PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada modul ini mahasiswa dituntut agar dapat mengetahui lebih lanjut
tentang mekanisme yang ada pada sistem pernapasan.
Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini secara umum agar mahasiswa dapat
memahami mekanisme ventilasi dan dan factor-faktor apa saja yang
mempengaruhi mekanisme ventilasi tersebut.
Mekanisme Pernapasan | 1
BAB II
ISI
SKENARIO
Setiap jam 6 pagi pak Usrok membiasakan senam pagi. Pada setiap
gerakan kedua tangan ke atas, pak Usrok dapat menghirup udara ke dalam paru
dan mengeluarkannya. Sesekali iya menarik nafas kuat untuk memasukkan udara
inspirasi sebanyak-banyaknya ke dalam rongga dada, sehingga volume rongga
dadanya mengembang lalu diikuti ekspirasi yang mengempiskan rongga dadanya.
Senang sekali ia merasakan hal tersebut karena udara pagi masih segar dan bebas
polusi.
2. Ekspirasi 5. Udara
Pembahasan:
Mekanisme Pernapasan | 2
STEP 2: RUMUSAN MASALAH
8. Pada saat ekspirasi dan inspirasi, apakah ada udara yang tertinggal ?
STEP 3: BRAINSTORMING
2. Menghirup udara yang lebih segar karena belum tercemar oleh aktivitas
manusia dan kadar O2 lebih banyak pada pagi hari..
3. Karena pada pagi hari belum banyak yang berlalu lalang sehingga belum
ada polusi (debu,CO), karena ada perbedaan antara O2 dan CO2.
Mekanisme Pernapasan | 3
-Bekerja bersama-sama antar paru-paru dan rongga dada
-mukus menghangatkan
-laring
-menekan paru-paru
-M. sternocleidomastoideus
8. ada volume residu (volume sisa dari ekspirasi dan inspirasi) fungsinya
untuk rongga dada mengembang dan tidak mengerut serta udara tetap
lembab
9. Volume:
Mekanisme Pernapasan | 4
- V.Residu= 1200 ml
*Kapasitas
Udara
Rongga dada
Ekspirasi dan difrgama
membesar
Volume
Tekanan
rongga dada
meningkat
meningkat
Tekanan
Volume
rongga dada
menurun
menurun
Rongga dada
Inpirasi
mengecil
Mekanisme Pernapasan | 5
2. Mampu menjelaskan volume dan kapasitas.
STEP 7 SINTESIS
1. Mekanisme Ventilasi
Siklus respirasi terdiri dari inspirasi dan ekspirasi. Jumlah udara yang
keluar atau masuk paru-paru dalam satu siklus respirasi disebut volume tidal. Saat
siklus di mulai , tekanan atmosfer dan intrapulmo sama besar dan tidak terjadi
pertukaran udara. Pergerakan dada dan diafragma akan menyebabkan perubahan
volume pada paru paru. Volume rongga dada berubah ketika diafragma berubah
posisi dari kontraksi ke relaksasi atau sebaliknya atau tulang rusuk bergerak.
Insipirasi dimulai dengan penurunan tekanan intrapleural yang diakibatkan
ekspansi rongga dada sehingga udara masuk.
Saat ekspirasi dimulai , tekanan intra pleural dan intra pulmo naik dengan cepat ,
mendorong udara keluar dari paru-paru.
Selama Inspirasi , tekanan di alveoli lebih rendah dibandingkan tekanan atmosfer
Selama Ekpirasi , tekanan di alveoli lebih tinggi dibandingkan tekanan atmosfer
Proses ini sesuai dengan hokum boyle yaitu “Tekanan berbanding terbalik dengan
volume”, udara akan mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke rendah. Kedua
hokum ini merupakan dasar dari Ventilasi Pulmoner.
Proses ventilasi ini dibantu dengan otot rongga dada dan diafragma. Dalam
pernafasan normal Kontraksi otot hanya ada sewaktu inspirasi , dan sedangkan
Mekanisme Pernapasan | 6
pada ekspirasi merupakan lentingan dari inspirasi yaitu relaksasi dari otot yang
berkontraksi sewaktu inspirasi. Oleh karena itu pada pernafasan normal inspirasi
disebut aktif dan ekspirasi disebut pasif. Kecepatan respirasi merupakan jumlah
pernapasan dalam satu menit. Pada orang dewasa kecepatan normal adalah 12
sampai 18 pernafasan (inspirasi dan ekspirasi) dalam 1 menit , sedangkan pada
anak anak normalnya adalah 18-20 kali permenit.
Volume Paru :
1) Volume alun napas. Volume udara yang masuk atau keluar paru selama
satu kali bernapas. Nilai rerata dalam kondisi istirahat = 500 ml.
Mekanisme Pernapasan | 7
misalnya Helium.
5) Volume ekspirasi pasa dalam satu detik. Volume udara yang dapat
dihembuskan selama satu detik pertama ekspirasi dalam suatu
penentuan Kapasitas Vital. Biasanya volume ini adalah sekitar 80% dari
Kapasitas Vital; yaitu, dalam keadaan 80% udara yang dapat
dihembuskan secara paksa dari paru yang telah mengembang maksimal
dapat dihembuskan dalam satu detik. Pengukuran ini menunjukan laju
aliran udara paru yang maksimal yang dicapai.
Kapasitas Paru :
1) Kapasitas Inspirasi
Kapasitas inspirasi sama dengan volume tidal ditambah volume
cadangan inspirasi. Ini adalah jumlah udara yang dihirup oleh seseorang,
dimulai pada tingkat ekspirasi normal dan pengembangan paru sampai
jumlah maksimum; besarnya kira – kira 3500 mililiter.
3) Kapasitas Vital
Kapasitas vital sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah
volume tidal dan volume cadangan ekspirasi. Ini adalah jumlah udara
maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru, setelah terlebih
dahulu mengisi paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan
sebanyak – banyaknya; besarnyakira – kira 4600 mililiter.
Mekanisme Pernapasan | 8
Kapasitas paru total sama dengan kapasitas vital ditambah volume
residu. Ini adalah jumlah maksimum yang dapat mengembangkan paru
sebesar mungkin dengan inspirasi sekuat mungkin; kira – kirabesarnya
5800 mililiter.
Volume dan kapasitas paru pada wanita kira-kira 20-25% lebih
kecil dari pria dan akan lebih besar juga pada seseorang yang atletis serta
akan lebih kecil pada orang yang berbadan besar.
Ruang Rugi Anatomi
Udara yang dihirup tidak sampai pada tempat pertukaran gas di
alveolus.Sebagian tetap berada di saluran napas penghantar, di mana tidak
terjadi pertukaran gas. Ruang rugi anatomik sangat mempengaruhi
efisiensi ventilasi paru.Jadi jika 500 ml udara masuk dan keluar setiap kali
bernapas namun hanya 350 ml yang benar- benar dipertukarkan antara
atmosfer dan alveolus karena 150 ml menempati ruang rugi anatomik.
Ruang Rugi Alveolus
Antara udara dan darah tidak selalu sempurna, karena tidak semua
alveolus mendapat ventilasi udara dan aliran darah yang sama. Setiap
alveolus yang mendapat yang mendapat ventilasi namun tidak ikut serta
dalam pertukaran gas dianggap sebagai ruang rugi alveolus. Pada orang
sehat, ruang rugi alveolus cukup kecil dan tidak bermakna, namun ruang
ini dapat bertambah bahkan hingga ketingkat mematikan pada beberapa
jenis penyakit paru.
Mekanisme Pernapasan | 9
fluktuasi minor tekanan atmosfer akibat perubahan kondisi-kondisi cuaca
(yaitu,pada saat tekanan barometrik meningkat atau menurun).
2) Tekanan intra-alveolus
Yang dikenal juga dengan tekanan intrapulmonalis, adalah tekanan
di dalam alveolus. Karena alveolus berhubungan dengan atmosfer melalui
saluran pernapasan,udara dengan cepat masuk dan mengalir mengikuti
penurunan gradien tekanan setiap kali terjadi perbedaan antara tekanan
intra-alveolus dengan tekanan pada atmosfer. Dalam hal ini udara akan
terus mengalir sampai tekanan keduanya seimbang (Ekuilibrium).
