya anak ayam. Unggas dapat
mati tanpa menunjukkan tanda Klinis yang teramatiialah kurang nafsu
makan, kehausan, kelesuan, sayap terkulai, gangguansyaraf dan feses
berwarna putih atau coklat kehijauan. Tipus unggas disebabkan oleh
S.gallinarum, biasanya menyerangunggas dara dan dewasa, menimbulkan
banyak kematian yang kadang-kadang tanpa disertai tanda Klinis terlebih
dahulu. Umumnya hewanapatis, kurang nafsu makan, pial benNarna
merah tua dan disertai diarebenNarna hijau. Unggas yang terserang oleh
S.typhimurium tidak selalu menunjukangejala klinis, tetapi hewan
penderita ini akan bertindak sebagai sumberpenularan.
5) Pada Kuda
Salmonella abortus-equi menyebabkan abortus pada kebuntingan tua.
Bakteri ini juga menyebabkan polyarthritis pada kuda yang masihmuda.
Infeksi S.typhimurium dapat menyebabkan septicemia dan mengakibatkan
kematian tiba-tiba pada hewan muda, serta enteritis pada hewan tua.
Salmonellosis serotipe lainnya dapat menimbulkan gejala kolik
dangastroenteritis
f. Cara pencegahan
Pencegahan, pengendalian dan pemberantasan salmonellosis dapatdilakukan
dengan :
1) Vaksinasi dengan menggunakan vaksin aktif
2) Tindakan sanitasi terhadap kandang, peralatan, dan lingkungan peternakan,
serta fumigasi penetasan telur ayam.
3) Pencegahan terhadap pemasukan hewan terinfeksi atau carrier.
4) Pemberantasan vektor (burung-burung liar, rodentia, dan
serangga)disekitar peternakan.
5) Diadakan rotasi tempat penggembalaan (Pasture Rotation).
6) Hewan diberi pakan yang baik dan ditambahkan vitamin B/Niacin
7) Memelihara kebersihan tempat dan alat pengolahan dan penghidangan
makanan.
8) Memelihara kebersihan perorangan pada penjamah makanan
9) Penderita atau carrier dilarang bekerja di dapur dan menghidangkan
makanan.
g. Ciri-ciri makanan yang terkena
Beberapa makanan yang umumnya bisa terkontaminasi dengan bakteri salmonella
adalah:
1) Daging, unggas, dan makanan laut mentah. Feses bisa masuk ke dalam
daging dan unggas mentah selama proses pemotongan. Sedangkan,
makanan laut bisa terkontaminasi salmonella dari air yang terkontaminasi.
2) Telur mentah. Pada ayam yang terinfeksi bakteri salmonella, ayam
tersebut dapat menghasilkan telur yang mengandung salmonella sebelum
cangkangnya terbentuk. Sehingga, bakteri salmonella bisa terkandung
dalam telur. Sedangkan, cangkang telur sebenarnya dapat menjadi
penghalang telur terkontaminasi bakteri salmonella dari luar.
3) Buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayur dapat terkontaminasi bakteri
salmonella dari air yang terkontaminasi. Kontaminasi ini bisa terjadi saat
pencucian, pengolahan dengan air, atau bersentuhan dengan daging atau
unggas mentah yang terkontaminasi.
Salmonella merupakan bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan jika
masuk ke dalam tubuh Anda. Sehingga, Anda perlu menghindari makanan yang
mengandung salmonella. Namun, untuk mengetahui apakah makanan yang Anda
makan mengandung bakteri salmonella atau tidak, ini merupakan hal yang tidak
mudah.
Bakteri salmonella dalam makanan tentu tidak dapat dideteksi dengan hanya
melihat makanan tersebut atau hanya mencium bau makanan tersebut. Untuk
mengetahui adanya bakteri salmonella dalam makanan, ini hanya dapat dilakukan
dengan uji di laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai