Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Respirasi pada dasarnya dibutuhkan oleh suatu organisme untuk dapat


melakukan metabolisme di dalam tubuh yang akhirnya akan menghasilkan
energi bagi organisme tersebut. Dalam proses respirasi dilakukan pemasukan
gas O2 dan pengeluaran CO2 yang berlangsung pada seluruh bagian saluran
pernapasan yang akan menjadi sebuah sistem pernapasan. Untuk itu kita harus
lebih mengetahui proses pernapasan tersebut.

Pada modul ini mahasiswa dituntut agar dapat mengetahui lebih lanjut
tentang mekanisme yang ada pada sistem pernapasan.

 Tujuan

Tujuan dari pembuatan laporan ini secara umum agar mahasiswa dapat
memahami mekanisme ventilasi dan dan factor-faktor apa saja yang
mempengaruhi mekanisme ventilasi tersebut.

Mekanisme Pernapasan | 1
BAB II

ISI

SKENARIO

Dada Kembang Kempis

Setiap jam 6 pagi pak Usrok membiasakan senam pagi. Pada setiap
gerakan kedua tangan ke atas, pak Usrok dapat menghirup udara ke dalam paru
dan mengeluarkannya. Sesekali iya menarik nafas kuat untuk memasukkan udara
inspirasi sebanyak-banyaknya ke dalam rongga dada, sehingga volume rongga
dadanya mengembang lalu diikuti ekspirasi yang mengempiskan rongga dadanya.
Senang sekali ia merasakan hal tersebut karena udara pagi masih segar dan bebas
polusi.

STEP 1: TERMINOLOGI SULIT

1. Inspirasi 4. Menarik nafas kuat

2. Ekspirasi 5. Udara

3. Volume rongga dada

Pembahasan:

1. Inspirasi : Penarikan udara ke dalam paru, bersifat aktif

2. Ekspirasi : Pengeluaran udara (CO2) bersifat pasif/berelaksasi

3. Volume rongga dada : Kapasitas udara yang masuk/keluar pada rongga


dada

4. Menarik nafas kuat : Penarikan udara ke paru-paru dengan melibatkan


kontraksi otot yang lebih kuat (inspirasi dalam) mengalami tekanan.

5. Udara : Sekumpulan zat kimia yang tidak berbau

Mekanisme Pernapasan | 2
STEP 2: RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa pak Usrok mengangkat kedua tangan dan menghirup udara


dalam-dalam, tujuannya apa ?

2. Apa yang didapatkan pak Usrok dari udara pagi?

3. Mengapa udara pagi masih segar dan bebas polusi?

4. Mengapa dada bisa mengembang dan mengempis?

5. Mengapa paru-paru mengembang dan mengempis (mekanisme) ?

6. Jelaskan proses inspirasi dan ekspirasi!

7. Jelaskan perbedaan inhalasi normal dan inhalasi dalam!

8. Pada saat ekspirasi dan inspirasi, apakah ada udara yang tertinggal ?

9. Jelaskan kapasitas volume rongga dada!

10. Apa saja tekanan yang mempengaruhi proses respirasi ?

STEP 3: BRAINSTORMING

1. Agar mendapatkan udara lebih banyak , untuk meregangkan otot-otot


setelah tidur dan M. Serratus anterior juga bekerja serta rongga thoraks
lebih besar sehingga memudahkan udara masuk.

2. Menghirup udara yang lebih segar karena belum tercemar oleh aktivitas
manusia dan kadar O2 lebih banyak pada pagi hari..

3. Karena pada pagi hari belum banyak yang berlalu lalang sehingga belum
ada polusi (debu,CO), karena ada perbedaan antara O2 dan CO2.

4. Karena adanya kontraksi antara otot-otot interkostalis dan difragma.


Diafragma menyebabkan permukaan bawah paru kearah bawah, sehingga
rongga dada mengembang. Perubahan pada anterior-posterior rongga
dada. Perubahan tekanan antara atmosfir dan intraalveoli.