3) Tekanan intrapleura
Adalah tekanan di dalam kantung pleura. Tekanan ini juga di kenal
sebagai tekanan intratoraks,yaitu tekanan yang terjadi di luar paru-paru di
dalam rongga toraks . Tekanan intrapleurea biasanya lebih kecil daripada
tekanan atmosfer,yaitu rata-rata 756 mmHg saat istirahat. Seperti tekanan
darah yang dicatat dengan menggunakan tekanan atmosfer sebagai titik
rujukan (yaitu tekanan sistolik 120 mmHg adalah 120 mmHg lebih besar
daripada tekanan atmosfer 760 mmHg atau dalam realitas 880 mmHg),
756 mmHg kadang-kadang disebut sebagai tekanan -4 mmHg,walaupun
sebenarnya tidak ada apa yang disebut sebagai tekanan negatif absolut.
Tekanan -4 mmHg adalah tekanan yang negatif jika dibandingkan dengan
tekanan atmosfer normal yang 760 mmHg. Untuk menghindari
kebingungan,kita akan menggunakan nilai positif absolut di seluruh
pembicaraan mengenai pernapasan.
Tekanan intrapleura tidak diseimbangkan dengan tekanan atmosfer
atau intra-alveolus,karena tidak terdapat hubungan langsung antara rongga
pleura dan atmosfer atau paru. Karena kantung pleura adalah suatu
kantung tertutup tanpa lubang,maka udara tidak dapat masuk atau keluar
walau pun terdapat gradien konsentrasi antara kantung itu dengan
sekitarnya.
Mekanisme Pernapasan | 10
4. INSPIRASI
B. Inspirasi dalam
Hampir sama dengan mekanisme inspirasi normal, tetapi otot yang bekerja
ada beberapa dan kontraksi yang dilakukan juga semakin kuat, yaitu:
- M. sternocleidomastoideus, mengangkat sternum ke atas
- M. scalenus, mengangkat dua iga pertama
- M. serratus anterior, mengangkat sebagian besar iga
Kemudian memperbesar rongga thorax, maka paru makin mengembang
dengan tekanan intra alveolus yang makin rendah. Udara yang masuk pun
akan semakin banyak. Hal ini akan terus terjadi sampai tekanan di intra
alveolus sama dengan tekanan atmosfir (Sherwood, 2011: 507).
EKSPIRASI
A. Ekspirasi normal
Ekspirasi normal terjadi ketika otot inspirasi normal melemas diikuti
dengan gerakan diafragma ke bentuk semula yang akan menekan
dinding toraks dan paru teregang dimana paru recoil ke ukuran semula,
paru mengecil yang mengakibatkan tekanan intra alveolus menjadi
tinggi daripada tekanan atmosfir yaitu sebesar 761 mmHg. Sehingga
udara keluar dari paru. Dalam hal ini, ekspirasi normal merupakan
Mekanisme Pernapasan | 11
gerakan pasif karena hanya terjadi daya lenting paru (Sherwood, 2011,
Guyton, 2007).
B. Ekspirasi paksa
Ekspirasi paksa atau yang disebut dengan ekspirasi aktif. Ekspirasi ini
melibatkan otot-otot yang dapat mendorong rongga toraks dan ikut
memaksa volume paru mengecil. Otot-otot yang berperan di antaranya:
- M. interkostalis interna
- M. rectus abdominalis
- M. transversus abdominalis
- M. obliquus interna
- M. obliquus eksterna
-Kompliens paru
Komplians paru merupakan sebuah indikasi kemampuan perluasan
paru par bagaimana paru paru dengan mudahnya mengembang dan
mengempis. Kemampuan ini disebut komplians, semakin rendah
komplians semakin besar gaya yang dibutuhkan untuk mengisi dan
mengosongkan paru paru , semakin besar komplians maka sebaliknya.
Mekanisme Pernapasan | 12
Nilai komplians total dari kedua paru pada orang dewasa normal rata rata
sekitar 200 milimeter udara percm tekanan transpulmonal air. Artinya,
setiap kali tekanan transpulmonal meningkat sebanyak 1 sentimeter air ,
makan volume paru , setelah 10 hingga 20 detik akan mengembang 200
milimeter.
Mekanisme Pernapasan | 13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Mekanisme Pernapasan | 14