TINJAUAN PUSTAKA
Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup
banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1/3 dari buah pisang yang belum dikupas.
Indonesia dari tahun 2007 hingga tahun 2009 berturut-turut sebesar 5.454.226
manfaat baik karena secara umum kulit pisang memiliki kandungan pektin dan
selulosa. Gugus aktif dari pektin dan selulosa berpotensi untuk digunakan
pemanfaatan limbah kulit pisang dapat diolah menjadi arang aktif yang
tercemar, seperti ion logam Pb, Fe , Cu, Mn, dan lain – lain.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_pisang
5
2.2 Ion Timbal (II)
sebagian besar berasal dari air buangan limbah industri. Beberapa contohnya
Pb(NO3)2 atau timbal(II) nitrat yang digunakan dalam industri sianidasi. Ion
lain, timbal(II) nitrat ini sangat mudah larut dalam air, bersifat racun,
darah merah adalah 35 hari, dalam jaringan ginjal dan hati selama 40 hari,
sedangkan dalam tulang selama 30 hari. Paparan dosis Pb+2 yang tinggi dapat
6
menghambat aktivitas enzim yang terlibat dalam pembentukan hemoglobin,
plasma darah, jika kandungan Pb+2 dalam darah terlalu tinggi maka akan
Intiksikasi logam timbal bisa terjadi melalui jalur oral, lewat makanan
atau minuman, pernafasan, kontak lewat kulit, kontak lewat mata, serta lewat
parenteral. Logam timbal tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia sehingga bila
dan feses karena sebagian terikat oleh protein dan sebagian lainnya lagi
Karbon aktif atau sering juga disebut sebagai arang aktif adalah suatu
jenis karbon yang memiliki luas permukaan yang sangat besar. Hal ini bisa
dicapai dengan mengaktifkan karbon atau arang tersebut. Hanya dengan satu
gram dari karbon aktif, akan didapatkan suatu material yang memiliki luas
Karbon aktif adalah amorf solid dengan luas permukaan spesifik dan
porositas tinggi yang dianggap sebagai salah satu alotrop plutonium yang
7
paling penting dari karbon. Komponen utama dari karbon aktif adalah karbon
(85-95%) karbon bebas. Sisanya yang berisi jumlah sedikit hidrogen, oksigen,
sulfur, nitrogen, zat mineral yang digunakan sebagai kadar abu (zat sisa
MAKSUD/TUJUAN PEMAKAIAN
I. UNTUK GAS
mobil
8
penukaran resin dalam alat/penyulingan air
benur
III. LAIN-LAIN
berikut:
2. Air = 15 %
3. Abu = 10 %
9
(http://www.dekindo.com/content/teknologi/PembuatanArangAktifDariTe
Indonesia meliputi kadar air maksimal 15%, kadar abu maksimal 10%,
dengan bahan bahan kimia atau activator. Agen aktivasi yang umum
kimia lain yang juga dapat digunakan seperti logam alkali besi
berikut:
10
1. Luas permukaan
2. Konsentrasi Adsorbat
permukaan adsorben.
3. Temperatur
penyerapannya menurun.
4. pH
proses adsorpsi.
5. Waktu Kontak
11
2.4 Kadar Air Metode Gravimetri
analitik agar diperoleh hasil yang lebih teliti karena dapat mengukur
sampai berat 0,0000 gram. Pada umumnya penentuan kadar air dilakukan
3 jam atau sampai didapat berat yang konstan. (Hermayanti, Gusti, 2006)
karbon aktif. Terikatnya molekul air yang ada pada karbon aktif oleh
dalam arang aktif menunjukan bahwa kandungan air bebas dan air terikat
yang terdapat dalam arang aktif telah menguap selama proses karbonisasi.
(Yeniza, 2005)
suhu yang tinggi, yaitu kisaran 500-600oc dan melakukan penimbangan zat
12
yang tinggal setelah proses pengabuan tersebut. Pengabuan dianggap
krusibel yang berisi abu dikeluarkan dari dalam furnace dan dimasukkan
(Anonim, 2010)
senyawa yang mudah menguap yang terkandung dalam karbon aktif pada
suhu 950oc. Nilai kadar zat mudah menguap hilang pada pemanasan 950oc.
Besarnya kadar abu ini disebabkan terdapatnya senyawa non karbon yang
yang terikat kuat pada atom C pada permukaan karbon aktif dalam bentuk
CO2, CO, CH4, dan H2. Senyawa non karbon tersebut merupakan suatu
menilai karbon aktif, semakin tinggi daya serap iodium maka semakin
13
baik kualitas karbon aktif. Daya adsorbsi karbon aktif terhadap iodium
memiliki kolerasi dengan luas permukaan dari arang aktif. Semakin besar
atau zat terlarut. Salah satu metode yang digunakan dalam analisis daya
Karbon dalam karbon adalah zat yang terdapat pada fraksi pada
tripolisis selain abu (zat organik) dan zat-zat atsiri yang masih terdapat
14