5. -Terdapat membran tipis yang ikut mengembang ketika respirasi

-Viskoelastisitas mengikuti rongga dada

Mekanisme Pernapasan | 3
-Bekerja bersama-sama antar paru-paru dan rongga dada

6. Inspirasi - vibrissae menyaring

-mukus menghangatkan

-faring melanjutkan udara ke paru-paru

-laring

-trakea menghubungkan udara dari laring dengan bronkus

-M. interkostalis eksternus dirangsang oleh saraf interkostalis

-M. diafragma dirangsang oleh saraf frenikus

Ekspirasi - pasif (relaksasi)

-Diafragma kembali melengkung

-menekan paru-paru

- memaksa udara keluar

7. Inhalasi normal Inhalasi dalam

-M. diafragma -M. Scalenus

-M. interkostalis -M. serratus anterior

-M. sternocleidomastoideus

-dan dilakukan lebih dalam

8. ada volume residu (volume sisa dari ekspirasi dan inspirasi) fungsinya
untuk rongga dada mengembang dan tidak mengerut serta udara tetap
lembab

9. Volume:

- V. tidal = respirasi normal  500ml

- V.C. inspirasi = 3000 ml

- V.C. ekspirasi = 1100 ml

Mekanisme Pernapasan | 4
- V.Residu= 1200 ml

*Kapasitas

-Kapasitas inspirasi = V.tidal + V.C. inspirasi = 3500 ml

-Kapasitas residu fungsional = V.C. ekspirasi + V. residu = 2300 ml

-Kapasitas total paru = V.C.ekspirasi + V.C. inspirasi + V. tidal + V.


residu = 5800 ml

-Kapasitas vital = V.C ekspirasi + V.C. inspirasi + V. tidal = 4800 ml

10. –Tekanan atmosfir  tekanan di luar tubuh

-Tekanan intraalveoli  tekanan di dalam tubuh

-Tekanan intrapleura  tekanan di dalam kantung pleura

-Tekanan intrapulmonalis  tekanan pada pohon bronkus dan alveoli

STEP 4: STRUKTURISASI KONSEP

Udara

Rongga dada
Ekspirasi dan difrgama
membesar

Volume
Tekanan
rongga dada
meningkat
meningkat

Tekanan
Volume
rongga dada
menurun
menurun

Rongga dada
Inpirasi
mengecil

STEP 5: SASARAN PEMBELAJARAN

1. Mampu menjelaskan mekanisme ventilasi.

Mekanisme Pernapasan | 5
2. Mampu menjelaskan volume dan kapasitas.

3. Mampu menjelaskan jenis-jenis tekanan yang mempengaruhi respirasi

4. Mampu menjelaskan inspirasi dan ekspirasi normal dam dalam.

5. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi

6. Mampu menjelaskan tujuan dan fungsi dari ventilasi .

STEP 6 BELAJAR MANDIRI

Masing-masing anggota diskusi kelompok kecil melakukan belajar secara


mandiri sesuai dengan tujuan belajar yang telah ditentukan.

STEP 7 SINTESIS
1. Mekanisme Ventilasi

Siklus respirasi terdiri dari inspirasi dan ekspirasi. Jumlah udara yang
keluar atau masuk paru-paru dalam satu siklus respirasi disebut volume tidal. Saat
siklus di mulai , tekanan atmosfer dan intrapulmo sama besar dan tidak terjadi
pertukaran udara. Pergerakan dada dan diafragma akan menyebabkan perubahan
volume pada paru paru. Volume rongga dada berubah ketika diafragma berubah
posisi dari kontraksi ke relaksasi atau sebaliknya atau tulang rusuk bergerak.
Insipirasi dimulai dengan penurunan tekanan intrapleural yang diakibatkan
ekspansi rongga dada sehingga udara masuk.
Saat ekspirasi dimulai , tekanan intra pleural dan intra pulmo naik dengan cepat ,
mendorong udara keluar dari paru-paru.
Selama Inspirasi , tekanan di alveoli lebih rendah dibandingkan tekanan atmosfer
Selama Ekpirasi , tekanan di alveoli lebih tinggi dibandingkan tekanan atmosfer
Proses ini sesuai dengan hokum boyle yaitu “Tekanan berbanding terbalik dengan
volume”, udara akan mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke rendah. Kedua
hokum ini merupakan dasar dari Ventilasi Pulmoner.
Proses ventilasi ini dibantu dengan otot rongga dada dan diafragma. Dalam
pernafasan normal Kontraksi otot hanya ada sewaktu inspirasi , dan sedangkan

Mekanisme Pernapasan | 6
pada ekspirasi merupakan lentingan dari inspirasi yaitu relaksasi dari otot yang
berkontraksi sewaktu inspirasi. Oleh karena itu pada pernafasan normal inspirasi
disebut aktif dan ekspirasi disebut pasif. Kecepatan respirasi merupakan jumlah
pernapasan dalam satu menit. Pada orang dewasa kecepatan normal adalah 12
sampai 18 pernafasan (inspirasi dan ekspirasi) dalam 1 menit , sedangkan pada
anak anak normalnya adalah 18-20 kali permenit.

2. Volume dan Kapasitas Paru

Volume Paru :

1) Volume alun napas. Volume udara yang masuk atau keluar paru selama
satu kali bernapas. Nilai rerata dalam kondisi istirahat = 500 ml.

2) Volume cadangan inspirasi. Volume udara tambahan yang dapat secara


maksimal di hirup dio atas volume alun napas istirahat dan dicapai oleh
kontraksi maksimal diafragma, otot interkostal eksternal dan otot
inbspirasi tambahan. Nilai rerata = 3000 ml.

3) Volume cadangan ekspirasi. Volume udara tambahan yang dapat secara


aktif dikeluarkan dengan mengontraksikan secara maksimal otot-otot
ekspirasi melebihi udara yang secara normal dihembuskan secara pasih
pada akhir volume alun napas instirahat. Nilai rerata = 1000 ml.

4) Volume residual. Volume udara minimal yang tertinggal di paru bahkan


setelah ekspirasi maksimal. Nilai rerata = 1200 ml. volume residual
tidak dapat di ukur secara langsung dengan spirometer, karena volume
udara ini tidak keluar dan masuk paru. Namun, volume ini dapat
ditentukan secara tidak langsung melalui teknik pengenceran gas yang
melibatkan inspirasi sejumlah tertentu gas penjejak tak berbahaya

Mekanisme Pernapasan | 7
misalnya Helium.

5) Volume ekspirasi pasa dalam satu detik. Volume udara yang dapat
dihembuskan selama satu detik pertama ekspirasi dalam suatu
penentuan Kapasitas Vital. Biasanya volume ini adalah sekitar 80% dari
Kapasitas Vital; yaitu, dalam keadaan 80% udara yang dapat
dihembuskan secara paksa dari paru yang telah mengembang maksimal
dapat dihembuskan dalam satu detik. Pengukuran ini menunjukan laju
aliran udara paru yang maksimal yang dicapai.

Kapasitas Paru :
1) Kapasitas Inspirasi
Kapasitas inspirasi sama dengan volume tidal ditambah volume
cadangan inspirasi. Ini adalah jumlah udara yang dihirup oleh seseorang,
dimulai pada tingkat ekspirasi normal dan pengembangan paru sampai
jumlah maksimum; besarnya kira – kira 3500 mililiter.

2) Kapasitas Residu Fungsional


Kapasitas residu fungsional sama dengan volume cadangan
ekspirasi ditambah volume residu. Ini adalah jumlah udara yang tersisa
dalam paru pada akhir ekspirasi normal; besarnya kira – kira 2300
mililiter.

3) Kapasitas Vital
Kapasitas vital sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah
volume tidal dan volume cadangan ekspirasi. Ini adalah jumlah udara
maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru, setelah terlebih
dahulu mengisi paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan
sebanyak – banyaknya; besarnyakira – kira 4600 mililiter.

4) Kapasitas Paru Total

Mekanisme Pernapasan | 8
Kapasitas paru total sama dengan kapasitas vital ditambah volume
residu. Ini adalah jumlah maksimum yang dapat mengembangkan paru
sebesar mungkin dengan inspirasi sekuat mungkin; kira – kirabesarnya
5800 mililiter.
Volume dan kapasitas paru pada wanita kira-kira 20-25% lebih
kecil dari pria dan akan lebih besar juga pada seseorang yang atletis serta
akan lebih kecil pada orang yang berbadan besar.
Ruang Rugi Anatomi
Udara yang dihirup tidak sampai pada tempat pertukaran gas di
alveolus.Sebagian tetap berada di saluran napas penghantar, di mana tidak
terjadi pertukaran gas. Ruang rugi anatomik sangat mempengaruhi
efisiensi ventilasi paru.Jadi jika 500 ml udara masuk dan keluar setiap kali
bernapas namun hanya 350 ml yang benar- benar dipertukarkan antara
atmosfer dan alveolus karena 150 ml menempati ruang rugi anatomik.
Ruang Rugi Alveolus
Antara udara dan darah tidak selalu sempurna, karena tidak semua
alveolus mendapat ventilasi udara dan aliran darah yang sama. Setiap
alveolus yang mendapat yang mendapat ventilasi namun tidak ikut serta
dalam pertukaran gas dianggap sebagai ruang rugi alveolus. Pada orang
sehat, ruang rugi alveolus cukup kecil dan tidak bermakna, namun ruang
ini dapat bertambah bahkan hingga ketingkat mematikan pada beberapa
jenis penyakit paru.

3. Tekanan-tekanan yang penting dalam proses ventilasi ( Sherwood hal.502)


1) Tekanan atmosfer (barometrik)
Adalah tekanan yang ditimbulkan oleh berat udara di atmosfer
terhadap benda-benda yang ada di permukaan bumi. Di ketinggiaan
permukaan laut,tekanan ini sama dengan 760 mmHg. Tekanan atmosfer
berkurang seiring dengan pertambahaan ketinggian di atas permukaan laut
karena kolom udara di atas permukaan bumi menurun. Dapat terjadi

Mekanisme Pernapasan | 9
fluktuasi minor tekanan atmosfer akibat perubahan kondisi-kondisi cuaca
(yaitu,pada saat tekanan barometrik meningkat atau menurun).

2) Tekanan intra-alveolus
Yang dikenal juga dengan tekanan intrapulmonalis, adalah tekanan
di dalam alveolus. Karena alveolus berhubungan dengan atmosfer melalui
saluran pernapasan,udara dengan cepat masuk dan mengalir mengikuti
penurunan gradien tekanan setiap kali terjadi perbedaan antara tekanan
intra-alveolus dengan tekanan pada atmosfer. Dalam hal ini udara akan
terus mengalir sampai tekanan keduanya seimbang (Ekuilibrium).

3) Tekanan intrapleura
Adalah tekanan di dalam kantung pleura. Tekanan ini juga di kenal
sebagai tekanan intratoraks,yaitu tekanan yang terjadi di luar paru-paru di
dalam rongga toraks . Tekanan intrapleurea biasanya lebih kecil daripada
tekanan atmosfer,yaitu rata-rata 756 mmHg saat istirahat. Seperti tekanan
darah yang dicatat dengan menggunakan tekanan atmosfer sebagai titik
rujukan (yaitu tekanan sistolik 120 mmHg adalah 120 mmHg lebih besar
daripada tekanan atmosfer 760 mmHg atau dalam realitas 880 mmHg),
756 mmHg kadang-kadang disebut sebagai tekanan -4 mmHg,walaupun
sebenarnya tidak ada apa yang disebut sebagai tekanan negatif absolut.
Tekanan -4 mmHg adalah tekanan yang negatif jika dibandingkan dengan
tekanan atmosfer normal yang 760 mmHg. Untuk menghindari
kebingungan,kita akan menggunakan nilai positif absolut di seluruh
pembicaraan mengenai pernapasan.
Tekanan intrapleura tidak diseimbangkan dengan tekanan atmosfer
atau intra-alveolus,karena tidak terdapat hubungan langsung antara rongga
pleura dan atmosfer atau paru. Karena kantung pleura adalah suatu
kantung tertutup tanpa lubang,maka udara tidak dapat masuk atau keluar
walau pun terdapat gradien konsentrasi antara kantung itu dengan
sekitarnya.

Mekanisme Pernapasan | 10
4. INSPIRASI

A. Inspirasi normal/ biasa (quiet inspiration)


Dalam kondisi awal, otot-otot berada dalam kondisi lemas yang
mengakibatkan tidak ada udara yang mengalir karena tekanan intra
alveolus sama dengan tekanan atmosfir yaitu 0 mmHg (760 mmHg). Saat
akan memulai inspirasi, otot-otot tersebut dirangsang dan otot tersebut
yaitu:
- M. diafragma, dirangsang oleh saraf frenikus
- M. interkostalis eksterna, dirangsang oleh saraf interkostalis

B. Inspirasi dalam
Hampir sama dengan mekanisme inspirasi normal, tetapi otot yang bekerja
ada beberapa dan kontraksi yang dilakukan juga semakin kuat, yaitu:
- M. sternocleidomastoideus, mengangkat sternum ke atas
- M. scalenus, mengangkat dua iga pertama
- M. serratus anterior, mengangkat sebagian besar iga
Kemudian memperbesar rongga thorax, maka paru makin mengembang
dengan tekanan intra alveolus yang makin rendah. Udara yang masuk pun
akan semakin banyak. Hal ini akan terus terjadi sampai tekanan di intra
alveolus sama dengan tekanan atmosfir (Sherwood, 2011: 507).

EKSPIRASI
A. Ekspirasi normal
Ekspirasi normal terjadi ketika otot inspirasi normal melemas diikuti
dengan gerakan diafragma ke bentuk semula yang akan menekan
dinding toraks dan paru teregang dimana paru recoil ke ukuran semula,
paru mengecil yang mengakibatkan tekanan intra alveolus menjadi
tinggi daripada tekanan atmosfir yaitu sebesar 761 mmHg. Sehingga
udara keluar dari paru. Dalam hal ini, ekspirasi normal merupakan

Mekanisme Pernapasan | 11
gerakan pasif karena hanya terjadi daya lenting paru (Sherwood, 2011,
Guyton, 2007).

B. Ekspirasi paksa
Ekspirasi paksa atau yang disebut dengan ekspirasi aktif. Ekspirasi ini
melibatkan otot-otot yang dapat mendorong rongga toraks dan ikut
memaksa volume paru mengecil. Otot-otot yang berperan di antaranya:
- M. interkostalis interna
- M. rectus abdominalis
- M. transversus abdominalis
- M. obliquus interna
- M. obliquus eksterna

5. - Pengaturan pernapasan volunteer (kesadaran)


Pernapasan seharusnya diatur secara involunter, tetapi kadang bisa
volunter. Jadi pernapasan bisa di atur, misalnya ketika menarik napas
dalam-dalam saat menyanyi,Selain itu, misalnya berbicara dan bersiuls.
-Keaktifan alveolus
-Besar kecilnya rongga dada pada costa
Besat rongga dada berpengaruh pada pernapasan , semakin besar
rongga dada maka akan semakin kecil tekanannya. Hal ini menyebabkan
udara yang masuk akan lebih banyak dibandingkan dengan rongga dada
yang lebih kecil

-Kompliens paru
Komplians paru merupakan sebuah indikasi kemampuan perluasan
paru par bagaimana paru paru dengan mudahnya mengembang dan
mengempis. Kemampuan ini disebut komplians, semakin rendah
komplians semakin besar gaya yang dibutuhkan untuk mengisi dan
mengosongkan paru paru , semakin besar komplians maka sebaliknya.

Mekanisme Pernapasan | 12
Nilai komplians total dari kedua paru pada orang dewasa normal rata rata
sekitar 200 milimeter udara percm tekanan transpulmonal air. Artinya,
setiap kali tekanan transpulmonal meningkat sebanyak 1 sentimeter air ,
makan volume paru , setelah 10 hingga 20 detik akan mengembang 200
milimeter.

- Terdapat mukus, kelancaran jalan napasnya


Apabila ada benda asing / sesuatu yang yang menghambat saluran
napas akan menghalangi dan otomatis akan mengganggu masuk keluarnya
udara
- Umur
Umur seseorang berpengaruh karena semakin tua seseorang
semakin lemah pula organ-organ tubuhnya
- Pola hidup
Merokok dan makanan yang dikonsumsi
- Tinggi rendahnya dari permukaan laut dan letak jauh dekatnya dari lokasi
kutub

6. - masuk dan keluarnya udara dari atmosfir


-difusi gas pada alveolus
-O2 sebagai oksidator untuk menghasilkan energi pada tubuh
-mensuplai O2 dan mengeluarkan CO2 dari darah

Mekanisme Pernapasan | 13
BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil DKK 1 dan DKK 2, dapat disimpulkan


bahwa pada sistem pernapasan yang terdiri dari Inspirasi dan Ekspirasi.
Inspirasi dimulai dengan penurunan tekanan intrapleural yang diakibatkan
ekspansi rongga dada sehingga udara masuk. Saat ekspirasi dimulai ,
tekanan intra pleural dan intra pulmo naik dengan cepat , mendorong udara
keluar dari paru-paru.

 Saran

Mengingat masih banyaknya kekurangan dari kelompok kami, baik


dari segi diskusi kelompok, penulisan tugas tertulis dan sebagainya. Untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen-dosen yang mengajar
baik sebagai tutor maupun dosen yang memberikan materi kuliah, dan
rekan-rekan angkatan 2013 dan dari berbagai pihak demi kesempurnaan
laporan ini.

Mekanisme Pernapasan | 14

Anda mungkin juga menyukai